• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Rasio Keuangan

D. Rasio-Rasio Keuangan

2. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Jenis-jenis Rasio keuangan adalah sebagai berikut:

a. Rasio Likuditas

Rasio ini merupakan indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva yang tersedia.

Ada 3 (tiga) cara penting dalam pengukuran tingkat likuiditas secara menyeluruh yaitu:

a) Current Ratio

Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Ratio ini menunjukkan kesanggupan membayar hutang jangka pendek. Semakin besar Currenta ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sehinga perusahaan semakin likuid. Current rasio yang ideal yaitu 100 % (1:1) (Brigman 2006:158).

Rumusnya adalah sebagai berikut:

b) Quick/Accid Ratio

Quick/Accid Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan (kecuali persediaan) dengan hutang lancar. Persediaan merupakan quick assets (aktiva yang dapat diuangkan). Quick rasio yang ideal yaitu 100 % (1:1) (Brigman 2006:158).

Rumusnya adalah sebagai berikut:

c) Cash Ratio

Cash Ratio ditambah dengan efek-efek, merupakan alat-alat Likuid yang paling dipercaya. Bertambah tinggi Cash Ratio berarti jumlah uang tunai yang tersedia semakin besar, sehingga pelunansan hutang pada saatnya tidak akan kesulitan, tetapi bila terlalu tinggi akan mengurangi potensi untuk menaikkan Rate of Return. Cash Ratio yang ideal yaitu 100 % (1:1) (Brigman 2006:158).

Rumusnya adalah sebagai berikut:

b. Rasio Solvabilitas

Rasio ini mengukur perbandingan dana yang disediakaan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari Direktur. Rasio ini menunukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Yang termasuk dalam rasio ini adalah:

a) Total Debt to Total Assets Ratio b) Total Debt to Equity Ratio Keterangan:

Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan/Persediaan

Total Debt to Total Assets Ratio adalah perbandingan Hutang dengan Total Aktiva. Ratio ini menunjukkan berapa total aktiva yang tersedia untuk menjamin hutang perusahaan. Semakin tinggi Debt Ratio semakin besar pinjaman yang digunakan dalam menghasikan keuntungan perusahaan. Debt to Total Assets Ratio yang ideal yaitu 100 % (1:1) (Husnan 94:75).

Rumusnya sebagai berikut:

b) Total Debt to Equity Ratio

Total Debt to Equity Ratio menunjukkan hubungan antara pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Hal ini biasanya diberikan untuk mengukur finansial leverage dari suatu perusahaan. Total Debt to Equity yang ideal yaitu 100 % (1:1) (Rahadjo 2001:65).

Rumusnya sebagai berikut:

c. Rasio Aktivitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan berbagai investasi dalam aktiva.

Yang termasuk dalam ratio ini sebagai berikut:

a) Total Assets Turnover b) Receivable Turnover

Debt to Total Assets Ratio = Total Hutang/Total Aktiva

c) Avarage Collection Period Keterangan:

a) Total Assets Turnover

Merupakan perbandigan antara penjualan dengan jumlah aktiva. Kemampuan dana yan tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Total Assets Turnover yang idea yaitu 200% 2:1 (Sundjaja 2001:185).

Rumusnya sebagai berikut:

b) Receivable Turnover

Merupakan perbandingan antara penjualan dengan piutang rata-rata. Kemampuan piutang berputar dalam sutau periode tertentu. Receivable Turnover yang idela yaitu 200% (2:1) (Abdullah 2005:92).

Rumusnya sebagai berikut:

c) Avarage Collection Period

Yaitu periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Avarage Collection Period yang ideal yaitu 200% (2:1) (Brigman 2006:158).

Rumusnya sebagai berikut:

d. Rasio Profitabilitas

Rasio ini merupakan ukuran kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan Total Assets Turnover = Pendapatan/Total Aktiva

Receivable Turnover = Pendapatan/Piutang rata-rata

a) Ratio antara Laba dengan Penjualan

b) Ratio antara Laba dengan Aktiva atau Modal sendiri Keterangan:

a) Ratio antara Laba dengan Penjualan

Ratio ini digunakan untuk mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan (Produk yang dijual). Dan ratio ini dapat diketahui kemampuan margin

laba untuk menutup biaya tetap dan bunga serta kemampuan Perusahaan untuk membagi dan membayar deviden.

Ratio ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Gross Profit Margin Ratio

Yaitu Perbandingan antara Laba Kotor dengan Penjualan

Gross Profit Margin Ratio yang ideal yaitu 200% (2:1) (Brigman 2006:162).

Rumusnya sebagai berikut:

2. Operating Profit Margin Ratio

Yakni Perbandingan antara Laba Operasi ( Laba sebelum biaya bunga dan Pajak/EBIT) dengan Penjualan. Semakin tinggi Ratio ini, semakin tinggi laba Operasional yang diperoleh perusahaan dari Penjualan. Operating Profit Margin yang idela yaitu 200% (2:1) (Brigman 2006:162).

Rumusnya sebagai berikut

Gross Profit Margin Ratio = Laba kotor / Pendapatan

3. Net Profit Margin Ratio

Yakni Perbandingan antara Laba Bersih (Laba setelah biaya Bunga dan Pajak/EAT) dengan Penjualan. Semakin besar ratio ini, maka semakin besar laba yang diperoleh. Net Profit Margin yang idela yaitu 200% (2:1) (Brigman 2006:162).

Rumusnya sebagai berikut:

b) Ratio antara Laba dengan Aktiva atau Modal sendiri

Ratio ini digunakan untuk mengukur sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan. Dari ratio ini dapat diketahui kemampuan Perusahaan dalam mendayagunakan aktiva atau modal sendiri yang dimiliki untuk menghasilkan Laba yang memuaskan.

Umumnya ada 2 (dua) Ratio dalam hal ini yaitu:

1. Return of Investmen ( ROI)

Yaitu Perbandinga antara Laba setelah biaya bunga dan Pajak (Laba bersih/EAT) dengan Total Aktiva Perusahaan. Return of Investmen ( ROI) yang ideal yaitu 200% (2:1) (Keown 2001:87).

Rumusnya sebagai berikut:

2. Return On Equity (ROE)

Yaitu Perbandingan antara Laba biaya bunga dan Pajak (Laba Bersih/EAT) dengan modal sendiri. Return On Equity yang ideal yaitu 200% (2:1).

Rumusnya sebagai berikut:

Net Profit Margin = EAT/ Pendapatan

Return of Investmen = EAT/Total Aktiva

3. Perhitungan Rasio Keuangan RSU Doloksanggul

Dokumen terkait