Keputusan Menteri No. 1823K/30/MEM/2018 mengenai pedoman pelaksanaan pengenaan, pemungutan dan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (“PNBP”) mineral dan batubara. Pedoman ini menjelaskan secara rinci atas pengenaan, pemungutan, pembayaran, jumlah dan formula biaya penyesuaian untuk berbagai PNBP, verifikasi, rekonsiliasi, dan pengawasan PNBP.
On 7 May 2018, MoEMR issued Ministerial Decree No. 1823K/30/MEM/2018 regarding the guidelines for the implementation of the imposition, collection and payment of mineral and coal Non-Tax State Revenue (“PNBP”). The guidelines specify in detail the imposition, collection, payment, amount and formula of the adjustment fee for various types of PNBP, verification of PNBP and the reconciliation and monitoring of PNBP.
Pada tanggal 10 Januari 2019, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 1/2019 yang mengharuskan devisa hasil ekspor sumber daya alam (“DHE SDA”) dari sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan, wajib dimasukkan ke dalam sistem keuangan Indonesia. Kewajiban eksportir untuk memasukkan DHE SDA ke dalam sistem keuangan Indonesia dilakukan melalui penempatan DHE SDA ke dalam rekening khusus DHE SDA pada bank yang melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing paling lama pada akhir bulan ketiga setelah bulan pendaftaran pemberitahuan pabean ekspor. Grup berkeyakinan bahwa praktiknya saat ini telah mematuhi peraturan ini.
On 10 January 2019, the President of the Republic of Indonesia issued Government Regulation No.
1/2019 requiring that foreign exchange from natural resources export proceeds (“DHE SDA”) in the mining, plantation, forestry and fishery sectors, must be put into the Indonesian financial system.
Exporters’ obligation to put DHE SDA into the Indonesia financial system is conducted by the placement of DHE SDA into a special account of DHE SDA with banks conducting business activities in foreign exchange by no later than three months after the registration of export customs declaration. The Group believes its current practice has complied with this regulation.
r. Peraturan Menteri Perdagangan No. 65 Tahun
2020 r. Minister of Trade Decree No. 65 of 2020
Pada tanggal 8 April 2020, Menteri Perdagangan mengubah Peraturan Menteri No. 80 Tahun 2018 dengan mengeluarkan Peraturan Menteri No. 40 Tahun 2020 mengenai persyaratan angkutan laut nasional dan asuransi untuk ekspor dan impor barang tertentu. Eksportir yang menggunakan angkutan laut dengan kapasitas angkut sampai dengan 15.000 deadweight tonnage diwajibkan untuk menggunakan angkutan laut yang dikontrol oleh perusahaan angkutan laut nasional dan menggunakan asuransi dari perusahaan asuransi nasional atau konsorsium perusahaan asuransi nasional sesuai dengan peraturan. Peraturan ini efektif dari 1 Mei 2020.
On 8 April 2020, the Minister of Trade amended Ministerial Decree No. 80 of 2018 by issuing Ministerial Decree No. 40 of 2020 regarding the terms for use of national sea transport and insurance for export and import of certain goods.
It is obligatory for the exporter using sea transport with capacity of 15,000 deadweight tonnage to use sea transportation controlled by a National Sea Transport Company and use insurance from a National Insurance Company or consortium of a national insurance company in accordance with the regulation. This decree was effective from 1 May 2020.
(lanjutan) (continued) r. Peraturan Menteri Perdagangan No. 65 Tahun
2020 (lanjutan) r. Minister of Trade Decree No. 65 of 2020 (continued)
Pada tanggal 7 Juli 2020, Menteri Perdagangan mengubah Peraturan Menteri No. 40 Tahun 2020 dengan mengeluarkan Peraturan Menteri No. 65 Tahun 2020 mengenai persyaratan angkutan laut nasional dan asuransi untuk ekspor dan impor barang tertentu. Eksportir yang menggunakan angkutan laut dengan kapasitas angkut sampai dengan 10.000 deadweight tonnage diwajibkan untuk menggunakan angkutan laut yang dikontrol oleh perusahaan angkutan laut nasional dan menggunakan asuransi dari perusahaan asuransi nasional atau lembaga pembiayaan ekspor yang dibentuk oleh Pemerintah. Peraturan ini efektif dari 15 Juli 2020.Manajemen menilai bahwa tidak ada dampak signifikan dari peraturan ini.
On 7 July 2020, the Minister of Trade amended Ministerial Decree No. 40 of 2020 by issuing Ministerial Decree No. 65 of 2020 regarding the terms for use of national sea transport and insurance for export and import of certain goods.
It is obligatory for the exporter using sea transport with capacity of 10,000 deadweight tonnage to use sea transportation controlled by a National Sea Transport Company and use insurance from a National Insurance Company or export financing institution established by the Government. This decree was effective from 15 July 2020. Management assessed that there is no significant impact of this regulation.
s. Peraturan Menteri No. 116/PMK.04/2019 s. Ministerial Decree No. 116/PMK.04/2019 Pada tanggal 13 Agustus 2019, Menteri Keuangan
mengeluarkan Peraturan Menteri No.
116/PMK.04/2019 mengenai pembebasan atas keringanan bea masuk dan/atau pembebasan PPN atas impor barang dalam rangka Kontrak Karya atau PKP2B. Manajemen menilai bahwa tidak ada dampak signifikan dari peraturan ini.
On 13 August 2019, the Minister of Finance issued Ministerial Decree No. 116/PMK.04/2019 regarding exemption or relief of import duty and/or exemption of VAT on the import of goods in the framework of a Contract of Work or CCoW.
Management assessed that there is no significant impact of this regulation.
t. Undang-Undang No. 2/2020 t. Law No. 2/2020 Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah Republik
Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (“Perpu”) No. 1/2020, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas keuangan negara dan sistem keuangan mengingat pandemi COVID-19 serta hal lain yang dapat mengancam ekonomi nasional. Peraturan ini berlaku sejak tanggal diumumkan yaitu 31 Maret 2020.
On 31 March 2020, the Government of the Republic of Indonesia issued Government Regulation in Lieu of Law (“Regulation”) No.
1/2020, which articulated its policy on maintaining the stability of state finances and the financial system in light of the COVID-19 pandemic and other threats that might endanger the national economy. This regulation was effective immediately when announced on 31 March 2020.
Selanjutnya Perpu No. 1/2020 ditetapkan menjadi Undang-Undang No. 2/2020 setelah disetujui DPR dan disahkan oleh Presiden pada tanggal 16 Mei 2020. Selanjutnya diundangkan dan mulai berlaku mulai tangal 18 Mei 2020.
Regulation No. 1/2020 was then enacted as Law No. 2/2020 after the approval of the Indonesian Parliament and received the assent of the President on 16 May 2020 which was effective starting from 18 May 2020.
Salah satu dari perubahan tersebut mengatur tentang pengurangan tarif pajak, yang berlaku untuk tahun fiskal 2020 dan seterusnya yang dijelaskan lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah No. 30/2020 mengenai penurunan tarif pajak penghasilan bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka dan diundangkan tanggal 18 Juni 2020.
One of the notable clauses is on the reduction of the tax rate, which is applicable for fiscal year 2020 onward which was further explained in Government Regulation No. 30/2020 regarding lower domestic corporate income tax rate effective from 18 June 2020.
(lanjutan) (continued)
t. Undang-Undang No. 2/2020 (lanjutan) t. Law No. 2/2020 (continued) Perubahan ini menetapkan bahwa tingkat pajak
penghasilan untuk perusahaan ditetapkan menjadi 22% untuk tahun fiskal 2020 dan 2021, dan selanjutnya dikurangi menjadi 20% untuk tahun fiskal 2022 dan seterusnya. Dengan telah disetujuinya renegosiasi PKP2B untuk TCM, JBG, Bharinto, dan IMM, pemberlakuan insentif ini dapat dimanfaatkan karena telah mengikuti peraturan yang berlaku untuk kewajiban perpajakan dan pendapatan negara lainnya.
It stipulates that the income tax rate for corporations is set at a rate of 22% for fiscal years 2020 and 2021 and will be further reduced to 20%
for fiscal year 2022 onward. With the approval of CCoW renegotiation for TCM, JBG, Bharinto and IMM, the enactment of the incentive can be applied since they have followed the prevailing laws related to tax and state revenue.
u. Undang-Undang Cipta Kerja u. Job Creation Law Pada tanggal 5 Oktober 2020, DPR menyetujui
Undang-Undang Cipta Kerja ("RUU Cipta Kerja") - yang biasa dikenal dengan "Undang-Undang Omnibus", yang kemudian ditandatangani Presiden pada tanggal 2 November 2020.
Undang-Undang Omnibus mengamendemen lebih dari 75 undang-undang, dan mengharuskan pemerintah pusat untuk menerbitkan lebih dari 30 peraturan pemerintah dan peraturan pelaksana lainnya yang harus dikeluarkan dalam waktu tiga bulan setelah diundangkan Undang-Undang Omnibus.
On 5 October 2020, the Indonesian Parliament approved the Job Creation Law - commonly known as the "Omnibus Law", which was later signed by the President on 2 November 2020. The Omnibus Law amended more than 75 current laws and will require the central government to issue more than 30 government regulations and other implementing regulations which must be issued within three months of its enactment.
Undang-Undang Omnibus berfokus pada peningkatan kemudahan berusaha di Indonesia (diantaranya, menyederhanakan proses perizinan, menyederhanakan proses pengadaan tanah, memformalkan zona ekonomi, memberikan lebih banyak insentif untuk zona perdagangan bebas, dan mengubah undang-undang ketenagakerjaan).
Salah satu poin utama peraturan tersebut yang terkait dengan Grup adalah persediaan batubara dikenakan PPN. Akibatnya, PPN berlaku untuk penjualan batubara Grup, dan Grup berhak atas kredit masukan atas PPN biaya terkait pada tarif PPN yang berlaku. Saat ini tarifnya adalah 10%
untuk pasokan domestik dan 0% untuk ekspor.
The Omnibus Law focuses on increasing the ease of doing business in Indonesia (e.g., simplifying licensing processes, simplifying land acquisition processes, formalising economic zones, providing more incentives for free trade zones and amending the labour law). One of the main points of the law related to the Group is that the supply of coal becomes subject to VAT. As a result, VAT applies to the Group's coal sales, and the Group is entitled to an input credit for VAT incurred on relevant costs at the prevailing VAT rate. The rate is currently 10% for domestic supply and 0% for exports.
Di tahun 2021, Pemerintah resmi mengundangkan berbagai peraturan pelaksana Undang-Undang Omnibus. Pada saat laporan keuangan konsolidasian interim diotorisasi, peraturan pelaksana Undang-Undang Omnibus tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup.
In 2021, the Government officially enacted various implementing regulations of the Omnibus Law. As at authorisation date of these interim consolidated financial statements, the impact of the implementing regulations of the Omnibus Law on the Group’s consolidated financial statements is not significant.
(lanjutan) (continued) v. Peraturan Pemerintah No. 58 dan No.59 Tahun
2020 v. Government Regulation No. 58 and No.59 of
2020