• Tidak ada hasil yang ditemukan

isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi

Dalam dokumen bab i pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG (Halaman 22-34)

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembangaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang (Permendagri 54/2010).

Adapun isu strategis yang diperhatikan untuk kecamatan Moro adalah :

1. Terbatasnya kapasitas pemerintah daerah

Terbatasnya kapasitas pemerintah daerah ditunjukkan dari kurangnya pemahaman dan keterampilan pegawai di bidang-bidang tugas yang membutuhkan keahlian khusus, diantaranya adalah operator komputer, arsiparis, dan administrasi kependudukan. Sementara mutasi antar SKPD juga menjadi salah satu penyebab, karena kaderisasi menjadi terbatas dilakukan bagi pegawai di lingkungan Kantor Camat Moro. Selain itu terdapat pula keterbatasan anggaran bagi pengembangan sumber daya manusia pegawai.

Keterbatasan kualitas adalah satu sisi, sedangkan keterbatasan kuantitas ada di sisi lainnya. Kurangnya jumlah aparatur yang mempunyai keadilan dibidangnya ini terutama dirasakan pada staf kantor camat umumnya dan kantor camat Moro khususnya.

Minimnya penguasaan teknologi informasi juga menjadi satu keterbatasan mengingat penguasaan teknologi informasi menjadi prasyarat dasar bagi peningkatan pengetahuan dan efektivitas serta efisiensi kerja. Lemahnya penguasaan tentu diikuti dengan kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dan prinsip-prinsip serta teknologi e–Government di kalangan aparatur pemerintahan. Perkembangan yang cepat dari teknologi informasi dan komunikasi belum ditangkap sebagai peluang dan kekuatan dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, khususnya guna mengatasi sulitnya komunikasi daerah kepulauan.

Selain kapasitas sumber daya manusia, terdapat pula masalah terkait kelembagaan. Salah satu masalah kelembagaan yang terekam adalah masih dirasa belum jelasnya ketentuan-ketentuan daerah yang mengatur pelimpahan wewenang dari Bupati kepada Camat. Camat dan Lurah bekerja melaksanakan tugas-tugas eksekutif, namun perlindungan hukum atas pelaksanaan tugas-tugas itu dirasakan masih kurang, termasuk juga pelrindungan prosedural jika terdapat pemanggilan-pemanggilan Camat dan Lurah dari instansi-instansi lain.

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 20

2. Terbatasnya sarana dan prasarana perkantoran

Masih dijumpai permasalahan mengenai sarana dan prasarana yang belum optimal, Fasilitas teknologi informasi juga belum optimal tersediakan padahal manfaatnya besar untuk menunjang kinerja dan meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat.

Sejalan dengan usia alat/barang, maka kualitasnya pun semakin menurun sehingga banyak dibutuhkan penggantian atau pemeliharaan.

Belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam penyediaan pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Belum banyak kerjasama antar daerah yang dilaksanakan dalam penyediaan pelayanan publik dan menangkap dampak multiplier positif (spill over) terutama di daerah perbatasan antar daerah, termasuk dengan kabupaten-kabupaten perbatasan di bagian selatan dan barat.

3. Masih lemahnya kualitas dan aksesibilitas basis data strategis

Basis data yang valid dan reliable guna menunjang pengambilan keputusan dirasakan masih lemah. Beberapa contoh basis data yang masih lemah diantaranya adalah luas wilayah kecamatan dan data kependudukan.

Selain basis data yang masih lemah, aksesibilitas terhadap data juga cukup sulit. Masyarakat masih sulit mengakses data dan informasi pembangunan yang pada akhirnya berdampak kepada distribusi pembangunan yang tidak tepat sasaran dan minimnya partisipasi masyarakat untuk mendukung dan terlibat dalam pembangunan daerah.

Untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja aparat pemerintah sangat diperlukan data-data perkembangan pembangunan. Minimnya data-data menyebabkan sulitnya mengukur capaian-capaian pembangunan.

4. Agama dan Budaya

Persoalan lain dalam hal budaya yang dapat menjadi ancaman ke depan Dikhawatirkan bahwa ancaman ini jika tidak diantisipasi dengan baik dapat melemahkan adat dan budaya setempat karena belum adanya kesiapan masyarakat baik kesiapan dalam hal kapasitas maupun kesiapan dalam hal benteng moralitas.

Adapun isu permasalahan yang berkembang sekarang adalah sebagai berikut:

a. Masih kurang memadainya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama di tengah masyarakat.

b. Adanya arus sekularisasi akibat dari globalisasi yang mendangkalkan nilai-nilai keagamaan.

c. Masih kurangnya jumlah guru agama di sekolah-sekolah.

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 21

 Perikanan

Permasalahan yang terekam pada sektor perikanan adalah soal daya saing. Harga produk perikanan lokal kalah bersaing dengan produk dari luar, karena tingginya biaya produksi. Perlu dilakukan terobosan-terobosan untuk menekan biaya produksi ini, misalnya dengan bantuan mekanisasi perikanan . Hal ini akan membuat produk perikanan lebih memiliki daya saing sekaligus menguntungkan konsumen karena harga yang semakin terjangkau.

Permasalahan selanjutnya adalah banyaknya nelayan yang kurang mampu kelaut diakibatkan dengan keadaan yang sekarang dirasakan oleh para nelayan dengan alat tangkap yang minim dan BBM yang sangat sulit menjadi beban modal para nelayan untuk melaut. menyebabkan potensi perikanan menjadi tidak teroptimalkan.

Permasalahan lain yang disampaikan oleh para nelayan adalah kurangnya pembinaan teknis dilakukan. Karena kurangnya pembinaan tersebut, maka yang bisa dilakukan oleh para nelayan adalah trial and error yang menyebabkan biaya menjadi semakin besar karena kemungkinan gagal yang semakin besar. Pembinaan yang dirasakan dibutuhkan adalah dalam bentuk penyuluhan, pelatihan, percontohan dan pendampingan teknis dan manajemen usaha. Salah satu permasalahan teknis seputar budidaya rumput laut dan Budidaya Perikanan yang dihadapi nelayan saat ini adalah pengaruh musim yang tidak menentu, khususnya pada komoditas perikanan.

Saat ini, pemenuhan komoditas-komoditas perikanan masih banyak didatangkan dari luar. Tingkat permintaan (demand) akan komoditas ini demikian tinggi dan belum dapat terpenuhi.Hal ini dapat ditangkap sebagai peluang untuk meningkatkan sektor perikanan. Dukungan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah banyak daerah-daerah pesisir yang sebenarnya bisa dimanfaatkan, merupakan modal berharga untuk menignkatkan sektor ini. Sumber daya manusia nelayan pun menjadi satu kekuatan, terutama ketika semakin banyak orang tertarik untuk melaut ketika melihat contoh-contoh kesuksesan yang diraih oleh para nelayan lainnya.

Beberapa permasalahan yang perlu dihadapi dalam upaya mengoptimalkan sektor perikanan adalah rendahnya daya saing produk akibat tingginya biaya produksi, pembinaan teknis kepada nelayan yang masih kurang dilakukan, aksesibilitas nelayan terhadap modal yang terbatas, ketersediaan infrastruktur yang belum memadai dan aspek-aspek teknis budidaya seperti rumput laut dan kerambah.

 Pariwisata

Salah satu fakta yang perlu diangkat dari sektor pariwisata di Kecamatan Moro adalah objek wisata pantai seperti pantai berangan dan pantai air dagang Kondisi ini teramati semenjak tahun 2004 dan terus berlangsung hingga saat ini. Kondisi ini memang tidak bisa dimanfaatkan. Karna sampai saat ini belum tersentuh oleh Dinas pariwisata sebenarnya kalau dibenahi itu bisa menjadi salah satu objek wisata pantai yang nantinya bisa menarik perhatian terutama masyarakat setempat dan tidak menutup kemungkinan untuk kedepanya Sehingga Kecamatan Moro bisa seperti kecamatan lainya.

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 22 Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata adalah:

1. Pengembangan objek-objek wisata terkendala oleh masalah pembebasan lahan sehingga di beberapa titik belum dilakukan pembebasan lahan wisata pantai;

2. Belum optimalnya pemanfaatan pesisir dan laut dalam pengembangan wisata bahari; 3. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung sektor kepariwisataan dan kebudayaan

daerah;

Kendala-kendala yang dihadapi untuk merevitalisasi sektor ini adalah terbatasnya destinasi pariwisata, belum dijadikannya budaya dan adat setempat sebagai bagian dari destinasi wisata, dan degaradasi pesisir dan laut mengancam obyek-obyek wisata bahari seperti terumbu karang.

 Kemiskinan

Beragam faktor yang melatarbelakangi terjadinya kemiskinan di wilayah Kecamatan Moro tersebar di Kelurahan Moro umumnya dan di Desa –Desa Kecamatan Moro Khususnnya, nelayan dilatarbelakangi oleh pembangunan yang kurang merata, kurangnya informasi dan kesempatan kerja, dan faktor tidak maksimalnya program keluarga berencana.

Kurangnya pemerataan pembangunan penduduk yang tinggal di wilayah pesisir menjadi salah satu yang berdampak pada kemiskinan. Kurangnya pemerataan pembangunan dapat menyebabkan kurangnya akses penduduk terhadap program pembangunan. lapangan pekerjaan yang terkonsentrasi pada pusat-pusat pembangunan sulit di akses, akibatnya informasi mengenai pengembangan usaha sangat minim dan perekrutan tenaga kerja tidak berimbang, sehingga kesempatan kerja bagi masyarakat lokal kurang.

Munculnya berbagai persoalan sosial tidak terlepas dari masalah kemiskinan atau pengangguran yang kini masih dihadapi sebagian masyarakat. Persoalan bertambah rumit karena perekrutan tenaga kerja dengan menggunakan sistem kontrak (outsourcing) tidak memberi kepastian terhadap masa depan tenaga kerja.

Kemiskinan telah dicoba diatasi dengan berbagai pendekatan. Salah satu di antaranya adalah program perbaikan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang dilakukan oleh Dinas Sosial dan pengelola BAZ (Badan Amil Zakat). Diharapkan perbaikan RTLH di tahun-tahun yang akan datang dapat ditingkatkan jumlah dan jangkauannya.

3.2 Telaahan Visi, Misi, Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. 3.2.1. Visi

Visi amatlah penting dalam suatu kebijakan pembangunan mengingat visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Denganadanya visi, maka segala sumber daya dapat digunakan secara terarah guna mewujudkan kondisi akhir yang dicita-citakan melalui serangkaian tahapan perjalanan. Oleh karena itu, visi pembangunan mempunyai berbagai fungsi antara lain adalah (i) sebagai arah bagi semua kebijakan pembangunan, (ii) sebagai tujuan dan sasaran akhir yang hendak dicapai oleh kebijakan pembangunan, (iii) sebagai acuan dalam

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 23

penyusunan program dan anggaran pembangunan, dan (iv) sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap semua kebijakan pembangunan.

Lebih jauh, visi pembangunan dapat menjadi pranata yang berfungsi sebagai pedoman perilaku pembangunan, sebagai alat pemersatu masyarakat dalam pembangunan, dan sebagai sarana pengendali sosial dalam pembangunan. Jadi, penentuan visi pembangunan dengan misi dan strategi pencapaiannya amatlah penting agar proses pembangunan dapat dilaksanakan dengan arah dan kebijakan yang jelas. Berhubung dengan itu, untuk menjawab permasalahan dan isu strategis daerah ke depan, maka visi pembangunan Kabupaten Karimun untuk jangka waktu 2011-2016 adalah sebagai berikut:

”Terwujudnya Kabupaten Karimun yang Maju dan Berdaya Saing Berlandaskan Iman dan Taqwa”

Secara konseptual visi pembangunan Kabupaten Karimun tahun 2011-2016, mengarah pada mendukung tujuan pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010-2014. “Maju dan Berdaya saing“ diartikan sebagai kabupaten Karimun yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, kreatif, produktif dan inovatif yang ditandai dengan meningkatnya kegiatan investasi, membaiknya infrastruktur dasar, berkembangnya pengelolaan sumber daya lokal secara optimal, meningkatnya kualitas sumber daya manusia, meningkatnya produktifitas kesehatan serta meningkatnya peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

“Berlandaskan iman dan taqwa” diartikan sebagai kabupaten yang meletakkan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam kehidupan bermasyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Landasan nilai-nilai agama ini tercermin dari sikap dan perilaku masyarakat yang berakhlak mulia, suasana kehidupan yang agamis, dan kehidupan antar umat beragama yang harmonis. Kesemua hal tersebut didukung oleh pendidikan keagamaan (formal dan nonformal) secara sistematis dan menyeluruh sehingga dapat membentuk masyarakat yang cerdas secara intelektual maupun spiritual.

3.2.2. Misi

Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Karimun 2011-2016 tersebut, maka ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan memeratakan ketersediaan infrastruktur daerah yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelayanan masyarakat

Peningkatan dan pemerataan ketersediaan infratruktur daerah ini diartikan sebagai penyediaan infratruktur baik dari sisi ketersediaan (kuantitas) dan kualitasnya. Infratruktur daerah yang dimaksud diantaranya adalah infrastruktur pada kawasan FTZ, terutama yang terkait dengan kawasan industri, kawasan strategis, infrastruktur dasar, infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, dan infrastruktur sosial ekonomi.

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 24

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya guna berlandaskan iman dan taqwa Peningkatan kualitas sumber daya manusia dilihat dari empat aspek (i) aspek pendidikan, (ii) aspek kesehatan, (iii) aspek pembangunan iman dan taqwa, dan (iv) aspek kesetaraan gender. Pembangunan iman dan taqwa ditujukan sehingga kehidupan keagaman semakin marak dan menjadi bagian dari keseharian masyarakat serta menguatnya sistem pendidikan keagamaan khususnya pendidikan nonformal. Sumber daya manusia (SDM) yang berdaya guna adalah SDM yang produktif dilihat dari meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha.

3. Mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi yang terpadu dengan ekonomi berbasis Kerakyatan

Ekonomi berbasis kerakyatan yang dimaksud adalah koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, nelayan dan pembudidaya kecil, serta industri rakyat lainnya. Keterpaduan ekonomi berbasis kerakyatan dengan pusat pertumbuhan ekonomi dimaksudkan agar pertumbuhan dan perkembangan industri skala menengah dan besar dapat seiring dan sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan pelaku usaha kecil. Hal ini mensyaratkan adanya keterkaitan yang saling memperkuat antar skala industri.

4. Memaksimalkan kualitas pelayanan publik

Kualitas pelayanan publik yang maksimal diwujudkan dalam bentuk peningkatan kecepatan pelayanan, aksesibilitas layanan, penyusunan dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal khususnya di bidang-bidang yang menjadi urusan wajib, serta penyederhanaan sistem layanan khususnya di bidang perizinan.

5. Mengelola sumber daya kelautan dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan

Karakteristik kabupaten Karimun sebagai kabupaten kepulauan ditandai dengan melimpahnya sumber daya kelautan dan pulau-pulau kecil. Untuk menjaga keberlanjutan sumber daya tersebut, perlu dikedepankan pengelolaan yang menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

Berdasarkan visi dan misi tersebut, Bupati Kabupaten Karimun mempunyai motto sebagai berikut:  Kerja Amanah

 Kerja Keras  Kerja Cerdas

Penjelasan makna dari motto: Kerja Amanah

Penyelenggara pemerintahan yang mampu bekerja melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan arah dan kebijakan, tujuan dan sasaran serta program dan kegiatan yang sudah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya, berpihak kepada kepentingan masyarakat, terbuka, siap dan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT dan masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran.

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 25

Kerja Keras

Penyelenggara pemerintahan yang mampu bekerja efektif dan efisien memanfaatkan waktu secara optimal, disiplin penuh gairah dan semangat, memiliki strategi dan kebijakan memajukan daerah tanpa mengenal lelah, mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki daerah demi kesejahteraan masyarakat.

Kerja Cerdas

Penyelenggara pemerintahan yang mampu menciptakan inovasi dan ide dalam pengembangan kemajuan daerah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pengelola pembangunan, memanfaatkan setiap peluang dan kesempatan, mengedepankan intelektualitas, rasionalitas dan moralitas dalam berbuat dan bertindak, matang dalamperencanaan, konsekwen dalam pelaksanaan demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah dimasa depan.

Untuk melaksanakan motto tersebut maka telah ditetapkan pula 4 (empat) azam sebagai motor penggerak pembangunan yaitu:

Azam Peningkatan Iman dan Taqwa.

Dimaksudkan sebagai upaya untuk menanamkan sikap mental berbudi luhur dan berakhlak mulia serta memiliki sandaran vertikal yang kokoh sehinggga pelaksanaanpembangunan akan lebih terarah dan bertanggung jawab.

Azam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

Dimaksudkan sebagai upaya untuk menyiapkan SDM yang berkualitas, sehingga mampu menggali dan mengembangkan asset dan potensi yang ada.

Azam Pembangunan Ekonomi yang berdimensi Kerakyatan.

Dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, antara lain melalui peningkatan sarana dan prasarana produksi, sehingga pertumbuhan ekonomi berlangsung secara sinergis dengan pemerataan pendapatan.

Azam Pengembangan Seni dan Budaya.

Dimaksudkan sebagai upaya menggali khazanah budaya melayu yang merupakan ciri khas daerah sehingga mampu mempertahankan kepribadian dengan nilai luhur bangsa dari pengaruh dan tantangan yang datang dari luar.

3.2.3. Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai kabupaten Karimun berdasarkan rumusan misi di atas adalah sebagai berikut:

Misi 1. Meningkatkan dan memeratakan ketersediaan infrastruktur daerah yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelayanan masyarakat

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 26

Tujuan:

1. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kawasan FTZ secara memadai 2. Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar pulau dan antar daerah 3. Mengembangkan pemukiman yang tertata dan didukung utilitas yang memadai. 4. Mengembangkan konsep waterfront city

Misi 2. Meningkatkan kualitas SDM yang berdaya guna berlandaskan iman dan taqwa Tujuan:

1. Meningkatkan kapasitas pendidikan masyarakat 2. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat 3. Meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal

4. Meningkatkan kapasitas teknis dan manajerial pelaku usaha kecil 5. Meningkatkan kehidupan keagamaan di tengah masyarakat 6. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan keagamaan

7. Mengurangi kerentanan kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) 8. Meningkatkan pengarusutamaan gender dalam pembangunan

Misi 3. Mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi yang terpadu dengan ekonomi berbasis kerakyatan

Tujuan:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan usaha

2. Mengoptimalkan pelaksanaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas 3. Mengoptimalkan potensi ekonomi berbasis maritim

4. Meningkatkan kinerja sektor pertanian dan perikanan 5. Meningkatkan kapasitas kelembagaan UMKM dan Koperasi 6. Mengembangkan kemitraan antara industri besar dan UMKM 7. Mengembangkan potensi wisata

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 27

Misi 4. Memaksimalkan kualitas pelayanan publik Tujuan:

1. Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah

2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan keterampilan masyarakat 3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat

4. Meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan

Misi 5. Mengelola sumber daya kelautan dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan Tujuan:

1. Mempertahankan kelestarian ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau kecil 2. Meningkatkan pengelolaan sampah dan limbah

3.2.4. Sasaran

Berdasarkan misi dan tujuan yang ditetapkan tersebut, maka sasaran-sasaran pembangunan kabupaten Karimun untuk lima tahun ke depan adalah sebagai berikut:

Tujuan 1 : Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kawasan FTZ secara memadai 1. Tersusunnya kerangka regulasi dan basis data yang kokoh sebagai pondasi

Pengembangan kawasan

2. Memadainya utilitas pendukung kebutuhan industri

Tujuan 2. Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar pulau dan antar daerah 1. Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan laut secara memadai 2. Meningkatnya cakupan jaringan telekomunikasi seluler

3. Terbangun dan beroperasinya satu (1) bandara pengumpan

4. Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan darat secara memadai

Tujuan 3. Mengembangkan permukiman yang tertata dan didukung utilitas yang memadai 1. Memadainya utilitas dasar untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 28

Mendukung perkembangan industri dan kebutuhan masyarakat kecil

Tujuan 4. Mengembangkan konsep waterfront city 1. Terbangun/tersedianya jalan lingkar pulau

Tujuan 5. Meningkatkan kapasitas pendidikan masyarakat 1. Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 2. Tumbuhnya budaya baca pada masyarakat

Tujuan 6. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat 1. Menurunnya derajat infeksi

2. Meningkatnya kualitas kesehatan ibu dan anak

3. Meningkatnya cakupan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin

Tujuan 7. Meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal

1. Meningkatnya jumlah tenaga kerja lokal yang terampil dan tersertifikasi 2. Meningkatnya penempatan tenaga kerja lokal pada perusahaan/industri

Tujuan 8. Meningkatkan kapasitas teknis dan manajerial pelaku usaha kecil 1. Meningkatnya kapasitas teknis dan manajerial petani

2. Meningkatnya kapasitas teknis dan manajerial pembudidaya ikan skala kecil 3. Meningkatnya kapasitas teknis dan manajerial pelaku UMKM

Tujuan 9. Meningkatkan kehidupan keagamaan di tengah masyarakat 1. Meningkatnya aktivitas-aktivitas keagamaan

Tujuan 10. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan keagamaan

1. Meningkatnya lembaga-lembaga pendidikan keagamaan nonformal 2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan keagamaan nonformal 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan keagamaan nonformal

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 29

Tujuan 11. Mengurangi kerentanan kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

1. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat miskin 2. Meningkatnya kesejahteraan keluarga

Tujuan 12. Meningkatkan pengarusutamaan gender dalam pembangunan 1. Meningkatnya keberdayaan perempuan

2. Meningkatnya kesetaraan gender

Tujuan 13. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan usaha

1. Meningkatnya kecepatan pelayanan perizinan usaha dan kesesuaian jangka waktu Perizinan

Tujuan 14. Mengoptimalkan pelaksanaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas 1. Meningkatnya aktivitas ekonomi di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas

Tujuan 15. Mengoptimalkan potensi ekonomi berbasis maritim 1. Meningkatnya aktivitas industri dan jasa maritim

Tujuan 16. Meningkatkan kinerja sektor pertanian dan perikanan

1. Meningkatnya produktivitas dan produksi sektor pertanian dan perikanan 2. Berkembangnya industri olahan produk pertanian dan perikanan

3. Berkembangnya kawasan agribisnis lokal terpadu

Tujuan 17. Meningkatkan kapasitas UMKM dan Koperasi 1. Meningkatnya produksi pelaku UMKM dan Koperasi

Tujuan 18. Mengembangkan kemitraan antara industri besar dan UMKM 1. Meningkatnya keterkaitan antara industri besar dan UMKM

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 30

Tujuan 19. Mengembangkan potensi wisata

1. Berkembangnya pariwisata bahari, budaya, dan kawasan perbatasan

Tujuan 20. Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah 1. Meningkatnya kapasitas aparatur

2. Meningkatnya kapasitas pemahaman dan keterampilan pegawai pada bidang-bidang Khusus

Tujuan 21. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan keterampilan masyarakat 1. Meningkat dan memadainya kualifikasi tenaga pendidik

2. Memadainya sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah

Tujuan 22. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat 1. Memadainya pelayanan kesehatan dasar keluarga

2. Berkembangnya kualitas pelayanan prima di rumah sakit

Tujuan 23. Meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan 1. Meningkatnya tertib administrasi kependudukan

Tujuan 24. Mempertahankan kelestarian ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau kecil 1. Meningkatnya pemulihan ekosistem

2. Terjaganya keseimbangan antara fungsi lindung dan fungsi budidaya

3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam upaya pelestarian ekosistem dan lingkungan hidup

4. Meningkatnya penegakan hukum di bidang lingkungan hidup

Tujuan 25. Meningkatkan pengelolaan sampah dan limbah 1. Meningkatnya pengelolaan sampah

Renstra Kecamatan Moro Kabupaten Karimun Tahun 2011-2016 31

bab iV

Dalam dokumen bab i pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG (Halaman 22-34)

Dokumen terkait