• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ISO berasal dari Bahasa Latin (Greek) “isos” yang mempunyai arti “sama” (equal). Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami.

ISO (International Organization for Standardization) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. Organisasi pengelola standard ini adalah

International Organization for Standardization yang bermarkas di Geneva –

Swiss, didirikan pada 23 Februari 1947. Kini beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana setiap negara diwakili oleh Badan Standardisasi Nasional (Indonesia diwakili oleh Komite Akreditasi Nasional). Misi dari ISO (International

Organization for Standardization) adalah untuk mendukung pengembangan

standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO (International Organization for Standardization) adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

2.5.2. ISO (International Organization for Standardization) 9001:2008

ISO (International Organization for Standardization) 9000 adalah kumpulan standar untuk Sistem Manajemen Mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO (International Organization for Standardization),

yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO (International

Organization for Standardization) 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987

oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC (International Organization for Standardization Technical

Committee) inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem

manajemen mutu. ISO/TC (International Organization for Standardization

Technical Committee) 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun,

guna menjamin bahwa standar-standar ISO (International Organization for

Standardization) 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.

Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO (International

Organization for Standardization) 9001 berhak mencantumkan label " ISO

(International Organization for Standardization) 9001 Certified (Tersertifikasi)" atau "ISO (International Organization for Standardization) 9001 Registered (Terdaftar)". Sertifikasi terhadap salah satu ISO (International Organization for

Standardization) 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang

dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.

ISO (International Organization for Standardization) 9001:2008 lahir sebagai bentuk penyempurnaan atas revisi ISO (International Organization for

Standardization) 9001:2000. Adapun perbedaan antara ISO (International Organization for Standardization) 9001:2000 dan ISO (International

ISO (International Organization for Standardization) 9001:2000 menyatakan harus dilakukan Corrective Action (Tindakan Perbaikan) dan Preventive Action (Tindakan Pencegahan), ISO (International Organization for Standardization) 9001:2008 menetapkan bahwa proses Corrective Action (Tindakan Perbaikan) dan

Preventive Action (Tindakan Pencegahan) yang dilakukan harus secara effektif

berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi. Selain itu, penekanan pada kontrol proses Outsourcing menjadi bagian yang disoroti dalam versi terbaru ISO (International Organization for Standardization) 9001 ini.

ISO (International Organization for Standardization) 9001:2008 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang menetapkan, dokumen dan melaksanakan kebijakan mutu, dan proses terkait untuk menyediakan produk dan jasa yang memenuhi atau melebihi persyaratan pelanggan. Sistem ISO (International Organization for Standardization) 9001:2008 memiliki fokus pada efektivitas proses Perbaikan Berkelanjutan (Continual Improvement) dengan pilar utama pola berpikir dimana dalam setiap proses senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi. Demi menyukseskan proses implementasi ISO (International

Organization for Standardization) 9001 ini, maka ditetapkanlah delapan prinsip

manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja system agar proses yang berlangsung sesuai dengan focus utama yaitu efektivitas continual improvement.

Seperti dijelaskan diatas bahwa ISO (International Organization for

Standardization) 9001:2000 dan ISO (International Organization for

Standardization) 9001:2008 lebih mengedepankan pada pola proses bisnis yang

terjadi dalam organisasi perusahaan sehingga hampir semua jenis usaha bisa mengimplementasi system management mutu ISO (International Organization for

Standardization) 9001 ini.

Sistem ISO (International Organization for Standardization) 9001:2008 fokus pada efektivitas proses perbaikan berkelanjutan, dimana dalam setiap process senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi.

Pilar berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi ISO (International Organization for Standardization) 9001:2008 9001 ini, maka ditetapkanlah Delapan prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja system agar proses yang berlangsung sesuai dengan focus utama yaitu effectivitas continual improvement, 8 prinsip manajemen yang dimaksud adalah :

1) Fokus pelanggan (Customer Focus): semua aktifitas perencanaan dan implementasi system sematamata untuk memuaskan pelanggan.

2) Kepemimpinan (Leadership): manajemen utama berfungsi sebagai pemimpin dalam mengawal implementasi sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan komitmen

3) Keterlibatan semua orang: semua element dalam organisasi terlibat dan terpusat pada dalam implementasi system management mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak serta berkualitas, pada fungsinya sebagai office boy.

4) Pendekatan Proses: aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan alur proses itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan

5) Pendekatan sistem ke manajemen: implementasi system mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan (manajemen) proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep perbaikan berkelanjutan sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.

6) Perbaikan berkelanjutan (Continual Improvement) : perbaikan, adalah roh implementasi ISO (International Organization for

7) Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan: setiap keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya system ISO (International Organization for

Standardization) 9001:2008.

8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok: supplier bukanlah Pembantu, tetapi mitra usaha, rekan bisnis karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan. Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO (International Organization for

Standardization) 9001:2008 benar-benar menjadi sangat produktif dan

effektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Dokumen terkait