• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isu Strategis

Dalam dokumen RKPD 2016.zip RKPD 2016 Buku 1 (Halaman 152-156)

2020 PEMBANGUNAN DAERAHAirstrip

4.2.1. Isu Strategis

Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap.Penetapan isu strategis didasarkan pada situasi dan kondisi yang akan dihadapi pada Tahun 2015 dan 2016, serta mempertimbangkan hasil evaluasi pembangunan dan pencapaian indikator pembangunan Tahun 2013-2014.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016 adalah: Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), PON XIX, penanggulangan kemiskinan, ‘’’“ ”‘•–—“˜’ danpelaksanaan Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Pelaksanaan MEA pada Tahun 2015 memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap semua sektor pembangunan. Hal ini dapat dilihatsalah satunya dalam pergerakan pasar tenaga kerja di Indonesia, khususnya di Jawa Barat dengan semakin banyaknya tenaga kerja asing yang masuk. Oleh karena itu, sesuai dengan visi Provinsi Jawa Barat dalam RPJPD sebagai Provinsi Termaju Tahun 2025, maka pada Tahun 2016 Jawa Barat harus terus mempersiapkan diri untuk melaksanakan komitmen MEA menuju : 1. S—“™š’ ›œ‘’ž dan Ÿ‘• ¡˜ž—•“ ¢œ£’ (arus perdagangan bebas untuk sektor barang, jasa, investasi, pekerja terampil, dan modal); 2. Penciptaaan kawasan regional ekonomi yang berdaya saing tinggi (‘’™—•“œš

˜•›Ÿ’ž—ž—•“ Ÿ•š—˜¤¥ ¦”§£ œ˜ž—•“ Ÿšœ“¥ —“¨‘œ£ž‘¡˜ž¡‘’  ’–’š•Ÿ›’“ž¥ ¦©ª¥ ’“’‘™¤

˜••Ÿ’‘œž—•“¥ žœxation, dan pengembangan UKM); 3. Suatu kawasan dengan

pembangunan ekonomi yang merata (region of equitable economic development) melalui pengembangan UKM dan program- program Initiative for ASEAN Integration (IAI); dan 4. Integrasi penuh pada ekonomi global (pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi eksternal serta mendorong keikutsertaaan dalam global supply network.Jika Jawa Barat tidak mempersiapkan diri dengan optimal terutama dalam hal kualitas sumber daya manusia dan kualitas produk, maka akan berdampak negatif bagi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Hal ini akan berdampak pula pada peningkatan baik jumlah pengangguran maupun jumlah keluarga miskin yang akan menjadi beban berat bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Jawa Barat.

Situasi khusus lainnya yang membutuhkan perhatian dan kerjasama dari seluruh stakeholder pembangunan di Jawa Barat adalah penyelenggaraan PON XIX yang akan dilaksanakan pada tanggal 9-23 September 2016. Penyelenggaraan PON XIX Tahun 2016 ini merupakan ajang pembuktian Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan misi catur sukses dalam penyelenggaraan PON XIX yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses perekonomian rakyat dan sukses administrasi di Jawa Barat. Oleh karenanya, dukungan sumber daya untuk mencapai misi catur sukses dan target Jabar Kahiji baik dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota maupun masyarakat menjadi sangat penting.

Barat dengan skenario yang optimis menuju Jawa Barat Green Province pada tahun 2025 untuk kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat. Paradigma baru dalam pola pembangunan sangat diperlukan dalam menanggapi pembangunan yang tidak berkelanjutan, yang tergambarkan dengan kerusakan dan perubahan fungsi ekologi, pencemaran dan bencana, akibat dari pertumbuhan penduduk, pembangunan, deplesi sumberdaya alam, krisis energi, dan perubahan iklim. Pada tahun 2016 Jawa Barat «¬­­® ¯¬°±²®³­ menuntut perwujudan yang lebih menyeluruh dan melibatkan berbagai aspek dalam melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam mewadahi persebaran dan aktivitas ekonomi dan sosial penduduk.

Kemudian berlakunya perubahan peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan pemerintahan, yaitu Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, harus ditindaklanjuti dengan sinkronisasi di seluruh aspek terkait.

Dengan memperhatikan situasi dan kondisi, serta hasil evaluasi pembangunan Provinsi Jawa Barat, maka isu strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, yaitu:

Bidang Pemerintahan: 1) Kualitas demokrasi; 2) Pemerintahan yang akuntabel dan inovatif; 3) Keamanan dan ketertiban daerah; 4) Kualitas kesejahteraan aparatur berbasis kinerja; 5) Beberapa kebijakan pascapenetapan Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6) Penataan Daerah Otonom Baru; 7) Harmonisasi produk peraturan perundang-undangan daerah; 8) Pengembangan Teknologi Informasi dalam berbagai aspek; 9) Sinergitas pembangunan desa-kota; 10) Peran dan fungsi balai untuk pelayanan sosial.

Bidang Perekonomian: 1) Peningkatan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat; 2) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Pertanian dan Perikanan; 3) Pengembangan Perekonomian Wilayah Perbatasan; 4) Pengembangan Industri Wisata Jawa Barat; 5) Ketahanan Pangan; 6) Peningkatan Investasi; 7) Peningkatan Peran dan daya saing BUMD; 8) Peningkatan Kerjasama ´µ¶²®­¶¶·°´µ¶²®­¶¶.

Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup: 1) Kualitas, Kuantitas, dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar (jalan, air bersih, air limbah, drainase, listrik, dan persampahan); 2) Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur strategis (jalan tol, kereta api, pelabuhan, bandara); 3) Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup; 4)

Pengendalian dan pengawasan Penataan Ruang; 5) Alih Fungsi Lahan.

Bidang Sosial Budaya: 1) Pertumbuhan penduduk dan persebarannya; 2) Kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan; 3) Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas tenaga kerja; 4) Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana serta adaptasi masyarakat terhadap bencana; 5) Pelestarian nilai nilai dan warisan budaya lokal; 6) Penanggulangan penduduk miskin; 7) Pencegahan dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); 8) Pembangunan pusat seni, budaya dan stadion olahraga di Kab/Kota.

Dengan memperhatikan berbagai isu strategis dan kebijakan strategi pembangunan Provinsi Jawa Barat, maka tema pembangunan Jawa Barat Tahun 2016 adalah :

Satu Perencanaan Jabar untuk Peningkatan Daya Saing, Kemandirian dan Kesiapan dalam Persaingan Global

Berdasarkan tema tersebut maka arah kebijakan pembangunan Tahun 2016 memiliki sasaran utama, yaitu (a) peningkatan daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta penerapan budaya IPTEK, peningkatan aksesibilitas dan mutu pendidikan, peningkatan kualitas layanan kesehatan serta perluasan akses pelayanan yang terjangkau dan merata; (b) peningkatan jumlah dan kualitas wirausahawan, peningkatan kualitas iklim usaha dan investasi, serta peningkatan pembangunan ekonomi perdesaan dan regional untuk mewujudkan Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur; (c) peningkatan kualitas dan akuntabilitas layanan Pemerintahan, mewujudkan perluasan partisipasi publik, peningkatan stabilitas ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, peningkatan kesadaran politik dan hukum,serta peningkatan kualitas tata kelola pemerintah berbasis IPTEK; (d) peningkatan kualitas dan percepatan pembangunan infrastruktur strategis; (e) peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta kualitas penanganan bencana; (f) peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan olah raga, seni, budaya dan pariwisata; (g) peningkatan kualitas pelayanan publik di wilayah perbatasan provinsi

Prioritas pembangunan di berbagai bidang pada tahun 2016 yang berbasis sektoral melalui 10 (sepuluh) ¸¹ºº¹» ¼¹½¾¿À berbasis tematik kewilayahan, dan berbasis pembangunan wilayah perbatasan antar provinsi. Pembangunan sektoral, dilaksanakan berdasarkan 5 (lima) strategi yaitu: Pertama, pelibatan komunitas

Kedua, integrasi seluruh potensi nyata pembangunan dan daya saing di seluruh kabupaten/kota; Ketiga, penerapan manajemen pemerintahan model hibrida sebagai penghela percepatan pembangunan, yaitu mengkombinasi manajemen berbasis daerah otonom Kabupaten/Kota dengan manajemen kewilayahan; Keempat, penguatan komitmen pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan lintas pemerintahan; serta Kelima, peningkatan peran multi pihak dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan mutu serta akuntabilitas pembangunan. Penjabaran tematik sektoral untuk 10 (sepuluh)ÉÊËËÊÌÍÊÎÏÐadalah sebagai berikut:

Dalam dokumen RKPD 2016.zip RKPD 2016 Buku 1 (Halaman 152-156)