• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV KEGIATAN LAIN LAIN

Dalam dokumen Laptah BKP Jogja 2014 (Halaman 62-67)

A. Koordinasi/ Kerjasama dengan instansi terkait B. Apresiasi/sosialisasi/Workshop/Seminar

C. Pengawasan fumigasi, ISPM 15, dan penilaian Instalasi Karantina Tumbuhan

Pada tahun anggaran 2014terdapat anggaran untuk tindakan investigasi, verifikasi dan . Telah dilaksanakan pengawasan pada

perusahaan fumigasi yang melaksanakan fumigasi di wilayah layanan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yaitu CV. Jasindo yang melaksanakan perlakuan fumigasi di Kabupaten Klaten, Sukoharja dan Boyolali.

Selama tahun 2014belum dilakukan audit/penilaian untuk Instalasi Karantina Tumbuhankarena belum ada perusahaan yang mengajukan IKT.

D. Notification of Non-Compliance

Komoditas pertanian yang diekspor / disertifikasi melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tidak mendapatkan Notification of Non-Compliance (NNC)dari negara tujuan ekspor.

V. KESIMPULAN

Kegiatan operasional karantina tumbuhan selama tahun 2014 dapat diambil hal-hal yang penting , antara lain :

1. Penggunaan sertifikat utama karantina tumbuhan(KT-9, KT-10 dan KT-12) tahun 2014 mengalami kenaikan 24,32% dari 5.786 lembar menjadi 7.183 lembar

2. Tidak ditemukan itemukan OPTK target dalam pemantauan daerah sebar OPTKtahun 2014.

3. BKP Kelas II Yogyakarta tidak mendapat NNC dari negara tujuan ekspor.

C.

PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK PIDANA KARANTINA

Khusus untuk unit kewasdakan Tahun 2014 pada Seksi Karantina Tumbuhan dan Seksi Karantina Hewan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta ada kegiatan yang berkenaan dengan penindakan dan

yang dilalulintaskan yang tidak disertai dengan dokumen yang lengkap dan untuk komoditas tumbuhan yang banyak dilalulintaskan yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan misal buah buahan dimana untuk komoditas buah buah tersebut sudah ditentukan pelabuhan pemasukanya sehingga banyak komoditas terutama buah buah harus ditahan dan dalam pelaksanaan tersebut tidak ditemukan/tidak dilaporkan terjadinya pelanggaran atau kejahatan karantina sehingga penyidikan kasus tindak Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan nihil. Dan dalam rangka menghidari pelanggaran atau kejahatan karantina tersebut maka, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mengadakan beberapa kegiatan antara lain;

1. Koordinasi/ Kerjasama dengan instansi terkait.

Kegiatan koordinasi dengan instansi terkait pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta selama Tahun 2014 ini ada beberapa kali kegiatan antara lain:

a. Koordinasi dengan BKSDA (Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam) berkenaan dengan lalu lintas komoditas hewan/tumbuhan yang dilindungi yang melalui Bandara Adisutjipto dan Bandara Adisumarmo, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta telah melakukan koordinasi yang baik dengan BKSDA dengan melakukan pertemuan rutin untuk membahas antisipasi terhadap penyelundupan satwa liar, dan mempelajari modus operandinya dilapangan.

b. PPNS ( Penyidik Pegawai Negeri Sipil) Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta berkoordinasi dengan Polda DIY berkenaan dengan penyidikan kasus pelanggaran pengguna jasa karantina, diharapkan dengan koordinasi ini akan tercipta kerjasama yang baik dalam menyelesiakan pelanggaran hukum yang berkaitan dengan karantina.

c. Koordinasi untuk lalu lintas hewan terutama hewan penular rabies (HPR) dengan Dinas terkait yang membidangi peternakan di DIY dan area sekitarnya ( Kabupaten Magelang Jateng, Kota Solo,

Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Temanggung), sehingga terjalin komunikasi yang baik dalam pengawasan lalu lintas udara maupun darat. Diharapkan kedepannya dapat mempertahan status bebas rabies di DIY dan Jateng.

d. Koordinasi dengan Fakultas Kedoteran Hewan UGM, dengan memberikan materi perkarantinaan pada mahasiswa dan melakukan pembimbingan koasistensi dinas yang rutin dilakukan setahun 3 (tiga) kali. Sehingga diharapkan sosialisasi perkarantinaan didapatkan sejak dini oleh calon calon dokter hewan yang akan memasuki dunia kerja terutama dibidang perkarantinaan.

2. Apresiasi/sosialisasi/Workshop/Seminar.

Dalam rangka mendukung salah satu pilar revitalisasi karantina pertanian yaitu public awareness, kegiatan sosialisasi diadakan dengan menggunakan alokasi anggaran DIPA Tahun 2014 pada Kegiatan Penyuluhan dan Penyebaran Informasi. Selama Tahun 2014 telah dilaksanakan 4 (empat) kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta.

a. Kegiatan pertama penyebarluasan informasi/sosialisasi peraturan perundang-undangan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 5/2006 tentang persyaratan dan tatacara penetapan instalasi karantina tumbuhan milik perorangan atau badan hukum. Dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56/2010 tentang Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan di Luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran, yang dilaksanakan pada Tanggal 24 Mei 2011.

b. Kegiatan kedua penyebarluasan informasi/sosialisasi Surat Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 0107/Kpts/OT.210/L/1/2011, terhadap Perusahaan Eksportir dan Importir Kulit diwilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta.

c. Kegiatan ketiga penyebarluasan informasi/sosialisasi dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian merupakan kegiatan yang akan menumbuhkan rasa pengabdian karantina pertanian yang dapat secara langsung menyentuh kebutuhan masyarakat luas dan secara tidak langsung dapat mengarahkan, mendorong dan mengerakkan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan melalui kegiatan yang bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat, yang dilaksanakan pada Tanggal 08 Juni 2011 s/d 08 Juli 2011. d. Kegiatan keempat penyebarluasan Informasi/sosialisasi

peraturan karantina pertanian yang ditujukan kepada persaaan Pelaksana Penempata Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) diwilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang dilaksanakan pada Tanggal 08 Maret 2014. 4. Pengawasan fumigasi, ISPM#15, dan penilaian Instalasi Karantina

Tumbuhan.Selama Tahun 2014 tindakan pengawasan perlakuan fumigasi dilakukan sebanyak 35 kali. Kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan fumigasi dilakukan terhadap komoditas yang akan diekspor, yaitu komoditas berupa pala ataupun cengkeh oleh PT. Agrispice Indonesia di Klaten pelaksana oleh PT. Sucofindo (Semarang).

Selama Tahun 2014 telah dilakukan audit/penilaian untuk instalasi karantina tumbuhan sebanyak 6 kali. Laporan hasil penilaian sudah dikirim ke Badan Karantina Pertanian di Jakarta, tetapi belum ada tindak lanjut dari pengiriman laporan tersebut.

Laporan penggunaan fumigan (Methyl Bromida) yang disampaikan oleh dua perusahaan fumigasi yang termasuk binaan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yaitu CV. Junitierra Muda Tama dan CV. Pancanaka Jaya Utama dan ada 2 (dua) perusahaan fumigasi yang masuk binaan BKP Kelas I Semarang tetapi melaksakan fumigasi di

wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebanyak 2.613,55 kg. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29.

5. Notification of Non-Compliance

Komoditas pertanian yang diekspor melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang mendapat Notification of Non-Compliance (NNC) di negara tujuan, tetapi ada komoditas yang di ekspor yang telah disertifikasi ditolak negara tujuan.

BAB IV

Dalam dokumen Laptah BKP Jogja 2014 (Halaman 62-67)

Dokumen terkait