• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : PEMBAHASAN

C. Jenis- jenis kredit

Perbankan sebagai lembaga keuangan merupakan badan yang penting dikenal masyarakat ataupun pengusaha dalam usaha mengatasi kesenjangan kebutuhan dana atau modal. Lembaga ini selalu menyediakan sumber dana dalam bentuk peminjaman (kredit) kepada siapapun.

Kredit sebagai fungsi usaha bank telah mendorong masyarakat luas untuk menciptakan prudential banking sehingga masyarakat yang sudah terpelajar dan berpengalaman dengan kondisi perbankan akan lebih condong menilai

prinsip-prinsip kehati-hatian dalam menyimpan dana ke suatu bank. Perkreditan

diupayakan sebagai upaya pemerataan pembangunan di sektor lapisan masyarakat. Oleh karena itu bank mempunyai fungsi agen dalam pembangunan yang ditujukan untuk menjaga keseimbangan kerja antara pihak yang memerlukan dana dan menempatkan dananya.

Dalam dunia perbankan terdapat hubungan sebab akibat antara bank dan penerima kredit. Yang merupakan sebab adalah bahwa penerima kredit “dianggap mampu” mengembalikan pinjamannya di belakang hari, dan akibatnya adalah si penerima kredit itu “percaya”Beragamnya jenis usaha mengakibatkan beragam pula kebutuhan akan jenis kreditnya. Dalam praktik kredit yang ada di masyarakat terdiri dari beberapa jenis, begitu pula fasilitas kredit oleh bank kepada

masyarakat. Pemberian fasilitas kredit oleh bank dikelompokkan dalam jenis usaha yang masing-masing dilihat dari bebrapa segi. Pembagian jenis ini

ditujukan untuk mencapai sasaran yang tertentu mengingat setiap usaha memiliki berbagai karakteristik tertentu.

Secara umum jenis yang disalurkan oleh bank dan dilihat dari berbagai segi menurut Kasmir,(2000:76) adalah:

1. Dilihat dari segi kegunaan

Maksud jenis kredit dilihat dari segi kegunaannya adalah untuk melihat penggunaan uang tersebut apakah digunakan untuk kegiatan utama atau hanya tambahan. Jika ditinjau dari segi kegunaan terdapat dua jenis kredit yaitu:

Yaitu kredit yang biasa digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru dimana masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan.

b. Kredit modal kerja

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluaan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan bak, membayar gaji pegawai atu biaya-biaa lainnya yang berkaitan dengan produksi perusahaan.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit

Kredit jenis ini dilihat dari tujuan pemakaian suatu kredit, apakah bertujuan untuk diusahakan kembali atau dipakai untuk keperluan pribadi. Jenis kredit dilihat dari segi tujuan adalah:

a. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. b. Kredit konsumtif

Merupakan kredit yang digunakan untuk konsumsi atau dipakai secara pribadi.

c. Kredit perdagangan

Merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

3. Dilihat dari segi jangka waktu

Dilihat dari segi jangka waktu, artinya lama masa pemberian kredit mulai dari pertama sekali diberikan sampai masa pelunasannya jenis kredit ini adalah:

a. Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk modal kerja.

b. Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 sampai 3 tahun, kredit jenis ini dapat digunakan untuk modal kerja.

c. Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling lama 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini digunakan untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet kelapa sawit, atau manufaktur dan untuk juga kredit konsumtif seperti perumahan.

4. Dilihat dari segi jaminan

Dilihat dari segi jaminan maksudnya adalah setiap pemberian suatu fasilitas kredit harus dilindungi dengan suatu barng atau surat-surat berharga minimal senile kredit yang diberikan. Jenis kredit dilihat dari segi jaminan adalah:

a. Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Artinya setiap kredit yang diberikan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.

b. Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas si calon debitur selama berhubungan dengan barang yang bersangkutan.

5.Setiap sektor usaha memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu pemberian fasilitas kredit pun berbeda. Jenis kredit jika dilihat dari sector usaha sebagai berikut:

a. Kredit pertanian b. Kredit peternakan c. Kredit industri d. Kredit perumahan

e. Dan sektor-sektor lainnya.

Dalam operasinya Bank Sumut Cabang Pembantu USU memberikan jasa-jasa bank kepada para nasabah atau yang memerlukan modal dari bank melalui kredit yang diberikan untuk memperluas usaha dalam rangka meningkatkan pendapatn dan taraf hidupnya.

Fungsi utama bank Sumut adalah mengumpulkan dana/deposito dalam bentuk tabungan dan menginvestasikannya dalam bentuk surat-surat berharga yang solid serta memberikan kredit lain dengan bimbingan Bank Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut maka jenis-jenis kredit yang disalurkan dan dilaksanakan oleh Bank Sumut Cabang Pembantu USU adalah:

1. KREDIT ANGSURAN LAINNYA ( KAL )

Kredit angsuran lainnya adalah kredit angsuran bagi perorangan maupun badan usaha atau professional yang mempunyai usaha produktif dan atau

mempunyai penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan modal usaha, investasi dan konsumtif sejalan dengan tujuan bank untuk membantu masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Syarat dan ketentuan:

1) Pemohon adalah WNI, usia minimal 21 tahun atau telah menikah

2) Memiliki masa kerja atau telah menjalankan usaha dalam bidangnya minimal 1 tahun.

3) Mempunyai penghasilan tetap atau mempunyai usaha yang layak dibiayai 4) Memiliki rekening tabungan Bank Sumut

5) Tidak tercantum dalam daftar hitam BI

6) Dokumen legalitas pemohon: KTP, kartu keluarga, Slip gaji dan surat keterangan bekerja.

7) Dokumen legalitas usaha dan perizinan sesuai dengan usaha yang dijalankan 8) Study kelayakan proyek untuk kredit diatas 5 milyar (laporan keuangan audited

dari konsultan indipenden)

9) Agunan berupa barang tidak bergerak seperti tanah yang sudah mempunyai SHM dan bangunan yang mempunyai SHGB.

10.Agunan untuk kredit dengan tujuan investasi dan atau konsumsi adalah objek yang dibiayai dan atau asset lain yang dimiliki sesuai dengan ketentuan Bank yang berlaku.

11.Bunga ringan:

a. Plafond Rp 0 – Rp.200.000.000 = 16 % per tahun

b. Plafond Rp.200.000.000-Rp.700.000.000 = 15 % per tahun Dengan system anuitas. Maksimal peminjaman= 5 tahun

Biaya – biaya:

1. Biaya provisi 1 % dari plafond 2. Biaya admisnistrasi menurut plafond

a. ≤ Rp. 50.000.000 = Rp. 125.000

b. > Rp.50.000.000 sampai dengan Rp. 500.000.000 = Rp. 500.000

c. >Rp.500.000.000 sampai dengan 5 Milyar = Rp.1.000.000

d. >Rp.5 Milyar = Rp. 5.000.000

Pada kredit ini dianalisis bahwa dibawah Rp 200.000.000 dikenakan bunga 16 % per tahun dari plafond, biaya awal 1 % dari kredit,

1. Biaya administrasi menurut plafond yaitu

a. ≤ Rp. 50.000.000 = Rp. 125.000

b. > Rp.50.000.000 sampai dengan Rp. 500.000.000 = Rp. 500.000 c. >Rp.500.000.000 sampai dengan 5 Milyar = Rp.1.000.000

d.>Rp.5 Milyar = Rp. 5.000.00

Contoh : Pak Andi ingin meminjam uang dengan memilih kredit angsuran lainnya dengan plafond Rp.10.000.000, jangka waktu pinjam 1 tahun.

Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

Angsuran per bulan = 16% x 10.000.000 : 12 bulan= 116.000.000/12= 966.666

Biaya biaya : per bulan.

1. Biaya provisi 1 % x plafond = 1 % x 10.000.000 = Rp.100.000 2. Biaya administrasi = Rp 125.000

Maka angsuran yang harus dibayar pak Andi setiap bulannya adalah 966.666 per bulan.Dengan biaya awalnya, biaya provisi dan biaya adminstrasi masing-masing Rp.100.000 dan Rp.125.000.

2. KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH SUMUT SEJAHTERA ( KPR SUMUT SEJAHTERA)

KPR-Sumut Sejahtera adalah solusi kepemilikan rumah pribadi Anda untuk keperluan pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dijual melalui developer. Untuk berbagi kebtuhan pembiayaan, dapat digunakan

pembiayaan dapat digunakan untuk berbagai tujuan baik untuk tempat tinggal atau investasi, dalam kondisi baru maupun bekas (second). Suku bunga kredit relatif rendah, dihitung secara anuitas dan diberlakukan secara floating rate yang akan disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga pasar.

Syarat dan ketentuan:

1) Pemohon adalah WNI, usia minimal 21 tahun atau telah menikah dan maksimal umur 56 tahun.

2) Memiliki masa kerja atau telah menjalankan usaha dalam bidangnya minimal 1 tahun.

3) Mempunyai penghasilan tetap atau mempunyai usaha yang layak dibiayai 4) Memiliki rekening tabungan Bank Sumut.

5) Tidak tercantum dalam daftar hitam BI. 6) Dokumen legalitas pemohon:

a. Foto copi KTP suami dan istri b. Pas photo

c. Kartu keluarga d. Foto copi surat nikah

e. Slip gaji dan surat keterangan bekerja atau SK pegawai

7) Foto copi dokumen kepemilikan rumah dilengkapi SHM/SHGB/IMB dan PBB terakhir

8) Dokumen legalitas usaha dan perizinan sesuai dengan usaha yang dijalankan 9) Agunan berupa barang tidak bergerak seperti tanah yang sudah mempunyai

SHMdan bangunan yang mempunyai SHGB.

10.Agunan untuk kredit dengan tujuan investasi dan atau konsumsi adalah objek yang dibiayai dan atau asset lain yang dimiliki sesuai dengan ketentuan Bank yang berlaku.

11.Plafond maksimal 40 % dari pendapatan per bulan, pembiayaan sendiri minimal 20%

12.Bunga 12 % dihitung dengan metode anuitas bulanan yang disesuaikan dengan suku bunga pasar.

13.Maksimal jangka waktu 15 tahun.

Pada kredit ini dianalisis dari segi pendapatan, bahwa maksimal jumlah cicilan adalah 40% dari penghasilan per bulan.

Jika Pak X yang ingin meminjam memiliki penghasilan Rp.7.000.000 ingin kredit rumah seharga 100.000.000 dengan masa cicilan 5 tahun( bunga 12 % / tahun) Plafond : Rp.100.000.000

Bunga : 12% per tahun Masa cicilan : 5 tahun

Jumlah angsuran per bulan : Rp.1.112.222 40 % dari Rp.7.000.000 adalah 2.800.000

Maka pak X dapat meminjam karena jumlah cicilan lebih sedikit dari 40% penghasilan pak X.

3. KREDIT SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

Kredit SPK adalah kredit modal kerja dengan metode rekening koran untuk membantu mendukung modal kerja pengusaha yang mendapatkan kontrak kerja pemborongan / pengadaan barang atau jasa dari instansi pemerintahan

maupun perusahaan swasta sehingga dapat memperlancar penyelesaian proyek sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Syarat dan ketentuan

1) Kontraktor/Rekanan Pemenang Tender atau Pemegang SPK / Kontrak Kerja 2) Mempunyai Badan Usaha berbadan hukum

3) Memiliki rekening Giro Bank Sumut

4) Agunan Utama berupa Hak Tagih atas SPK / Kontrak Kerja dan Agunan Tambahan berupa barang bergerak dan tidak bergerak.

5) Plafond Kredit disesuaikan oleh kebutuhan pekerjaan :

a. Maksimum plafond kredit 60% dari harga pekerjaan pembangunan fisik seperti pekerjaan sipil, bangunan dan sejenisnya

b. Maksimum plafond kredit 70% dari harga pekerjaan leveransir seperti pengadaan barang dan sejenisnya

6) Pelunasan kredit fleksibel, dengan sistem penurunan plafond secara proposional berdasarkan pembayaran termin proyek atau cash flow yang telah disepakati

7) Jangka waktu kredit adalah berdasarkan jangka waktu proyek ditambah waktu yang layak 3 (tiga) bulan.

8) Bunga 16 %

Pada kredit ini dianalisis bahwa maksimum plafond adalah 60 % dari harga proyek seperti pekerjaan sipil dan bangunan, sedangkan untuk pekerjaan

pengadaan barang diberi maksimal plafond 70 % dan jangka waktunya adalah jangka waktu proyek ditambah waktu layak 3 bulan.

Contoh : Jika pak A ingin meminjam dengan harga proyek bangunan Rp.100.000.000, maka maksimal plafond nya adalah 60 % x Rp. 100.000.000 adalah Rp. 60.000.000. Dan jika pak A ingin meminjam dengan harga pengadaan barang adalah Rp. 100.000.000, maka maksimal plafond nya adalah 70 % x Rp. 100.000.000 =

4. KREDIT UMUM

Rp 70.000.000

Kredit umum adalah kredit jangka pendek dengan metode rekening koran untuk membiayai kebutuhan modal kerja usaha-usaha yang produktif.

Syarat dan ketentuan:

1) Mempunyai usaha yang layak dibiayai 2) Memiliki rekening giro di Bank Sumut

3) Dokumen legalitas pemohon, misalnya : KTP, kartu keluarga

4) Dokumen legalitas usaha dan perizinan sesuai dengan usaha yang dijalankan 5) Study kelayakan proyek untuk kredit diatas 5 milyar (laporan keuangan audited

dari konsultan indipenden)

6) Jangka waktu pinjaman maksimum 12 bulan dan dapat diperpanjang. 7) Beban bunga ringan yaitu

a. ≤ Rp.200.000.000 = 16 % b. > Rp.200.000.000 =15 %

Biaya-biaya

a. Biaya provisi 1 % dari plafond b. Biaya notaris ditentukan oleh notaris

Pada kredit ini dianalisis bahwa beban bunga ringan yaitu a. ≤ Rp.200.000.000 = 16 %

b. Rp.200.000.000 =15 %

Semakin besar plafondmaka semakin rendah bunga yang diberikan. Ini membantu debitur yang ingin meminjam di Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan.

5. KREDIT MULTI GUNA (KMG)

Kredit multi guna adalah kredit angsuran guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap untuk berbagai keperluan seperti biaya sekolah anak, biaya perbaikan rumah, biaya pengobatan, membeli barang-barang kebutuhan maupun untuk modal membuka usaha sampingan dengan bunga menarik, proses mudah dan cepat. Fasilitas Kredit Multiguna diberikan pegawai dan calon pegawai dinas/instansi/lembaga pemerintah, BUMN, BUMD dan Swasta Nasional baik yang pembayaran gajinya melalui maupun tidak melalui Bank sumut.

Syarat dan ketentuan:

1) Pemohon adalah WNI, usia minimal usia 21 tahun atau telah menikah

2) Merupakan pegawai dan calon pegawai dinas/ instansi/lembaga pemerintah, BUMN, BUMD dan swasta nasional.

3) Surat permohonan kredit dari instansi/dinas tempat bekerja dan surat keterangan bekerja dari instansi tempat bekerja.

4) Lampiran permohonan berupa:

• Formulir permohonan KMG ( dari bank) • Surat pernyataan dan kuasa dari bank • Foto copi daftar gaji ( bulan terakhir)

• Foto copi KARPEG, SK pengangkatan pegawai • Foto copi identitas diri suami/istri

5) Agunan berupa KARPEG, SK pengangkatan pegawai.

6) Jangka waktu maksimum 10 tahun untuk PNS, BUMN, BUMD 7) Pada saat jatuh tempo umur tidak melewati batas usia pensiun. 8) Pinjaman di atas Rp.100.000.000 wajib melampirkan NPWP 9) Bunga 19 %

10)Maksimum kredit konsumtif untuk PNS, BUMN, BUMD Pinjaman = 40 % x gaji bersih x jangka waktu.

11)Maksimum kredit modal kerja dan investasi untuk PNS, BUMN, BUMD Pinjaman = 60 % x gaji bersih x jangka waktu.

12)Biaya asuransi jiwa dihitung berdasarkan tabel asuransi.

13)Suku bunga dihitung menggunakan menggunakan metode bunga flat to anuitas dan bersifat fixed rate.

14)Bebas biaya administrasi dan provisi

Pada kredit ini dianalisis bahwa kredit ini diberikan untuk PNS BUMN/BUMD maupun pegawai swasta nasional yang pembayaran gajinya melalui bank Sumut

ataupun tidak dan Maksimum plafond untuk kredit konsumtif adalah 40 % dari gaji x jangka waktu. Contohnya : seorang PNS BUMN mempunyai gaji Rp.3.000.000 rupiah, maka maksimum plafond yang boleh dipinjam adalah : 40 % x Rp.3.000.000 x 12 bulan =

Maka sebatas 14.400.000 yang dapat dipinjam. Rp14.400.000

Maksimum plafond untuk kredit investasi adalah 70 % dari gaji bersih x jangka waktu. Jika seorang PNS BUMN ingin meminjam kredit investasi maka maksimum plafondnya adalah:

70 x Rp.3.000.000 x 12 bulan =

Maka sebatas Rp.25.200.000 yang dapat dipinjam. Rp.25.200.000

6. KREDIT PENSIUN

Kredit pensiun membantu para pensiunan untuk mendapatkan tambahan dana yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti merehab rumah, biaya perobatan, biaya pernikahan anak atau untuk modal usaha sehinggadapat menjalani masa pensiun dengan tetap berkarya.

Syarat dan ketentuan:

1) Pensiun merupakan pensiun sendiri, pensiunan janda atau duda yang uang pensiunnya dikelola dan disalurkan oleh PT. Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (PT. Taspen).

2) Usia pensiunan ditambah jangka waktu kredit maksimum 70 tahun. 3) Penerima uang pensiun setiap bulannya melalui Bank Sumut

4) Angsuran dipotong langsung setiap bulan dari uang pensiun yang diterima. 5) Sewaktu-waktu dapat dilunasi tanpa dikenakan denda

6) Fasilitas kredit LUNAS bila nasabah meninggal karena mendapat perlindungan Asuransi Jiwa.

7) jaminan berupa uang pensiun yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan dan Kuasa ditanda tangani debitur beserta suami/isteri dan Asli Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) dan Asli Surat Keputusan Pensiun (SKEP)

8) Jangka Waktu maksimal 120 bulan

9) Plafond KreditJumlah pinjaman hingga Rp. 100.000.000,-

10)Maksimum kredit pinjaman= 40 % x dana pensiun x jangka waktu 11)Dokumen lengkap Surat Permohonan kredit

• Fotocopy Identitas diri permohonan (KTP/SIM/Paspor/Identitas lainnya) • Asli dan fotocopy Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP)

• Asli dan fotokopy Surat Keputusan Pensiun (SKEP) 12)Bebas biaya administrasi dan provisi, proses mudah dan cepat

Pada kredit ini dianalisis bahwa maksimum plafond adalah 40 % x dana pensiun x jangka waktu. Contohnya : Pak B mempunyai uang pensiun perbulan

Rp.2.500.000 dengan jangka waktu pengembalian 1 tahun. Maka maksimal plafond adalah 40 % x Rp.2.500.000 x 12 = Rp.12.000.000. hanya sebatas Rp12.000.000 yang dapat dipinjam oleh pak B.

7. KREDIT MIKRO SUMUT SEJAHTERA II

Kredit mikro Sumut sejahtera adalah kredit dengan plafond mulai Rp.5.000.000 sampai dengan Rp 50.000.000 kredit ini untuk yang ngin menambah modal usaha dan mengembangkan usaha mikro.

Syarat-syarat kredit :

1) Menandatangani formulir permohonan 2) WNI usia 21-65 tahun atau sudah menikah

3) Memiliki Usaha di sektor pertanian, perdagangan, industry dan usaha – usaha lainnya.

4) Fotokopi KTP yang masih berlaku.

5) Pasphoto diri dan suami/istri ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembarIzin usaha minimal Surat Keterangan Usaha dari Lurah/ Kepala Desa atau Camat.

6) Agunan dapat berupa surat tanah, BPKB kendaraan bermotor, kios/lapak.

Keunggulan :

1) Bunga ringan hanya 1 % /bulan flat to anuitas. 2) Bebas biaya provisi.

3) Proses cepat.

4) Persyaratan agunan fleksibel.

5) Insentif 2% bagi debitur yang membayar angsuran tepat waktu. 6) Dilayani oleh petugas Account Officer

Pada kredit ini dianalisis bahwa bunga hanya 1 % / bulan. Ini sangat membantu masyarakat yang ingin menambah modal usaha mikro nya dan diberikan insentif 2

% bagi debitur yang membayar tepat waktu, ini memacu agar pengusaha mikro membayar tepat waktu.

Diihat dari jenis-jenis yang diberikan, terlihat bawa Bank Sumut Cabang Pembantu USU mengalami perkembangan yang cukup baik dan memuaskan. Hal ini menunjukkan kelengkapan fasilitas kredit yang dimiliki oleh Bank Sumut Cabang Pembantu USU. Dari berbagai jenis kredit yang diberikan terlihat bahwa Bank Sumut Cabang Pembantu USU menyentuh berbagai lapisan masyarakat mulai dari usaha mikro, menengah, kontraktor, pensiunan, dan pegawai. Karena itu lah Bank Sumut mengalami perkembangan kegiatan perekonomian di daerah Sumatera Utara.

D. PERENCANAAN KREDIT DAN REALISASINYA

Penyusunan rencana perkreditan bank merupakan suatu kegiatan yang rumit, karena banyak aspek dan faktor yang harus diperhitungkan dalam

penyusunannya. Planning bidang perkreditan merupakan dasar untuk pengeolaan kredit yang efektif, sebab rencana tersebut memberikan orientasi dan arah yang dibutukan oleh para manajer untuk mencapai tujuan. Dalam penyusunan rencana kredit pada Bank Sumut Cabang USU lebih dahulu rapat dengan kepala seksi – seksi.

Penyusunan recana kredit dilakukan dengan melihat dan

memperhitungkan berbagai aspek yang mempngaruhi keadaan ekonomi pada masa yang akan dan berdasarkan tahun sebelumnya.Aspek-aspek pertimbangan rencana kredit yang diperhitungkan antara lain:

a. Situasi perekonomian dan perdagangan, yaitu dengan melihat dan memperhitungkan keadaan perekonomian dan perdagangan pada saat ini serta kemungkinan-kemungkinan perkembangan yang akan timbul selama rencana disusun serta pelaksaan rencana.

b. Keadaan para nasabah, dimana bank mengkategorikan mereka menurut kelancaran pelunasan kredit yaitu kredit lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet.

c. Keadaan keuangan bank, yaitu dengan melihat besarnya dana tersedia dan benar-benar dapat dilepas.

d. Plafon atau ceiling yaitu batas atau jatah bagi bank untuk mengoperasikan dananya. Plafon merupakan alat menjamin fleksibilitas suatu planning dalam penyusunan anggaran kredit.

Apabila Bank Sumut Cabang Pembantu USU merencanakan peningkatan kredit maka dari setiap total rencana akan diambil suatu keputusan yang tepat, apakah rencana tersebut akan dipenuhi seluruhnya atau hanya sebahagian.

Dalam hal seperti staf pemasaran kredit Bank Sumut Cabang Pembantu USU harus lebih aktif dalam pengumpulan nasabah yang akan menabung sehingga sumber dana yang akan dioperasikan bisa bertambah dan dapat menaikkan rencana kreditnya.

Tabel 3.1

REALISASI KREDIT 2011-2012

PT.BANK SUMUT CABANG PEMBANTU USU MEDAN

NO JENIS KREDIT 2011 2012

DEBITUR Rp( juta) DEBITUR Rp ( juta )

1 KAL 42 540 55 690 2 KPR 12 420 23 540 3 KREDIT SPK 5 120 8 290 4 KREDIT UMUM 82 620 89 750 5 KMG 78 920 65 970 6 KREDIT PENISUN 38 120 40 250 7 KMSS II 37 300 42 380 JUMLAH 294 3.040 322 3.870

Sumber: PT.Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan

Dari tabel diatas dapat dianalisa :

1. Kredit Angsuran lainnya mengalami peningkatan debitur pada tahun 2012 sebesar 20 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 21,7 %. Peningkatan tidak begitu mencolok sehingga pemasaran harus lebih ditingkatkan.

2. Kredit Kepemilikan rumah atau KPR mengalami peningkatan debitur pada tahun 2012 sebesar 47,8 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 22,2 %. Peningkatan jumlah debitur sudah maksimal tetapi jumlah dana yang disalurkan masih kurang mencolok.

3. Kredit SPK mengalami peningkatan debitur pada tahun 2012 sebesar 37,5 % dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 58,6 %. Peningkatan ini sangat mencolok, ini baik untuk perencanaan kredit ditahun yang akan datang.

4. Kredit Umum hanya mengalami peningkatan debitur sebesar 7,8% dari tahun sebelumnya dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 17,3 %. Peningkatan jumlah debitur tidak terlalu signifikan tetapi dana yang disalurkan terlihat meningkat, ini diakibatkan oleh debitur yang meminjam berbeda – beda jumlah dana yang dipinjam.

5. Kredit Multi Guna mengalami penurunan jumlah debitur sebesar 20 % dan kenaikan jumlah dana yang disalurkan sebesar 5,1 %. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah PNS BUMN, BUMD yang mengikuti program kredit ini.

6. Kredit Pensiunan mengalami kenaikan jumlah debitur sebesar 5 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 86,6%. Peningkatan ini sangat mencolok diakibatkan debitur meminjam dana dalam jumlah yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

7. Kredit Mikro Sumut Sejahtera mengalami peningkatan debitur sebesar 11,9 % dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sebesar 21 %. Peningkatan ini diakibatkan oleh semakin banyak pengusaha mikro yang meminjam untuk membantu kelancaran usahanya.

Dari keseluruhan jumlah debitur yang meminjam di Bank Sumut Cabang USU Medan mengalami peningkatan sebesar 8,6 %. Dan peningkatan dana yang disalurkan sebesar 21,4 %. Disetiap bank peningkatan debitur dan peningkatan jumlah dana yang disalurkan sangat diharapkan untuk membantu kegiatan usaha bank, yang didapat dari bunga uang yang dipinjam debitur.

E. PENGAWASAN KREDIT

Pengawasan kredit dalam arti luas meliputi pengawasan sebelum kredit diberikan, pengawasan pada waktu proses persetujuan dan pengawasan kredit

Dokumen terkait