- Kolam Konvensional
Panjang
Panjang standar kolam renang adalah 50 meter, 25 meter dan 20 meter, namun terdapat juga ukuran lainnya yang digunakan pada sebagian komunitas kecil. Secara umum disepakati bahwa jarak kolam yang dipergunakan harus 100 meter.
Lebar
2
Handbook of Sport and Recreational Bulding Design vol 3, page 6 3
Handbook of Sport and Recreational Bulding Design vol 3, page 7 Tabel 2.2. Kebutuhan Ruang
Kolam konvensional secara umum memiliki 4 , 5, 6, 8 atau 10 lintasan tergantung tingkat kompetisi yang dilaksanakan, dengan lebar kolam ideal 50 meter atau 25 meter. Lebar setiap lintasan 2 – 2.5 meter, untuk kompetisi tingkat internasional lebar lintasan biasanya lebih luas.
Kedalaman
Cakupan kedalaman untuk kolam konvensional utama adalah sekitar 0.9/1.0 meter hingga 1.8/2.0 meter demgam kolam kompetisi utama lebih dalam dari standar tersebut.
Tingkatan Kolam renang secara umum berdasarkan ketetapan kolam konvensional4 • Kolam Olimpiade
adalah :
• Kolam Internasional 50 meter • Kolam Nasional 25 meter • Kolam Regional 50 meter • Kolam Regional 25 meter
• Kolam di sekitar lingku ngan 25 meter.
- Kolam Leisure
Kolam Leisure mempunyai ukuran dan bentuk dan pada umumnya, walaupun tidak sepenuhnya berdasarkan ketentuan umum dengan kedalaman 1.5 m atau kurang. Kolam ini terdiri atas beberapa fitur-fitur, yang paling banyak diminati pengguna adalah air yang beriak, contohnya, ombak tiruan, arus sungai tiruan yang deras, aturan air dan air mancur panas-dan- waterslides.
4
- Kolam leisure konvensional
Kolam konvensional leisure, seperti namanya, menyiratkan suatu kompromi. Kolam renang ini dianggap kurang lebih sebagai kolam konvensional di dalam suatu hall kolam leisure. 'Kurang lebih konvensional' hal ini berarti standard normalnya jarak dua sisi adalah 25 m dan terpisah untuk akomodasi
- Bentuk wujud kolam yang lain:
• Kolam anak kecil yang baru belajar jalan. Pada umumnya sangat kecil dan dangkal sehingga bayi dan anak kecil yang baru belajar jalan bisa bemain dengan aman.
• Kolam untuk belajar renang. Ditujukan untuk anak-anak preschool untuk belajar berenang didalam kedalaman 750-900 mm. Bentuk normal kolam adalah segi-empat. • Kolam Pelatihan. Ditujukan untuk sekolah kursus berenang atau klub pelatihan renang
dengan kedalaman minimum sekitar 1 m. Jika start penyelaman diperlukan, kedalaman yang minimum harus 1.2 m. Bentuk kolam normal adalah segi-empat dan mempunyai sedikitnya empat lintasan renang.
Gambar 2.1. Kolam Leisure
Gambar 2.2. Kolam leisure Konvensional
• Kolam untuk menyelam. Fasilitas spesialis yang dapat juga digunakan untuk pelatihan subaqua yang disamakan dengan berenang. Dimensi minimum kolam ( denah dan potongan) ditentukan oleh cakupan papan loncatan dan platform yang ditetapkan
II. 4. Jenis-Jenis dan Persyaratan Rekreasi II. 4.1. Jenis-jenis Rekreasi
Pengertian Rekreasi
Rekreasi berasal dari kata latin “ creatur “ yang berarti mencipta, kemudian diberi awalan re sehingga berarti pemulihan daya cipta atau penyegaran daya cipta. Kegiatan rekreasi bisa dilakukan pada waktu senggang ( leisure time ). Leisure berasal dari kata Latin “ licere “ yang berarti diperkenankan menikmati saat – saat yang bebas dari kegiatan rutin untuk memulihkan atau menyegarkan kembali.
Recreation means refreshment of strength and spirit after toil, yang berarti rekreasi adalah makanan bagi kekuatan dan semangat setelah bekerja keras.
Pengertian rekreasi5
• Penyegaran kembali badan dan pikiran adalah:
• Sesuatu yang menggembirakan hati seperti hiburan dan piknik.
Jadi, rekreasi dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang yang bertujuan untuk membentuk, meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental dan daya kreasi ( baik secara individu maupun kelompok ) yang hilang akibat aktivitas rutin sehari – hari dengan jalan mencari kesenangan, hiburan dan kesibukan yang berbeda dan dapat memberikan kepuasan dan kegembiraan.
Fungsi rekreasi:
1. Penyeimbang dari ketegangan dan kesibukan rutin 2. Perkembangan intelegensi dan pengenalan pribadi 3. Mempertinggi daya imajinasi
4. Mencari keleluasaan, kelegaan, dan kebebasan 5. Pendidikan mental
6. Mempertinggi keterampilan
7. Menambah hal baru dalam kehidupan 8. Memenuhi rasa ingin tahu atau bertualang
5
Fasilitas khusus hanya ada di tempat itu dan jarang ditemukan di tempat lain. Fasilitas spesifik ini yang akan mendorong masyarakat untuk datang mengunjunginya.
Menurut Patricia Farrel dalam The Process of Recreation Progamming dan Ivor Selly dalam Outdoor Recreation and The Urban Environment bahwa jenis-jenis rekreasi yaitu :
a. Berdasarkan jenisnya rekreasi dibedakan menurut : 1. Sifatnya
Rekreasi dapat bersifat mendidik, sport, tontonan, atau permainan. 2. Objeknya
Aktif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi, baik secara langsung ataupun tidak langsung, seperti : kolam renang, taman-taman kota, dsb
Pasif, yaitu jika manusia terlibat di dalam objek rekreasi tersebut, seperti : film, sandiwara, dan sebagainya.
3. Tingkatan Umur
Biasanya untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. 4. Waktu Penyelenggaraan
Pagi, siang, dan malam. 5. Tempatnya
Kegiatan di luar ruangan (outdoor) atau di dalam ruangan (indoor). b. Ditinjau dari segi fasilitas, tempat rekreasi mempunyai 2 kategori :
1. Fasilitas khusus (yang bersifat spesifik)
Fasilitas khusus hanya ada di tempat itu dan jarang ditemukan di tempat lain. Fasilitas spesifik ini yang mendorong masyarakat datang untuk
mengunjunginya.
2. Fasilitas pokok (yang harus ada) c. Klasifikasi sarana olahraga rekreatif
1. Berdasarkan sifat ruang :
• Dilakukan di luar bangunan • Dilakukan di dalam bangunan 2. Berdasarkan kelompok usia pemakai :
• Untuk anak-anak : area bermain anak
• Untuk dewasa : gedung olahraga, lapangan olahraga 3. Berdasarkan jenis penggunaannya :
• Rekreasi komunal (multi used) terdiri dari bermacam-macam aktifitas yang dapat dilakukan dalam kompleks.
• Rekreasi tunggal (single used), terdiri dari satu macam kegiatan utama. • Sarana pelengkap (servis used), untuk melayani rekreasi di luar
bangunan.
4. Berdasarkan fungsinya mengimbangi waktu kerja dan istirahat : • Rekreasi harian
• Rekreasi mingguan • Rekreasi liburan 5. Berdasarkan ruang lingkup :
• Lingkup perumahan
• Lingkup wilayah, terdiri dari beberapa fasilitas rekreasi dengan lingkup perumahan
• Lingkup perkotaan, untuk pemakai umum dalam kota
• Lingkup daerah regional, terletak di dalam atau di luar kota dan melayani beberapa daerah sekitarnya
• Lingkup nasional, sifatnya nasional dan mempunyai karakter tersendiri • Lingkup internasional, melayani seluruh dunia
6. Berdasarkan keterkaitan pemakai dikaitkan dengan lokasi : • Rekreasi darat, seperti : berkuda, atletik, hiking, kemping
• Rekreasi air atau bahari, seperti : memancing, renang, power boating, bersampan
• Rekreasi udara, seperti : terjun payung dan olahraga udara lainnya 7. Berdasarkan aktifitas/kegiatan :
• Big muscle activities : rekreasi yang memerlukan tenaga atau fisik. • Social activities : rekreasi yang bertujuan sosial, seperti :
bercakap-cakap, jalan-jalan bersama, melibatkan interaksi sosial sebagi kegiatan utama.
• Physical recreation : memerlukan usaha atau kegiatan fisik sebagai kegiatan utama.
• Cognitive recreation : melibatkan kebudayaan, pendidikan, dan kreatifitas.
• Environment-related recreation : rekreasi yang memanfaatkan potensi alam dalam kegiatannya, seperti olahraga arung jeram.
• Rhythms and music : rekreasi yang diakibatkan oleh irama dan musik yang memberikan kesenangan, persahabatan, seperti bernyanyi dan berdansa.
• Hand intellect : rekreasi yang mengembangkan keterampilan tangan dan pikiran, misalnya : melukis dan mematung.
• Creative play : rekreasi yang mengembangkan imajinasi, daya khayal akan sesuatu yang bukan sesungguhnya, misalnya : membuat bangunan dari pasir.
• Nature learning : rekreasi di alam terbuka (berkemah dan mendaki gunung)
• Mental : rekreasi yang merupakan ekspresi dari aktifitas masyarakat yang berisfat mendidik, misalnya : berdebat, berdiskusi, dan lain-lain.
• Collecting : mengumpulkan benda-benda sebagai hobi, masuk ke dalam kelompok sosial tertentu atau memilih salah satu cara kehidupan yang khusus.
• Service activities : sebagian orang tertentu merupakan kesenangan tersendiri jika melakukan pelayanan kegiatan umum, misalnya : sebagai juri, grur, dan lain-lain.
• Shopping activities : sebagian orang berbelanja menjadi aktifitas rekreasi yang merupakan suatu kesenangan. Antara lain : kesempatan untuk memperoleh pelayanan, kesenangan dalam tawar-menawar, cuci mata dengan melihat-lihat.
• Relaxation : rekreasi yang bertujuan melepaskan diri dari ketegangan dan kelelahan mental dan fisik untuk mencapai kesenangan dan kesegaran, misalnya ; menikmati pemandangan alam, duduk di taman, dan lain-lain. • Solitude : menyendiri untuk melepaskan kesibukan sehari-hari dengan
beristirahat di tempat tertentu yang sepi, seperti keluar kota, ke gunung. Berdasarkan Tipologi Bangunan Rekreasi Aktif Komersil di Jakarta menurut Linda Y, bahwa karakter Bangunan Rekreasi adalah :
Tabel Karakter Bangunan Rekreasi
KRITERIA BAGIAN UTAMA KETERANGAN
1. Pengolahan Tapak
A. Pemilihan Tema Umumnya dengan pemanfaatan potensi tapak dan di sesuaikan pada
kurun waktu.
B. Pola Sirkulasi Menuntut DINAMIS dengan
mengkombinasikan pola-pola yang ada dan menuntut adanya suatu aliran, sehingga memberikan pengarahan yang jelas bagi pengunjung.
2. Pengolahan Bangunan
A. Pemilihan Tema Wadah rekreasi menjadi wadah
imajinasi bentuk arsitektur yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar tapak
B. Pengolahan Ruang
Menciptakan ruang-ruang intim, santai dan sesuai dengan sifat rekreasi.
C. Kegiatan Penerapan pada pengolahan ruang yang sesuai hirarkinya (utama, pendukung) D. Bentuk Ruang DINAMIS, pengunjung merasa
nyaman dan informasi, yang
menghilangkan rasa tegang dan formil dalam kegiatan rutin.
E. Penyediaan Fasilitas dan Kegiatan
Selalu mengalami pembaharuan dengan memperhatikan keunikan dan imajinasi yang berkaitan dengan tema wadah rekreasinya. 3. Penggunaan Teknologi a. Peralatan b. Bahan Bangunan c. Struktur dan Konstruksi
Sumber : Tipologi Bangunan Rekreasi Aktif Komersil di Jakarta menurut Linda Y
Menurut Bovy dan Lawson (1977) dalam a Handbook of Physical Planning, aktifitas rekreasi dikelompokkan dalam 5 kategori :
1. Kegiatan yang dilakukan di dalam dan sekeliling rumah, seperti menonton TV, membaca, mendengarkan musik, berkebun, dan sebagainya.
2. Kegiatan dengan interaksi sosial seperti menonton film di bioskop, berbelanja, makan di restoran, kunjungan keluarga, dan sebagainya.
3. Kegiatan yang melibatkan seni budaya (kunjungan pameran seni, teater, konser musik). 4. Kegiatan olahraga, seperti berenang, bola kaki, voli, golf, dan sebagainya.
5. Kegiatan outdoor tidak resmi, seperti jalan-jalan, piknik, dan sebagainya.
Menurut Bovy dan Lawson (1977) juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan aktifitas rekreasi yang dilakukan, yaitu :
1. Faktor jenis kelamin, usia, dan keluarga
Kegiatan rekreasi gadis remaja mungkin berbeda dengan remaja putra atau orang dewasa.
2. Faktor sosial ekonomi
Masyarakat dengan kebutuhan sosial tertentu (elite) akan berbeda dengan rekreasi masyarakat pada umumnya dikarenakan berbeda fasilitas yang dimiliki.
3. Faktor Pranata
Berhubungan dengan pencapaian, dana yang dimiliki, perubahan sikap terhadap rekreasi.
4. Faktor ketersediaan waktu luang
Waktu rekreasi ibu rumah tangga akan berbeda dengan wanita pekerja. 5. Faktor perubahan teknologi
Berpengaruh pada kemudahan pencapaian, munculnya jenis-jenis rekreasi baru. II. 5. Tinjauan Lokasi
II. 5. 1. Kriteria Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi site didasarkan atas beberapa kriteria, seperti:
1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan ( RUTRK ) 2005. Lokasi site harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana peruntukan lahan.
2. Lingkungan tapak berada di lokasi yang strategis , lingkungan dengan imej yang bagus dan berbudaya dan sesuai fungsinya dengan lingkungan sekitarnya yang dapat mendukung fungsi bangunan yang akan dibangun.
3. Aksesibilitas
Lokasi tapak yang mudah dicapai, dan adanya sarana transportasi umum yang melewati lokasi site.
Berdasarkan RUTRK, Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan disesuaikan menjadi 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan ( WPP ) , yaitu :
WPP KECAMATAN Jumlah Penduduk
A - Kec. Medan Belawan
- Kec. Medan Marelan
- Kec. Medan Labuhan
Jumlah
2.625,01 2.382,10 3.667,17
8.674,28
Pelabuhan, terminal, industri, pergudangan, pelabuhan, perumahan dan konservasi.
B - Kec. Medan Deli 2.084,33 Perumahan, perdagangan (pasar induk sekunder dan
perdagangan)
C - Kec. Medan Timur
- Kec. Medan Perjuangan
- Kec. Medan Area
- Kec. Medan Denai
- Kec. Medan Tembung
- Kec. Medan Amplas Jumlah 775,75 409.32 552,43 905,04 799,26 1.118,57 4.560,47
Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, rumah
permanen, sarana pendidikan dan kesehatan
D - Kec. Medan Baru
- Kec. Medan Maimun
- Kec. Medan Polnia
- Kec. Medan Kota
- Kec. Medan Johor Jumlah 583,77 297,76 901,12 526,96 1.457,75 3.767,08 Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman, dengan
program kegiatan pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan
E - Kec. Medan Barat
- Kec. Medan Petisah
- Kec. Medan Sunggal
- Kec. Medan Helvetia
- Kec. Medan Tuntungan
- Kec. Medan Selayang Jumlah 681,72 532,84 1.543,66 1.316,42 2.068,04 1.281,16 7.423,84 Perumahan, perdagangan, perkantoran, konservasi, lapangan golf dan hutan kota.
KOTA MEDAN
Jumlah 26.510
Berdasarkan kriteria yang mengacu pada RUTRK Kota Medan maka lokasi proyek
Medan Aquatic Center ini akan berada di wilayah WPP C, D atau E.
TABEL Kriteria Pemilihan Lokasi
No. Kriteria Lokasi
1. Tinjauan terhadap struktur kota
Berada di kawasan kota yang juga merupakan daerah jasa dan komersil. Selain itu berada dekat dengan jalan besar sebagai penghubung transportasi.
Tabel 2.4. Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP) Kota Medan
2. Pencapaian
Akses pencapaian harus terdapat angkutan umum dan pribadi dari setiap badan jalan dan pengaturan jalan masih dapat dikontrol dengan baik. Namun kendaraan pribadi merupakan fokus utama pencapaian, sehubungan dengan sasaran aktifitas adalah masyarakat kelas menengah ke atas.
3. Area pelayanan Hotel taraf internasional, kampus dan perumahan adalah lingkungan sekitar yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang akan direncanakan.
4. Ukuran Lahan Ukuran lahan harus mencukupi kebutuhan ruang secara fungsional beserta fasilitas-fasilitas yang direncanakan.( min. 2 Ha).
5 Kemudahan Enterance Enterance menuju dan keluar tapak harus mudah diakses
oleh pengelola, penyewa, pengguna fasilitas dan pengunjung.
6 Kontur Tapak Kontur tapak sebaiknya relatif datar untuk memudahkan kelancaran transportasi.
7 Kebisingan Keadaan bebas dari kebisingan dan getaran yang berlebihan merupakan hal yang bersifat mutlak. Untuk itu perencanaan bangunan harus mempertimbangkan eksistensi bangunan di sekitarnya yang tidak akan mempengaruhi baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
8 Loading Dock Perlengkapan acara cenderung memiliki ukuran yang besar dan berat sehingga perlu diperhatikan loading
docknya sehingga tidak mengganggu kegiatan lainnya.
Tabel 2.5. Kriteria Pemilihan Lokasi
II. 5. 2. Analisis Pemilihan Lokasi
Keberadaan lokasi proyek dapat dilihat pada gambar berikut :
• Usulan Lokasi Proyek Lokasi I : Jl. Guru Patimpus
Lokasi terletak di samping Deli Plaza, Site ini memungkinkan sebagai lokasi proyek ini karena letaknya yang strategis
Secara umum pada RUTRK Kec. Medan Timur yang menjadi lokasi proyek terletak di pusat kota yang termasuk dalam WPP D (WPP1) yang diarahkan pada pengembangan pusat pemerintahan, hutan kota, pusat pendidikan, perkantoran, rekreasi indoor dan permukiman. WPP D Pusat Bisnis(CBD), pusat pemerintahan, h WPP E Perumahan, perkantoran, konservasi, lapangan golf dan hutan kota
WPP A Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri, WPP B Merupakan kawasan perkantoran dan d WPP C Merupakan kawasan pemukiman dan
• Luas dan batas lokasi
Luas Site : ± 36.000 m2 • Batas-batas Site
Sebelah Utara : Ruko-ruko dan perumahan penduduk Sebelah Timur : TVRI
Sebelah Selatan : Deli Plaza Sebelah Barat : Sungai Deli
Lokasi II : Jl. Brigjen Katamso (Eks Kebun Binatang Lama)
Lokasi ini juga memungkinkan sebagai lokasi proyek ini karena letaknya yang strategi, berada di jalan primer (Jl. Brigjen Katamaso), pencapaian juga mudah karena banyak angkutan umum yang melewatinya.
Lokasi ini berada pada Kecamatan Medan Baru, yang termasuk dalam WPP D dengan fungsi CBD, Pusat Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman.
Sebelah Utara site berbatasan dengan
Sebelah Selatan site berbatasan dengan Ruko dan Perumahan
Sebelah Timur site berbatasan dengan Ruko Sebelah Timur site
berbatasan dengan Rumah
Tabel Perbandingan Usulan Site
No Perincian Unsur Nilai Jl. Guru Patimpus Jl. Brigjen Katamso 1 Sesuai dengan RUTRK
Medan
3
(Pengembangan kearah bidang pendidikan dan rekreasi)
3
(Pengembangan kearah bidang pendidikan dan rekreasi) 2 Luas Lahan 3 (± 2.9 Ha) 3 (± 2.1 Ha) 3 Kondisi Lahan 3 (Relatif datar) 2 (Sedikit berkontur) 4 Fungsi Eksisting 3 (Lahan Kosong) 3 (Lahan Kosong) 5 Pencapaian Sarana Angkutan Umum dan Pribadi
3
(mudah bagi kendaraan pribadi dan tersedia angkutan umum)
2
(Mudah, namun sering terjadi kemacetan)
6 Fungsi pendukung sekitar
3
(Perkantoran, permukiman, komersil)
2
(Permukiman, komersil)
7 Pengenalan Entrance 3
(Mudah, karena berada di persimpangan Jl. Ngumban Surbakti dan JL. Flamboyan)
2
(Cukup mudah, karena berada dipinggir Jl. A.H. Nasution) 8 Jalan alternatif 1 (ada) 1 (tidak ada) TOTAL 22 18 PERINGKAT 1 2 Keterangan: 3 : Baik 2 : Sedang 1 : Buruk
Dari penilaian di atas, disimpulkan bahwa lokasi di Jl. Guru Patimpus adalah merupakan lokasi terbaik dari 2 alternatif yang ada. Sehubungan dengan fungsi Medan
Aquatic Center sebagai tempat rekreasi air yang akan menampung banyak orang.
Tabel 2.6. Perbandingan Usulan Site