• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan objek penelitian 1. Jenis Penelitian

Bogdan dan Taylor mendefinisikan bahwa metode kualitatif adalah metode yang menjdi prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis dari masyarakat dan prilaku yang diamati.35 Dan memiliki tujuan utama dengan menjadikan fakta agar mudah dimengerti sehingga pula dapat menghasilkan hipotesis yang baru.36

Penelitian ini adalah bersifat deskriptif karena bertujuanyang bermaksud untuk memahami berbagai dinamika KPU sebagai lembaga yang memiliki otoritas untuk menyelenggarakan pemilu.

34

Lexy J Moleong, Metodologi Kualitatif (edisi Revisi).Bandung : Rosda Karya, 2014 h. 5.

35

Bogdan Taylor, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung Remaja RosdaKarya, 1996), h. 31.

36

Muriyati Syamsuddin dkk, Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Internal:

Pendekatan Kualitatif, Kuntitatif, Pengembangan dan Mix Methode, (Bandung: Wadegroup,

2. Objek penelitian

Adapun objek penelitian ini melihat independensi KPU Makassar sebagai penyelenggara pemilihan Walikota Makassar. Dan menakar konsolidasi demokrasi Makassar pasca putusan PT-TUN terkait pembatalan pencalonan Danny Pomanto dan Indira. Sebagai peserta calon pilwali Kota Makassar 2018.

3. Pendekatan Penelitian

Dalam menganalisis persoalan pilkada Kota Makassar diatas, selain menggunakan sejumlah teori, penulis pun menggunakan pendekatan dalam riset ini. Dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan fenomenologis. Dengan melihat kondisi politik, sosial di dalam kontestasi pilwali Makassar. Dengan melakukan interview (wawancara) kepada pihak-pihak yang memiliki kapabilitas atau basis keilmuan terkait KPU dan demokrasi secara mendalam.37

Untuk memperoleh data yang relevan, terstruktur dan tepat penulis menggunakan prosedur pengumpulan data sebagai berikut :

4. Sumber Data a. Data Primer

Langkah awal penelitian, penulis menggunakan observasi (mengamati) lokasi penelitian serta sarana dan prasarana agar dalam penelitian ini dapat mempermudah melaksanakan wawancara dengan informan-informan yang dipilih untuk diwawancarai. Setelah langkah awal selesai, maka langkah selanjutnya penulis menyiapkan pedoman wawancara. Hal ini dimaksudkan untuk

37

Sukmadinata, Metode Penelitian, (Bandung: Rosdakarya, 2006), h. 53.

menghindari kesimpangsiuran dalam proses pelaksanaan wawancara baik kelakuan wawancara maupun ketersinggungan responden atau informan.38

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti dari media cetak dan buku karya ilmiah yang secara tidak langsung. Seperti koran, skripsi, tesis, Disertasi dan beberapa aturan-aturan hukum yang bersifat normative.39

5. Teknik pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang akurat, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan maka penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1). Library research yaitu cara pengumpulan data melalui buku-buku atau literature yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Adapun teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Kutipan langsung yaitu penulis mengutip isi buku yang relevan dengan materi penulisan dengan tidak mengubah redaksi baik huruf maupun tanda bacanya.

38

Lexy J Moleong, Metodologi Kualitatif ( edisi Revisi ).Bandung : Rosda Karya, 2014 h. 6.

39

Muryati Samsuddin dkk, Pedoman Praksis Metodologi Penelitian Internal: Pendekatan

Kualitatif, Kuantitatif, Pengembangan dan Mix Methode, h. 72.

b) Kutipan tidak langsung yaitu penulis mengutip hasil bacaan dengan berbeda konsep aslinya, namun tidak merubah makna dan tujuan dalam bentuk ikhtisarnya.

2).Field research yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian secara langsung kepada objek penelitian yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua cara yakni wawancara dan observasi:

a) Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dan informan atau orang yang di wawancarai dengan atau tanpa menggunkan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, ciri wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan. Dalam wawancara bertahap dan berstruktur ini, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh sehingga dalam hal ini peneliti lebih banyak mendegarkan apa yang diceritakan oleh informan.40

b) Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu

40

Burhan Bungin, Komunikasi Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 111.

utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata di bantu dengan pancaindra lainnya. Jadi observasi adalah pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.

6. Sampel Penelitian

Teknik sampling dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan yang non kualitatif.41 Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan dosen dalam penelitian. Sampling dalam penelitian kualitatif adalah pilihan penelitian meliputi aspek apa, dari peristiwa apa, dan siapa yang dijadikan focus pada suatu saat dan situasi tertentu, karena itu dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian.

Dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sapling dan snowball sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Perkembangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi yang diteliti. Atau dengan kata lain pengambilan sampel diambil berdasarkan kebutuhan penelitian.

41

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 223.

Snowball sampling adalah teknik penganbilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit tersebut belum mampu memberikan datayang lengkap, maka harus mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data.42

Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Caranya yaitu seorang peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya itu peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap.43

7. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Hal tersebut sesuai dengan Nasution yang menyatakan , tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan menusia sebagai instrument penelitian utama. Karena segala gejala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti, masalah, fokus prosedur dan hasil penelitian. Dalam hal ini, tidak ada pilihan lain sehingga menjadikan peneliti sebagai alat utama untuk menjawab persoalan penelitian ini.44

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yang bersifat deskriptif. Penelitian ini memberikan gambaran

42

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 300.

43

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 301.

44

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 223.

penjabaran suatu objek yang diteliti berdasarkan karateristik yang dimiliki yang nantinya langsung turun di lapangan untuk penelitian ini.45

8. Teknik analisis data

Berangkat dari penelitian ini, teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dimana jenis data yang terbentuk informasi baik lisan maupun tulisan yang sifatnya bukan angka. Data di kelompokkan agar lebih mudah dalam menyaring mana data yang dibutuhkan dan mana yang tidak. Setelah dikelompokkan, data tersebut penulis jabarkan dengan bentuk teks agar lebih dimengerti.46

Untuk menganalisis berbagai fenomena di lapangan, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Pengumpulan informasi melalui wawancara, observasi langsung dan dokumentasi.

b. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Langkah ini bertujuan untuk memilih informasi mana yang sesuai dan tidak sesuai dengan masalah penelitian.

c. Penyajian data direduksi langkah analisis selanjutnya adalah penyajian

45

Burhan Burgin, Komunikasi Ekonomi kebijakan publik dan Ilmu social. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group), 2007, h. 118.

46

Lexy J Moleong, Metodologi Kualitatif ( edisi Revisi ). (Bandung : Rosda Karya, 2014), h. 73.

(display) data. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan, sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Untuk memperoleh data yang relevan, terstruktur dan tepat peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada Ketua KPU Makassar dan sejumlah komisionernya, serta beberapa Informan yang memiliki kapabilitas dan kapasitas serta memiliki basis keilmuan dalam berbicara KPU yang berasal dari akademisi, politisi, dan tokoh masyarakat. Adapun informan peneliti dalam penelitian ini Diantaranya:

1. Abdullah Mansur (Komisoner KPU Makassar) 2. Andi Syaifuddin (Komisioner KPU Makassar ) 3. Nursari ( Ketua Bawaslu Kota Makassar)

4. Adi Rasyid Ali (Ketua Team Pemenangan Danny Pomanto-Indira) 5. Fauzi Hadi Lukita (Akademisi)

6. Sunardy (Warga Manggala) 7. Arsi (Warga Mariso)

Dalam hal observasi peneliti berusaha menghadiri seminar atau diskusi yang berkaitan dengan KPU dan pilkada. Sementara dokumentasi dilakukan dengan memotret kegiatan-kegiatan yang bersinggungan dengan riset yang dilakukan peneliti serta berfoto dengan para informan sebagai bukti empirik.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN