• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Jangkauan Arah Pengaturan

Naskah Akademik berfungsi untuk mengarahkan ruang lingkup materi muatan Rancangan Peraturan Daerah yang akan dibentuk dalam merancang Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Pengelolaan keuangan daerah adalah pedoman yang dituangkan dalam bentuk aturan-aturan yang dapat digunakan sebagai acuan/landasan dalam mengelola keuangan daerah. Penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Pengelolaan Keuangan juga bertujuan sebagai upaya untuk menjamin kepastian hukum, penyederhanaan dalam pengaturan dan pengurusan anggaran/pengeluaran keuangan Daerah, sehingga dapat menunjang kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dalam menentukan anggaran/pengeluaran keuangan di Kabupaten Lamongan.

5.2 Ruang Lingkup

Pembuatan raperda tentang pengelolaan keuangan diharapkan dapat menjamin terselenggaranya sistem pelaksanaan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan aturan hukum yang sudah ditetapkan. Aturan hukum yang ditetapkan tidak terlepas dari lingkup pembentukan produk hukum daerah, terutama pada produk hukum tentang Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan dalam bidang pengelolaan keuangan. Pembentukan raperda dalam pengelolaan keuangan meliputi hal-hal yang bersifat memberi kepastian, pengayoman maupun

tindakan-Naskah Akademik Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Lamongan 49

tindakan diskriminatif dalam mencari keadilan untuk memenuhi hak-hak seseorang dari segala bentuk tindak perlakuan diskriminatif.

Lingkup muatan produk hukum daerah tentang pengelolaan keuangan harus mampu mengakomidir asas-asas hukum, antara lain:

1. Pengayoman, adalah bahwa setiap materi muatan peraturan daerah harus berfungsi memberikan perlindungan dalam rangka menciptakan ketentraman masyarakat.

2. Kemanusiaan, adalah bahwa setiap materi muatan peraturan daerah harus mencerminkan perlindungan dan penghormatan hak-hak asasi manusia serta harkat dan martabat setiap warga negara dan penduduk Indonesia secara proporsional.

3. Kebangsaan, adalah bahwa setiap materi muatan peraturan daerah harus mencerminkan sifat dan watak bangsa Indonesia yang pluralistic (kebhinekaan) dengan tetap menjaga prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Kekeluargaan, adalah bahwa setiap materi muatan peraturan daerah harus mencerminkan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.

5. Kenusantaraan, adalah bahwa setiap materi muatan peraturan daerah merupakan bagian dari sistem hukum nasional yang berdasarkan Pancasila.

6. Bhinneka tunggal ika, adalah bahwa materi muatan peraturan daerah harus memperhatikan keragaman penduduk, agama, suku dan golongan, kondisi khusus daerah, dan budaya khususnya yang menyangkut

Naskah Akademik Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Lamongan 50

masalah-masalah sensitif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

7. Keadilan, adalah bahwa setiap materi muatan peraturan daerah harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap warga Negara tanpa kecuali.

8. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, adalah bahwa setiap materi muatan peraturan daerah tidak boleh berisi hal-hal yang bersifat membedakan berdasarkan latar belakang, antara lain agama, suku, ras, golongan, gender, atau status sosial.

9. Ketertiban dan kepastian hukum, adalah bahwa setiap materi muatan peraturan daerah harus dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum.

10. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, adalah bahwa setiap materi muatan peraturan daerah harus mencerminkan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, antara kepentingan individu dan masyarakat dengan kepentingan bangsa dan negara.

5.3 Materi Muatan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentangn Pengelolaan Keuangan Daerah, maka perlu untuk menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Lamongan. Adapun materi muatan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Lamongan ruang lingkup materi muatanya yaitu:

1. Konsideran 2. Batang Tubuh

(1) Ketentuan Umum yang Mengatur tentang batasan atau definisi sejumlah konsep penting

(2) Asas dan Tujuan

Naskah Akademik Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Lamongan 51 (3) Ruang lingkup Keuangan Daerah

(4) Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah (5) Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah

(6) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (7) Pengguna Anggaran

(8) Kuasa Pengguna Anggaran

(9) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(10) Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(11) Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD

(12) Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran (13) TAPD

(14) Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (15) Pendapatan Daerah

(21) Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (22) Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat

Daerah

(23) Penyiapan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(24) Penyampaian dan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(25) Persetujuan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(26) Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Rancangan APBD

(27) Penetapan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(28) Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas Umum Daerah (29) Penyiapan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan

Kerja Perangkat Daerah (30) Anggaran Kas dan SPD

(31) Pelaksanaan dan Penatausahaan Pendapatan Daerah

(32) Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (33) Pelaksanaan dan Penatausahaan Pembiayaan

Daerah

Naskah Akademik Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Lamongan 52 (34) Pengelolaan Barang Milik Daerah

(35) Laporan Realisasi Semester Pertama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(36) Dasar Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(37) Perubahan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(38) Pergeseran Anggaran

(39) Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya Dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(40) Pendanaan Keadaan Darurat (41) Pendanaan Keadaan Luar Biasa

(42) Penyusunan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(43) Penetapan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(44) Persetujuan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(45) Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD

(46) Akuntansi Pemerintah Daerah

(47) Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

(48) Penyusunan Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

(49) Pengelolaan Piutang Daerah (50) Pengelolaan Investasi Daerah (51) Pengelolaan Barang Milik Daerah

(52) Pengelolaan Utang Daerah dan Pinjaman Daerah (53) Badan Layanan Umum Daerah

(54) Penyelesaian Kerugian Keuangan Daerah (55) Informasi Keuangan Daerah

(56) Pembinaan Dan Pengawasan 3. Ketentuan Peralihan

4. Ketentuan Penutup

5. Pemberlakuan Peraturan Daerah, Penetapan dan Pengundangan.

Naskah Akademik Raperda Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Lamongan 53 BAB VI

Dokumen terkait