• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

TINJAUAN PUSTAKA

B. Jalur Masuk Barang Impor

Khusus untuk barang-barang impor memerlukan penanganan jalur masuk yang dibagi menjadi beberapa jalur masuk yakni:

1. Jalur Hijau

Jalur Hijau adalah mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen setelah penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB). (Ahmad Dimyati:2011:11)

Seorang importir ditetapkan melalui jalur hijau ini karena menurut pejabat bea cukai, seorang importir sudah mengikuti semua peraturan yang berlaku.Penentuan jalur hijau ini berdasarkan beberapa hal :

a. Importir termasuk dalam kategori resiko rendah. b. Komiditi-komoditi yang beresiko rendah. 2. Jalur Merah

Jalur Merah adalah mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB. (Ahmad Dimyati:2011:11)

commit to user

11 Barang dan dokumen harus dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Beberapa hal yang menyebabkan sebuah peti kemas terkena behandle atau jalur merah adalah :

a. Ketidak sesuaian antara dokumen dengan barang.

b. NHI yang diterbitkan Bea Cukai karena ada laporan dari intelegen Bea Cukai bahwa barang yag di muat dicurigai.

c. Importir yang termasuk dalam kategori resiko tinggi. d. Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. e. Terkena pemeriksaaan acak.

f. Importir baru g. Barang re-impor

Untuk jalur merah dilakukan pemeriksaan dokumen dan fisik barang.Dalam kasus NHI (Nota Hasil Intelegen) dilakukan pemeriksaan barang dan dokumen secara menyeluruh. Dikarenakan suatu barang terkena jalur merah maka importir akan diberikan SPJM (Surat Pemberitahuan Jalur Merah) sehingga barangnya tidak bisa keluar sebelum dilakukan proses behandle .

3. Jalur Kuning

Jalur Kuning adalah mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dilakukan penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB. (Ahmad Dimyati:2011:12).

commit to user

12 Seorang importir yang termasuk ke dalam jalur kuning ini fisik barangnya tidak akan diperiksa, namun atas penetapan jalur kuning ini dapat dilakukan pemeriksaan fisik barang melalui mekanisme penerbitan NHI (Nota Hasil Intelejen) berdasarkan informasi dari pejabat pemeriksa dokumen.

Beberapa hal yang menyebabkan seorang importir termasuk dalam jalur kuning :

a. Importir yang termasuk dalam kategori resiko tinggi yang mengimpor barang bersesiko rendah,

b. Importir jalur MITA yang mengimpor barang beresiko tinggi. 4. Jalur Mitra Utama (MITA)

Berbeda dengan penetapan jalur yang telah diuraikan diatas, terhadap importer dengan reputasi sangat baik diperlakukan khusus tidak dilakukan pemeriksaan pabean.Penetapan jalur atas importer tersebut dikenal dengan jalur MITA.Jalur MITA ini dikategorikan menjadi dua yaitu :

a. Jalur MITA Prioritas

Jalur MITA Prioritas adalah mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor oleh importir Jalur Prioritas, dengan langsung diterbitkan SPPB tanpa dilakukan pemeriksaan fisik dan Penelitian dokumen. (Ahmad imyati:2011:14)

commit to user

13 b. Jalur MITA Non Prioritas

Jalur MITA Non Prioritas adalah mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang impor oleh importir Jalur Prioritas, dengan langsung diterbitkan SPPB tanpa dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen, kecuali dalam hal : impor sementara, re-impor, terkena random. (Ahmad Dimyati:2011:14)

Perbedaan antara jalur MITA Prioritas dengan MITA Non Prioritas adalah Jalur MITA Non Prioritas masih dimungkinkan ditetapkan jalur kuning maupun pemeriksaan fisik.

Untuk dapat dikategorikan sebagai importir jalur MITA (Mitra Utama), importir harus memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai berikut :

1) Mempunyai pola bisnis yang jelas.

2) Memiliki sistem pengendalian yang memadai untuk menjamin keakuratan data yang disajikan.

3) Memiliki track record (rekam jejak) keakuratan pemberitahuan pabean/cukai yang baik.

4) Selalu dapat memenuhi ketentuan perizinan dan persyaratan impor dan ekspor dari instansi terkait.

5) Dapat berhubungan dengan sistem jaringan elektronik Bea Cukai \

commit to user

14 C. Istilah-istilah Penanganan Peti Kemas di Terminal Peti Kemas Semarang

Untuk memberikan pedoman tentang proses pelayanan peti kemas maka penulis menuliskan istilah-istilah dalam penanganan peti kemas di Terminal Peti Kemas Semarang yang didasarkan pada buku Sistem dan Prosedur Pelayanan Petikemas yang diterbitkan oleh Termninal Peti Kemas Semarang.

Petikemas adalah peti berbentuk empat persegi panjang yang dirancang khusus dengan ukuran tertentu terbuat dari besi maupun alumunium serta memiliki pintu disalah satu sisinya serta dapat digunakan berulang kali juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya dan telah ditetapkan berdasarkan standar International for Standarization Container Organisation.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang dilaut di laut (Sungai dan sebagainya). Sedangkan menurut Terminal Peti Kemas Semarang, kapal memiliki pengertian, Kapal adalah alat angkut yang mampu berolah gerak di atas air dan khusus digunakan untuk mengangkut petikemas. Maka dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan kapal merupakan kendaraan pengangkut barang namun dalam hal kegiatan handling containeryang dilakukan oleh Terminal Peti Kemas Semarang, barang yang dimaksud adalah peti kemas.

Gantry Crane / Container Crane adalah alat khusus bongkar muat peti kemas dari atau ke kapal di dermaga Terminal Peti Kemas dengan kapasitas angkat maksimal 35 Ton.

commit to user

15 Bongkar adalah kegiatan membongkar petikemasisi maupun kosong dari atas kapal ke atas chassis untuk dilakukan penumpukan di Container Yard.

Haulage adalah kegiatan pengangkutan petikemas baik isi maupun kosong dengan menggunakan trailer dari dermaga ke lapangan penumpukan atau sebaliknya.

Muat adalah kegiatan memuat petikemas isi maupun kosong ke kapal.Pada Terminal Peti Kemas Semarang yang dinamakan kegiatan muat adalahmemuat petikemas isi maupun kosong yang dilakukan dari Container Yard ke atas Kapal.

Tally adalah petugas pencatat nomor, posisi, jenis, kondisi, berat, dan segala informasi yang berhubungan dengan gerakan petikemas baik secara manual maupun yang menggunakan Sistem Aplikasi Komputer.

Foreman adalah pelaksana dan pengendali kegiatan operasional bongkar muat dari dan ke kapal sampai ketempat penumpukan petikemas atau sebaliknya, dan membuat laporan periodic.

Receiving adalah kegiatan penerimaan petikemas dari eksportir atau yang ditunjuk dan diterima oleh terminal petikemas Semarang.Kegiatan receivingmerupakan kegiatan serah terima petikemas dari eksportir atau yanfg ditunjuk kepada pihak Terminal Peti Kemas Semarang.

commit to user

16 Delivery adalah kegiatan kepenyerahan petikemas dari Terminal Peti Kemas Semarang kepada importir atau yang dikuasakan kepada EMKL atau perusahaan pelayaran yang ditunjuk.

Remain On Board adalah suatu keadaan dimana petikemas tidak dilakukan kegiatan handling atau tetap dibiarkan diposisi semula diatas kapal sesuai permintaan perusahaan pelayaran atau agen.

Restowage/Shifting bay to bay adalah gerakan pemindahan petikemas dari kapal turun ke chasisdi dermaga, selanjutnya dimuat ke bay lain pada kapal yang sama.

Restowage/Shifting bay to CY adalah gerakan pemindahan petikemas dari kapal turun ke chasis di dermaga, selanjutnya dibawa ke lapangan penumpukan selanjutnya dimuat keatas kapal pada kapal yang sama.

Movement adalah gerakan pemindahan petikemas dari satu lokasi ke lokasi lainnya dalam terminal yang sama terjadi gerakan lift On/lift Off dan menggunakan alat angkut (haulage).

Uncontainerized adalah barang-barang yang tidak dikemas dalam container dan dimuat kapal petikemas dan dibongkar dengan tambahan alat khusu di terminal petikemas, satuannya dihitung berdasarkan Tonage/Unit.

Transhipment adalah suatu keadaan petikemas yang dibongkar dari satu kapal dan selanjutnya ditumpuk di lapangan penumpukan selanjutnya dimuat

commit to user

17 ke kapal lainnya, dibatasi dengan kurun waktu tertentu dan diinformasikan sebelum kapal tiba.

Stock Opname adalah kegiatan pencatatan ulang kondisi terakhir tentang jumlah, jenis dan posisi di lokasi lapangan penumpukan pada suatu waktu guna pencocokan kondisi di lapangan dengan sistem aplikasi.

Gerakan extra adalah gerakan pemindahan peti kemas atas permintaan pemilik barang atau kuasanya yang ditunjuk dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan barang oleh instansi terkait.

Rubber Tyred Grant adalah alat angkat khusus peti kemas dengan terdapat roda karet dan kapasitas angkat maksimal 35 ton yang digunakan untuk kegiatan lift on/off peti kemas di Container Yard.

Top Loader/Reach Stacker adalah alat angkat peti kemas full dengan kapasitas angkat maksimal 35 ton yang digunakan untuk kegiatan lift on/off peti kemas di ContainerYard.

Side Loader adalah alat angkut khusus peti kemas empty dengan kapasitas angkat 7,5 ton yang digunakan untuk kegiatan lift on/off di Container Yard.

Lift On / Lift Off adalah kegiatan menaikkan atau menurunkan peti kemas dari atas chassis ke lapangan penumpukan atau sebaliknya.

Full Container Load / FCL adalah suatu kondisi pengiriman barang dimana dalam satu peti kemas terdapat satu pemilik barang dan dilakukan

commit to user

18 pembongkaran dari atas kapal sampai dengan dilakukan stacking di Container Yard.

Less than Container Load / LCL adalah suatu kondisi pengiriman barang dimana dalam satu peti kemas terdapat lebih dari satu pemilik barang dan dilakukan kegiatan stripping kemudian disusun di dalam gudang CFS serta memindahkan peti kemas kosong ke dalam lapangan peti kemas kosong.

Container Yard adalah lapangan penumpukan untuk peti kemas yang terdiri dari Block, Slot, Row, Tier.Container Yardadalah sebuah fasilitas yang dimiliki pelabuhan dimana sebuah peti kemas ditumpuk untuk dimuat ke atas kapal atau tempat penumpukan peti kemas yang telah dibongkar dari atas kapal untuk dikirimkan kepada pemilik barang.

Stripping adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam peti kemas.dalam pengertian lain Stripping bisa diartikan membongkar barang dari dalam peti kemas sampai dengan menyusun di tempat yang ditentukan.

Stuffing adalah kegiatan memasukkan dan menata barang dalam peti kemas.

Job Order adalah surat perintah kerja yang diterbitkan oleh Petugas Loket dan digunakan sesuai dengan perintah kerja yang tertera di Surat Perintah tersebut.Job Order menjadi dasar utuk melakukan kegiatan handling container TPKS sesuai dengan perintah kerja yang tertera dalam Job Order.

commit to user

19 D. Dokumen yang Terkait dengan Proses Behandle

Dalam proses behandle terdapat beberapa dokumen yang harus dilengkapi oleh pengguna jasa yang nantinya akan digunakan sebagai syarat penanganan untuk kegiatan behandle di Terminal Peti Kemas Semarang, beberapa dokumen tersebut antara lain :

1. Foto Copy D/O (Delivery Order)

Delivery Order adalah sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak yang berkuasa menyimpan barang.Untuk mengeluarkan barang itu dari tempat penyimpanannya terdapat catatan “Fiat Keluar”, artinya yang empunya barang sudah menyelesaikan kewajibannya terhadap yang dikuasakan atas barang itu. (Suyono:2007:233)

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Delivery Order adalah surat yang digunakan untuk mengeluarkan barang dari tempat penyimpanan.

2. Warkat Dana

Dalam hal ini warkat dana merupakan jaminanbukti pembayaran yang dibayarkan pengguna jasa yang diterbitkan oleh bank, atas biaya-biaya yang telah dibayarkanoleh pengguna jasa ke bank, dalam proses penggunaan jasa handling container di TPKS karena perincian actual belum selesai.Semua biaya kegiatan handling container di TPKS dibayarkan melalui bank.

commit to user

20 3. Surat Permohonan Behandle

Surat Permohonan Behandle merupakan surat yang dibuat pemilik barang, sebagai permohonan untuk melakukan behandle kepada Terminal Peti Kemas Semarang.

4. SPJM (Surat Perintah Jalur Merah)

SPJM merupakan surat perintah penetapan jalur merah yang diberikan kepada importir supaya melakukan pemeriksaan barang atau behandle , yang diterbitkan oleh Bea cukai.

5. Job OrderBehandle

Job OrderBehandle adalah surat perintah kerja yang diterbitkan oleh petugas loket untuk melakukan kegiatan behandle .

6. Job Slip Movement

Job Slip Movement adalah surat perintah kerja yang diterbitkan oleh Petugas Loket untuk melaksanakan pemindahan peti kemas atas permintaan pemilik untuk dilakukan pemeriksaan fisik barang oleh instansi terkait.

7. Job Slip Ex Movement

Job SlipEx Movement adalah surat perintah kerja yang diterbitkan oleh Petugas Loket untuk melaksanakan pemindahan peti kemas yang telah selesai di behandle ke tempat yang ditentukan.

commit to user

21 E. Jenis-jenis Peti Kemas

Peti kemas (Container) adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada di dalamnya.(Suyono:2007:275)

Peti kemas adalah peti berbentuk empat persegi panjang yang dirancang khusus dengan ukuran tertentu terbuat dari besi maupun alumunium serta memiliki pintu disalah satu sisinya serta dapat digunakan berulang kali juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya dan telah ditetapkan berdasarkan standar International for Standarization Container Organisation (ISCO). (TPKS:2010:1)

Untuk mengirimkan barangnya seorang ekspotir biasanya menggunakan peti kemas sebagai media untuk mengangkut dan menyimpan barangnya.Namun peti kemas memiliki ukuran dan bentuk berbeda sesuai kebutuhan pemilik barang.

Ukuran peti kemas dibedakan dalam tiga ukuran, yaitu 20 Feet, 40 Feet,40 Feet High Cube Dry. Dalam perhitungan pengukuran pemuatan atau pembongkaran petikemas dinyatakan dalam TEU (Twenty Foot Equivalent Unit). Oleh karena ukuran standar peti kemas adalah 20 Feet, maka satu peti kemas 20 Feetdinyatakan sebagai 1 TEU dan peti kemas 40 Feet dinyatakan sebagai 2 TEU atau sering juga dinyatakan dalam FEU (FourtyFoot Equivalent

commit to user

22 Unit). Sedangkan jenis peti kemas sendiri memiliki beberapa kelompok berbeda yang dibagi ke dalam enam kelompok, yaitu:

1. General Cargo

General cargo adalah peti kemas yang dipakai untuk mengangkut muatan umum. Peti kemas yang termasuk dalam general cargoadalah :

a. General purpose container : peti kemas inilah yang biasa digunakan untuk mengangkut muatan umum.

Gambar 2.1

Sumber :(www.container-transportation/container-types.html, 13/5/2012, 18.30)

b. Open side container : peti kemas bagian sampingnya dapat dibuka untuk memasukkan dan mengeluarkan barang yang karena ukuran atau beratnya lebih mudah dimasukkan atau dikeluarkan dari samping.

Gambar 2.2

commit to user

23 c. Open topcontainer: peti kemas yang bagian atasnya dapat dibuka agar barang dapat dimasukkan atau dikeluarkan dari atas.Tipe peti kemas ini diperlukan untuk mengangkut barang berat yang hanya dapat dimasukkan lewat atas dengan menggunakan derek.

Gambar 2. 3

Sumber : (www.shipping-worldwide.com/container-sales/type.html, 13/5/2012, 18.45)

2. Thermal

Thermal container adalah peti kemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk muatan tertentu. Peti kemas yang termasuk kelompok thermal adalah Reefer container : peti kemas yang dilengkapi dengan mesin pendingin untuk mendinginkan udara dalam peti kemas sesuai dengan suhu yang diperlukan bagi barang yang mudah busuk seperti sayuran, daging, atau buah-buahan.Peti kemas thermal jenis ini yang paling sering digunakan di TPKS untuk mengirim barang yang membutuhkan suhu tertentu.

commit to user

24 Sumber :(www.container-transportation/container-types.html, 13/5/2012,

18.30) 3. Tank

Tank adalah tangki yang ditempatkan dalam kerangkan peti kemas yang dipergunakan untuk muatan cair maupun gas.

Gambar 2.5

Sumber :(

www.shippingcontainers24.com/general/tank-containers-vs-drums/, 13/5/2012, 18.30)

4. Dry Bulk

Dry Bulkcontaineradalah general purpose containeryang

digunakan khusus untuk mengangkut muatan curah.

Untuk memasukkan atau mengeluarkan muatan tidak melalui pintu depan seperti biasanya, tetapi melalui lubang di bagian atas untuk memasukkan muatan dan lubang atau pintu di bagian bawah untuk mengeluarkan muatan. Lubang atas dapat juga digunakan untuk membongkar muatan dengan cara dihisap.

Gambar 2.6

Sumber : (

commit to user

25 5. Platform

Platform container adalah peti kemas yang terdiri dari lantai dasar. Peti kemas yang termasuk jenis ini adalah:

a. Flat rack container adalah peti kemas yang terdiri dari lantai dasar dengan dinding pada ujungnya.

Gambar 2.7

Sumber :(www.shipping-worldwide.com/container-sales/type.html, 13/5/2012, 18.45)

b. platform based container atau disebut juga artificial tween deck adalah petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar saja dan apabila diperlukan dapat dipasang dinding.

Gambar 2.8

Sumber :(www.container-transportation/container-types.html, 13/5/2012, 18.30)

Platform based atau flat rack biasanya digunakan untuk muatan yang mempunyai lebar atau tinggi melebihi ukuran peti kemas yang standar.

commit to user

26 BAB III

PEMBAHASAN

Dokumen terkait