• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-Jenis Pemotongan/Pemakanan pada Mesin Frais

Dalam dokumen Teknik Produksi Mesin Industri 2 no 1 (Halaman 87-101)

BAB VI PROSES PRODUKSI DENGAN MESIN KONVENSIONAL

2. Mesin Frais Konvensional

2.11 Jenis-Jenis Pemotongan/Pemakanan pada Mesin Frais

Pemotongan/pemakanan pada mesin frais ada berbagai jenis, di antaranya dapat dilakukan dengan posisi mendatar (horizontal), tegak (vertikal), miring/menyudut, dan lain-lain. Pengikatan benda kerjanya dapat dilakukan dengan ragum, rotary table, kepala pembagi, diklem/diikat langsung pada meja, dan lain-lain.

2.11.1 Pemotongan Mendatar (Horizontal)

Dalam melakukan pemotongan mendatar, jenis mesin yang digunakan yaitu mesin frais horizontal. Pisau yang digunakan yaitu jenis pisau frais mantel. Berikut ini langkah-langkah pengefraisan rata dengan posisi mendatar:

a. Siapkan perlengkapan mesin yang diperlukan meliputi ragum mesin, arbor, dan satu set kollar (ring arbor) dengan diameter lubang sama dengan diameter lubang alat potong yang akan digunakan berikut kelengkapan lainnya.

b. Majukan lengan (Gambar 121a) dan lepaskan pendukung arbor (Gambar 121b).

c. Bersihkan lubang dan arbor bagian tirusnya (Gambar 122). d. Pasang arbor pada spindel mesin dan ikat arbor dengan memutar

mur pengikat di belakang bodi mesin (Gambar 123).

Gambar 121. Pemasangan arbor

Gambar 122. Membersihkan bagian tirus

e. Pasang pisau (cutter) dan ring arbor (kollar) pada arbor (Gambar 124). (a) posisi pengikatan yang benar dan (b) posisi pengikatan yang salah apabila yang digunakan pisau mantel helik kiri.

Gambar 124. Pemasangan cutter dan kollar (ring arbor)

f. Pasang pendukung arbor (support) pada lengan mesin dengan posisi tidak jauh dari pisau dan ikat dengan kuat (Gambar 125).

Gambar 125. Pemasangan pendukung arbor

g. Selanjutnya pasang ragum pada meja mesin frais pada posisi kurang lebih di tengah-tengah meja mesin agar mendapatkan area kerja yang maksimal.

h. Lakukan pengecekan kesejajaran ragum. Apabila jenis pekerjaan- nya tidak dituntut hasil kesejajaran dengan kepresisian yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum dapat dilakukan dengan penyiku (Gambar 126a). Apabila hasil kesejajarannya dituntut dengan kepresisian yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum harus dilakukan dengan dial indikator (Gambar 126b).

(a) (b) Gambar 126. Pengecekan kesejajaran ragum

i. Pasang benda kerja pada ragum dengan diganjal paralel pad di bawahnya (Gambar 127a). Untuk mendapatkan pemasangan benda kerja agar dapat duduk pada paralel dengan baik, sebelum ragum dikencangkan dengan kuat, pukul benda dengan keras secara pelan-pelan dengan palu lunak (Gambar 127b).

(a) (b) Gambar 127. Pemasangan benda kerja pada ragum

j. Selanjutnya lakukan setting nol untuk persiapan melakukan pemakanan dengan cara menggunakan kertas (Gambar 128a). Untuk jenis pekerjaan yang tidak dituntut hasil dengan kepresisian tinggi, batas kedalaman pemakanan dapat diberi tanda dengan balok penggores (Gambar 128b).

Gambar 128a.Setting nol di atas permukaan kerja dengan kertas

Gambar 128b. Penandaan kedalaman pemakanan

k. Atur putaran dan feeding mesin sesuai dengan perhitungan atau melihat tabel kecepatan potong mesin frais.

l. Selanjutnya, lakukan pemakanan dengan arah putaran searah jarum jam bila pisau yang digunakan arah mata sayatnya helik kiri (Gambar 129). Pemakanannya dapat dilakukan secara manual maupun otomatis.

Gambar 129. Proses pemotongan benda kerja

m. Dalam menggunakan nonius ketelitian yang terletak pada handel mesin, pemutaran roda handel arahnya tidak boleh berlawanan arah dari setting awal karena akan menimbulkan kesalahan

setting yang akan mengakibatkan hasil tidak presisi. Gambar 130 menunjukkan pengunaan nonius ketelitian pada handel mesin frais.

Gambar 130. Pemutaran handel pemakanan

Untuk mengefrais bidang rata dapat digunakan shell end mill cutter (Gambar 131) dengan cara yang sama, tetapi menggunakan mesin frais tegak. Namun, untuk mesin frais universal dapat juga digunakan untuk mengefrais rata pada sisi benda kerja, yaitu stub arbor dipasang langsung pada sepindel mesin.

Gambar 131. Proses pengefraisan bidang rata dengan shell end mill cutter

2.11.2 Pemotongan Bidang Miring

Bidang miring dapat dikerjakan dengan memiringkan benda kerja pada ragum universal (Gambar 132).

Gambar 132. Pengefraisan bidang permukaan miring

Apabila bidang permukaannya lebih lebar, diperlukan memasang

cutter pada arbor yang panjang dengan pendukung (Gambar 133).

2.11.3 Pemotongan Bidang Miring Menggunakan Cutter Sudut

Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau sudut. Gambar 134 menunjukkan hasil pengefraisan menggunakan pisau dua sudut 45° dan prosesnya dapat dilihat pada Gambar 133.

Gambar 134. Blok-V Gambar 135. Pengefraisan blok-V 2.11.4 Pemotongan Alur Segiempat dan Shoulder Benda

Banyak bagian mesin yang mempunyai bentuk/bidang siku satu buah, dua, atau bahkan hampir semua bidangnya seperti ditunjukkan pada Gambar 136.

Gambar 136. Model alur dan shoulder

Gambar 137 menunjukkan pemotongan shoulder dengan pisau

side and face cutter. Gambar 38 menunjukkan pemotongan alur dengan

end mill.

2.11.5 Pengefraisan Alur Pasak

Poros yang berfungsi sebagai penerus daya biasanya dibuat alur pasak. Alur pasak tersebut pembuatannya dapat dilakukan dengan mesin frais. Gambar 139 menunjukkan pemotongan alur pasak pada mesin frais horizontal. Gambar 140 menunjukkan pemotongan alur pasak yang stub arbornya dipasang langsung pada lubang sepindel mendatar. Gambar 141 menunjukkan pemotongan alur pasak pada mesin frais vertikal.

Gambar 139. Pembuatan alur pasak pada mesin frais horizontal

Gambar 140. Pembuatan alur pasak dengan pisau terpasang pada spindel mendatar

Gambar 141. Pengefraisan alur pasak pada mesin frais tegak 2.11.6 Pemotongan Bentuk Persegi

Bentuk-bentuk persegi misalnya membuat segienam, segiempat, dan sebagainya dapat dilakukan dengan mesin frais dengan alat bantu kepala pembagi. Untuk membuat bentuk segi beraturan ini dapat dilakukan pada posisi mendatar dengan menggunakan pisau end mill

(Gambar 142). Atau dilakukan pada posisi tegak dengan menggunakan pisau shell end mill (Gambar 143).

Gambar 143. Pengefraisan persegi empat dengan shell end mill cutter

2.11.7 Pemotongan Roda Gigi

Pada hakikatnya profil-profil gigi dapat dibentuk dengan macam- macam cara sebagai berikut.

a. Dipotong

Pembuatan roda gigi dengan cara ini dapat dilakukan dengan proses permesinan: • Milling (pengefraisan) • Shaping (penyekrapan) • Planing (penyerutan) • Hobbing (pergeseran) b. Dicetak

Roda gigi dibuat dengan cara dituang, kemudian disempurna- kan dengan pemotongan.

c. Diroll

Pembuatan roda cara semacam proses kartel (knoerling). Sebagai pengerjaan akhir (finishing) dapat dilakukan dengan digerinda, laping jika dikehendaki.

Cara-cara tersebut di atas digunakan atau dipilih sesuai dengan faktor-faktor yang ada. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

• Tipe mesin yang ada pada operator. • Kemampuan skill yang ada pada operator. • Ketelitian yang dikehendaki.

• Kekuatan roda gigi yang dikehendaki. • Jumlah roda gigi yang dikehendaki. • Kecepatan produksi yang dikehendaki. • Biaya/harga.

• Dalam materi ini hanya akan dibahas pengefraisan roda gigi lurus (milling of spur gear).

2.11.8 Penentuan Besar-besaran dan Ukuran Roda Gigi

Ada bermacam-macam sistem ukuran roda gigi, yaitu sistem modul, sistem diameteral pitch, sistem circural pitch.

a. Sistem Modul (m)

Sistem ini digunakan untuk satuan metris dan untuk satuan modul (mm) biasanya tidak dicantumkan. Modul adalah per- bandingan antara diameter jarak antara dengan jumlah gigi.

Jadi: m = D z mm

b. Diameteral Pitch (Dp)

Diameteral pitch (Dp) ialah perbandingan antara banyaknya gigi dengan diameter jarak antara (dalam inchi).

Jadi: Dp = " z D o D” = z Dp c. Circural Pitch (Cp)

Circural pitch (Cp) adalah panjang busur lingkungan jarak antara dua dua buah gigi yang berdekatan (dalam inchi).

Jadi: Cp = S.D" z inchi Bila " " D z = m” o Cp = S. minchi

Persamaan diameteral pitch dengan module:

cp S.D" z sedang; D” = z Dp cp = . " S z Dp z o Cp = S Dp o S. m” = S Dp maka m” = Dp1 atau m = 25, 4Dp Catatan:

Pembuatan roda gigi yang sistem besarannya tidak sama, hasilnya tidak dapat dipasangkan.

d. Istilah-Istilah pada Roda Gigi

Pitch circle = lingkaran tusuk = lingkaran jarak antara = merupakan garis lingkaran bayangan yang harus bertemu/ bersinggungan untuk sepasang roda gigi

Pitch diameter = tusuk = panjang busur lingkaran jarak antara pada dua gigi yang berdekatan

Circular pitch = tusuk = panjang busur lingkaran jarak antara pada dua gigi yang berdekatan

Addendum = tinggi kepala gigi = tinggi gigi di luar lingkaran jarak antara

Dedendum = tinggi kaki gigi = tinggi gigi di dalam lingkaran jarak antara

Clearance = kelonggaran antara tinggi kaki gigi-gigi dengan tinggi kepala gigi yang saling menangkap

Backlash = perbedaan antara lebar gigi yang saling menangkap pada lingkaran jarak antara

• Sudut tekan = sudut antara garis singgung jarak antara dengan garis tekan

• Garis tekan = garis yang dihasilkan dan hubungan titik-titik tekan dan melalui titik singgung lingkaran jarak antara dan roda gigi

e. Ukuran Utama Roda Gigi Sistem Modul Tabel 8. Ukuran utama roda gigi sistem modul

NAMA SIMBOL RUMUS

Jarak sumbu antara roda gigi A D1D2 z = 1 2 ( ) m z z z Circular pitch Cp

Diameter jarak antara D S . m Diameter puncak/kepala Da z . m Diameter alas/kaki Df D + 2 . m

D – (2,2 + 2,26) m

Tinggi gigi seluruhnya h DaDf

m = ha + hf Tinggi kepala gigi ha 1 . m

Addendum hf 1.13 m Tinggi kaki/dedendum Banyak gigi z D m Modul m D z

Tebal gigi b (6 + 8) . m automotive (8 + 12) . m penggerak umum

Sudut tekan D 20° evolvente

Perbandingan transmisi i 1

2

z z

f. Ukuran Utama Roda Gigi Sistem Diameteral Pitch

Tabel 9. Ukuran utama roda gigi diameteral pitch

NAMA SIMBOL RUMUS

Diameteral pitch diukur pada Dp p . CpS lingkaran tusuk Addendum ha 1 p Dedendum hf 1,25p Whole depth Wd 2,25p Clearence CO 0,25p

Tebal gigi pada lingkaran tusuk t 1,5706p

Diameter lingkaran tusuk D zp

Diameter lingkaran luar Da zp2

Diameter lingkaran alas Df D = zp

Dalam dokumen Teknik Produksi Mesin Industri 2 no 1 (Halaman 87-101)

Dokumen terkait