• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Pelayanan Bimbingan Konseling Islami

Dalam dokumen Disertasi Tarmizi Situmorang Lengkap 1 (Halaman 107-114)

KAJIAN PUSTAKA

H. Jenis-jenis Pelayanan Bimbingan Konseling Islami

































Artinya: “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang yang belum mengetahui”.126

H. Jenis-jenis Pelayanan Bimbingan Konseling Islami

Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islami di sekolah tidak dapat dari berbagai layanan yang digunakan sebagai sarana bimbingan. Layanan Bimbingan

126

87

Konseling Islam menurut Yahya Jaya, dalam bukunya Bimbingan Konseling Agama Islam, adalah:

1. Layanan orientasi agama, yaitu layanan Bimbingan Konseling Agama Islam yang memungkinkan umat beragama mengenal dan memahami lingkungan keberagamaannya dari orang-orang yang dapat memberikan pengaruh agama untuk mempermudah orang berperan di lingkungan hidup keberagamaan yang baru dimasukinya.

2. Layanan informasi keagamaan, yaitu jenis layanan Bimbingan Konseling Agama Islam yang memungkinkan umat atau orang beragama menerima dan memahami informasi keberagamaannya dari sumber yang layak dipercayauntuk dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan amal-amal keagamaan serta mengambil keputusan dan pertimbangan bagi penentuan sikap dan tingkah laku keberagamaan.

3. Layanan penempatan dan penyaluran bakat keberagamaan, yaitu layanan Bimbingan Konseling Agama Islam yang memungkinkan umat beragama memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat dan benar dalam pengembangan hidup keberagamaannya yang sesuai dengan potensi, minat, dan bakat, serta sesuai dan kondisi pribadi manusia beragama yang bersangkutan.

4. Layanan bimbingan pembelajaran/pengajian agama, yaitu layanan Bimbingan Konseling Agama yang memungkinkan orang beragama mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar agama yang baik,materi pengajian agama yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar agamanya,serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar agama lainnya yang berguna bagi kehidupan keberagamaan dan perkembangannya.

5. Layanan konseling agama perorangan/individual, layanan Bimbingan Konseling Agama Islam yang memungkinkan orang beragama mendapatkan layanan langsung tatap muka dari konselor agama dalam rangka pengentasan permasalahan keberagamaan yang hadapi konseli. 6. Layanan konseling agama kelompok, yaitu layanan Bimbingan

Konseling Agama Islam yangmungkinkansejumlah (sekelompok) orang yang beragama memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah keberagamaan yang mereka alami masing-masing melalui suasana dan dinamika kelompok.

7. Layanan bimbingan agama kelompok, yaitu layanan Bimbingan Konseling Agama Islam yang dimaksudkan untuk memungkinkan sejumlah orang yang beragama secara berjamaah memperoleh bahan informasi dari narasumber tertentu tentang masalah hidup keberagamaan mereka yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan sikap dan tingkah laku keberagamaan.127

127

88

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa jenis layanan yang terdapat dalam Bimbingan Konseling agama Islam dapat merangkum dari berbagai kebutuhan permasalahan yang dialami manusia dan dapat diupayakan untuk dituntaskan agar manusia yang beragama Islam mendapat penerangan dari bagaimana beraktivitas yang dilakukan sehari-hari tetap mencari rida Allah Swt., dan menghindari segala yang tidak disukai oleh Allah demi mencari keselamatan/kebahagiaan hidup dan kehidupan baik di dunia maupun di akhirat kelak sebagaimana yang dicita-citakan oleh setiap umat Islam.

Untuk mencapai keberhasilan dengan baik pada pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling Islami masih diperlukan kegiatan pendukung sebagai berikut di bawah ini:

1. Aplikasi instrumenasi keberagamaan, yaitu kegiatan pendukung Bimbingan Konseling Agama untuk mengumpulkan data, keterangan, dan informasi keberagamaan dari orang yang beragama jadi konseli, baik secara individual maupun kelompok, yang meliputi data, keterangn dan informasi tentang lingkungan keberagamaan dan pengalaman pribadi keberagamaan konseli. Pengumpulan data, keterangan, dan informasi keberagamaan konseli dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen. Instrumenasi Bimbingan Konseling/Bimbingan Konseling Agama merupakan salah satu sarana yang perlu tasi Bimbingan Konseling/Bimbingan Konseling Agama merupakan salah satu sarana yang perlu dikembangkan oleh konselor agar pelayanan terlaksana secara lebih cermat dan berdasarkan data empiric. Yang dimaksud dengan instrumen itu adalah berbagai jenis tes, inventori, angket,

89

format isian. Sedangkan untuk pemahaman lingkungan keberagamaan yang lebih luas dapat dipergunakan brosur, leaflet, selebaran, model, contoh dan lain sebagainya. Dalam hal ini konselor agama perlu pula memiliki wawasan dan keterampilan yang memadai dalam menggunakan berbagai jenis instrumen tersebut.

2. Pelaksanaan himpunan data keberagamaan, yaitu kegiatan pendukung Bimbingan Konseling Agama untuk menghimpun seluruh data, keterangan, dan informasi yang relevan dengan keperluan pengembangan jiwa keberagamaan konseli dalam berbagai aspek. Data, keterangan, informasi yang dihimpun merupakan hasil dari usaha aplikasi instrumenasi, dan apa yang didapat dalam pelaksanaan himpunan data dmanfaatkan sebesar-besarnya bagi keperluan layanan. Materi himpunan data juga memuat pokok-pokok data, keterangan, dan informasi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan beragama konseli. Selain ituhimpunan data juga memuat berbagai aktivitas kegiatan keberagamaan konseli, catatan anekdot, pengalaman beragama, hal-hal khusus dalam hidup keberagama bimbingan, dan informasi tentang pendidikan agama konseli, serta sampai kepada krakteristik pribadi keberagamaan konseli, kondisi kesehatan mental, dan perkembangan jiwa keberagamaannya. Fungsi utama Bimbingan Konseling Agama Islam adalah fungsi pengetahuan dan pemahaman beragama.

3. Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung Bimbingan Konseling Islam untuk membahas masalah agama yang dialami oleh konseli dalam suatu forumilmiah (konferensi) yang dihadirioleh berbagai pakar yang diharapkan

90

dapat memberikan bahan, keterangan, dan kemudahan bagi terobati dan teratasinya masalah yang dialamioleh konseli. Konperensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Materi pokok yang dibicarakan dalam konferensi kasus ialah segenap hal yang menyangkut masalah keberagamaan konseli yang dipandang sulit dan rumit itu.

4. Kunjungan rumah, yaitu pendukung Bimbingan Konseling Islami untuk memperoleh data, keterangan, dan informasi keberagamaan konseli serta kemudahan dan petunjuk bagi terobati dan terentaskannya permasalah keberagamaan konseli melalui kunjungan ke rumah konseli. Dengan melakukan kegiatan ini akan diperoleh berbagai data, keterangan, dan informasi tentang berbagai hal yang besar kemungkinan ada sangkut pautnya dengan permasalahan yang dialami konseli.

5. Alih tangan/Referal, yaitu kegiatan pendukung Bimbingan Konseling Islami memberikan bantuan yang tepat dan benar serta tuntas atas masalah yang dialami konseli. Alih tangan kasus diberikan dengan cara memindahkan penanganan kasus dari konselor yang satu kepada konselor atau psikolog yang lain yang lebih tepat dan benar. Materi kasus yang dialih tangankan pada dasarnya sama dengan keseluruhan kasus agama yang dialamioleh konseli yang bersangkutan. Secara khusus materi yang dialih tangankan ialah bagian dari permasalahan yang belum tuntas ditangani oleh seorang konselor agama. Masalah yang belum tuntas itu perlu dialih tangankan kalau konselor yang bersagkutan tidak secara khusus membidangi materi. Konseling Agama Islam yang didukung oleh kegiatan pendukung ini adalah fungsi pengobatan dan

91

pengentasan masalah beragama. Sedangkan referal dilakukan bagi sekolah yang sudah tidak mampu lagi membantu menangani dan menyelesaikan masalah siswa, sehingga referal atau mengembalikan kepada orang tua dianggap cara yang lebih baik bagi siswa.

Dari kegiatan pendukung yang terdapat dalam pelayanan Bimbingan Konseling Agama Islam ini cukup lengkap sebagai menambah instrumen untuk mendalami masalah yag dialami oleh konseli sehingga untuk mencari jalan keluar agar teratasinya masalah yang dialami oleh konseli akan berhasil dengan baik karena tidak ada lagi unek-unek yang tersimpan dirasakan oleh konseli itu sendiri, dengan demikian akan semakin mudah mencari jalan untuk mengentaskan permasalahan yang dialami oleh konseli itu sendiri.

دلوي دولوم لك معلص ه لوسر لاق ه عيرس نب دوسأا نع

وأ نارص ي وأ نادوهي اوبأف ناسل ع برعي ىح ةرطفلا ىلع

ناسجم

)

ربكلا مجعما ي يارطلاو ىلعي وبأ اور

(

Artinya: Dari Aswad Ibn Sari` ra bahwsanya Rasulullah Saw bersabda: setiap anak yang terlahir lahir dalam keadaan fitrah sehingga dia bisa berbicara maka kedua orang tuanyalah yang membuatnya yahudi atau nasrani atau majusi (diriwayatkan oleh Abu Ya`la dan Thabrani dalam Mu`jam al-Kabir).128

I. Langkah-langkah Bimbingan Konseling Islami

Proses Bimbingan Konseling Islami yang masih dalam tahap menjadi memberikan implikasi pada segenap aspek, salah satunya adalah langkah Konseling Islami dalam memberikan konseling. Langkah-langkah yang yang diterapkan umumnya di sekolah masih mengadopsi dari pendekatan trait dan factor. Langkah-langkah dalam Bimbingan Konseling yang dimaksudkan adalah:

128

92 1. Identifikasi kasus

Langkah ini dilakukan untuk mengenal kasus beserta gejala-gejalanya yang nampak. Dalam langkah ini, pembimbing mencatat kasus-kasus yang perlu mendapat bimbingan dan memilih kasus mana yang akan mendapat bantuan terlebih dahulu.

2. Diagnosa

Diagnosa yaitu langkah menetapkan masalah yang dihadapi konseli beserta latar belakangnya. Diagnosa terdiri dari interpretasi (penafsiran) data mengenai problema yang telah dikenali gejalanya serta kekuatan dan kelemahan dalam pribadi konseli.

3. Prognosa

Prognosa merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menetapkan jenis bantuan atau terapi apa yang akan dilaksanakan untuk membimbing konseli.

4. Treatment

Langkah pelaksanaan bantuan atau bimbingan yang merupakan pelaksanaan apa-apa yang ditetapkan dalam langkah prognosa. Pelaksanaan ini tentu memerlukan waktu dan proses yang kontinyu dan sistematis serta memerlukan adanya pengamatan yang cermat.

5. Follow-up

Follow-up dilakukan untuk menilai/mengetahui sejauh mana langkah terapi yang dilakukan dapat mencapai hasilnya. Dalam langkah ini juga dilihat perkembangan selanjutnya dalam jangka waktu yang lebih jauh.129

Senada dengan I Djumhur dan Muh. Surya, Aswadi menyatakan bahwa dalam Bimbingan Konseling Islam yang dikembangkan dari pendekatan trait-fakctor ada beberapa langkah yang harus di lakukan antara lain

1. Langkah identifikasi masalah

Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui masalah beserta gejala-gejala yang tampak,

2. Langkah diagnosis

Langkah diangnosa yaitu langkah untuk menetapkan masalah yang dihadapi beserta latar belakangnya,

3. Langkah prognosis

Langkah prognosa yaitu langkah untuk menetapkan jenis bantuan apa yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah,

4. Langkah Terapi

129

I Djumhur & Muhamad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung, CV. ILmu, 1975), hal. 106-110

93

Langkah ini adalah langkah pelaksanaan bantuan apa yang telah ditetapkan dalam langkah prognosa

5. Langkah Evaluasi

Langkah ini di maksudkan untuk mengatakan sejauh mana langkah konseling yang telah dilakukan mencapai hasilnya. Dalam langkah follow up atau tindak lanjut, di lihat perkembangannya selanjutnya dalam jangka yang lebih lama.130

Dalam dokumen Disertasi Tarmizi Situmorang Lengkap 1 (Halaman 107-114)