• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAU PUSTAKA

2.2. Narkoba

2.2.2. Jenis-jenis Narkoba

Pada dasarnya obat-obatan yang tergolong narkoba itu digunakan untuk

kepentingan medis atau pengobatan. adapun kegunaannya adalah untuk

menghilangkan rasa sakit. Tetapi apabila pengguna narkoba diluar dari hal-hal media

dan tanpa mengikuti dosis yang seharusnya akan dapat menimbulkan kerusakan fisik,

mental dan sikap hidup masyarakat. Narkoba yang popular pada masyarakat terdiri

dari tiga golongan yaitu : Narkotika, psikotropika dan bahan-bahan adiktif lainnya.

1. Narkotika

Berdasarkan UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, Narkotika adalah zat atau

obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis

yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

mengurangi sampai menghilangkan rasa ngeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan (BNN, 2009:32).

Jenis narkotika di bagi atas 3 golongan :

a. Narkotika Golongan I

Narkotika golongan I adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak didunakan dalam terapi merupakan

jenis narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif sangat tinggi menyebabkan

ketergantunggan Dan jenis narkotika yang paling sering disalahgunakan adalah

1. Ganja

Nama Lain dari ganja adalah marijuana, hashis, gele dan sebagianya.

Marijuana adalah suatu bahan berbentuk bubuk (powder) kering berwarna

putih kehijauan dan abu-abu yang diekstrak dari bunga dan daun tanaman

Cannabis Sativa. Bahan kimia aktif dalam marijuana adalah delta-9-

tetrahydrocanabinol (THC) yang dapat memengaruhi suasana hati manusia

dan memengaruhi cara orang tersebut melihat dan mendengar hal- hal

disekitarny dan akan merangsang reaksi sek saraf sehingga menyebabkan

penderita berkeinginan untuk menggunakan obat tersebut secara terus

menerus. Penggunaana dilakukan dengan cara menghisap dari gulungan

menyerupai rokok atau dapat dihisap dengan menggunakan pipa rokok.

Penggunaan ganja Dosis rendah hanya berpengaruh pada rasa nyaman,

euphoria , dan santai, tetapi gejala ini sulit dideteksi. Pada dosis yang lebih

besar euforia, santai, keringanan stres dan rasa sakit, nafsu makan bertambah,

kerusakan pada kemampuan bergerak, kebingungan, hilangnya konsentrasi,

meningkatnya denyut nadi,keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk

(Darmono,2006:31). Penggunaan ganja akan mengalami gejala psikologik

yaitu euphoria, halusinasi, merasa dirinya hebat, merasa waktu berlalu

dengan lambat, bersikap acuh tak acuh, masa bodoh tidak peduli terhadap

fungsi mahluk sosialnya (apatis) dan berperilaku maladaptif yaitu tidak dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya secara wajar (Hawari,

2. Heroin/Putau

Heroin adalah salah stu diantara narkotika yang paling banyak

disalahgunakan para penagih di Indonesia akhir-akhir ini dan sangat adiktif.

Heroin bertindak memengaruhi otak sehingga menghasilkan efek

menyenangkan dan menghilangkan rasa nyeri, nama popular heroin di

Indonesia adalah putaw. Penggunaan heroin umumnya secara injeksi

intravena (mainling), intra maskuler dihisap dengan pipa, dicampur dengan

ganja atau rokok, asapnya diinhalasi dengan pipet atau serbuknya langsung

dihirup melalui hidung. Efek yang dialami setelah diinjeksi para penagih

akan mengalami eufaria disertai panas pada kulit, mulut kering, anggota

badan terasa berat, fungsi mental turun karena depresi SSP, bicara lambat dan

kaku, kontriksi pupil mata, kelopak mata, gangguan pengelihatan, muntah

dan sembelit (Hawari, 2001:24).

Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan

orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.

Pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, namun heroin tetap

tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker stadium lanjut karena efek

analgesik dan mempunyai sifat nyaman (euphoria) yang baik (BNN,

2009:36)

Pengaruh jangka panjang dari penggunaan heroin adalah dapat

olah dikejar – kejar atau ada kekuatan lain), rendahnya motivasi, dan perilaku

yang tidak terduga.

Pengaruh terhadap sisitem tubuh manusia adalah :

- Pada sisitem syaraf pusat dapat menyebabkan hilangnya memori dan

ketidak mampuan membedakan yang penting dengan yang tidak,

gangguan penghayatan akan waktu dan ruang, dan dapat menyebabkan

kerusakan otak.

- Pada sistem pernafasan dapat meningkatkan resiko penyakit paru kronis

(bronkitis, kanker) lebih besar dari pada perokok.

- Pada sisitem reproduksi dapat mengakibatkan berkurangnya kadar

hormone testosteron dan jumlah spermatozoa sehinga dapat mengurangi

kesuburan pada laki – laki. Sedangkan pada perempuan dapat terjadi

gangguan haid, resiko ketidak suburan, dan menyebabkan gangguan

syaraf pada bayi dari ibu pemakai ganja, ibu menyusui mengalirkan

THC pada bayinya.

3. Kokain

Kokain tergolong stimulansia (meningkatkan aktivitas otak dan fungsi

organ tubuh lain). Menurut undang–undang kokain termasuk narkotika

golongan I, berbentuk kristal putih, yang digunakan dengan cara disedot

melalui hidung, pada saat merokok, dan disuntikkan. Cepat menyebabkan

ketergantungan (Martono, 2006:17). Kokain ini banyak di salahgunakan

diekstrasikan dari tanaman spesies coca yaitu Erythroxylum coca. Yang

paling sering kokain digunakan lewat inhalasi, dan kokain itu diabsorpsi

lewat mukosa hidung dan masuk dalam darah, dan cepat didistribusikan ke

otak. Penggunaan dosis rendah berpengaruh pada badan lebih fit, segar, kuat,

bersemangat, hilang rasa mengantuk dan tidak terasa lapar (Darmono,

2006;34).

Pengaruh jangka panjang dari penggunaan cocain adalah :

- Tubuh gemetar, sakit kepala, dan mual.

- Kemampuan tubuh untuk menangkal infeksi menurun, dan berat badan

menurun karena selera makan berkurang, ketergantungan.

- Paranoid (perasaan seolah – olah dianiaya atau memliki kekuasaan)

- Pengaruhnya pada sistem tubuh manusia adalah :

a) Pada sistem syaraf dapat merangsang fungsi otak, dan dapat

menyebabkan amnesia, sakit jiwa, dan kerusakan tetap pada otak

dan sistem syaraf.

b) Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan pernafasan terganggu,

berhenti, dan dapat menyebabkan batuk.

c) Pada sistim jantung dan pembuluh darah, dapat mengakibatkan

jantung berdebar – debar, kerja jantung meningkat dan lebih cepat,

sehingga dapat terjadi serangan jantung dan kematian.

d) Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko terjadinya

dilahirkan menjadi ketergantungan terhadap kokain dan

menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh setelah anak

bersekolah, ia sulit belajar dan ada gangguan perilaku.

b. Narkotika Golongan II

Narkotika golongan II adalah narkotika yang memilki daya adiktif kuat,

tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin dan

turunannya, benzetidin, betametadol.

c. Narkotika golongan III

Narkotika golongan III : adalah narkotika yang memiliki daya adiktif

ringan, tetapi dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : codein

dan turunannya (Martono, 2006:20). Kodein mempunyai tempat terhormat di

dunia kadokteran dan banyak untuk manahan batuk (antitusif) dan penghilang

rasa sakit (analgesik), walaupun zat ini cukup populer, tetapi mempunyai sifat –

sifat asalnya yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan, oleh karena

itu penggunaan kodein masih diawasi oleh lembaga – lembaga nasional dan

internasional (Tanjung, 2002:12).

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan

narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf

pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku,

digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (BBN Sumatera Utara, 2013:22).

a. Golongan I

Psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk menyebabkan

ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang

diteliti khasiatnya seperti esktasi (menthylendioxy menthaphetamine dalam

bentuk tablet atau kapsul), sabu-sabu (berbentuk kristal berisi zat

menthaphetamin).

b. Golongan II

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi

untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan

sindroma ketergantungan (contoh: amfetamin dan metilfenidat atau ritalin).

c. Golongan III

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam

terapi untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang

mengakibatkan sindroma ketergantungan (contoh: pentobarbital dan

flunitrazepam).

d. Golongan IV

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam

terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan

mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh: diazepam, bromazepam,

fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam) (Martono, 2006:24).

a. Ectasy

Ecstasy dikemas dalam bentuk tablet dan ada juga yang berbentuk kapsul.

Penggunaanya dilakukan dengan cara menelan. Efeknya terhadap tubuh adalah,

berkeringat, mulut kering, rasa haus meningkat, rahang kaku, tekanan darah,

detak jantung, dan suhu tubuh meningkat, mata berair, kelebihan tenaga, dan

kehilangan nafsu makan. Efek psikologinya adalah, pengguna merasa santai,

gembira, hangat, bertenaga, dan menggambarkan perasaan saling mengerti

diantara mereka. Setelah mencapai puncak 2-4 jam pemakai akan mengalami

depresi dan kelesuan pada otak.

b. Shabu-shabu

Shabu-shabu adalah jenis psikotropika yang mengandung methyl

amphethanin berbentuk kristal putih. Penggunaanya dengan cara dibakar dengan

menggunakan alumunium foil dan aspnya dihisap atau dibakar dengan

menggunakan botol kaca yang khusus. Gejala yang dialami pengguna shabu-

shabu adalah badannya merasa lebih kuat dan energik, rasa percaya diri

meningkat, berkeringat secara berlebihan, nafsu makan berkurang akibatnya

badan menjadi kurus, susah tidur tekanan darahnya meningkat, dan mengalami

gangguan pada fungsi sosia dan pekerjaan.

Pengaruh segera setelah pemakaian shabu–shabu adalah menyebabkan

perasaan gembira, mudah tersinggung, dan cemas, meningkatkan denyut jantung,

tekanan darah, dan pernapasan, selera makan berkurang, mulut kering,

melebar. Pengaruh jangka panjang pemakaian sabu-sabu adalah gelisah, mudah

curiga (paranoid), dorongan untuk melakukan bunuh diri, kurang gizi, halusinasi

(penglihatan atau pendengaran semu), agresif, dapat melakukan tindakan keji,

akal sehat hilang dan ketergantungan dan gejala putus zat (murung dan letih).

Pengaruh pada sistem tubuh manusia adalah:

- Pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah

otak, sehingga terjadi stroke.

- Pada sistem jantung dan pembuluh darah, dapat menyebabkan nyeri dada,

dan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.

- Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan tertekannya sistem pernafasan

sehingga kesadaran menghilang, dan meninggal.

- Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko bayi lahir prematur,

cacat, mati dalam kandungan, atau meninggal setelah lahir.

3. Zat adiktif lainnya

Zat adiktif adalah bahan-bahan aktif atau obat yang dalam organisme hidup

menimbulkan kerja biologi yang apabila disalahgunakan dapat menimbulkan

ketergantungan (adiksi), yakni keinginan untuk menggunakan kembali secara

terus-menerus. Dan jenis zat adiktif yang paling sering disalahgunakan adalah

sebagai berikut :

a. Alkohol (ethanyl atau ethyl alcohol) Hasil fermentasi/ peragian karbohidrat

b. Inhalen

Zat-zat yang disedot melalui hidung : Hidrokarbon alifatis (yang terdapat di

lem, pelumas bensin, aerosol, semir sepatu), Halogen hidrokarbon (yang

terdapat dalam minyak pelumas, freon, pendingin AC, Lemari es), Nitrat

alifatis (yang terdapat dalam pengharum ruangan), Keton, Ester, Glytol.

c. Rokok

Benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di

dalam rokok terdapat racun berbahaya seperti : Nikotin, Karbon monoksida,

Karbondioksida, Asam biru, Arsenic, Zat ari belerang, Berbagai amonial

d. Obat penenang (obat tidur, pil koplo, Nipam, Valium, Lexotan, dan lain-lain)

Dokumen terkait