LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku konsumen
2.6 Jasa-jasa yang mendukung kegiatan Transaksi di Perbankan .1 Kegiatan pokok di bank
a. Penyaluran Dana
64
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang di bedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli
Prinsip jual beli di laksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer
of property).
Transksi jual beli dapat di bedakan berdasarkan bentuk
pembayarannya dan waktu penyerahan barangnya, yakni
sebagai berikut:
a) Pembiayaan Murabahah
Murabahah (al-bai’ bi tsman ajil) lebih di kenal
sebagai murabahah saja. Murabahah, yang berasal dari kata ribhu (keuntungan), adalah transaksi jual beli di mana bank menyebutkan jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok di tambah keuntungan (marjin).65
b) Pembiayaan Salam
65
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, edisi IV, cet. Ke 7 (Jararta: PT RajaGrafindp Persada, 2010), h. 98.
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang di perjual belikan belum ada. Oleh karena itu, barang di serahkan secara tangguh sementara nasabah sebagai penjual.
c) Pembiayaan Istishna’
Produk Istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalamIstishna’ pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran. skim Istishna’
dalam Bank Syari’ah umumnya di aplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi.
2) Pembiayaan dengan prinsip sewa
Transaksi Ijarah di landasi adannya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
Pada akhirnya masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang di sewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah di kenal ijarah muntahhiyah bit tamlik (sewa yang di ikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan harga jual di sepakati pada awal perjanjian.
Produk pembiayaan syariah yang di dasarkan atas prinsip bagi hasil adalah sebagai berikut.
a) Pembiayaan Musyarakah
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah
(syirkah atau syarikah). Transaksi musyarakah di landasi
adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih di mana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
b) Pembiayaan Mudharabah
Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang populer dalam produk perbankan syariah yaitu
mudharabah. Mudharabah adalah bentuk kerja sama
antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal
(shahibal-maal) mempercayakan sejumlah modal kepada
pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama kontribusi 100% modal kas dari shahibal-maal dan keahlian dari
mudharib.
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditunjukan untuk mencari keuntungan, tapi ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan.
a) Hilawah (Alih Utang Piutang)
Tujuan fasilitas hilawah adalah untuk membantu
supplier mendapatkan modal tunai agar dapat
melanjutkan produksinya. Bank mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang.
b) Rahn (Gadai)
Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.
Artinya: Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah dia
menyembunyikannya, sungguh hatinya kotor. Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.66
c) Qardh
Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh
dalam perbankan biasanya dalam empat hal, yaitu: 1) Sebagai pinjaman talangan haji
2) Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) 3) Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil 4) Sebagai pinjaman kepada pengurus bank
d) Wakalah (Perwakilan)
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi
apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan tranfer uang.
ٍعِفاَراَبَا َثَعَب َمَّلَسََ ًِْيَلَع ُ َّاللَّ ىَّلَص َّيِبَّىلا َّنَا, ٍراَسَي َهْب َناَمْيَلُس ْهَعََ
َتْىِب َةَوُُْمْيَم ُياَجَََّزَف ,ِراَصْوَلأا َهِم ًلاُجَرََ ًَُلَُْم
ٌَََُُ ,ِثِراَحْلا
َجُزْخَي ْنَا َلْبَق ِةَىْيِدَمْلاِب
Artinya: Dan dari Sulaiman bin Yasar: Bahwa Nabi saw,
mengutus Abu Rafi’, hamba yang pernah dimerdekakannya
dan seorang laki-laki Anshar, lalu kedua orang itu
menikahkan Nabi dengan Maimunah binti Harits
dan pada saat itu (nabi saw) di Madinah sebelum
keluar (ke mieqat Dzil Khulaifah). (HR Maliki dalam Muwaththa’)67
b. Produk Penghimpun Dana
Penghimpunan dana di Bank Syari’ah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syari’ah yang
diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip
Wad’iah dan Mudharabah.
1) Prinsip Wadi’ah
Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad
dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro.
wadi’ah dhamanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam
wadi’ah amanah, pada prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam hal
wadi’ah dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harus titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.
2) Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan murabahah atau ijarah
67 Muhammad Fu’rad Abdul Baqi, Al Lu’ wal Marjan, “Kumpulan hadits Shahih
seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan dibagi hasikan berdasarkan nisbah yang disepakati.
c. Jasa Perbankan
Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries (penghubung) antara pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) dengan pihak yang kelebihan dana (surplus unit), Bank Syari’ah
dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa:
1) Sharf (Jual Beli Valuta Asing)
Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf. Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengalami keuntungan dari jual beli valuta asing ini. Hadits tentang sharf
َثَم ّلَِا ِبٌَّذلاِب اُُعيِبَت َلَ َبٌَّذلا
َقَرَُلا َلَََ ٍضعَب ىَلَع اٍََضعَب اُُّفِشُت َلَََ ٍلَثَمِب ًلا
ٍزِج اَىِب اٍَىِم اًبِئاَغاَُعيِبَت َلَََ ٍضعَب ىَلَع اٍََضعَب اُّفِشُت َلَََ ٍلَثَمِب ًلاَثَم ّلَِا اُُعيِبَت
Artihya: “Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama bilangannya dan janganlah kamu lebihkan sebagian lainnya, janganlah kamu menjual uang kertas dengan uang kertas kecuali sama-sama bilangannya dan janganlah kamu
lebihkan sebagian lainnya dan janganlah kamu menjual barang tidak ada di tempat dengan yang sudah ada di tempat.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Said)68
2) Ijarah (Sewa)
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewa kotak simpanan (safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian) bank ini mendapat imbalan sewa jasa tersebut.
2.6.2 Kegiatan lain atau kegiatan penunjang di Bank
a. Jasa pembayaran dana
Dalam hal ini bank dapat pula memberikan pelayanan berupa jasa pembayaran seperti antara lain:
1) Membayar gaji 2) Membayar pensiun 3) Membayar bonus 4) Membayar hadiah 5) Membayar deviden69
b. Jasa Penyetoran Dana
Jasa ini di utamakan untuk membantu nasabahnya dalam mengumpulkan setoran atau pembayaran lewat bank. Setoran atau pembayaran yang biasa di terima oleh bank antara lain:
68Muhammad fu’rad abdul baqi, Op.Cit
69
1) Pembayaran listrik 2) Pembayaran telepon 3) Pembayaran pajak 4) Pembayaran uang kuliah 5) Pembayaran rekening air 6) Menerima setoran ONH 7) Dan setoran lainnya
Jasa ini bertujuan untuk memudahkan nasabah dalam membayar kewajibannya yang cukup pada satu tempat.