• Tidak ada hasil yang ditemukan

2012 Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

Dalam dokumen PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA (Halaman 91-96)

Jatuh Tempo Jumlah/ Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ Tidak Ditentukan/ Total

1 Tahun/ 1 - 5 year More Than 5 Maturity not

Less than 1 year Years Determined

Utang Usaha 30,116 -- -- -- 30,116 Trade Payable

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 8,427 -- -- -- 8,427 Current Employee Benefits Liabilities

Beban Akrual 8,297 -- -- 10,851 19,148 Accrued Expenses

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 27,229 -- -- -- 27,229 Other Current Financial Liabilities

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Short-Term Loans from Banks and

Jangka Pendek 553,355 -- -- -- 553,355 Financial Institution

Utang Bank Jangka Panjang 218,085 825,006 -- -- 1,043,091 Long-Term Bank Loans

Utang Sewa Pembiayaan 2,799 2,267 -- -- 5,066 Financial Lease Obligation

Utang Pihak Berelasi Non-usaha -- -- -- 1,680 1,680 Due to Related paties Non-trade

Jumlah 848,308 827,273 -- 12,531 1,688,112 Total

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

Risiko Suku Bunga

Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan menerapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan:

 Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko

 Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap dan mengambang.

Interest Rate Risks

The Company exposure to interest rate risk is primarily related to financial liabilities. The Company has long-term loans to banks that use interest rate market. At this time, the Company adopted certain policies or arrangements to manage interest rate risk as follows:

Being selective in offering loan rates, in order to obtain loans with favorable interest rates without increasing exposure to loans with high risks

Control interest expense by making a combination of debt and long-term loans with fixed and floating interest rates.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga:

The following table analyzes the breakdown of financial liabilities by type of interest:

Jatuh Tempo Jumlah/ Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ Tidak Ditentukan/ Total

1 Tahun/ 1 - 5 year More Than 5 Maturity not

Less than 1 year Years Determined

Tanpa Bunga 97,593 2,780 -- 7,816 108,189 Non-interest Bearing

Bunga Tetap 661,074 491,214 -- -- 1,152,288 Fixed Rate

Bunga Mengambang 312,867 94,872 -- -- 407,739 Floating Rate

Jumlah 1,071,534 588,866 -- 7,816 1,668,216 Total

2012 Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

Jatuh Tempo Jumlah/ Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ Tidak Ditentukan/ Total

1 Tahun/ 1 - 5 year More Than 5 Maturity not

Less than 1 year Years Determined

Tanpa Bunga 74,069 -- -- 12,531 86,600 Non-interest Bearing

Bunga Tetap 299,765 756,747 -- -- 1,056,512 Fixed Rate

Bunga Mengambang 474,474 70,526 -- -- 545,000 Floating Rate

Jumlah 848,308 827,273 -- 12,531 1,688,112 Total

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

2011

Analisa Sensitivitas

Dengan hipotesis peningkatan 1% bunga pinjaman, akan menurunkan laba sebelum pajak sebesar Rp 56.600 (2011: Rp 16.015).

Sensitivity analysis

A hypothetical 1% increase in the interest rate of the debt would cut profit before income tax by Rp 56,600 (2011: Rp 16,015).

Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua tingkat bunga dengan pola yang sama terhadap seluruh utang bank, tetapi tidak benar-benar terjadi pada kenyataannya.

The analysis above is based on assumption that interest rate increased or decreased against all of the bank loans in the same direction and magnitude, but it may not be necessarily true in reality.

Risiko Nilai Tukar

Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas risiko nilai tukar mata uang asing khususnya Dolar AS, karena sebagian liabilitas dalam mata uang asing telah banyak berkurang. Untuk meminimalkan risiko ini perusahaan akan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi mata uang asing dan menyediakan kas yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan nilai tukar.

Foreign Currency Risks

The Company has no significant foreign currency risk especially in US Dollar, since most of the liabilities denominated in foreign currency have been reduced significantly. In order to minimize this risk, the Company will always be selective in performing the foreign currency transactions and provide sufficient fund to anticipate foreign currency fluctuations.

Estimasi Nilai Wajar

Tabel di bawah ini menyajiakan nilai tercatat masing- masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 2012 dan 2011:

Fair Value Estimation

The schedule below presents the carrying amount of the respective categories of financial assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan - Pinjaman Financial Assets -

yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Kas dan Setara Kas 102,175 102,175 634,673 634,673 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 560,046 560,046 473,758 473,758 Trade Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya 164,898 164,898 170,791 170,791 Other Current Financial Assets Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 43,364 43,364 43,364 43,364 Due from Related Parties Non-Trade Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 19,638 19,638 1,302 1,302 Other Non-Current Financial Assets

Jumlah Aset Keuangan 890,121 890,121 1,323,888 1,323,888 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Diukur dengan Financial Liabilities

Biaya Perolehan Diamortisasi Measured at amortized Cost

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Short-Term Loans from Banks and

Jangka Pendek 702,537 702,537 553,355 553,355 Financial Institution

Utang Bank Jangka Panjang 834,228 834,228 1,043,091 1,043,091 Long-Term Bank Loans Utang Pihak Berelasi Non-usaha 3,315 3,315 1,680 1,680 Due to Related Parties Non-Trade

Utang Usaha 67,907 67,907 30,116 30,116 Trade Payables

Utang Sewa Pembiayaan 23,262 23,262 5,066 5,066 Financial Lease Obligation

Beban Akrual 26,494 26,494 19,148 19,148 Accrued Expense

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 5,972 5,972 8,427 8,427 Current Employee Benefits Liabilities Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 4,501 4,501 27,229 27,229 Other Current Financial Liabilities

Jumlah Liabilitas Keuangan 1,668,216 1,668,216 1,688,112 1,688,112 Total Financial Liabilities

2012 2011

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar.

As of December 31, 2012 and 2011 management considers that the carrying amount of financial assets and liabilities recorded at amortized cost in the consolidated statements of financial position approximate their fair value for both short-term and those which maturities were not determined, and bank loans and financial lease interest rate assuming equal with the market discount rate.

40. Perikatan dan Kontijensi yang Penting 40. Significant Commitment and Contingencies

Berdasarkan “Purchase contract” No. HQ12HEB06 tanggal 11 Oktober 2012, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi fortified biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral) sebesar 23,3 MTN (Metric Tons Net).

Based on” Purchase Contract” No. HQ12HEB06 dated October 11, 2012, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, signing sales contract with World Food Programme (WFP). This agreement required TPS to produce Fortified Biscuits (Biscuit which riched by vitamin and mineral) of 23.3 MTN (Metric Tons Net).

Berdasarkan “Purchase contract” No. HQ12HEB07 tanggal 9 November 2012, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi fortified biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral) sebesar 4.999,68 MTN (Metric Tons Net).

Based on” Purchase Contract” No. HQ12HEB07 dated November 9, 2012, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, signing sales contract with World Food Programme (WFP). This agreement required TPS to produce Fortified Biscuits (Biscuit which riched by vitamin and mineral) of 4,999.68 MTN (Metric Tons Net).

41. Pengelolaan Permodalan 41. Capital Management

2012 2011

Rp Rp

Liabilitas Bersih: Net Liabilities:

Jumlah Liabilitas 1,834,123 1,757,492 Total Liabilities

Dikurangi: Kas dan Setara Kas (102,175) (634,673) Less: Cash and Cash Equivalents

Jumlah Liabilitas Bersih 1,731,948 1,122,819 Total Net Liability

Jumlah Ekuitas Disesuaikan 1,584,215 1,391,753 Total Adjusted Equity

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan 1.1 0.8 Net Liabilities Ratio to adjusted Equity

Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

The Company's main objective in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain future business growth of the Company and maximizing the shareholder’s value. The Company manages its capital structure and makes some necessary modification by considering changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.

Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

In order to maintain and manage the capital structure, the Company may manage the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares, obtaining new loans or loan repayment.

42. Asumsi dan Sumber Estimasi 42. Assumption and Source of

Ketidakpastian Uncertainty Estimate

Penyajian laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset, liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidak pastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the financial statements requires the management to make judgements, estimates and assumptions that effect the reported amounts of revenues, expenses, assets, liabilities and disclosures of contingent liabilities at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability effected in future periods.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidak pastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat asset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan dibawah ini:

The key assumption concerning the future and other key souces of estimation uncentainty at the reporting date that have the significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below:

Estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan

Estimated useful lives of property, plant and equipment and plantation

Perusahaan melakukan penelaahan secara berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan kondisi teknis aset terkait dan perubahan teknologi yang berpengaruh pada masa manfaat aset tersebut.

The Company reviews periodically the estimated useful lives of property, plant and equipment and plantation based on factors such as technical specification of related assets and changing of technology in the future related to future benefit of the assets.

Imbalan pasca kerja Post-employment benefit

Nilai kini liabilitas imbal pasca kerja dan biaya dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja dan dana pensiun.

The present value of the post-employment benefits obligations and accrued pension fund depends on a number of factors that are determined on the actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in this assumptions will impact the carrying amount of post- employment benefit obligations and pension fund. Perusahaan menentukan perubahan tingkat diskonto yang

sesuai pada akhir masa pelaporan, yaitu tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam mempertimbangkan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan suku bunga pinjaman bank dikombinasikan dengan suku bunga SBI.

The Company determines the appropriate discount rate at the end each reporting period, which is the interest rate that should be used to determined present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the combination of interest rate of the Company’s lending and Interest rate of SBI.

Estimasi Aset Pajak Tangguhan

Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat.

Deferred Tax Assets Estimation

Management considerations are needed to determine the amount of deferred tax recognized in the profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is performed only if it is probable that the asset will be recovered in the form of economic benefits to be received in future periods, in which the temporary differences and tax losses can still be used. Management also considers the future estimated taxable income and strategic tax planning in order to evaluate its deferred tax assets in accordance with the applicable tax laws and its updates. As a result, related to its inherent nature, it is likely that the calculation of deferred taxes is related to a complex pattern where assessment requires a judgment and is not expected to provide an accurate calculation.

43. Peristiwa setelah Periode Pelaporan 43. Events after the Reporting Period

a. Pada tanggal 18 Januari 2013, Perusahaan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah dengan jumlah pokok masing-masing Rp 600.000 dan Rp 300.000.

a. On January 18, 2013, the Company has submitted the Registration Statement to Otoritas Jasa Keuangan in regard with Issuance of Bond and Sukuk Ijarah with nominal Rp 600,000 and Rp 300,000.

b. Perusahaan telah membayar penuh saldo terutang sebesar Rp 80.000 atas fasilitas Kredit Investasi dari PT Bank DBS Indonesia pada tanggal 1 Februari 2013.

b. The Company has paid the full outstanding balance amounting to Rp 80,000 on Investment Credit facility from PT Bank DBS Indonesia on February 1, 2013.

c. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 19/CN/NOT/2013 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataatmadja, S.H., M Corp Admin, M Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit

c. Based on the Deed Credit Agreement No. 19/CN/NOT/2013 dated January 29, 2013 made before a notary Veronica Nataatmadja, SH, M Corp Admin, M Com (Business Law) notary in Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya, a subsidiary, obtained investment credit facility from

Investasi dari PT Bank DBS Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 80.000 dengan periode pinjaman 5 (lima) tahun dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun, dan Kredit modal kerja sebesar Rp 20.000 dengan periode pinjaman 1 (satu) tahun, dikenakan bunga sebesar 10% per tahun.

PT Bank DBS Indonesia with a maximum credit amounting Rp 80,000 with the maturity period 5 (five) years and bears interest at 11% per year, and obtained a working capital loan amounting Rp 20,000 with a loan period of 1 (one) year, bears interest at 10% per year.

d. Berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha No. L12J02862A tertanggal 14 Januari 2013, PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak, memperoleh fasilitas leasing dari PT Orix Indonesia Finance dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 267 dengan periode pinjaman 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga 5,25% per tahun.

d. Based on Lease agreement No. L12J02862A dated on January 14, 2013, PT Airlangga Sawit Jaya, a subsidiary, obtained lease facilty from PT Orix Indonesia Finance amounting to Rp 267 for 3 (three) years period and bears interest 5.25% per annum.

e. Pada tanggal 28 Maret 2013, Perusahaan telah memperoleh surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan atas penerbitan obligasi dan sukuk ijarah (lihat Catatan 43.a) dalam suratnya No. S-62/D.04/2013.

e. On March 28, 2013, the Company has obtained the effective notification letter No. S-62/D.04/2013 from Otoritas Jasa Keuangan related to Issuance of Bond and Sukuk Ijarah (see Note 43.a).

44. Perkembangan Terakhir SAK 44. Latest Development in SAK

Berikut ini adalah PSAK, ISAK dan PPSAK yang telah keluarkan oleh DSAK-IAI, namun belum berlaku efektif, untuk diterapkan pada periode tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013:

The following are the PSAK, ISAK and PPSAK that have been issued by DSAK-IAI, but not yet effective, to be implemented for the period of financial statements which begins on or after January 1, 2013:

PSAK No. 38 (Revisi 2012): “Kombinasi Bisnis Entitas

Sepengendali” PSAK No. 38 (Revised 2012): “Business Combination for Entities Under Common Control” PPSAK No. 7 *): “Pencabutan PSAK No. 44:

Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 1–46, 49–55 dan 62–64”

PPSAK No. 7 *): “Revocation of PSAK No. 44: Accounting for Real Estate Development Activity paragraphs 1-46, 49-55 and 62-64”

PPSAK No. 10: “Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi

Kuasi Reorganisasi” PPSAK No. 10: “Revocation of PSAK No. 51: Accounting for Quasi-Reorganization”

*) Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, sesuai dengan surat pengumuman DSAK-IAI No.0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21

Sep t em b er 2012

*) Postponed until a date determined later, according to the announcement letter of DSAK-IAI No. 0643/DSAK/IAI/IX/2012 dated September 21, 2012.

Manajemen belum menentukan dampak penerapan PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company’s management has not yet determined the adoption effects of the abovementioned PSAK, ISAK and PPSAKs to the consolidated financial statements.

45. Tanggung Jawab Manajemen dan 45. Management Responsibility and

Penerbitan Laporan Keuangan Issuance of the Consolidated

Konsolidasian Financial Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 28 Maret 2013.

The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements which was authorized to be issued by Directors on March 28, 2013.

Diotorisasi untuk Terbit:

Dalam dokumen PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA (Halaman 91-96)

Dokumen terkait