• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JUMLAH PEMBIAYAAN

3.1 Penerimaan Pembiayaan 11.015.117,00 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun Sebelum

11.015.117,00 3.2 Pengeluaran Pembiayaan 47.235.203,00 3.2.2 Penyertaan Modal Desa 47.235.203,00

JUMLAH

Sumber : Buku Desa Maccinibaji, Tahun 2021

Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa anggaran pendapatan dan belanja desa pemerintahan Desa Maccinibaji menunjukkan bahwa hasil yang dicapai di desa Maccinibaji rata-rata baik secara fisik dan dapat dipertanggungjawabkan. Evaluasi pelaksanaan rencana ADD juga dapat membimbing masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan komentar dan koreksi pelaksanaan ADD. Dalam hal ini pemerintah Desa juga harus merespon kritik dan saran masyarakat pada forum Musyawarah Desa, yaitu rencana ADD kedepannya bisa lebih baik.

C. Pembahasan

Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten atau Kota untuk Desa yang bersumber dari bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten atau Kota (Permendagri No. 113 Tahun 2014). Dari siklus Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) menurut undang-undang maka ada

64

tiga poin utama didalamnya yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, mekanisme dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Maccinibaji telah sesuai dengan Permendagri No. 113 Tahun 2014 penyaluran ADD ke Desa Maccinibaji melalui dua tahap dimana tahap pertama disalurkan pada awal bulan Maret dan tahap kedua disalurkan pada awal bulan Agustus.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Syamsuddin Ju selaku Kepala Desa Maccinibaji dimana pada tahap Perencanaan di Desa Maccinibaji telah sesuai dengan Permendagri No. 113 Tahun 2014 dimana tahap awal dimulai dari melakukan Musyawarah Dusun (Musdus) untuk merampung usulan-usulan dari masyarakat untuk pembangunan di Desa Maccinibaji dan dalam Musrembangdes Pemerintah Desa Maccinibaji menyusun RPJM Desa dan RKP Desa.

Dalam prinsip partisipasi dan prinsip transparansi di tahap perencanaan pada Desa Maccinibaji dimana partisipasi masyarakat di Desa Maccinibaji sangat antusias dalam perencanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa, namun kehadiran lembaga masyarakat di Desa Maccinibaji sangat minim dalam kegiatan Perencanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD). Transparansi dalam Perencanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) sangat terbuka hal ini dibuktikan karena setiap Perdes dalam pelaksanaan kegiatan akan ditempel di papan informasi atau baliho.

65

Tahap Perencanaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Maccinibaji telah menerapkan prinsip partisipasi dan transparansi. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran masyarakat yang sangat antusias dalam forum masyarakat desa. Selain itu, pemerintah desa juga terbuka menerima semua saran dari masyarakat tentang kemajuan pembangunan desa. Desa Maccinibaji telah mencapai indikator diantaranya adanya kemudahan akses masyarakat semakin menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan bahkan pelayanan dinas, pembentukan tim pelaksana desa, bentuk manajemen dan inisiatif masyarakat yang bertanggungjawab tentang penggunaan infrastruktur bangunan yang berkelanjutan serta partisipasi masyarakat pada program pembangunan desa.

Pada tahap Pelaksanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Maccinibaji dimana pelaksanaan kegiatan dikerjakan oleh tim pengelola kegiatan yang di koordinator oleh Sekretaris Desa Maccinibaji yang bertugas untuk menjalankan, mengawasi, serta melaporkan segala kegiatan terkait dengan program kerja yang terjadi di lapangan.

Dalam penatausaha pelaksanaan Pemerintah Desa Maccinibaji sudah memanfaatkan Teknologi Informasi (IT) dengan menggunakan aplikasi SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa), hal ini sudah sesuai dengan standar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 2019 (BPKP). Namun sebelum adanya aplikasi SISKEUDES aparat Desa Maccinibaji sebelumnya menggunakan aplikasi SIMDA, sehingga tidak ada kesulitan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pertanggungjawaban, jadi ketika anggarannya sudah cair maka bisa segera

66

dibuatkan pertanggungjawabannya dan nantinya bisa ditambah dokumen-dokumen lainnya seperti nota atau fotonya. Berkaitan dengan yang dikemukakan oleh Joko Hadi Susilo, 2017 “Good Governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha. Serta penelitian relevan Teti Anggita Safitri dan Rigel Nurul Fathah, 2018 dengan judul “Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Mewujudkan Good Governance. Hasil penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sistem Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman bahwa :

1. Sistem Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Sardonoharjo telah menerapkan prinsip-prinsip good governance.

2. Tahapan Pengelolaan Alokasi Dana Desa menerapkan perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa secara teknis maupun administrasi sudah cukup baik.

3. Pengukuran kinerja keuangan desa di Desa Sardonoharjo didasarkan pada tingkat efektivitasnya yaitu sebesar 97% yang berarti efektif.

Berdasarkan hasil wawancara dalam pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap pelaksanaan kegiatan harus atas perintah dari Sekretaris

67

Desa Maccinibaji selaku koordinator TPK dan disetujui Kepala Desa Maccinibaji dan yang akan bertanggungjawab sepenuhnya terkait SPJ adalah Tim Pengelola Kegiatan (TPK), hal ini sudah sejalan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Bentuk Laporan Pertanggungjawaban yang dibuat oleh Pemerintah Desa Maccinibaji adalah laporan semesteran dan laporan tahunan dimana pada semesteran pertama diawal bulan Juli dan semesteran akhir diawal bulan Januari pada akhir tahun dibuatkan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB Desa, hal ini sudah sesuai dengan Permendagri No. 113 Tahun 2014. Walaupun laporan semesteran pertama ditahun 2021 mengalami keterlambatan di karenakan kesalah pahaman antara Kepala Desa Maccinibaji dan Bendahara Desa/Kaur Keuangan Maccinibaji, namun pertanggungjawaban selanjutnya dikatakan cukup baik karena sudah tepat waktu.

Untuk mewujudkan prinsip Akuntabilitas dalam tahap pelaksanaan dan tahap pertanggungjawaban maka diperlukan kepatuhan dari para Pemerintah Desa Maccinibaji khususnya yang mengelola Alokasi Dana Desa (ADD) untuk melaksanakan Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai ketentuan yang berlaku (Kurrohman dan Taufik, 2015).

Dalam tahap pelaksanaan untuk mewujudkan prinsip akuntabilitas di Desa Maccinibaji sudah sesuai dengan BPKP karena dalam tahap penatausaha pelaksanaan sudah memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) dengan aplikasi SISKEUDES. Sedangkan pada tahap pertanggungjawaban

68

Pemerintah Desa Maccinibaji membuat laporan semesteran dan laporan akhir tahun untuk realisasi pelaksanaan APB Desa, dan ini sudah sesuai dengan Permendagri No. 113 Tahun 2014. Walaupun di tahun 2021 mengalami keterlambatan pada laporan semesteran pertama namun di tahun berikutnya keterlambatan penyampaian laporan sudah diantisipasi oleh Kepala Desa Maccinibaji sesuai dengan pernyatannnya.

Dengan adanya transparansi, menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintah yakni informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan dalam proses Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).

Pada prinsip Transparansi di tahap perencanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Maccinibaji sudah sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006, dimana dalam mengakses informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat Desa Maccinibaji dapat dilihat dari setiap Perdes yang disepakati dalam Musrembangdes dan akan ditempel di papan informasi atau baliho di depan kantor desa Maccinibaji.

Kemudian pada Prinsip Transparansi di tahap pelaksanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Maccinibaji juga sudah sangat baik hal ini dibuktikan pada pembuatan baliho transparansi terkait pelaksanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Maccinibaji agar masyarakat desa Maccinibaji dapat mengetahui penggunaan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) pada Desa Maccinibaji.

69

Dari segi Transparansi, Pemerintah Desa Maccinibaji mengupayakan untuk setransparan mungkin. Pemerintah Desa Maccinibaji selalu menginformasikan hasil dari Musrembangdes melalui penetapan Peraturan Desa (Perdes). Setiap ada Peraturan Desa yang ditetapkan, maka akan ditempel di papan informasi Desa Maccinibaji.

Partisipasi masyarakat dapat mendukung tugas pemerintah desa untuk mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat, mengatur agenda dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat (Kurrohman dan Taufik, 2015).

Di Desa Maccinibaji dalam mewujudkan prinsip partisipasi pada tahap perencanaan Kepala Desa Maccinibaji mengundang masyarakat dalam kegiatan Musrembangdes agar masyarakat Desa Maccinibaji dapat menyampaikan usulan-usulannya. Untuk Prinsip Partisipasi di tahap pelaksanaan masyarakat Desa Maccinibaji sangat antusias pada saat pelaksanaan kegiatan karena di Desa Maccinibaji masih menerapkan sistem gotong royong sehingga hal ini juga membantu penyelesaian pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Maccinibaji.

Di Indonesia prinsip good governance tertuang dalam pasal 20 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Yang mengatur tentang penyelenggaraan pemerintahan yang wajib dijalankan dengan asas umum penyelenggaraan pemerintahan.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2015 Tentang Administrasi Pemerintahan, didalam undang-undang ini diatur tentang dasar hukum

70

dalam penyelenggaraan pemerintahan di dalam upaya meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance) dan sebagai upaya untuk mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dengan demikian, undang-undang ini harus mampu menciptakan birokrasi yang semakin baik, transparan, dan efisien.

Good and Clear Governance (Pemerintahan Yang Baik dan Bersih)

Good Governance merupakan suatu konsep yang kolektif, yang melibatkan seluruh tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilai good dalam kehidupan sehari-hari dan tidak hanya sebatas pengelolaan lembaga pemerintahan, tetapi menyangkut semua lembaga.

Artinya bahwa dalam menjalankan suatu pemerintahan harus disertai nilai-nilai yang baik didalamnya, baik dalam proses maupun hasilnya. Good Governance berimplikasi pada prinsip-prinsip organisasi yang akuntabel, transparan, partisipatif, keterbukaan, dan berbasis pada penguatan serta penegakan hukum.

Sedangkan Clear Governance (Pemerintahan yang bersih) merupakan model pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, transparan, dan bertanggung jawab. Good and Clear Governance jika ditopang oleh tiga unsur yang saling terkait, yaitu unsur Negara, swasta, dan masyarakat sipil. Dengan menerapkan sistem pemerintahan yang bersih akan melahirkan pemerintahan yang baik. Pemerintahan yang baik dan bersih diukur dari seperti apa birokrasinya bekerja. Indikator buruknya kerja

71

birokrasi pada umumnya berfokus pada terjadinya korupsi di dalam birokrasi tersebut.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih berdasarkan prinsip-prinsip good and clear governance terdapat pelaksanaan prioritas program Antara lain :

1. Penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan 2. Kemandirian lembaga peradilan

3. Profesionalitas dan integrasi aparatur pemerintah 4. Penguatan partisipasi masyarakat sipil

5. Peningkatan kesejahteraan rakyat dalam rangka otonomi daerah

72

BAB V

Dokumen terkait