• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Pebiayaan berdasarkan Tujuan Penggunaan

BAB II SISTEM KELAYAKAN PEMBIAYAAN MIKRO

C. Pembiayaan Bank Syariah

2. Jenis-jenis Pebiayaan berdasarkan Tujuan Penggunaan

Jenis pembiayaan bank dapat dikelompokkan berdasarkan jangka waktu, sifat penggunaan, dan keperluan. Pembiayaan juga dapat dikelompokkan bedasarkan sifat penarikan dan cara pelunasan. Secara lengkap jenis pembiayaan terdiri antara lain sebagaimana Gambar 6.1 berikut.18

1. Jenis Pembiayaan Berdasarkan Tujuan Penggunaan

Berdasarkan tujuan pengguanaan, pembiayaan dapat dibedakan menjadi:

a. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang diperhunakan untuk membiayai

18

Fatkur Rohman, Memahami Bisnis Bank Syariah, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), hal. 207

50

barang-barang konsumtif. Pembiayaan ini umumnya untuk perorangan, seperti untuk pembelian rumah tinggal, pembelian mobil untuk keperluan pribadi. Pembayaran kembali pembiayaan, berupa angsuran, berasal dari gaji atau pendapatan lainnya, bukan dari objek yang dibiayainya.

Jenis pembiayaan yang termasuk daam jenis pembiayaan konsumtif, antara lain :

1) Pembiayaan perumahan, yaitu fasilitas

pembiayaan untuk

pembelian/pembangunan/renovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko, rukan,apartemen,dan lain- lain, dengan jaminan berupa objek yang dibiayai. 2) Pembiayaan mobil, yaitu fasilitas pembiayaan

untuk pembelian kendaraaan bermotor roda dua atau kendaraan roda empat, dengan jaminan berupa kendaraan bermotor yang dibiayai tersebut.

3) Pembiayaan multiguna,yaitu fasilitas pembiayaan untuk segala keperluan yang bersifat konsumtif, dengan jaminan penghasilan sebagai pegawai atau

51

profesional, dan/atau tanah berikut bangunan tempat tinggal.

4) Kartu pembiayaan, yaitu fasilitas pembiayaan tanpa agunan untuk keperluan kemudahan pembayaran dan transaksi pengambilan tunai. Transaksi dilakukan melalui sarana kartu yang diberikan kepada perorangan pemegang kartu. Kartu pembiayaan diterbitkan oleh bank setelah aplikasi permohonannya disetujui bank yang bersangkutan.

b. Pembiayaan komersial,yaitu pembiayaan yang diberikan kepada perorangan atau badan usaha yang dipergunakan untuk membiayai suatu kegiatan usaha tertentu. Pembayaran kembali pembiayaan komersial berasal dari hasil usaha yang dibiayai.

Pembiayaan yang termasuk dalam jenis pembiayaan komersial :

1) Pembiayaan mikro, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha mikro.

52

2) Pembiayaan usaha kecil, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha kecil.

3) Pembiayaan usaha menengah, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha menengah.

4) Pembiayaan korporasi, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan/korporasi.

Penentuan besar kecilnya pembiayaan mikro,kecil, dan menengah ditentukan oleh kebijakan masing- masing bank.

2. Jenis pembiayaan berdasarkan keperluan

Jenis pembiayaan berdasarkan keperluan dapat kelompokkan menjadi :

a. Pembiayaan modal kerja, yaitu fasilitas pembiayaan yang digunakan untuk menambah modal kerja suatu perusahaan. Pembiayaan modal kerja dipakai untuk pembelian bahan baku, biaya-biaya produksi, pemasaran, dan modal kerja untuk operasional lainnya.

b. Pembiayaan investasi, yaitu fasilitas yang digunakan untuk pembelian barang-barang modal beserta jasa yang

53

diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, maupun ekspansi. Pembiayaan investasi biasanya bersifat jangka panjang atau menengah.

c. Pembiayaan proyek, yaitu fasilitas pembiayaan yang digunakan untuk pembiayaan investasi maupun modal kerja untuk proyek baru.

3. Jenis pembiayaan berdasarkan cara penarikan

Jenis pembiayaan berdasarkan cara penarikan dibedakan menjadi :

a. Sekaligus, yaitu fasilitas pembiayaan dengan penarikan yang dilaksanakan satukali sebesar limit pembiayaan yang telah disetujui. Penarikan dilakukan dengan cara tunai atau dipindahbukukan ke rekening tabungan/giro milik nasabah pembiayaan.

b. Bertahap sesuai jadwal yang ditetapkan, yaitu fasilitas pembiayaan dengan penarikan yang dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh bank, berdasarkan tingkat kemajuan/penyelesaian proyek maupun kebutuhan pembiayaan nasabah pembiayaan.

c. Rekening koran (Revolving) atau penarikan sesuai kebutuhan, yaitu fasilitas pembiayaan dengan penarikan pembiayaan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan nasabah

54

pembiayaan. Penarikan dilakukan dengan cara tunai atau dipindahbukukan ke rekening tabungan/giro milik nasabah pembiayaan.

4. Jenis pembiayaan berdasarkan metode pembiayaan

Jenis pembiayaan berdasarkan metode pembiayaan dibedakan menjadi:

a. Pembiayaan bilateral, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah oleh hanya satu bank.

b. Pembiayaan sindikasi, yaitu fasilitas yang diberikan oleh dua atau lebih lembaga keuangan untuk membiayai suatu proyek/usaha tertetu. Pembiayaan sindikasi diberikan dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama, dan diadministrasikan oleh agen yang sama. Pembiayaan sindikasi umumnya merupakan pembiayaan dengan ciri tertentu, seperti :

1) Jumlah pembiayaan biasanya meliputi jumlah yang besar.

2) Jangka waktu pemberian biasanya menengah atau panjang.

3) Tanggung jawab peserta sindikasi tidak bersifat tanggung renteng. Masing-masing peserta

55

sindikasi bertanggung jawab hanya untuk bagian jumlah pembiayaan yang menjadi komitmennya. 4) Salah satu bank sindikasi di tunjuk sebagai agent

(misalnya :facility agent dan/atau security agent) yang mengadministrasikan pembiayaan sindikasi. 5. Jenis pembiayaan berdasarkan jangka waktu

Jenis pembiayaan berdasarkan jangka waktu dapat dikelompokkan menjadi :

a. Pembiayaan jangka pendek, yaitu fasilitas pembiayaan dengan tenggang waktu pelunasan kepada bank tidak lebih dari satu tahun. Pembiayaan jenis ini umumnya berupa pembiayaan modal kerja untuk perdagangan, industri, dan sektor lainnya.

b. Pembiayaan jangka menengah, yaitu fasilitas pembiayaan dengan tenggang waktu pelunasan kepada bank lebih dari satu tahun sampai dengan tiga tahun. Contoh pembiayaaan untuk pembelian kendaraan, pembiayaan modal kerja untuk konstruksi.

c. Pembiayaan jangka panjang, yaitu fasilitas pembiayaan dengan jangka waktu pembiayaan yang diberikan lebih dari tiga tahun. Contoh pembiayaan jangka panjang

56

adalah pembiayaan untuk pembangunan pabrik besar, jalan tol, bandara besar, dan lain-lain.

6. Jenis pembiayaan berdasarkan sifat penarikan

Jenis pembiayaan berdasarkan sifat penarikan dapat dibedakan menjadi :

a. Pembiayaan langsung, yaitu fasilitas pembiayaan yang langsung digunakan oleh nasabah, dan secara efektif merupakan utang nasabah kepada bank.

b. Pembiayaan tidaklangsung, yaitu fasilitas pembiayaan yang tidak langsung digunakan oleh nasabah, dan belum secara efektif merupakan utang nasabah kepada bank. Generasi Bank dan LC (Letter of Credit) merupakan contoh pembiayaan tidak langsung.

7. Jenis pembiayaan berdasarkan sifat pelunasan

Jenis pembiayaan berdasarkan sifat pelunasannya dikelompokkan menjadi :

a. Pembiayaan dengan angsuran, yaitu fasilitas pembiayaan yang pembayaran kembali pokok pembiayaannya dilaksanakan secara bertahap sesuai jadwal yang ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan.

b. Pembiayaan dibayarkan sekaliguspada saat jatuh tempo, yaitu fasilitas pembiayaan yang pembayaran kembali

57

pokok pembiayaannya tidak diatur secara bertahap melainkan harus dikembalikan secara sekaligus pada tanggal jatuh tempo sebagaimana ditetapkan didalam perjanjian pembiayaan.

8. Jenis pembiayaan berdasarkan valuta

Jenis pembiayaan berdasarkan valuta, yaitu pembiayaan dengan valita rupiah, serta pembiayaan dalam valuta mata uang lainnya, seperti US Dollar, Yen, dan lain-lain. Fasilitas pembiayaan dalam mata uang Rupiah atas valas diberikan sesuai dengan keperluan usaha nasabah. Contoh pembiayaan valas adalah pembiayaan dalam valuta US Dollar untuk nasabah ekspor-impor.

9. Jenis pembiayaan berdasarkan lokasi bank

Jenis pembiayaan berdasarkan lokasi bank dikelompokkan menjadi :

a. pembiayaan Onshore, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah di dalam negeri dalam bentuk valuta asing dan dilaksanakan melalui cabang bank di dalam negeri.

b. Pembiayaan Offshore, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah di dalam negeri dalam bentuk

58

valuta asing dan dilaksanakan melalui cabang bank di luar negeri.

10.Jenis pembiayaan berdasarkan perjanjian atau akad pembiayaan

Pada bank syariah, pembiayaan diberikan berdasarkan perjanjian atau akad. Akad pembiayaan adalah suatu kesepakatan atau perjanjian antara bank dengan nasabah yang menjadi dasar pemberian fasilitas pembiayaan.

Jenis pembiayaan berdasarkan perjanjian atau akad dikelompokkan menjadi :

a. Pembiayaan berdasarkan perjanjian transaksi jual beli, yaitu fasilitas pembiayaan yang berlandaskan perjanjian atau akad jual bli antara bank dan nasabah. Pembiayaan dengan akad ini meliputi pembiayaan murabahah, istishna, dan salam.

b. Pembiayaan berdasarkan perjanjian transaksi penanaman modal, yaitu fasilitas pembiayaan yang berlandaskan perjanjian atau akad penanaman modal bank kepada nasabah dengan nisbah bagi hasil yang disepakati bersama. Pembiayaan dengan akan ini meliputi pembiayaan mudharabah dan musyarokah.

59

c. Pembiayaan berdasarkan perjanjian transaksi sewa menyewa dan sewa-beli, yaitu fasilitas pembiayaan yang berladaskan perjanjian atau akad sewa-menyewa atau sewa-beli antara bank dengan nasabah. Pembiayaan dengan akad ini meliputi pembiayaan ijarah (sewa- menyewa) dan ijarah muntahiya bittamlik (sewa-beli). d. Pembiayaan berdasarkan perjanjian transaksi pinjam-

meminjam, yaitu fasilitas pembiayaan yang berlandaskan perjanjian atau akad pinjam-meminjam antara bank dengan nasabah. Pembiayaan dengan akad ini disebut qard.

Dokumen terkait