Bab 3. Dzikir
8. Jika Hati Dipenuhi Rasa Putus Asa
Dada lapang menjadi terasa sempit
Maka kegelisaan akan bernaung dengan leluasa Dan tempat itu dikokohkan oleh kesedihan
Dan tidak terlihat sisi untuk menyingkirkan musibah itu Dan tidak pula menghilangkan bencana
Aku mendatangi-Mu dengan kepasrahan dan pertolongan dari-Mu Maka Yang Maha Dekat lagi Mengabulkan doa akan datang Dan jika semua musibah telah mencapai punaknya
Maka akan datang kelapangan yang dekat
Setiap musibah dan bencana bisa menjadi sebab peleburan dosa, pengendalian hawa nafsu dan tipu dayanya, perolehan pahala melalui kesabaran diri, dan peringatan terhadap nikmat yang tidak disyukuri.
Selain itu, musibah dapat menarik kasih sayang manusia dan kepedulian mereka terhadap para korban. Bahkan di antara buah musibah terbesar yaitu hati seorang hamba menghadap Allah s.w.t., berdiri di pintu-Nya dan tunduk kepada-pintu-Nya. Maha suci Dzat Yang menampakkan doa melalui musibah.
Musibah akan memotong perhatian hati seorang mukmin kepada makhluk dan mengalihkannya untuk menghadap Sang Pencipta semata. Inilah ikhlash dan tauhid.
Jika seorang hamba menyadari bahwa semua ini adalah buah musibah niscaya ia merasa tenang dan tentram menghadapi musibah serta tidak mengeluh dan putus asa. Ketahuilah wahai para korban musibah, orang yang memiliki hajat, dan orang yang dalam kesulitan bahwa manhaj Al-Qur’an mengatakan:
|=ÏGä.
ãΝà6ø‹n=tæ
ãΑ$tFÉ)ø9$#
uθèδuρ
×νöä.
öΝä3©9
(
#©|¤tãuρ
βr&
(#θèδtõ3s?
$\↔ø‹x©
uθèδuρ
×öyz
öΝà6©9
(
#©|¤tãuρ
βr&
(#θ™6Åsè?
$\↔ø‹x©
uθèδuρ
@١
öΝä3©9
3
ª!$#uρ
ãΝn=÷ètƒ
óΟçFΡr&uρ
Ÿω
šχθßϑn=÷ès?
∩⊄⊇∉∪
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Bahkan simaklah ayat berikut ini karena di dalamnya terdapat penawar duka dan ketenangan bagi setiap muslim. Allah s.w.t. berfirman,
βÎ*sù
£⎯èδθßϑçF÷δÌx.
#©|¤yèsù
βr&
(#θèδtõ3s?
$\↔ø‹x©
Ÿ≅yèøgs†uρ
ª!$#
ϵŠÏù
#Zöyz
#ZÏWŸ2
∩⊇®∪
“Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa: 19)
Lalu mengapa anda murka, sedih, mengeluh dan putus asa? Barangkali apa yang terjadi pada anda membawa kebaikan, maka optimislah, bergembiralah, berpeganglah kepada Allah dan angkatlah kedua tangan ke langit dan ucapkanlah, “Wahai Dzat Yang Maha mendengar setiap pengaduan.”
Berbaik sangkalah kepada Allah, dan katakanlah:
Bersabarlah dengan baik, karena lapang pasti datang
Siapa yang berharap kepada Allah niscaya tercapai harapannya.
Inilah ungkapan-ungkapan untuk menenangkan orang-orang yang bersedih, dan melapangkan kesulitan orang-orang yang sengsara. Ungkapan ini adalah pelipur lara bagi para korban dan penenang hati bagi orang-orang yang putus asa.
Aku memohon kepada Allah agar melimpahkan manfaat musibah kepada umat Islam dan mengampuni dosaku dan dosa kalian semua.
”Wahai Dzat Yang Maha mendengar setiap pengaduan, dan wahai Dzat Yang Mengetahui setiap bisikan.
Wahai Dzat Yang melimpahkan segala nikmat, wahai Dzat Yang menolak segala siksa, wahai Dzat Yang melapangkan segala kesulitan, wahai Dzat Yang menyingkap bayang-bayang, wahai Dzat Yang paling adil dari penegak hukum, wahai Dzat Yang memperhitungkan orang yang berbuat zalim, dan wahai Pelindung orang yang teraniaya.
Wahai Dzat Yang tidak mampu dilihat mata, tidak dapat dicampuri oleh prasangka, tidak mampu disifati oleh makhluk, tidak mampu dirubah oleh berbagai peristiwa dan kehancuran alam, Yang mengetahui butiran-butiran gunung, takaran air laut, jumlah tetesan air hujan, jumlah dedaunan, jumlah kegelapan malam dan sinar siang hari.
Berapa banyak nikmat yang telah Engkau anugerahi kepada kita namun sedikit syukur kita, dan berapa banyak bencana yang menimpa kita namun sedikit sabar kita. Wahai Dzat yang sedikit syukur kita di sisi nikmat-Nya namun Dia tidak memutuskan nikmat kepada kita, wahai Dzat yang sedikit sabar kita di sisi bencana-Nya namun Dia tidak menghinakan kita. Oleh karena itu, tanamkan harapan-Mu dalam hati kita, ya Allah tanamkanlah harapan-Mu dalam hati kami, Ya Allah tanamkanlah harapan-Mu dalam hati kami sehingga kami tidak berharap kepada seorang pun selain-Mu. Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu akan keimanan yang kuat, keyakinan yang tulus sehingga kami mengetahui bahwa tidaklah musibah yang menimpa kami melainkan telah Engkau tetapkan untuk kami. Ya Allah, janganlah kami musnah sedangkan Engkau adalah harapan kami, ya Allah janganlah kami musnah sedangkan Engkau adalah harapan kami, jagalah kami dengan pandangan-Mu yang tidak pernah tidur dan dengan sandaran-Mu yang tidak pernah hancur.
Wahai Dzat Yang Maha mendengar setiap keluhan, wahai Dzat Yang maha mengetahui setiap bisikan, wahai Dzat Yang menyingkap kesulitan kami, wahai Dzat Yang mendengar doa kami, wahai Dzat Yang mendesar isakan kami, dan wahai Dzat Yang menerima kesalahan kami.
Wahai Pemilik ‘Ka’bah’, lepaskanlah kami dan umat Islam dari setiap kesulitan dan himpitan, selamatkanlah kami dari musibah yang kami sanggup pikul ataupun yang tidak sanggup kami pikul. Ya Allah lapangkanlah kesusahan dan kesulitan kami dan umat Islam, dan keluarkanlah kami dan umat Islam dari setiap kesedihan dan mala petaka.
Wahai Dzat Yang melapangkan kesulitan, wahai Dzat Yang menyingkap kesusahan, wahai Yang menurunkan hujan, wahai Yang mengabulkan doa orang-orang yang menderita, wahai Yang maha mendengar setiap bisikan, jagalah iman kami dan tentramkanlah negeri kami, bimbinglah para pemimpin dan hamba-hamba-Mu kepada kebaikan Islam.
Wahai Dzat Yang menyingkap setiap penderitaan dan bencana, wahai Yang mengetahui setiap rahasia dan yang tersembunyi, kami memohon kepada-Mu akan kelapangan yang dekat bagi umat Islam, kesabaran yang indah bagi orang-orang lemah, wahai Dzat Yang memiliki kebaikan tanpa henti, wahai Dzat Yang memiliki nikmat-nikmat tiada terhingga, aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad dan para keluarga beliau selama-lamanya.”