• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Jumlah Obat

d. Cara pemberian obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa

Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Organ Reproduksi Wanita 1. Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita

Pada dasarnya organ reproduksi wanita meliputi 2 bagian, yaitu alat genitalia luar / eksterna dan alat genitalia dalam / interna (Yulaikhah, 2008).

a. Genitalia Eksterna 1) Vulva

Bagian yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan-kiri dibatasi bibir kecil sampai ke belakang dibatasi perineum.

2) Mons Veneris

Daerah yang menggunung di atas simfisis yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubis) jika wanita beranjak dewasa.

3) Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)

Berada pada bagian kanan dan kiri dan berbentuk lonjong, pada wanita beranjak dewasa ditumbuhi juga oleh pubis lanjutan dari mons veneris.

4) Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)

Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat otot polos, pembuluh darah, dan ujung serabut saraf.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

5) Klitoris

Identik dengan penis laki-laki, kira-kira sebesar kacang hijau dan ditutupi oleh frenulum klitoris. Glens klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya sangat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.

6) Introitus Vagina Pintu masuk ke vagina 7) Himen (selaput dara)

Selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk tapisan atau fimbria. Jika tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen imperforata. Himen akan robek apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula himenalis (sisa himen).

8) Orifisium Uretra Eksterna (Lubang Kemih)

Tempat keluarnya air seni yang terletak di bawah klitoris. 9) Perineum

Daerah antara vulva dan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. Perineum meregang saat persalinan dan terkadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir.

b. Genitalia Interna 1) Vagina

Lubang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak diantara saluran kemih dan lubang anus. Di bagian atasnya terletak mulut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

rahim. Fungsi penting vagina antara lain adalah saluran keluar untuk mengalirkan darah menstruasi dan sekret lain dari rahim, alat untuk bersenggama, dan jalan lahir pada waktu persalinan.

2) Uterus (Rahim)

Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Rahim mempunyai rongga yang terdiri dari 3 bagian besar, yaitu : korpus uteri/badan rahim, serviks uteri/leher rahim dan cavum uteri/rongga rahim. Fungsi utama rahim adalah berfungsi dalam siklus menstruasi setiap bulan, tempat tumbuh-kembang janin, dan berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan sesudah bersalin.

3) Tuba falopii (Saluran Telur)

Saluran yang panjangnya 2-13 cm dengan diameter 3-8 mm. Fungsi utama tuba falopii adalah sebagai saluran telur atau hasil konsepsi ke arah kavum uteri dengan arus yang ditimbulkan oleh getaran rambut getar dan tempat terjadinya pembuahan (konsepsi/fertilisasi).

4) Ovarium (Indung Telur)

Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks (kulit) dan medula (inti). Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (sel telur), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Gambar 1. Alat Genetalia Dalam / Interna Wanita (Anonim, 2009)

2. Fertilisasi dan Implantasi

Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (sanggama / koitus) dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika sanggama terjadi sekitar masa ovulasi (disebut “masa subur” wanita), kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Pertemuan/penyatuan sel telur dan sel sperma inilah yang disebut sebagai fertilisasi atau pembuahan. Dalam keadaan normal, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii, umumnya di daerah ampula/infundibulum.

Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba, sedangkan oosit tidak dapat bergerak bebas. Pada waktu ovulasi, oosit masuk ke dalam tuba falopi dan bergerak sangat lambat, lama menuju ke uterus dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

kontraksi peristaltik dinding tuba dan gerakan menyapu dinding tuba dan gerakan menyapu dari sel-sel silia.

Selama menuju uterus, ada 2 kemungkinan bagi oosit yakni dapat dibuahi oleh sperma di dalam tuba (bertemu / bersatu dengan sel sperma yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi dan oosit lengkap membelah mitosis dan menjadi zigot) atau tidak dibuahi (oosit akan hancur dan hilang di dalam tuba atau didalam uterus). Pada akhir minggu pertama (hari ke-5-7), zigot menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus / terjadi implantasi (Yulaikhah, 2008).

B. Kehamilan 1. Fase Kehamilan

Kehamilan merupakan fenomena fisiologis yang dimulai sejak konsepsi dan diakhiri dengan proses melahirkan.

Menurut (Mansjoer,1999) tiga periode berdasarkan lamanya kehamilan yaitu sebagai berikut :

a. Kehamilan trimester pertama 0 – 12 minggu

Trimester pertama, saat kehamilan mencapai usia 1-3 bulan, adalah masa penyesuaian ibu terhadap awal kehamilannya. Karena pada 3 bulan pertama ini pertumbuhan janin masih lambat, penambahan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil. Pada tahap ini embrio melekat pada dinding uterus, terbentuk tulang belakang, serta bakal tangan dan kaki, serta mata dan telinga. Jantung sedang dibentuk dan akan menunjukkan denyut jantung yang kuat, sudah terbentuk kelamin eksternal (Kelly, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

b. Kehamilan trimester kedua 12- 28 minggu

Memasuki trimester yang kedua, saat kehamilan berusia 4-6 bulan, janin mulai tumbuh pesat, dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhan itu mencapai 10 gram tiap harinya. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim dan plasenta (Haryanto,1999).

Pada trimester ini terbentuk penumpukan lemak, yang disebut verniks, pertumbuhan kepala mulai melambat, sehingga besarnya sebanding dengan tubuhnya (Kelly,1997).

c. Kehamilan trimester ketiga 28-40 minggu

Pada tahap terakhir ini, ketika usia kehamilan 7-9 bulan, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pertumbuhan janin dan pembentukan otak (Haryanto,1999).

Pada trimester ini plasenta sudah hampir matang sempurna, dan akan berfungsi efisien sampai waktu melahirkan (Kelly,1997).

2. Gejala-gejala Kehamilan

Ada beberapa gejala yang lazim selama kehamilan. Sebagian ada yang terlihat dan ada yang tidak terlihat yaitu sebagai berikut :

a. Nyeri ulu hati

Nyeri ulu hati pada kehamilan diduga akibat refluks isi lambung atau duodenum ke dalam esofagus melalui sfingter yang menjadi lemas akibat kadar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

progesteron yang tinggi. Keadaan ini menjadi lebih buruk bila pasien membungkuk atau berbaring datar.

b. Mual dan muntah

Sebagian besar wanita mengalami mual dan muntah dalam 14 minggu pertama dari kehamilan, dan setelahnya gejala akan segera mereda. Penyebabnya tidak diketahui, namun dianggap disebabkan oleh efek sentral dari hormon-hormon plasenta. Muntah yang sangat hebat (hyperemesis gravidarum) mungkin disebabkan oleh volume jaringan plasenta yang besar (misal, kehamilan kembar atau kehamilan mola).

c. Frekuensi sering berkemih

Frekuensi (sering berkemih) merupakan gejala yang umum pada kehamilan trimester pertama dan ketiga, agaknya karena tekanan mekanis pada kandung kemih. Gejala ini dapat pula sebagai petunjuk adanya infeksi saluran kemih, namun sangat disayangkan bahwa banyak wanita mendapat pengobatan yang tidak perlu karena diagnosis ditegakkan hanya berdasarkan gejala ini saja. Antibiotik seharusnya dihindari dalam 14 minggu pertama kehamilan, dan seterusnya tidak boleh diberikan tanpa bukti-bukti obyektif adanya infeksi (misal, kultur positif, tanda-tanda pielonefritis).

d. Kelelahan

Keadaan ini tidak berkaitan dengan anemia dan biasanya akan menghilang setelah 14 minggu. Yang perlu dilakukan hanyalah pemeriksaan Hb dan meyakinkan pasien bahwa segalanya baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

e. Nyeri pinggang

Nyeri pinggang bawah dialami oleh semua wanita hamil dalam masa-masa kehamilannya. Nyeri disebabkan oleh tegangan pada atau pergeseran ringan pada sendi sakroiliaka, yang memungkinkan tubuh menyangga bagian atas tubuh dan perkembangan kehamilan.

f. Kejang betis

Kejang otot-otot betis dapat disebabkan oleh kelebihan fosfor atau defisiensi kalsium relatif.

g. Nyeri dada

Dengan bertambahnya usia kehamilan, maka tulang-tulang dan rawan iga akan beradaptasi dengan perkembangan janin. Adaptasi ini terjadi mendahului adaptasi mekanis dan menimbulkan nyeri pada perbatasan iga di bagian depan dan setinggi ujung bawah dari skapula pada bagian belakang.

Tabel I. Gejala-gejala yang Lazim selama Kehamilan Gejala-gejala Trimester % wanita yang

mencari nasihat medis

Insiden keseluruhan

Nyeri ulu hati 3 38 60

Mual dan muntah 1 20 52

Frekuensi sering berkemih 1 3 2 2 42 58 Kelelahan 1 14 42 Sakit pinggang 3 16 42 Kejang betis 3 16 40 Sakit perut 2 20 28 Saraf terjepit 3 14 20 gatal-gatal 3 4 16 Nyeri dada 2 2 4 (Walsh, 1997)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

C. Pengaruh Obat Pada Janin

Penggunaan obat pada masa kehamilan penting sekali diperhatikan karena kemungkinan berpengaruh terhadap kejadian malformasi anatomi (cacat bawaan), perkembangan intelektual, sosial dan fungsional. Sesuai dengan berbagai tahap perkembangan janin, kerusakan dapat terjadi selama :

a. Blastogenesis

Kerusakan-kerusakan parah selama blastogenesis menyebabkan kematian janin. Sebaliknya kerusakan yang lebih ringan dapat sembuh sama sekali sebagian tanpa cacat karena sel-sel yang pada saat ini masih sedikit berdiferensiasi mampu beregenerasi dalam jumlah besar. Walaupun demikian jika terjadi pembentukan cacat, maka ini sering tampak dalam bentuk cacat ganda, yang terjadi akibat pemisahan parsial dari sel anak pertama dari zigot atau dari kelompok sel dalam tahap perkembangan awal. Contoh obatnya : cortisone.

b. Embriogenesis

Kerusakan bergantung kepada saat kerusakan terjadi, karena selama waktu ini organ-organ yang dibentuk dan blastula mengalami diferensiasi pada waktu yang berbeda-beda. Jika blastula yang dipengaruhi masih belum berdiferensiasi dan kerusakan tidak letal maka terdapat kemungkinan untuk restitutio ad integrum. Sebaliknya jika bahan yang merugikan mencapai blastula yang sedang berada dalam fase diferensiasi, maka terjadi cacat (pembentukan salah). Jika diferensiasi organ selesai, kerusakan tidak lagi menimbulkan cacat. Dengan demikian cacat tertentu hanya dapat ditimbulkan dalam suatu periode waktu khusus. Jenis cacat lebih banyak bergantung kepada fase perkembangan embrio daripada kepada obat. Bahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

pembentukan cacat terbesar terdapat antara minggu kehamilan empat dan ke-delapan. Contoh obatnya : talidomid.

c. Fetogenesis

Pada masa fetus terjadi diferensiasi organ dan perkembangan fungsi tubuh. Dalam fase perkembangan ini kerusakan kebanyakan tidak lagi menimbulkan cacat parah, melainkan berupa tidak matangnya organ atau fungsinya tidak sempurna (Mutschler, 1986). Contoh obatnya : fenotiazin.

Gambar 2. Bentuk Kerusakan Periode Perkembangan Janin (Anonim, 2009a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Dalam upaya mencegah terjadinya yang tidak diharapkan dari obat-obat yang diberikan selama kehamilan, maka oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA-USA), obat-obat dikategorikan sebagai :

1. Kategori A

Studi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin pada kehamilan trimester I (dan tidak ada bukti mengenai adanya resiko pada trimester berikutnya), dan kecil sekali kemungkinan timbulnya bahaya pada janin. Contoh: parasetamol, penisilin, eritromisin, glikosida jantung, isoniazid serta bahan-bahan hemopoetik seperti besi dan asam folat.

2. Kategori B

Studi terhadap reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasikan pada studi terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai adanya resiko pada trimester berikutnya). Contoh : simetidin, dipiridamol, dan spektinomisin.

3. Kategori C

Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin (teratogenik atau embriosidal) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat sebaiknya diberikan hanya jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin terjadi pada janin. Contoh : analgetika-narkotik, fenotiazin, rifampisin, aspirin, antiinflamasi non-steroid dan diuretika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

4. Kategori D

Terdapat bukti positif mengenai adanya resiko pada janin manusia, tetapi manfaat yang diperoleh dari penggunaan pada ibu hamil jauh lebih besar dari resikonya (misalnya jika obat diperlukan untuk situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif). Contoh : androgen, fenitoin, pirimidon, fenobarbiton, kinin, klonazepam, valproat, steroid anabolik, dan antikoagulansia.

5. Kategori X

Studi pada binatang percobaan dan manusia memperlihatkan adanya abnormalitas pada janin dan terbukti mempunyai risiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat dalam kategori ini merupakan kontraindikasi mutlak selama kehamilan. Contoh : isotretionin dan dietilstilbestrol (Anonim, 2008).

D. Keterangan Empiris

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran penggunaan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi penggunaan obat di rumah sakit ini termasuk jenis penelitian non eksperimental (observasi) dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Non eksperimental karena tidak ada perlakuan terhadap subyek uji. Deskriptif karena penelitian ini hanya bertujuan untuk melakukan eksplorasi deskriptif terhadap fenomena yang terjadi. Meskipun dilakukan evaluasi, namun hanya bersifat sepihak dan bukan mengenai mengapa dan begaimana fenomena tersebut bisa terjadi. Retrospektif karena data yang digunakan dalam penelitian diambil dengan melakukan penelusuran terhadap dokumen terdahulu, yaitu data lembar catatan rekam medik pasien.

B. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Evaluasi penggunaan obat adalah mengevaluasi pemberian obat kepada pasien ibu hamil yang meliputi kelas terapi, golongan, jenis obat, jumlah obat, cara pemberian obat dan kategori resiko obat.

2. Masa kehamilan dimulai sejak konsepsi dan diakhiri dengan proses kelahiran adalah kurang lebih sekitar 40 minggu.

3. Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diderita pasien berdasarkan atas keluhan atau hasil pemeriksaan fisik dan alat penunjang lain.

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

4. Kelas terapi obat adalah kelompok terapi obat yang diberikan kepada pasien, contohnya obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobilier.

5. Golongan obat adalah kelompok golongan obat berdasarkan efeknya yang diberikan kepada pasien, contohnya antidiare.

6. Jenis obat adalah nama obat (dengan nama generik obat, kecuali untuk beberapa obat khusus dengan nama dagang) yang diberikan kepada pasien, contohnya parasetamol.

7. Jumlah obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada pasien.

8. Cara pemberian obat adalah cara-cara yang digunakan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh, contohnya oral, rektal, topikal.

9. Kategori resiko adalah kategori obat selama masa kehamilan yang ditetapkan oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA-USA).

10. Pasien rawat jalan adalah pasien yang mengalami perawatan di unit rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008.

11.Lembar catatan medik adalah catatan yang berkenaan dengan pengobatan, memuat lembar obat yang berisikan riwayat penyakit pasien terdapat di bagian catatan medik Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto.

C. Subyek Penelitian

Jumlah kasus ibu hamil cukup tinggi di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto. Data rekam medis mencatat terdapat 265 pasien atau 411 kasus ibu hamil baik kehamilan sehat maupun kehamilan dengan keluhan selama 3 bulan terakhir (Oktober-Desember 2008) sebelum pengambilan data. Hal ini disebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

karena ada beberapa pasien yang berkunjung untuk memeriksakan kondisi kehamilannya lebih dari satu kali. Karena data terlalu banyak maka diambil kasus kehamilan dengan diagnosis penyakit komplikasi yang terjadi selama kehamilan yang menduduki 2 peringkat terbanyak yang dialami oleh pasien yaitu 48 pasien atau 51 kasus.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar catatan medik pasien ibu hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008.

E. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU Santa Elisabeth jalan Jendral Gatot Subroto 44 Purwokerto.

F. Tata Cara Penelitian

Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap analisis situasi, tahap kedua adalah tahap pengambilan data, dan tahap ketiga adalah tahap penyelesaian data.

1. Tahap Analisis Situasi

Tahap ini merupakan tahap awal jalannya penelitian. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang akan diteliti dan untuk melihat hambatan yang muncul pada saat penelitian. Analisis situasi dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

dengan melihat berbagai buku acuan dan penelitian-penelitian sejenis. Kemudian dilanjutkan dengan pencarian data yang mendukung pembuatan desain penelitian, yaitu pencarian informasi mengenai kemungkinan bisa tidaknya diadakan penelitian.

Penelitian mengenai pasien ibu hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto belum pernah dilakukan sebelumnya, maka masalah tentang penggunaan obat pada masa kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto ini dipilih oleh peneliti untuk dijadikan bahan penelitian.

2. Tahap Pengambilan Data

Proses pengambilan data dilakukan dengan beberapa tahap antara lain : a. Penelusuran data

Penelusuran data dilakukan dengan mengamati jumlah angka kejadian pasien ibu hamil di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008 (3 bulan terakhir sebelum pengambilan data) yang diperoleh dari Sub-Bagian Rekam medik. Dari hasil laporan rekam medik diperoleh angka kejadian pasien ibu hamil sebanyak 265 pasien. Kemudian hasil tersebut digunakan untuk penelusuran data pasien ibu hamil, yaitu dengan jalan mencatat nomor rekam medik dan nama pasien ibu hamil. Selanjutnya 265 nomor rekam medik tersebut digunakan untuk menelusuri lembar catatan rekam medik secara keseluruhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

b. Pencatatan data

Data yang diambil meliputi nomor rekam medik, nama pasien, tanggal berobat, usia pasien, umur kehamilan, hasil diagnosis, resep yang diberikan, bentuk sediaan, jumlah sediaan, dan frekuensi penggunaan obat.

3. Tahap Penyelesaian Data

Tahap ini dilakukan dengan cara kategorisasi data sejenis, yaitu dengan menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori disusun secara tabel. Tabel tersebut berisi keterangan mengenai nomor rekam medik, tanggal berobat, usia pasien, umur kehamilan, hasil diagnosis, resep yang diberikan, bentuk sediaan, jumlah sediaan, dan frekuensi penggunaan obat. Selanjutnya data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan atau gambar. Sedangkan data kualitatif akan disajikan dalam bentuk uraian.

G. Tata Cara Analisis Hasil

Tahap analisis hasil penelitian dilakukan dengan metode deskriptif untuk mengetahui penggunaan obat pada masa kehamilan di Instalasi Rawat Jalan RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008. Selanjutnya data kualitatif dibahas dalam bentuk tabel, gambar, dan uraian atau narasi, yang berdasarkan :

1. Distribusi kelompok umur pasien

Perhitungan dilakukan dengan masing-masing kelompok dibagi dengan seluruh jumlah pasien ibu hamil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2. Distribusi umur kehamilan

Perhitungan dilakukan dengan masing-masing kelompok dibagi dengan jumlah seluruh kasus yang dialami oleh pasien.

3. Distribusi golongan obat

Perhitungan dilakukan dengan menjumlahkan masing-masing golongan obat dibagi jumlah total obat dan dikalikan 100%.

4. Distribusi jenis obat

Perhitungan dilakukan dengan menjumlahkan masing-masing obat dibagi jumlah total obat dan dikalikan 100%.

5. Distribusi kategori resiko

Distribusi ini disajikan berdasarkan golongan obatnya. 6. Distribusi jumlah obat

Perhitungan berdasarkan masing-masing jumlah obat yang diberikan tiap lembar resep dibagi dengan jumlah kasus yang dialami oleh pasien dan dikalikan 100%. 7. Distribusi cara pemberian

Distribusi ini disajikan berdasarkan bentuk sediaan obat, misalnya, oral, topikal, dan rektal. Jumlah masing-masing bentuk sediaan tersebut dibagi jumlah total obat dan dikalikan 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Subyek 1. Distribusi Umur Pasien

Karakteristik subyek berdasarkan umur pasien yang menggunakan obat pada masa kehamilan pasien rawat jalan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 yakni sebagai berikut :

Karakteristik Subyek Berdasarkan Umur Pasien

2,1 2,1 14,5 54,2 22,9 4,2 0 10 20 30 40 50 60 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44

Umur Pasien (tahun)

Persentase (%)

Persentase (%)

Gambar 3. Distribusi Umur Pasien Rawat Jalan yang Menggunakan Obat Pada Masa Kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto Periode Oktober-Desember 2008

Dari gambar di atas diketahui bahwa distribusi umur pasien rawat jalan yang menggunakan obat pada masa kehamilan yang tertinggi adalah pada usia 25-29 tahun sebanyak 54,2% disebabkan karena hormon-hormon yang berperan dalam kehamilan (ovulasi) bekerja maksimal sehingga pada usia tersebut memungkinkan terjadinya kehamilan yang sehat.

24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2. Distribusi Umur Kehamilan

Karakteristik subyek berdasarkan umur kehamilan pasien rawat jalan yang menggunakan obat pada masa kehamilan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto periode Oktober-Desember 2008 disajikan dalam gambar berikut :

Karakteristik Subyek Berdasarkan Umur Kehamilan 45.2 41.1 13.7 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 I II III

Umur Kehamilan (trimester)

Persentase (%)

Persentase (%)

Gambar 4. Distribusi Umur Kehamilan Pasien Rawat Jalan di RSU Santa

Dokumen terkait