• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Jenis-jenis Sistem Pendingin

Berdasarkan cara kerja sistem pendingin kendaraan dibedakan menjadi dua bidang yaitu sistem pendingin dengan pendingin udara (air cooling motor) dan sistem pendingin air (water cooling). Sistem pendingin yang digunakan untuk mobil menggunakan sistem pendingin air. Setiap jenis sistem pendingin memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, disesuaikan dengan tujuan penggunaan mesin kendaraan (Soekardi, 2005).

2.2.1 Sistem pendinginan udara (air cooling engine)

Berdasarkan cara kerja sistem pendingin kendaraan dibedakan menjadi dua bidang yaitu sistem pendingin dengan pendingin udara (air cooling motor) dan sistem pendingin air (water cooling). Sistem pendingin yang digunakan untuk mobil menggunakan sistem pendingin air. Setiap jenis sistem pendingin memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, disesuaikan dengan tujuan penggunaan mesin kendaraan (Soekardi, 2005).

Gambar 2.2 Pendinginan udara (Sumber : Susilo, 2019) 2.2.1.1 Sirkulasi SecaraAlamiah ( Natural Circulation)

Sistem pendinginan jenis ini terjadi diakibatkan oleh perbedaan massa jenis air yang telah panas dan air yang masih dingin, maka air yang telah panas akan menepati bagian atas dari tangki dan mendesak air yang berada diatasnya segerah mengalir ke pipa, air yang mengalir memasuki bagian bawah dari tangki setelah dipanaskan air akan mengalir ke atas.

(Maleev, 1992: 387).

Air yang berada didalam tangki pada mesin disamakan dengan air yang berada pada mantel- mantel air. Panas diambil dari panas hasil pembakaran, sedangkan radiator dipakai untuk mengubah air yang panas menjadi dingin. Air panas yang berada didalam mantel-mantel air dipanaskan oleh panas pembakaran diruang bakar dan diselinder sehingga air tadi akan menyerap panas dan temperatur akan naik mengakibatkan turunnya berat jenis. Air panas akan didesak keatas oleh air yang masih dingin dari radiator sehingga akan mengalir kebagian atas radiator yang selanjutnya akan turun panasnya karena telah dibuang sebagian pada radiator. Pada saat yang bersamaan dengan turunnya air pada radiator

terjadi pembuangan panas yang besar sehingga mempercepat turunya air pada radiator, panas dan air yang masih dingin seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.3. Prinsip Sirkulasi Alamiah (Sumber : Ahmed, Elhosseini, & Ali, 2018)

Itu tidak bisa lagi diproduksi dalam siklus alami karena peredarannya membutuhkan waktu lebih dari waktu lama. Kemudian sirkulasi paksa (forced sirkulasi) dengan bantuan pompa digunakan untuk mengedarkan cairan darah. Artinya sistem pendingin pada radiator secara alami juga bersirkulasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini :

Gambar 2.4 Sirkulasi Alamiah Pada Mesin (Sumber: Saragih, 2017)

2.2.1.2 Sirkulasi DenganTekanan

Sirkulasi alami di radiator dapat terjadi karena cairan di waterjacketmeningkatkan suhunya seiring waktu karena dipanaskan oleh hasil pembakaran di bagian silinder. Sehingga densitasnya turun dan

mendorong air panas ke atas karena disebabkan oleh cairan dingin dari cooler. Pada cairan panas, temperatur di dalam radiator menurun karena kipas sistem pendingin menarik udara di depan radiator, agar panas mudah diserap radiator, sehingga panas dalam cairan turun.

Jenis sirkulasi ini hampir sama dengan jenis sirkulasi, hanya saja ditambahkan pompa air untuk mempercepat sirkulasi air pendingin. Pompa air ini mengalir ke mesin, yang didorong oleh pompa. Beberapa terletak di saluran antara mesin dan sirkulasi pendingin. Sirkulasi semacam ini disebabkan karena dapat berlangsung sempurna, dan air di dalam mantel lapisan air tetap penuh tanpa gelembung udara. Jenis sirkulasi ini memiliki kecenderungan yang sangat kecil untuk mendidihkan air, karena tekanannya melebihi tekanan atmosfir, yang berarti titik didihnya jauh diatas 100 °.

(Maleev, 1982: 388).

Sirkulasi dibawah tekanan yang sama disebut juga dengan prinsip sirkulasi alami. Pada rangkaian dengan tekanan disebut rangkaian, yang dipercepat oleh putaran kipas dan pompa, sehingga air bersirkulasi di dalam sistem pendingin radiator. Karena kipas selalu membuang panas dari radiator, suhu cairan turun ke suhu kerja normal di mesin. Bentuk sirkulasi pada tekanan normal ditunjukkan pada Gambar di bawah.

Gambar 2.5.Sirkulasi Dengan Tekanan (Sumber : Prasetyadi Juan, 2017)

2.2.1. Sistem Pendinginan air (water coolingengine)

Sistem pending in mesin dengan air yang digunakan pada radiator sebagai alat penukar kalor. Energi panas yang dihasilkan oleh ruang bakar ditransfer ke udara pendingin disekitar ruang bakar dan silinder. Air yang kondisinya panas mengalir mengalir ke bagian radiator. Udara yang diteruskan melalui pipa-pipa pada radiator namun panasnya dipindahkan ke radiator sirip dimana panas dilepaskan ke udara. Kemudian air pun kembali ke mesin.

Namun sistem pendinginan udara mempunyai keuntungan antara lain:

1. Pendinginannya cukup merata.

2. Lebih nyaman karena getaran yang dihasilkan lebih kecil.

3. Pengontrolan pada suhu pending dalam sistem ini akan lebih mudah karena sistem udara disebabkan pada sistem pending terdapat thermosta terdapat beberapa kerugian pada sistem pendinginan air antara lain:

1. Konstruksi yang lebihrumit.

2. Memakan tempat yang lebihbanyak.

3. Dengan harga yang relatif lebihmahal.

4. Dibutuhkan perawatan yang lebihkhusus.

Gambar 2.6. Radiator (Sumber: Zinomeza, 2019)

2.3. Cara Kerja SistemRadiator

Operasi yang tertunda pada mesin menjadi dua kondisi saat mesin dingin dan juga saat mesin panas.

2.3.1. Pada Saat MesinDingin.

Saat mesin dalam keadaan dingin, cairan hanya bisa muncul di mesin tanpa terkena radiator. Namun, udara bersirkulasi di mesin cuci dengan bantuan pompa air dengan mengarahkan selang melalui radiator (seperti yang ditunjukkan panah pada gambar) saat bagian motor masih dalam keadaan termostat. Air Pae dan Dinga Proses ini bertujuan untuk mencapai kecepatan.Mesin dengan mencapai suhu kerja normal sekitar 75-90 ° C (Arizal Rizqi K, 2015)

Gambar 2.7. Kerja Sistem Pendingin Keadaan Mesin Dingin Sumber : (Isuzu panter motor, 1991)

2.3.2. Pada Saat MesinPanas.

Setelah mesin menjadi panas dan melebihi suhu operasi normal mesin(kira-kira 80 - 90 ºC), termostat terbuka dan katup bypass ditutup.

Sehingga air pada radiator yang menyerap panas pada water jacket didukung dengan bantuan water pump, air dipompa ke dalam keadaan di area radiator, untuk didinginkan dengan bantuan putaran baling-baling yaitu kipas angin.Selain itu cairan yang didinginkan oleh radiator menjadi dingin.

Tetapi tekanan kembali dari pompa air ke water jacket untuk mendinginkan mesin dan seterusnya sampai temperatur turun kembali sehingga thermostat menutup kembali.

Gambar 2.8. Kerja Sistem Pendingin Keadaan Mesin panas Sumber : (Isuzu panter 1991 )

2.4. Komponen-komponen Sistem Pendingin

Sistem pendingin mesin Isuzu Panther 2775cc terdiri dari beberapa komponen media. Komponen yang digunakan untuk mengoptimalkan sistem pendingin mesin Isuzu Panther 2775cc antara lain:

2.4.1. Radiator

Radiator yang memiliki fungsi untuk membuang yang ada pada air yang bersirkulasi didalam mesin melalui bagian sirip- sirip yang ada pada radiator.

Gambar 2.9. Gambar Radiator 2.4.2. Air Radiator (water coolant)

Air pendingin merupakan fluida kerja yang digunakan dalam sistem pendingin untuk menyerap panas berlebih yang dihasilkan oleh mesin kendaraan. Kandungan air yang lebih dingin sangat mempengaruhi keefektifan dari pendingin tersebut.

Gambar 2.10.water coolant 2.4.3. Water TemperatureSwitch

Sakelar suhu air dipasang di Intel di depan termostat. Fungsi alat ini adalah untuk mengukur temperatur mesin. Alat ini akan membantu menurunkan kerja thermostat pada dashboard dan membuka thermostat.

2.4.4. TutupRadiator

Tutup radiator merupakan komposisi yang memiliki fungsi sangat penting. Tutup radiator mencegah kebocoran pada bagian radiator. Tutup radiator juga mengurangi tegangan pada radiator agar tidak menimbulkan kerusakan akibat tekanan yang berlebihan.

Gambar 2.11. Tutup Radiator 2.4.5. Tangki Cadagan (ReservoirTank)

Cairan panas masuk ke radiator, meningkatkan suhu dan tekanan di radiator, dan menyebabkan air mengembang. Ketika tekanan dan suhu melebihi

batas kapasitas yang dapat ditampung tutup radiator, maka kelebihan cairan akan mengalir ke tangki cadangan radiator.Ketika tekanan dan suhu turun, cairan kembali ke pendingin. Hal ini diperlukan guna mengantisipasi pemborosan cairan secara gratis.

Gambar 2.12. Tangki Cadangan (Sumber : Zinomeza,2019)

2.4.6. Pompa Air (waterpump)

Fungsi pompa air adalah memompa air ke radiator agar bisa mengalir ke saluran pengangkat air sehingga air dapat menyerap panas dari mesin. Pompa air sangatpenting karena kelancaran sirkulasi air pada sistem pendingin.

Gambar 2.13. Pompa Air (Water Pum Sumber: (Isuzu Panter 1991) 2.4.7. Kipaspendingin

Kipas angin yang bekerja sangat membantu dalam mendinginkan air yang masuk ke radiator. Kipas menghembuskan udara dari bagian belakang pendingin. Angin juga menghembuskan bagian-bagian sirip pada radiator

untuk menurunkan suhu air radiator.

Gambar 2.14. Kipas Pendingin (Sumber : Irfan S, Ade. 2007)

2.4.8. Mantel Pendingin (waterjacket)

Lapisan pendingin mesin Isuzu Panter mengelilingi silinder dan kepala silinder, secara efektif mendinginkan bagian pendingin silinder dan bagian dari ruang bakar. Lapisan pendingin pada kepala silinder dan blok silinder terhubung langsung ke bagian atas tangki pendingin. Air mengalir dan dapat menyerap panas kerja mesin dari water jacket. Air yang terus mengalir dan menyerap panas, sehingga suhu kerja mesin menjadi lebih normal.

Gambar 2.15. Water Jacket

(Sumber : http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/surya_teknika) 2.4.9 Thermostat

Thermostat digunakan untuk menutup dan membuka sirkulasi cairan

di dalamcooler. Termostat berupa sejenis katup otomatis yang bekerja berdasarkan pengaruh suhucairan pendingin pada selubung air, dan termostat biasanya dipasang padasaluran cairan panas yang keluar dari kepala silinder. Thermostat sangat sensitifterhadap kotoran, thermostat bisa langsung berhenti bekerja karena terjebak di debu, kotoran atau pasir. Saat mesin dalam keadaan dingin, thermostat menutup untukmempercepat proses pemanasan cairan di water jacket. Setelah mencapai suhu kerja mesin atau thermostat antara 80 dan 90ºC (derajat Celcius), thermostat bekerja seperti katup otomatis berdasarkan suhu cairan (Wiguna RC, 2018). Proses kerja termostat:

Saat mesin baru hidup, suhu radiator masih dingin, thermostat masih tertutup, dan air di radiator yang dipompa oleh pompa air masuk ke bagian samping silinder atau water jacket di sekitar silinder dan masuk ke kepala silinder Sebuah. Air pendingin kembali dari kepala silinder, karena dipompa oleh pompa air, melalui saluran bypass menuju pompa air, dimana lubang bypass dengan pompa air masih terbuka karena katup bypass pada thermostat belum menutup saluran bypass. Pertama, perbedaan antara saluran bypass dan katup bypass harus dipahami. Saluran bypass diblokir oleh motor, sedangkan katup bypass adalah termostatis. Ketika saluran bypass ditutup oleh termostat katup bypass, katup utama termostat segera terbuka dan air mengalir keluar dari radiator, yang telah didinginkan oleh kipas di radiator untuk mendinginkan mesin.

Gambar 2.16 Thermostat (Sumber : Bintoro, 2014) 2.4.10. Coolant (CairanPendingin)

Coolant adalah cairan pendingin yang menjaga seluruh sistem pendingin radiator, cairan pendingin memiliki titik beku rendah dan titik didih tinggi, yang mencegah mesin dari panas berlebih. Hal ini dapat dibuktikan dalam penelitian (Saragih, 2017) semakin tinggi nilainya.

Coolant juga melindungi logam sistem pendingin seperti kuningan, tembaga, baja, besi, dan aluminium dari korosi. Coolant adalah pendingin premium,campuran 30% pekat dengan 70% air murni tanpa ion mineral dan terdiri dari etilen glikol dan zat adiktif yang seimbang. Pendingin memiliki kandungan silikat rendah yang bebas dari nitrit, amina, dan zat.

Teknologi pendinginan ini menekankan pada efisiensi, performa, dan umur mesin. Pendingin memiliki nilai internasional ASTM D 3306 dan JIS K 223 seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.Tabel Spesifikasi Edditive Coolant (pertamina, 2011)

Tabel 2.1 Spesifikasi Additive Coolant (Pertamina, 2011)

Adapun keungulan dari coolant yaitu (pertamina, 2011):

a. Sifat perpindahan panas yang lebih baik.

b. Siap digunakan dan tidak perlu dijual eceran untuk pengisian dan penambahan

pertama.

c. Titik didih tinggi untuk mencegah mesin kendaraan dari panas berlebih.

d. Menjaga suhu mesin kendaraan tetap stabil untuk performa mesin yang optimal.

e. Memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap korosi.

Gambar 2.17. Water Coolant (Sumber: Soebiyakto Gatot, 2012)

2.4.11. SelangRadiator

Selang radiator yang sering digunakan terbuat dari karet tahan panas.

Bagian selang yang dapat menahan panas memungkinkan air dengan suhu yang sangat tinggi bersirkulasi dengan baik. Selang tersebut tidak hanya tahan suhu, tetapi juga harus tahan terhadap getaran mesin.

Gambar 2.18.Selang Radiator 2.5 Mekanisme Perpindahan Energi panas

Secara umum energi adalah kemampuan untuk berbisnis atau bekerja.

Energi adalah besaran yang tidak berubah, artinya energi tidak dapat diciptakan untuk dimusnahkan, tetapi energi tersebut dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Energi biasanya berpindah dari zat bersuhu tinggi ke zat bersuhu rendah. Secara umum mekanisme perpindahan panas dibedakan menjadi tiga jenis yaitu konduksi, konveksi dan radiasi (Dermawan RM, 2013).

2.5.1 Perpindahan Panas Konduksi

Konduksi termal adalah perpindahan panas yang terjadi pada benda padat sebagai akibat dari benda bersuhu atau perpindahan panas yang terjadi melalui kontak langsung dengan benda yang relatif diam tanpa ukuran molekul yang cukup besar. Untuk konduksi kalor

menurut hukum Fourier adalah nama seorang matematikawan, fisikawan Perancis bernama Joseph Fourrier, yang menemukan persamaan konduksi kalor. Dalam konduksi termal, perpindahan panas dipengaruhi oleh nilai k (konduktivitas termal suatu benda).

Semakin tinggi nilai k, semakin cepat perpindahan panas terjadi. K diartikan sebagai kemampuan suatu bahan atau benda untuk menghantarkan panas.

=-k A .

...Pers.21 Dimana:

= perpindahan panas konduksi (W)

K = Konduksi termal suatu benda (W/m. °C) A = Luas penampang (m2)

= Tempat gradien (W/m)

(-) = Perpindahan temperatur tinggi ke temperatur rendah

Gambar 2.19 Skema Perpindahan Panas Konduksi (Sumber : Yunus A. Cengel, 2004)

Berapa bahan mempunyai nilai konduktivitas yang berbeda-beda dari masing- masing jenis bahan seperti yang ditunjukan pada tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2Konduktivitas Termal beberapa bahan( Yunus A.Cengel, 2004)

2.6. Perpindahan Panas PadaRadiator

Secara umum mekanisme perpindahan panas dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu selama konduksi alami dan konveksi paksa. Jika konveksi alaminya cembung, hal itu mungkin disebabkan oleh gaya apung karena ada perbedaan massa jenis yang disebabkan oleh fluktuasi suhu dalam zat cair. Sedangkan

forced connection biasanya terjadi pada saat aliran disebabkan oleh gaya luar seperti kipas angin, pompa atau angin atmosfer (Dermawan RM, 2013).

Karena perpindahan panas yang terjadi pada bagian yang lebih dingin merupakan konveksi paksa, maka perpindahan panas yang terjadi pada bagian yang lebih dingin dipengaruhi oleh gaya dari luar. Panas dari air yang lebih dingin dihamburkan oleh semburan udara yang dapat dihasilkan oleh pergerakan kipas.

2.7. MetodePerhitunganNilaiEektifitasRadiator(Ԑ)danLajuPerpindahan Panas

Keefektifan radiator adalah kemampuan radiator dalam menyerap panas dari air yang bocor dari dalam mesin atau kemampuan radiator untuk mendinginkan mesin sehingga temperatur mesin juga dapat terjaga dalam keadaan sangat stabil.

Efektivitas radiator berdampak besar pada sistem pendingin, dimana suhu air yang keluar dari radiator tidak lebih tinggi atau sama dengan suhu air yang masuk ke mesin. Persamaan nilai efektifitas pada cooler adalah:

2.7.1. Perhitungan Untuk Mencari EfektivitasRadiator

ԑ =

=

Dimana:

ԑ = Efektivitasradiator

aktual = Laju perpindahan panas actual(W)

max= Laju perpindahan panas maksimum(W)

Untuk aktual dan max bisa ditentukan dengan persamaan di bawah ini:

aktual = Cc(Tc.out- Tc.in) = Ch (Th.in – Th.out) ԑ = Efektivitas radiator

TC = Suhu udaradidepanradiato Tc2 =Suhu udara dibelakang radiator Th1 = Temperatur air yang masukkeradiator

2.7.2 Panas Radiator Yang Diserap OlehUdara

Besarnya kalor dari cooler merupakan nilai yang menunjukkan besarnya kalor pada air cooler yang diisap oleh kipas. Persamaan yang digunakan untuk menghitung adalah:

q = ṁ . Cp . (Tc2 – TC1) Dimana:

q = Laju perpindahan panas pada radiator (W) ṁ = Laju aliran massa

udara(kg/s)

Cp= Kalor spesifikudara(Kj/kg.°C)

Tc2 = Temperatur udaradibelakangradiator(°C)

TC1 = Temperatur udara didepan radiator

Untuk mendapatkan dari nilai laju aliran dengan massa udara( ) menggunakan persamaan sebagai berikut:

ṁ = ρ . A . v Dimana:

Ρ = Massa jenis udara(kg/m3)

A = Luas permukaan inti radiator(m2) V = Kecepatan aliran udara(m/s)

Untukmencarimetode LMTD (log mean temperaturedifference)

∆Tlm=

Dimana:

Untuk perhitungan counter flow

1 = Th.in – Tc.out 2= Th.out – Tc.In

Untuk perhitungan parallel flow

1 = Th.in – Tc. in 2= Th.out – Tc. out

Dimana :

Th.out= Temperatur

airpanaskeluar(°C )Th.in = Temperatur air panas masuk

Tc.in = Temperatur udaramasuk (°C) Tc.out = Temperatur udara keluar Laju aliran panas

= .CP.∆T

Dan

= U .AS . ∆Tlm

Maka untuk mencari As dan U bisa menggunakan persamaan (Sumber:

Wiranto,1998) Dibawah ini:

A s= U = Dimana:

=Laju perpindahan panas(W)

= Laju aliran massa (kg/s) Cp = Kalorspesifik (Kj/kg.°C)

∆T = Selisihtemperatur (°C)

U = Koefisien perpindahan panasmenyeluruh( W / m2)

= Luas penampang(m2)

lm= Log mean temperature difference(°C) Unjuk Kerja Motor BakarSolar

Prestasi motor menunjukan kinerja pada motor. Dalam analisa motor bakar solar ada beberapa parameter prestasi yang harus dihitung, diantaranya daya poros efektif (Ne), tekanan efektif rata-rata (pe), laju aliran massa udara (mu), perbandingan bahan bakar udara (F/A), efisiensi volumetric (ηv), dan efisiensi termal (ηth).

2.7.3. Torsi(T)

Torsi yaitu kemampuan mesin untuk melakukan kerja dari kondisi diam sampai bergerak, sehingga torsi disebut suatu energi. Torsi biasanya digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berbeda putaran yang dihasilkan pada porosnya. Torsi atau momen putaran pada motor adalah gaya dikalikan dengan panjang lengan (Arends

& Berenschot 1980).

Rumus torsi : T= F x r Dima na :

T= Torsi (Nm) F= Gaya (N)

r = pajang lengan / jarak benda ke pusat torsi (m) 2.7.4Daya Poros atau Daya efektif (Ne)

Daya mesin adalah daya efektif poros yang dipakai untuk mengatasi beban pada mesin. Daya motor merupakan salah satu parameter dalam menentukan performa pada motor. Pengertian dari sumber daya itu adalah besarnya kerja motor selama kurun waktu tertentu.

Sebagai satuan daya dipilih watt (Arends & Berenschot, 1980), maka daya efektifnya adalah:

Ne = (kW)

Dimana:

Ne : Daya Efektif (Watt) T : Torsi (Nm)

n : Putaran (rpm)

2.7.5. Tekanan Efektif Rata- Rata ( pe)

Tekanan yang efektif rata- rata diidentifikasikan sebagai tekanan efektif dari fluida kerja terhadap torak sepanjang langkahnya untuk bisa menghasilkan kerja persiklus.

Pe=

Dimana :

Pe= Tekanan efektif rata-rata (kPa)

Ne= Daya poros efektif(kW) Z= Jumlahselinder

n= Putaran poros(rpm) a= Jumlah siklus per putaran

= 1 untuk motor 2 langkah

= ½ untuk motor 4 langkah V1=Volume langka torak (cm3)

=luas permukaan torak x panjang langkah torak

= 0,785. D2. S

D= Diameter torak (mm) S= Panjang langkah torak (mm)

(Sumber: Wiranto,1998)

2.7.6. Pemakaian Bahan Bakar(mf)

Konsumsi pada bahan bakar dihitung untuk menentukan waktu yang akan dibutuhkan oleh motor bakar untuk pemakaian bahan bakar dalam satuan volume yang akan dipengaruhi oleh massa jenis bahan bakar tersebut. Untuk menghitung pemakaian bahan bakar digunakan saat persamaan di bawah ini. (Sumber :Modul .2015. Praktikum Fenomena dan Prestasi Mesin. Pekanbaru : Laboratorium Konversi Energi Teknik MesinUIR).

Dimana:

: laju aliran bahan bakar kg/jam) Vbb : Volum bahan bakar(cc)

t : Waktu(second)

pbb : Massa jenis bahan bakar (kg/m3)

2.7.7. Pemakaian Bahan Bakar Specific(Sfc)

Pemakaian terhadap bahan bakar specific adalah unjuk kerja yang berhubungan dengan nilai ekonomis pada mesin. Pemakaian pada bahan bakar spesific namun juga didefinisikan untuk sebagai banyaknya pada bahan bakal yang terpakai per jam untuk menghasilkan setiap nya kW daya pada motor. Namun dengan hal ini dapat juga diperhitungkan jumlah dari bahan bakar yang Digunakan untuk mesin untuk mendapatkan daya

dalam jarak waktu tertentu. Maka pemakain terhadap bahan bakar spesificnya:

Sfc =

Sfc = Pemakaian bahan bakar spesifik(kg/Kw.h)

● = Jumlah pemakaian dari pembakaran(kg/s) Ne= Daya efektif (Watt)

Dimana: f = laju aliran massa bahanbakar(kg/s)

u = Jumlah aliran massa udara yang digunakan(kg/s) 2.7.8. Efisiens Thermal(ηth)

Efisiensi terhadap termal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh terhadap jumlah energi bahan bakar yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu.

Sebelum mencari efesiensi terhadap Thermal, terlebih dahulu kita akan cari nilai daya bahan bakar dengan persamaan dibawah ini:

Dimana :

= pemakaian terhadap bahan bakar (kg/jam) NBb = Nilai kalor bahan bakar(kkal/kg)

Efisiensi terhadap termal dihitung dengan menggunakan persamaan:

ηth = . 100%

Dimana:

ηth = Efesiensi keseluruhan(%) Ne = Daya efektif (kW)

N

B.bakar = Nilai kalor bahan bakar (kkal/kg)

Mulai

Lengkap

ya

Sesuai

Analisa Data

Mencari nilai efektivitas radiator dengan 4jenis coolant berbeda.

Menghitung unjuk kerja motordiesel.

Pengambilan Data Persiapan Alat dan Bahan

Studi literatur

Gambar 3.20Diagram alir penelitian METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Diagram AlirPenelitian

Pada penelitian ini tahapan-tahapan yang akan dilakukan, yang dapat dilihat pada bagian gambar 3.1. (Diageram alir penelitian).

tidak

tidak

ya Selesai

Kesimpulan

3.2. Waktu dan tempatpenelitian

Tempat pelaksanaan penelitian dan tempat alat pengujian ini adalah di laboraturium Teknik Mesin Universitas Islam Riau dan waktu pelaksanaannya dilakukan pada Juli 2020 sampai dengan selesai.

3.3. Alat danbahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat penelitian antara lain:

3.3.1. Alat

1. Thermocouple

Thermocouple digunakan untuk mengukur suhu udara didepan dan dibelakang pada radiator. Thermocouple ini memiliki rage pada suhu -50- 1300 oC.

Gambar 3.21. Thermocouple 2. Stopwatch

Alat ini bisa digunakan bagi menghitung waktu yang diperlukan oleh mesin untuk menghabiskan bahan bakar untuk jumlah tertentu.

Dimana saat waktu yang perlu digunakan ini diukur dalam satuan detik seperti dapat kita lihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 3.22. Stopwatch 3. Gelas ukur bahanbakar

Untuk mengukur kuantitas pemakaian dari bahan bakar pada saat waktu pengujian digunakan yaitu gelas ukur. Gelas ukur yang digunakan yaitu gelas ukur dengan kapasitas isi sebanyak 1liter, yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.23. Gelas ukur

4. Thermometer airraksa

Thermometer mampunya sewaktu-waktu digunakan sebagai alat ukur suhu air yang masuk dan yang keluar pada aliran fluida radiator.

Kebanyakan dipasang pada selang atas dan bawah radiator.

Gambar 3.24.Thermometer air raksa

5. Anemometer

Anemometer adalah alat yang digunakan saat untuk mengukur kecepatan udara didepan dan dibelakang pada bagian radiator. Dengan spesifikasi unit m/s,0-5860ft/min, 0-55 knots,0-90 km/hr ,0-65mph.

Gambar 3.25. Anemometer

6. Tachometer

Tachometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan berapa kecepatan pada putaran pada bagian mesin. Spesifikasi : Measurement photo Tachometer & Range 5to 99.999 RPM. Contact tachometer 0,5 to 19,999.

Gambar 3.26. Tachometer 7. Jangka sorong

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam pada pipa radiator. Jangka sorong ini mempermudah pengukuran dengan skala 0-150 mm dengan tingkat akuransi hingga 0,05 mm.

Gambar 3.27. Jangka sorong 8. Meteran

Alat yang diberi nama meteran berguna untuk mengukur luas penampang pada areal radiator. Meteran ini memiliki solusi pengukuran dengan bidang yang panjang pengukuran dengan skala 0,3m.

Gambar 3.28. Meteran 9. ToolSet

Tool set digunakan untuk berbagai macam yang perludiperbaikinengine stand saat sebelum diadakannya pengujian dan harus memastikan bahwa engine stand yang akan digunakan dalam

Tool set digunakan untuk berbagai macam yang perludiperbaikinengine stand saat sebelum diadakannya pengujian dan harus memastikan bahwa engine stand yang akan digunakan dalam

Dokumen terkait