• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Jagung Hibrida

Jagung hibrida memiliki keseragaman dalam penampilan sifat-sifatnya. Hal tersebut disebabkan varietas hibrida adalah keturunan pertama dari persilangan yang melibatkan suatu galur murni (Direktur Bina Produksi Padi dan Palawija, 1993). Varietas hibrida merupakan benih jagung yang mempunyai potensi produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas bersari bebas.

Keunggulan lain dari jagung hibrida ialah mempunyai ketahanan terhadap salah satu atau lebih penyakit yang sering menyerang pada tanaman jagung. Jagung hibrida termasuk tanaman yang respon terhadap pemupukan. Dalam budidayanya jagung hibrida membutuhkan jumlah pupuk yang lebih banyak. Selain itu, khusus untuk jagung hibrida tidak dapat menggunakan benih turunan. Hal tersebut

14

karena produksi yang berasal dari benih turunan akan menurun secara drastis (Warisno, 1998).

Data yang diperoleh dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman (BPSBT) Provinsi lampung (2013) menunjukkan bahwa dari total areal pertanaman jagung pada periode tahun 20092013 rata-rata adalah seluas 392.508 ha. Penyebaran varietas jagung yang dominan adalah varietas hibrida dengan persentase : Cargill-7 (19,01%); Pioneer-21 (6,92%); Bisi-2 (6,47%), serta varietas komposit: Arjuna (13,02%).

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar tanaman jagung hibrida dapat tumbuh baik dan berproduksi tinggi antara lain suhu, curah hujan, sinar matahari, dan ketinggian tempat. Suhu yang dikehendaki untuk pertumbuhan yang baik bagi jagung hibrida adalah 23270C. Suhu rendah (sekitar 150C) akan

mengakibatkan perkecambahan tertunda sehingga pemunculan di atas tanah dapat lebih dari tujuh hari. Suhu tinggi (lebih dari 400C) dapat mengakibatkan

kerusakan embrio sehingga tanaman tidak dapat berkecambah (Warisno, 1998).

Distribusi cahaya matahari yang merata selama pertumbuhan berlangsung akan memberikan produksi yang baik (Sutoro dkk., 1988). Tanaman jagung hibrida dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi bila mendapat sinar matahari yang cukup.

Menurut Sutoro dkk. (1998), tanah yang baik untuk pertanaman jagung adalah tanah yang gembur dan subur karena jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik. Jagung hibrida tidak begitu memerlukan jenis tanah yang khusus; hampir

15

semua jenis tanah dapat digunakan untuk pertanaman jagung hibrida. Derajat keasaman tanah yang paling baik untuk tanaman jagung hibrida adalah 5,57,0.

Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (1998), dosis pupuk anorganik yang dianjurkan untuk penggunaan varietas hibrida adalah 135 kg N, 45 kg P2O5,dan 30 kg K2O. Rekomendasi pemupukan pada tanaman jagung di Asia Tenggara untuk jagung hibrida: 80150 kg N, 50160 kg P2O5, dan 60 150 kg K2O (Dierolf dkk., 2001).

2. 3 Pupuk Urea dan Peran Nitrogen

Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia (CO(NH2)2) merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah

menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk Urea mengandung unsur hara N sebesar 45% dengan pengertian setiap 100 kg Urea mengandung 45 kg nitrogen (Palimbani,2007).

Pengaplikasian pupuk anorganik harus berdasarkan analisis kimia tanah sehingga akan sesuai mengenai macam dan jumlah pupuk yang diberikan. Unsur P dan K dalam kebanyakan tanah sangat rendah dan N selalu dibutuhkan selama

pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Buringh, 1983).

Nitrogen merupakan salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah makro, termasuk dalam unsur hara esensial bagi tanaman karena unsur

16

hara ini merupakan komponen utama dalam pembentukan asam nukleat, penyusun protein (Nyakpa dkk., 1988).

Menurut Imanuddin (2007), nitrogen adalah hara utama tanaman, merupakan komponen dari asam amino, asam nukleid, nudeotides, klorofil, enzim, dan hormon. N mendorong per tumbuhan tanaman yang cepat dan memperbaiki tingkat hasil dan kualitas gabah melalui peningkatan jumlah anakan,

pengembangan luas daun, pembentukan gabah, pengisian gabah, dan sintesis protein. N sangat mobil di dalam tanaman dan tanah. Nitrogen sendiri merupakan elemen pembatas pada hampir semua jenis tanah. Oleh karenanya, pemberian pupuk N yang tepat sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, khususnya dalam sistem pertanian intensif.

Menurut Karyanto (2009), unsur hara nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain

1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (klorofil) yang mempunyai peranan sangat penting dalam proses

fotosintesis.

2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain).

3. Menambah kandungan protein tanaman.

2. 4 Azolla

Azolla merupakan jenis tanaman pakuan air yang hidup di lingkungan perairan dan mempunyai sebaran yang cukup luas. Azolla mempunyai beberapa spesies,

17

antara lain:Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata, dan Azolla rubra(Gambar 1).

Azolla caroliniana Azolla filiculoides Azolla Japonica

Azolla Mexicana Azolla microphylla Azolla pinnata

Azolla nilotica

Gambar 1. Jenis-jenis Azolla.

Sumber : http://azollamagelang.blogspot.com/2013/08/macam-macam-jenis-azolla.html

18 1. Azolla pinnata Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Pteridophyta Class : Pteridopsida Ordo : Azollales Famili : Azollaceae Genus : Azolla

Spesies :Azolla pinnata

Azolla pinnatabatangnya rapat dan berdaun muda pada tangkainya, membentuk garis segitiga untuk keseluruhan tumbuhan, panjangnya sekitar 1-3 cm. Panjang daun kurang dari 1mm, berwarna keungu-unguan sampai kemerah-merahan apabila daun sudah tua, pada permukaan atas, daun rapat dengan papillanosa dengan membran cartilaginosa yang di tepi setengah tembus terang. Panjang akar mencapai 5 cm (Iwatsaki, 1989).

Habitat :Azollaini ditemukan di daerah tropis dan daerah di danau, rawa, kolam, padi, ladang selokan dan sungai-sungai hangat. Temperatur "Wave dan angin tindakan mengurangi pertumbuhan dan fragmen tanaman, sehingga jarang terjadi di danau-danau besar atau bergerak cepat . Karena itu tidak tergantung pada N dalam air dan bebas-mengapung.

Distribusi : Madagaskar, India, Asia Tenggara, Cina dan Jepang, Malaya dan Filipina, Afrika dan Australia.

19

Reproduksi :Azollaini reproduksi secara spora dan vegetatif. Ekspansi cepat dalam New Guinea daratan kondisi lingkungan yang tepat adalah hasil reproduksi vegetatif yang terjadi ketika sebuah bentuk lapisan amputasi di dasar rimpang lateral, yang memungkinkan untuk terpisah dari rimpang utama. Sebuah akar kecil hadir pada cabang terpisah (Croft, 1986).

Manfaat :Azolla pinnatasangat berguna sebagai pupuk organik dalam memproduksi padi di daerah tropis dataran rendah di Asia Tenggara. Azolla bersimbiosis dengan Anabaena azollae. Simbiosis ini menyebabkan Azolla dapat menghambat nitrogen dari atmosfir, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai pupuk organik (Basak, 2002)

2. Azolla caroliniana Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Pteridophyta Class : Pteridopsida Ordo : Azollales Famili : Azollaceae Genus : Azolla

Spesies :Azolla caroliniana

Azolla carolinianaini tumbuhan lebih kecil, kira-kira 2 dari 1 cm. Panjang daun kurang dari 1 mm, daun berwarna hijau keunguan pada waktu dewasa :

permukaan atas papillose. Panjang akar mencapai 5 cm, tegak halus yang disebut akar rambut (Iwatsaki, 1989).

20

Habitat dan distribusi : Azolla ini ditemukan di daerah tropis dan daerah di danau, rawa, kolam, padi, ladang selokan dan sungai-sungai hangat. Temperatur "Wave dan angin tindakan mengurangi pertumbuhan dan fragmen tanaman, sehingga jarang terjadi di danau-danau besar atau bergerak cepat . Karena itu tidak tergantung pada N dalam air dan bebas-mengapung. Tumbuhan ini tersebar di negara Amerika.

Manfaat : mampu menekan pengembangbiakan nyamuk,Azolladapat digunakan sebagai pupuk organik dan membantu dalam memperbaiki keadaan fisik, kimia, dan biologi tanah,menghambat pertumbuhan gulma.

Azolla menambat N2udara karena berasosiasi dengan sianobakteri (Annabaena Azollae)yang hidup di dalam rongga daunnya (Sutanto, 2002). Menurut Khan (1983) dalam Sutanto (2002), kemampuan Azolla mengikat N berkisar antara 400500 kg N/Ha/tahun. Kemampuan mengikat N2udara lebih besar dari kebutuhannya, sehingga sebagian nitrogen yang ditambat dilepaskan ke dalam media atau lingkungan pertumbuhan. Ditinjau dari segi kimia, Azolla dapat memperkaya unsur hara makro dan mikro dalam tanah. Sedangkan dari segi biologi tanah, Azolla dapat meningkatkan aktivitas mikrobia tanah dan

menghambat pertumbuhan gulma. Azolla dapat dijadikan filter (penyaring) air dari pencemaran logam berat. Kegunaan lain Azolla adalah dapat digunakan sebagai makanan ternak, unggas, dan ikan karena kandungan mineralnya tinggi (Arifin, 1996).

Pembenaman Azolla meningkatkan bahan organik dan memperbaiki sifat fisik-kimia tanah. Hasil percobaan lapangan menunjukkan penggunaan Azolla sebagai

21

pupuk organik dapat menghemat pupuk sebanyak 50% (Raoet al., 1993 dalam Sutanto, 2002).

Tabel 1. Kandungan unsur hara yang terdapat di dalam Azolla. No Unsur Hara dalam Azolla % / ppm

1 N 1.96-5.30 (%) 2 P 0.16-1.59 (%) 3 K 0.31-5.97 (%) 4 Ca 0.45-1.70 (%) 5 Mg 0.22-0.66 (%) 6 S 0.22-0.73 (%) 7 Si 0.16-3.35 (%) 8 Na 0.16-1.31 (%) 9 Cl 0.62-0.90 (%) 10 Al 0.04-0.59 (%) 11 Fe 0.04-0.59 (%) 12 Mn 66 - 2944 (ppm) 13 Co 0.264 (ppm) 14 Zn 26 - 989 (ppm) Sumber: http://www.batan.go.id/patir/_pert/pemupukan/pemupukan.html (2010).

Hasil penelitian dan percobaan menunjukan bahwa pemanfaataan Azolla sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan sebelum dan sesudah tanam mampu

meningkatkan hasil produksi padi secara nyata. Kualitas Azolla berpengaruh pada kesuburan tanah. Hasil dekomposisi Azolla akan memasok nitrogen lebih cepat apabila nisbah C/N rendah (Sutanto, 2002).

Sesudah Azolla ditanam di sawah, tanah menjadi gembur, demikian juga sifat fisik dan kesuburan tanah diperbaiki. Apabila Azolla ditanam pada tahun yang lalu, maka tahun mendatang kandungan bahan organik tanah sebesar 0,09% lebih banyak (Sutanto, 2002).

Dokumen terkait