• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V. Hasil dan Pembahasan

V. 1. 2. Jumlah Bangunan pada

Mixed Use Development di DKI Jakarta memiliki beraneka ragam variasi dan jumlah bangunan di dalamnya, informasi tersebut dapat di lihat pada tabel. 4 di bawah ini,

Tabel. 4. Tabel jenis dan banyaknya bangunan utama di tiap Mixed Use Development

Sumber : Knight Frank

Nama Mixed Use Lokasi Banyak Bangunan Utama

Apartemen Kantor Hotel Mal Sekolah Rekreasi

Rumah

Pada tabel. 4 dapat dilihat bahwa Mixed Use Development di DKI Jakarta didominasi oleh bangunan apartemen di dalamnya, hal ini bisa terjadi karena kebutuhan akan hunian yang semakin tinggi namun terbentur dengan terbatasnya lahan untuk membuat rumah.

Awalnya konsep Mixed Use Development mengutamakan one stop activity, artinya penghuni kawasan tersebut tinggal dan bekerja, bersekolah, berbelanja di kawasan tersebut pula, untuk menghemat waktu. Namun DKI Jakarta adalah kota metropolitan yang sudah terbangun sejak lama, dan aktivitas penduduknya sangat kompleks, maka sangat sulit apabila menerapkan konsep one stop activity di kota ini apalagi pada pusat bisnis. Maka yang pada konsepnya apartemen merupakan hunian bagi pegawai yang bekerja pada kantor yang berada pada Mixed Use Development tersebut telah berubah. Adapun distribusi apartemen di tiap Mixed Use Development dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Jumlah Apartemen di tiap Mixed Use Development

0

Grafik 2. Jumlah Apartemen di tiap Mixed Use Development

Pada grafik 2. dapat dilihat bahwa Mixed Use Development yang memiliki bangunan apartemen terbanyak adalah Rasuna Epicentrum dengan 9 buah bangunan apartemen. Rasuna Epicentrum berada di wilayah pusat bisnis, yaitu di Jl. Rasuna Said, sedangkan Mixed Use Development yang lain memiliki rata-rata satu sampai 4 menara apartemen.

Bangunan komersil utama lain yang juga terdapat pada Mixed Use Development adalah bangunan perkantoran. Bangunan kantor pada dasarnya diperuntukan bagi para penghuni apartemen yang tinggal di Mixed Use Development tersebut dan sebaliknya apartemen diperuntukan bagi para pegawai kantor yang berada dalam Mixed Use Development tersebut, namun dengan wilayah pusat perkantoran di Jakarta yang sudah terbentuk sejak lama, maka

bangunan kantor pada Mixed Use Development ini pun disewa oleh berbagai perusahaan yang tidak seluruh pegawainya bertempat tinggal di permukiman yang telah dibangun pada Mixed Use Development tersebut. Distribusi bangunan perkantoran pada Mixed Use Development di Jakarta dapa dilihat pada grafik 3 :

Jumlah Gedung Kantor di tiap Mixed Use Development

0

Grafik 3. Jumlah gedung kantor di tiap Mixed Use Development

Pada jumlah gedung kantor pada Mixed Use Development, Rasuna Epicentrum menjadi Mixed Use Development yang meiliki gedung kantor terbanyak diantara Mixed Use Development yang lain, dimana yang lainnya hanya memiliki 1 buah gedung kantor. Di awal terlihat bahwa sebagian besar Mixed Use Development berada di wilayah pusat bisnis yang sudah terbangun sejak lama, namun Mixed Use Development yang berada di wilayah tersebut tetap membangun gedung kantor pada proyeknya. Maka dapat dikatakan bahwa kebutuhan ruang akan perkantoran di Jakarta masih sangat tinggi apalagi di kawasan pusat bisnis yang juga dapat memudahkan aktivitas bisnis itu sendiri, dan Mixed Use Development di Jakarta ingin mengakomodir kebutuhan tersebut.

Bangunan yang juga merupakan salah satu bangunan komersil yang banyak terdapat di Mixed Use Development adalah bangunan pusat perbelanjaan atau Mal. Mal memililki segi komersil yang lebih tinggi dari bangunan komersil utama yang lain, karena mal mampu menarik pengunjung ataupun konsumen baik dari penghuni apartemen dalam Mixed Use Development itu sendiri dan juga konsumen dari luar.

Bangunan Mal pada Mixed Use Development di Jakarta rata-rata hanya terdapat 1 buah bangunan Mal. Hanya ada 2 Mixed Use Development yang memiliki lebih dari 1 mal, yaitu Grand Indonesia yang memiliki East dan West Mal yang berseberangan dan Plaza Indonesia

yang memiliki Plaza Indonesia dan EX. Kedua Mixed Use Development ini berada pada koridor jalan yang sama yaitu Jl. M H Thamrin dan letaknya pun saling berseberangan.

Bangunan komersil selanjutnya yang menjadi salah satu bangunan utama dari sebuah Mixed Use Development adalah bangunan hotel. Hotel merupakan sumber pemasukan dari Mixed Use Development tersebut apabila ada wisatawan yang memiliki kepentingan di Jakarta

Rata-rata di tiap Mixed Use Development di Jakarta hanya memilliki satu bangunan hotel, ada pula yang tidak memiliki bangunan hotel. Mixed Use Development yang tidak memiliki banguna hotel adalah MT Haryono Square, Seasons City, Gandaria City, Rasuna Epicentrum dan Kuningan City. Sementara Mixed Use Development yang lain memiliki satu bangunan hotel.

Apartemen, kantor, mal dan hotel merupakan bangunan-banguan yang mendominasi Mixed Use Development di Jakarta, karena bangunan tersebut bersifat mendatangkan keuntungan karena dibutuhkan oleh penduduk kota Jakarta untuk bekerja, bertempat tinggal dan berbelanja.

Namun selain empat bengunan tersebut ada beberapa bangunan yang juga mendatangkan keuntungan finansial bagi pengelola Mixed Use Development. Konsep Mixed Use Development yang one stop activity membuka peluang untuk membangun fasilitas pendukung seperti sekolah, rumah sakit dan tempat rekreasi untuk menunjang konsep tersebut. Maka ada beberapa Mixed Use Development yang juga membangun bangunan-bangunan tersebut.

Untuk bangunan sekolah ada tiga Mixed Use Development yang memiliki bangunan tersebut, yaitu CBD Pluit, Kemang Village dan St. Moritz. Ketiga Mixed Use Development berada pada wilayah pinggiran kota dan bukan berada pada wilayah pusat bisnis. Karena pada wilayah pusat bisnis bangunan yang dibutuhkan pasar adalah kantor tempat tinggal dan perbelanjaan, maka Mixed Use Development yang berada di wilayah pusat bisnis tidak membangun gedung sekolah. Namun pada wilayah pinggiran yang sebagian besar merupakan wilayah permukaiman, sangat cocok apabila dibangun sekolah, karena selain dapat mengakomodir penghuni apartemen pada Mixed Use Development tersebut dapat pula menarik anak-anak permukiman sekitar untuk bersekolah di wliayah pinggiran tersebut yang berarti dapat memberikan pemasukan finansial pula ke pengelola.

Bangunan lain yang terdapat pada Mixed Use Development adalah rumah sakit, yang merupakan fasilitas penunjang yang penting bagi penghuni Mixed Use Development. Dari 16 Mixed Use Development yang ada di Jakarta, hanya ada 2 Mixed Use Development yang memiliki bangunan rumah sakit, yaitu Kemang Village dan ST. Moritz. Kedua Mixed Use

Development ini terletak bukan di wilayah pusat bisnis, melainkan terletak di wilayah permukiman. Sama seperti sekolah, bangunan rumah sakit memang lebih diperlukan pada wilayah permukiman karena berhubungan langsung dengan masyarakat. Maka adanya bangunan rumah sakit pada dua Mixed Use Development ini sangat menunjang kenyamanan penghuni dan juga dapa membantu mengakomodir kebutuhan akan rumah sakit dari wilayah sekitar Mixed Use Development tersebut.

Bangunan rekreasi juga merupakan bangunan penunjang kenyamanan penghuni Mixed Use Development. Hanya satu Mixed Use Development yang memiliki bengunan rekreasi, yaitu Seasons City. Bangunan rekreasi pada Seasons City adalah beberapa taman bermain yang memiliki beberapa tema. Bangunan ini dibuat karena Seasons City ingin memberikan konsep yang berbeda dari Mixed Use Development yang biasanya terpaku pada hunian kantor dan perbelanjaan saja.

Dokumen terkait