FINANCIAL ANALYSIS AND MANAGEMENT REVIEW COMPREHENSIVE ANALYSIS FOR
JUMLAH ASET 12,596,824 9,283,775 TOTAL ASSETSTabel Aset
(Angka-angka dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Table Of Assets
Aset Lancar
Aset Lancar Pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 63% bila dibandingkan dengan tahun 2015. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan piutang usaha sebesar 125%, kenaikan persediaan sebesar 42%.
· Piutang Usaha
Piutang usaha merupakan tagihan kepada pelanggan yang terutama berasal dari penjualan CPO dan produk turunannya serta produk gula. Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar 125% dari sebesar Rp 797 miliar menjadi sebesar Rp 1,1 triliun hal ini terutama disebabkan adanya penjualan yang dilakukan menjelang akhir 31 Desember 2016. Seluruh piutang tersebut belum jatuh tempo . Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.
· Persediaan
Persediaan terdiri dari produk CPO dan turunannya dan gula serta bahan pendukung lainya yang digunakan diproses produksi dan juga termasuk tanaman tebu di dalamnya. Persediaan mengalami peningkatan dari sebesar Rp 1.4 triliun menjadi sebesar Rp 2,5 triliun atau sebesar 42%. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan stok CPO dan Gula Mentah di akhir tahun 2016 dan juga adanya peningkatan luasan tanaman tebu.
Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar sebagian besar terdiri dari tanaman belum menghasilkan dan aset tetap . Aset tidak lancar mengalami peningkatan sebesar 22% bila dibandingkan dengan tahun 2015 karena Perseroan berkomitmen untuk melakukan ekspansi usaha yang berkelanjutan. Aset tidak lancar merupakan komponen terbesar yakni sebesar 60% terhadap total Aset tahun 2016. Peningkatan ini di sebabkan karena pada tahun 2016 , Perseroan sedang membangun pabrik gula di Lampung .
Current Assets
In 2016 ,The Company’s current assets has increased by
63% if we compared to 2015. This increased caused by the inclined of Trade Accounts Receivables to 125% and inclined of Inventories by 42%.
· Trade Accounts receivables
The Company’s trade account receivable represents
receivables from customer largely arising from CPO and its downstream products and also sugar. As of
December 31, 2016, The Company’s trade account
receivable has increased by 125% from Rp 797 billion to Rp 1.1 trillion , mainly caused by the sales incurred by the end of December 31, 2016. All the trade account receivables are not due. Management believes that all of trade receivables can be collected and no allowance for impairment of trade account receivables.
· Inventories
Inventories consist of CPO and its down stream products and indirect material to support the production, included sugar cane plantation. The value has increased form Rp 1.4 trillion to Rp 2.5 trillion or increased by 42%. This increased mainly caused by the increased of CPO and Raw Sugar Volume at the end of 2016 and also increment hectarage of cane plantation.
Non Current Assets
Noncurrent assets is mostly consists of Plantation
and ixed assets. Noncurrent assets has increased
by 22% compare to 2015 because the Company is committed to continuously expand its business. Noncurrent assets made up the largest component of total assets at 60% of Total assets. This increased due to the Company expansion on Sugar Mill located in Lampung.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Financial Higlights LAPORAN MANAGEMENT Management Report PROFIL PERUSAHAAN Management Discussion & Analysis
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAGEMENT Management Discussion & Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance IKHTISAR DATA KEUANGAN
PENTING Financial Higlights
LAPORAN MANAGEMENT Management Report
PROFIL PERUSAHAAN Management Discussion & Analysis
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAGEMENT
Management Discussion & Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
31 Desember/
December 31
2016 2015
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITES
Utang bank jangka pendek 981,819 1,404,818 Short-term bank loans
Utang usaha Trade accounts payable
Pihak berelasi 4,706 Related party
Pihak ketiga 1,877,511 324,996 Third parties
Utang pajak 26,346 16,293 Taxes payable
Beban akrual 110,387 99,558 Accrued expenses
Bagian liabilitas jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Current portion of long-term liabilities:
Utang bank jangka panjang 369,408 190,575 Long-term bank loans
Uang muka diterima 169,488 602,957 Advances received
Pinjaman diterima 2,895 10,465 Borrowings
Liabilitas sewa pembiayaan 51,815 47,017 Finance lease liabilities
Utang Obligasi 984,112
Piutang plasma mengalami peningkatan sebesar 159% , hal ini disebabkan dana untuk pembangunan plasma tersebut masih dalam tahap pencairan oleh Bank.
· Tanaman Perkebunan
Aset tanaman Perkebunan adalah sebesar 24% dari total aset tidak lancar pada tahun 2016. Tanaman Perkebunan terdiri dari TM dan TBM. Mengalami peningkatan sebesar 22%. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan luasan TBM dan juga adanya kapitalisasi biaya perawatan ke dalam TBM.
· Aset Tetap
Aset tetap meningkat sebesar 23% pada tahun 2016. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya pembangunan pabrik minyak goreng di Surabaya , pabrik biodisel di Lampung dan juga adanya konstruksi perumahan dan infrastruktur baru yang dapat mendukung proses produksi serta pabrik gula di lampung.
Aset tetap merupakan komponen terbesar kedua atas aset tidak lancar yaitu sebesar 73% dari total aset tidak lancar pada tahun 2016.
LIABILITAS
Pada tanggal 31 Desember 2016, liabilitas mengalami peningkatan sebesar 43%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 69% dan liabilitas jangka panjang sebesar 24% . Peningkatan liabilitas disebabkan oleh peningkatan pinjaman bank , hutang usaha dan uang muka diterima pada akhir tahun 2016.
Tabel Liabilitas
(Angka-angka dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Due from plasma has increased by 159% mainly caused by the advanced to the plasma still in the progress of reimbursement to the bank.
· Plantation
Plantation assets was the largest component of noncurrent assets at 24% of total current assets as of 31 December 2016. Has increased by 22% due to increased in additional hectare and also capitalization of maintenance cost to immature plantation .
· Fixed assets
Fixed assets has increase by 23% in 2016. This
increased mainly caused by the company’s expansion on reinery in Surabaya and biodiesel Plant also a new
construction for houses and infrastructure to support the production. And also Sugar Mill in Lampung.
Fixed asset is the largest component of the noncurrent assets at 73% of total noncurrent assets in 2016.
LIABILITIES
As at 31 December 2016, total liabilities increased at 43% compared to 2015.The increase was the result of inclined in short term liabilities by 69% and long term liabilities by 24%. This Increased was caused by inclined in short term bank loan and advaced received in 2016.
Table of Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek
Pada tanggal 31 Desember 2016. Liabilitas Jangka Pendek mengalami peningkatan sebesar 69% bila dibandingkan dengan tahun 2015 , dari sebesar Rp 2,7 triliun menjadi sebesar Rp 4,5 triliun. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan hutang usaha pihak ketiga sebesar 478%. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan aktivitas pembelian barang gula mentah dari pemasok.
Liabilitas Jangka Panjang
Pada tanggal 31 Desember 2015. Liabilitas jangka panjang mengalami peningkatan sebesar 24% dibandingkan tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan hutang bank jangka panjang, terutama dari PT Bank Maybank Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk.
EKUITAS
Ekuitas Perseroan mengalami peningkatan dari sebesar Rp 2,9 triliun menjadi sebesar Rp 3.4 triliun atau sebesar 18% pada tahun 2016. Peningkatan ini terutama
Current liabilities
As at 31 December 2016, the company’s current liabilities
has increased by 69% compared to 2015, from Rp 2.7 trillion to Rp 4.5 triliun. The increased was caused by more purchased of Raw Sugar from the supplier
Noncurrent Liabilities
As at 31 December 2015, the company’s noncurrent
liabilities has increased by 24% compared to 2015. This increased mainly caused by the increasing of Long Term Bank Loan from PT bank Maybank Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero )Tbk.
EQUITY
The Company’s equity has increased from Rp 2,9 trilion in
2016 and Rp 3.4 trillion in 2016 or at 18%. This increased mainly caused by the Net Income booked by the company
31 Desember/
December 31
2016 2015
LIABILITAS JANGKA PANJANG Noncurrent Liabilities
Utang pihak berelasi 18,065 3,931 Due to related parties
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 123,612 118,875 Long-term employee benefits liability
Liabilitas pajak tangguhan 187,446 135,702 Deferred tax liabilities
Liabilitas jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang akan jatuh Long-term liabilities - net of
tempo dalam waktu satu tahun: current portion:
Utang bank jangka panjang 3,157,459 1,810,461 Long-term bank loans
Uang muka diterima 871,588 399,911 Advances received
Pinjaman diterima 583 2,719 Borrowings
Liabilitas sewa pembiayaan 34,677 35,233 Finance lease liabilities
Surat utang jangka menengah 197,398 196,678 Medium term notes
Utang obligasi 992,498 Bonds payable
Liabilitas jangka panjang lain-lain 2,096 1,327 Other noncurrent liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4,592,924 3,697,335 Total Noncurrent Liabilities
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Financial Higlights LAPORAN MANAGEMENT Management Report PROFIL PERUSAHAAN Management Discussion & Analysis
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAGEMENT Management Discussion & Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance IKHTISAR DATA KEUANGAN
PENTING Financial Higlights
LAPORAN MANAGEMENT Management Report
PROFIL PERUSAHAAN Management Discussion & Analysis
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAGEMENT
Management Discussion & Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance
31 Desember/
December 31
2016 2015
Ekuitas yang dapat Diatribusikan Equity Atributable to Owners of
kepada Pemilik Enitas Induk the Company
Modal saham - nilai nominal Rp 125 Capital stock - Rp 125 (in full Rupiah
(dalam Rupiah penuh) per saham amount) par value per share
Modal dasar - 6.400.000.000 saham Authorized - 6,400,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and paid-up - 5,342,098,939 shares
5.342.098.939 saham pada tanggal as of December 31, 2015 and 2014 and
31 Desember 2015 dan 2014 dan 4,942,098,939 shares as of
4.942.098.939 saham pada tanggal January 1, 2014/December 31, 2013,
1 Januari 2014/31 Desember 2013 667.762 667.762 respecively
Saham treasuri Treasury stocks - 6,000,000 shares
22.705.000 saham pada tanggal
31 Desember 2015, nihil pada tanggal 22,705,000 shares as of December 31, 2015,
31 Desember 2014 dan 6.000.000 saham nil as of December 31, 2014 and
pada tanggal 1 Januari 2014/ 6,000,000 shares as of January 1, 2014/
31 Desember 2013 (2.838) December 31, 2013
Tambahan modal disetor - bersih 514,679 494.759 Addiional paid-in capital - net Diference in value arising from
Selisih nilai transaksi dengan transacions with non-controlling
kepeningan nonpengendali (1,150) (2.133) interests
Laba (rugi) yang belum direalisasi Unrealized gain (loss) on change in atas perubahan nilai wajar investasi fair value of available for sale
tersedia untuk dijual 306 3 investments
Revaluaion increment in value of
Selisih revaluasi aset tetap - bersih 358,006 349.128 property, plant and equipment - net
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 7,500 7.000 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya 1,847,354 1.343.333 Unappropriated
Jumlah 3,394,457 2.857.014 Total
Kepeningan Nonpengendali 26,158 21.463 Non-controlling interests
Jumlah Ekuitas 3,420,615 2.878.477 Total Equity
Table Ekuitas.
(Angka-angka dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Table of Equity
(Figures are in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)