• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2.2 Kajian tentang Metode Membelajaran .1 Pengertian Metode Pembelajaran

2.2.2 Jenis-Jenis Metode Pembelajaran .1 Metode Ceramah.1 Metode Ceramah

Metdode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan matode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.

Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut:

a. Kelebihan metode ceramah: 1. Guru mudah menguasai kelas.

2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas. 3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.

4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. 5. Guru mudah menerangkan dengan baik. b. Kekurangan metode ceramah:

1. Mudah menjadi verbalisasi (pengertian kata-kata).

2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya.

3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama membosankan.

4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali.

5. Menyebabkan siswa menjadi pasif. (Djamarah dan Zain, 2010:90) 2.2.2.2 Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Djamarah dan Zain, 2010:94).

Metode tanya jawab mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan metode tanya jawab:

1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun siswa sedang ramai, yang mengantuk kembali segar dan hilang kantuknya.

2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.

3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

b. Kekurangan metode tanya jawab:

1. Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.

2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai denga tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.

3. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

4. Dalam jumlah banyak tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.

2.2.2.3 Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan pada siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah (Djamarah dan Zain, 2010:92).

Metode diskusi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan metode diskusi:

1. Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan prakasa dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.

2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain. 3. Memperluas wawasan.

4. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.

b. Kekurangan metode diskusi

1. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.

2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar. 3. Peserta dapat informasi yang terbatas.

2.2.2.4 Metode Demonstrasi

Djamarah dan zain (2010:90) mengemukakan bahwa, “Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.”

Metode demonstrasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan metode demonstrasi

1. Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan kongkrit, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat). 2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.

3. Proses pengajaran lebih menarik.

4. Siswa dirangsang untuk aktif mengawasi, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.

b. Kekurangan metode demonstrasi

1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif. 2. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu

tersedia dengan baik.

3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran yang lain.

2.2.2.5 MetodeExamplesdanNon Examples

Metode examples dan non examples sering digunakan, Setyawan (2011:2) menjelaskan:

Metode examplesdannon examplesadalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Examples dan non examples

adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Strategi yang diterapkan dari metode ini bertujuan untuk

mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari examplesdan non examples dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.

Suprijono (2011:125) mengemukakan langkah-langkah metode

examplesdannon examples, antara lain:

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/LCD. 3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan/menganalisis gambar.

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.

7. Kesimpulan.

Menurut Buehl (1996) dalam Setyawan (2011:3) menjelaskan keuntungan dari metodeexamplesdannon examplesantara lain:

1. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih kompleks.

2. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari

examplesdannon examples.

3. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non examples yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagianexamples.

Peneliti mencoba menggunakan metode examples dan non examples khususnya di SMK Negeri 1 Brebes karena pada pembelajaran yang berlangsung belum pernah menggunakan metode ini. Sehingga variasi

6

penggunaan metode diperlukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa.

2.3 Kajian tentang Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi