• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis – Jenis Teori Motivasi

Jenis Karakteristik Teori

Teori Kepuasan

Berkaitan dengan faktor – faktor yang membangkitkan atau memulai perilaku.

1.Teorihirarkhi kebutuhan 2. Teori ERG

3. Teori dua faktor

4.Teori kebutuhan akan prestasi

Teori Proses Berkaitan dengan bagaimana perilaku digerakkan, diarahkan, didukung atau di hentikan. 1. Teori pengharapan 2. Teori Keadilan 3. Teori Penguatan 4.Teori Penetapan tujuan

Berikut penjelasan jenis – jenis motivasi, 1. Teori kepuasan

1) Teori Hirarkhi Kebutuhan

Teori Hirarkhi Kebutuhan dari Maslow mengemukakan bahwa manusia ditempat kerjanya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada dalam diri seseorang. Teori ini didasarkan pada tiga asumsi dasar sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

a. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarkhi, mulai dari hirarkhi kebutuhan yang paling dasar sampai ke kebutuhan yang komplek atau paling tinggi tingkatnya. b. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dapat

mempengaruhi perilaku seseorang, di mana hanya kebutuhan yang belum terpuasakan yang dapat menggerkan perilaku. Kebutuhan yang telah terpuaskan tidak dapat berfungsi sebagai motivator.

c. Kebutuhan yang lebih tinggi berfungsi sebagai motivator apabila kebutuhan yang hirarkhinya lebih rendah paling tidak telah terpuaskan secara minimal.

Marihot Tua Efendi Hariandja (2005:325-327) secara lebih jelas mengemukakan mengenai kelima tingkat kebutuhan yang disusun menurut prioritas , yaitu:

1. Kebutuhan fisik (physiological needs). Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat mempertahankan diri sebagai makhluk hidup, seperti kebutuhan untuk makanan, minuman, pakaian, seks, dan lain-lain. Karena ini merupakan kebutuhan biologis, maka kebutuhan ini akan didahulukan pemenuhannya oleh manusia, dimana bila ini belum terpenuhi atau belum terpuaskan, maka individu tidak akan tergerak untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih tinggi.

2. Kebutuhan rasa aman (safety needs). Kebutuhan ini berkaiatan dengan kebutuhan rasa aman dari ancaman-ancaman dari luar yang mungkin terjadi seperti keamanan dari ancaman orang lain, ancaman alam, atau ancaman bahwa suatu saat tidak dapat bekerja karena faktor usia atau faktor lainnya. Kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan pertama terpenuhi.

3. Kebutuhan sosial (social needs). Kebutuhan ini berkaitan dengan menjadi bagian dari orang lain, dicintai orang lain, dan menciantai orang lain. Kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan tingkat pertama dan kedua terpenuhi. Kebutuhan ini ditandai dengan keinginan seseorang untuk menjadi bagian atau anggota dari kelompok tertentu, keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, dan keinginan membantu orang lain.

4. Kebutuhan pengakuan (esteem needs). Kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang lain (masyarakat), tetapi lebih jauh dari itu, yaitu diakui/dihormati/dihargai oleh orang lain karena kemampuannya atau kekuatannya. Kebutuhan ini ditandai dengan keinginan untuk mengembangkan diri, meningkatkan kemandirian dan kebebasan.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs). Merupakan kebutuhan akan kepuasan diri yaitu kebutuhan akan kepuasan dari hasil pekerjaan.Kebutuhan yang berhubungan dngan aktualisasi/penyaluran diri dalam arti kemampuan/minat/potensi diri dalam bentuk nyata dalam kehidupannya merupakan kebutuhan tingkat tertinggi dari teori Maslow. Hal ini ditandai dengan hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai dengan keinginannya.

Tabel 2.2

Penerapan Teori Hirarkhi Kebutuhan

Hirarki Kebutuhan Faktor – faktor Umum Faktor – faktor Organisasi 1. Kebutuhan Fisiologi a. Makanan b. Minuman c. Perumahan d. Sex a. gaji

b. kondisi kerja yang menyenangkan c. kafetaria 2. Kebutuhan rasa aman a. keamanan b. stabilitas

a.kondisi kerja yang aman

Universitas Sumatera Utara c. perlindungan d. jaminan b. jaminan sosial c. keamanan kerja d. pensiun

3. Kebutuhan sosial a. persahabatan b. kasih sayang

c. rasa saling memiliki

a. mutu supervise b. kelompok kerja yang

erat c.perkumpulan olah raga 4. Kebutuhan penghargaan a. penghargaan b. status c. pengakuan d. dihormati a. bonus b. piagam penghargaan c. jabatan d. tanggung jawab e. pekerjaan itu sendiri 5. Kebutuhan aktualisasi a. perkembangan b. prestasi c. kemajuan a.prestasi dalam pekerjaan b.kesempatan untuk berkreasi c.tantangan tugas d.kemajuan dalam organisasi 2) Teori ERG

Teori ERG menganggap bahwa kebutuhan manusia memiliki tiga hirarkhi kebutuhan. Ketiga kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan akan eksistensi (existence needs) dimana kebutuhan ini sama dengan kebutuhan fisiologis dan material dan kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan keterikatan (relatedness needs) dimana sama dengan kebutuhan sosial dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) dimana

meliputi semua kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan diri dan penghargaan.

3) Teori Dua Faktor

Dalam teori dua faktor ini ada sejumlah kondisi ekstrinsik pekerjaan dan kondisi intrinsik pekerjaan.Dimana kondisi ekstrinsik ini dibutuhkan minimal untuk menjaga adanya ketidakpuasan dan dalam kondisi intrinsik ini apabila kondisi tersebut ada dapat berfungsi sebagai motivato, yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik.

1. Faktor – faktor ekstrinsik pekerjaan a. Gaji b. Jaminan pekerjaan c. Kondisi kerja d. Status e. Kebijakan perusahaan f. Kualitas supervise

g. Kualitas hubungan antarpribadi dengan atasan, bawahan, dan sesame pekerja

h. Jaminan sosial

2. Faktor – faktor intrinsik pekerjaan a. Prestasi

b. Pengakuan

c. Pekerjaan itu sendiri d. Tanggung jawab e. Kemajuan – kemajuan

f. Pertumbuhan dan perkembangan pibadi. 4) Teori kebutuhan akan prestasi

Ada tiga karakteristik dari orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi.

Universitas Sumatera Utara

1. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi tinggi memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau mencari solusi atas suatu permasalahan.

2. Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung resikonya.

3. Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.

2. Teori Proses

1) Teori pengharapan

Teori pengharapan disebut juga teori Valensi, teori instrumentalis.Ide dasar dari teori pengharapan adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya.

Variabel – variabel kunci dalam teori pengharapan : 1. Usaha

Usaha atau dorongan seseorang untuk bertindak tergantung pada (1) pengharapan yaitu persepsi hubungan antara usaha dan prestasi, (2) instrumentalitas yaitu hubungan antara prestasi dengan hasil, (3) Valensi yaitu nilai dari hasil.

2. Hasil (Outcome)

Hasil merupakan tujuan akhir dari suatu perilaku tertentu.Hasil dibedakan menjadi hasil tingkat pertama dan hasil tingkat kedua.Hasil tingkat pertama adalah hasil dari usaha seseorang dalam melakukan pekerjaan, seperti kuantitas

produksi yang dihasilkan, kualitas produksi, dan produktivitas secara umum.Hasil tingkat kedua adalah konsekuensi dari hasil tingkat pertama atau merupakan tujuan akhir dari prestasi.Hasil tingkat kedua meliputi upah, promosi, penghargaan dan imbalan yang lainnya.

3. Pengharapan (Expectancy)

Pengharapan adalah suatu keyakinan atau kemungkinan bahwa suatu usaha atau tindakan tertentu akan menghasilkan suatu tingkat pretasi tertentu. Atas dasar berbagai kemungkinan, tingkat pengharapan bervariasi antara 0 sampai dengan 1 pengharapan 1, berarti sesorang mempunyai keyakinan bahwa ia mampu menyelesaikan suatu tugas dengan baik, sedangkan 0, berarti bahwa seseorang mempunyai keyakinan bahwa ia tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik sekalipun denga kerja keras.

4. Instrumentalitas (instrumentality)

Instrumentalitas berkaitan dengan hubungan anatar hasil tingkat pertama dengan hasil tingkat kedua, atau berkaitan dengan hubungan antara prestasi dengan imbalan atas pencapaian prestasi tersebut.Instrumentalitas mempunyai nilai antara -1 sampai dengan +1.Nilai +1 berarti bahwa hasil tingkat pertama selalu mengarah atau menghasilkan hasil tingkat kedua. 5. Valensi (valence)

Valensi berkaitan dengan kadar kekuatan keinginan seseorang terhadap hasil tertentu. Valensi dapat bernilai positif atau negatif.Suatu hasil mempunyai valensi positif apabila hasil tersebut disenangi, dan valensi negatif apabila hasil tersebut tidak disenangi atau dihindari.

Universitas Sumatera Utara

2) Teori penguatan

Menurut Skiner pendekatan penguatan merupakan konsep dari belajar.Teori penguatan mengemukakan, bahwa perilaku merupakan fungsi dari akibat yang berhubungan dengan perilaku tersebut.Orang cenderung melakukan sesuatu yang mengarah kepada konsekuensi yang positif dan menghindari konsekuensi yang tidak menyenangkan.Teori penguatan yang dalam hal ini menggunakan konsep pengkondisian operan dapat dipandang sebagai suatu model motivasi yaitu berkaitan dengan membentuk, mengarahkan, mempertahankan dan mengubah perilaku dalam organisasi.

Jenis – jenis penguatan ada tiga jenis yang dapat dipergunakan dalam memodifikasi motivasi yaitu ,

1. Penguatan positif

Penguatan positif berkaitan dengan memperkuat respon atau perilaku yang diinginkan. Dengan memberikan penguat atas perilaku yang diinginkan sehingga perilaku tersebut akan diulang kembali.

2. Penguatan negatif

Penguatan negatif atau penghindaran, adalah mencegah menghilangkan akibat yang tidak menyenangkan.Perbedaan antara penguatan positif dengan penguatan negatif adalah kalau penguatan postif karyawan bekerja keras agar memperoleh imbalan dari organisasi karena prestasi kerjanya yang baik, maka penguatan negatif karyawan bekerja keras untuk menhindari akibat stimulus yang tidak diinginkan. 3. Hukuman

Penerapan hukuman dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan perilaku yang tidak diinginkan akan diulang kembali. Misalnya, seorang consultantyang melanggar kode etik yang telah ditentukan oleh perusahaan (perilaku yang tidak diinginkan oleh perusahaan), kemudian perusahaan melakukan peringatan terhadap consultant yang melanggar tersebut.Harapannya agar perilaku yang tidak diinginkan tersebut tidak diulang kembali.

Dokumen terkait