• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jaminan dalam Pengadaan Barang/Jasa

BAB II PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI

E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

4. Jaminan dalam Pengadaan Barang/Jasa

Jaminan Penawaran diberlakukan untuk Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS paling sedikit di atas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Besarnya antara 1% (satu persen) hingga 3% (tiga persen) dari nilai HPS, khusus pekerjaan terintegrasi besarnya antara 1% (satu persen) hingga 3%

(tiga persen) dari nilai Pagu Anggaran.

Contoh perhitungan jaminan penawaran: Pada Paket pekerjaan diatas disyaratkan penyedia wajib menyerahkan jaminan penawaran sebesar 2 % dari nilai HPS maka jaminan penawaran yang wajib dilampirkan adalah 2 % x Rp.

33 miliar = Rp. 660 juta.

b. Jaminan Sanggah Banding

Jaminan Sanggah Banding besarnya 1% (satu persen) dari nilai HPS, khusus untuk pekerjaan konstruksi terintegrasi besarnya 1% (satu persen) dari nilai pagu anggaran.

Contoh perhitungan jaminan sanggah banding: Pada Paket pekerjaan diatas, apabila setelah pengumuman pemenang salah satu peserta mengajukan sanggah dan tidak puas atas jawaban pokja pemilihan, kemudian mengajukan sanggah banding maka wajib menyerahkan jaminan sanggah sebesar 1 % dari nilai HPS yaitu 1 % x Rp. 33 miliar = Rp. 330 juta.

c. Jaminan Pelaksanaan

Jaminan pelaksanaan merupakan jaminan yang wajib diserahkan untuk Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling sedikit di atas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), kecuali Pengadaan Jasa Lainnya yang aset Penyedia sudah dikuasai oleh Pengguna, Pengadaan Barang/Jasa melalui E-Purchasing, atau Pengadaan dalam rangka penanganan keadaan darurat.

Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebagai berikut :

1) Untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80 % (delapan puluh persen) sampai dengan 100% (seratus persen) dari nilai HPS, Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak; atau

2) Untuk nilai penawaran terkoreksi di bawah 80 % (delapan puluh persen) dari nilai HPS, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5 % (lima persen) dari nilai Total HPS.

Khusus Pekerjaan Terintegrasi adalah sebagai berikut:

1) Untuk nilai penawaran antara 80 % (delapan puluh persen) sampai dengan 100 % (seratus persen) dari nilai Pagu Anggaran, Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak; atau 2) Untuk nilai penawaran di bawah 80 % (delapan puluh persen) dari nilai

Pagu Anggaran, besarnya Jaminan Pelaksanaan 5 % (lima persen) dari nilai Pagu Anggaran.

3) Jaminan Pelaksanaan berlaku sampai dengan serah terima pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa Lainnya atau serah terima pertama (Provisional Hand Over) Pekerjaan Konstruksi

Contoh perhitungan jaminan pelaksanaan:

a) Pada Paket pekerjaan di atas, nilai Penawaran terkoreksi Rp 30 miliar, maka nilai Jaminan Pelaksanaan yang wajib diberikan sebelum penandatanganan kontrak sebesar 5% dari nilai kontrak = 5

% x Rp 30 miliar = Rp. 1,5 miliar.

b) Jika pada paket pekerjaan di atas, nilai penawaran terkoreksi Rp 22 miliar (penawaran 73% dari nilai HPS), maka Nilai Jaminan Pelaksanaan yang wajib diberikan sebelum penandatanganan kontrak sebesar 5% dari nilai HPS = 5% x Rp 33 miliar = Rp1,65 miliar.

d. Jaminan Uang Muka

Jaminan uang muka sebesar uang muka yang diberikan PPK kepada penyedia.

e. Jaminan Pemeliharaan

Jaminan Pemeliharaan merupakan jaminan yang diberlakukan untuk Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya yang membutuhkan masa pemeliharaan dalam hal Penyedia menerima uang retensi pada serah terima pekerjaan pertama (Provisional Hand Over), dikembalikan 14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dengan besaran nilai Jaminan

Contoh perhitungan jaminan pemeliharaan: Pada Paket pekerjaan diatas, dengan masa pelaksanaan kontrak selama 6 bulan dan selesai pada tanggal 1 Desember 2017, maka sebelum serah terima pekerjaan pertama (PHO) penyedia wajib menyerahkan Jaminan Pemeliharaan senilai 5 % x nilai kontrak yaitu 5 % x Rp. 30 miliar = Rp1,5 miliar.

f. Sertifikat Garansi

Sertifikat Garansi diberikan terhadap kelaikan penggunaan barang hingga jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan diterbitkan oleh produsen atau pihak yang ditunjuk secara sah oleh produsen.

Sesuai dengan ketentuan undang-undang perlindungan konsumen masa garansi minimal 1 tahun sejak serah terima barang.

Spesifikasi teknis dan deskripsi barang yang diserahkan sesuai dengan yang tercantum dalam Kontrak. Sertifikat garansi merupakan perlindungan terhadap barang sesuai dengan Jaminan/Garansi original equipment manufacturer (OEM). Sertifikat Garansi berlaku sejak tanggal barang diterima oleh PPK dari Penyedia sesuai waktu yang diperjanjikan dalam Kontrak, terlepas dari jarak dan waktu yang ditempuh untuk pengiriman.

Selama masa garansi berlaku, dalam hal barang yang diterima cacat/tidak berfungsi dengan baik, Pengguna Barang melalui Bendahara Barang segera menyampaikan secara tertulis kepada Penyedia dan Penyedia wajib merespon untuk memperbaiki/mengganti barang yang dimaksud.

Sertifikat/Dokumen dalam rangka Pengadaan Barang Impor. Pengadaan barang impor adalah barang yang diimpor untuk kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa. Pengadaan barang impor harus mencantumkan persyaratan kelengkapan dokumen barang:

1) Supporting Letter/Letter of Intent/Letter of Agreement dari pabrikan/prinsipal di negara asal;

2) Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin); dan 3) Sertifikat Produksi.

Persyaratan Supporting Letter/Letter of Intent/Letter of Agreement dari

dengan diserahkan oleh peserta tender/seleksi kepada Pokja Pemilihan bersamaan dengan penyampaian dokumen penawaran.

Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin) dan Sertifikat Produksi diserahkan oleh Penyedia kepada PPK pada saat serah terima pekerjaan.

Persyaratan Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin) dan Sertifikat Produksi dicantumkan dalam rancangan kontrak.

1) Sertifikat/Dokumen dalam rangka Pengadaan Barang Impor 2) Penyesuaian Harga

PPK menyusun penyesuaian harga dalam rancangan Kontrak.

Penyesuaian harga diberlakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk Kontrak Tahun Jamak dengan jenis Kontrak Harga Satuan untuk Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya, dan jenis Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan untuk Jasa Konsultansi;

2) Tata cara perhitungan penyesuaian harga harus dicantumkan dengan jelas, sebagai berikut:

a) Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas) bulan;

b) Penyesuaian harga diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.

Jika ada pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adanya adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum Kontrak tersebut ditandatangani.

Ilustrasi perhitungan:

1) Kasus I

Kontrak tahun jamak 20 bulan ditandatangani pada tanggal 2 Februari 2021. Jika nanti ada penyesuaian harga diberlakukan maka perubahan harga berlaku sejak 2 Februari 2022.

2) Kasus II

Kontrak tahun jamak 20 bulan ditandatangani pada tanggal 2

kontrak (addendum). Pada bagian addendum tersebut perlu penyesuaian harga, maka, penyesuaian harga diberlakukan pada 1 Juni 2022.

c) Penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak langsung (overhead cost), dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam penawaran. Harga satuan timpang adalah harga satuan penawaran yang melebihi 110% (seratus sepuluh persen) dari harga satuan HPS, dan dinyatakan harga satuan timpang berdasarkan hasil klarifikasi.

d) Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak/adendum kontrak;

e) Penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut; dan

f) Indeks yang digunakan dalam hal pelaksanaan Kontrak terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan

B. Latihan

Untuk lebih memahami materi persiapan pengadaan oleh PPK, tugas Anda adalah menyebutkan apa saja yang harus dilakukan oleh PPK pada tahapan ini?

C. Rangkuman

PPK memiliki peran yang sangat penting dalam proses pengadaan barang/jasa. Pada tahapan persiapan pengadaan ini PPK harus menetapkan:

1. Spesifikasi Teknis untuk Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya 2. Kerangka Acuan Kerja untuk jenis pengadaan Jasa Konsultansi 3. Penetapan Harga Perkiraan Sendiri

4. Penetapan rancangan kontrak

Dalam rancangan kontrak ini sudah disebutkan apakah akan diberi uang muka bagi penyedia terpilih, jaminan uang, jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan. Dua jaminan yang disebut terakhir untuk jenis pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya.

Dokumen terkait