• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR PROSES DAN KAIDAH PENERBITAN BUKU I. STANDAR PROSES PENERBITAN BUKU

C. KAIDAH PENDESAINAN NASKAH BUKU

Kaidah pendesainan naskah buku merupakan norma dan/atau asas yang harus dipenuhi oleh desainer untuk menghasilkan desain buku yang bermutu. Kaidah pendesainan halaman buku, baik buku cetak maupun buku elektronik, mencakup (1) tata letak (perwajahan); (2) tipografi; (3) struktur; serta (4) keterbacaan dan kejelasan.

1. Tata Letak (Perwajahan)

Kaidah tata letak merupakan penerapan prinsip komposisi visual pada tata letak/perwajahan buku meliputi (a) keseimbangan; (b) kesatuan; (c) irama; (d) penekanan; dan (e) proporsi.

a. Prinsip keseimbangan

Prinsip keseimbangan (balance) merupakan kesesuaian proporsi desain mengacu pada pembagian ruang halaman yang sama besar, baik ditimbang secara matematis maupun optis (berkenaan dengan penglihatan). Keseimbangan diperlukan agar proporsi penempatan elemen dalam ruang halaman memberi kesan yang nyaman sehingga memotivasi terjadinya komunikasi antara media dan pembaca sasaran.

b. Prinsip Kesatuan

Prinsip kesatuan (unity) merupakan keteraturan tatanan antara satu elemen grafis dan elemen lainnya yang menciptakan keselarasan dan keserasian. Bidang atau bentuk yang sama membuat desain terlihat stabil dan menciptakan keserasian. Prinsip kesatuan perlu diimbangi dengan variasi perbedaan agar tidak terlihat monoton.

c. Prinsip Irama

Prinsip irama/ritme (rhythm) merupakan keterulangan unsur visual dengan jarak tertentu yang menciptakan pola atau tekstur pada desain. Irama dapat diciptakan dengan repetisi

jdih.kemdikbud.go.id diulang-ulang secara konsisten, sedangkan variasi adalah pengulangan unsur visual yang disertai dengan perubahan ukuran, bentuk, dan posisi. Pendesainan yang meng-aplikasikan prinsip kesatuan dilakukan dengan memper-timbangkan komposisi dua halaman terbuka (spread).

d. Prinsip Penekanan

Prinsip penekanan (emphasis) merupakan kemunculan unsur-unsur visual untuk menyampaikan pesan atau informasi yang diutamakan atau lebih penting dibandingkan informasi lainnya. Penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya dengan penggunaan ukuran huruf yang lebih tebal, besar, warna yang mencolok atau kontras, ukuran gambar/ilustrasi yang besar, arah, atau pergerakan bidang dan lainnya.

e. Prinsip Proporsi

Prinsip proporsi (proportion) merupakan keseimbangan dimensi atau distribusi bentuk yang merupakan hubungan dalam skala antara satu elemen dan elemen lainnya atau antara semua objek dan salah satu bagiannya. Perbedaan proporsi dalam sebuah komposisi dapat menciptakan bobot dan kedalaman visual.

2. Tipografi

Kaidah tipografi merupakan pemilihan dan penataan huruf serta pengaturannya pada ruang yang tersedia dilakukan untuk menciptakan kejelahan (legibility) dan keterbacaan (readability) teks yang optimal.

Kaidah tipografi terutama diterapkan dalam pemilihan jenis desain fon (typeface) yang memiliki karakteristik dan keunikan tertentu.

Pemilihannya harus dipertimbangkan sesuai dengan tujuan pembentukan karakter buku sehingga membedakannya dengan jenis desain fon yang lain dan karakter buku yang lain. Typeface biasa disebut sebagai jenis/nama fon seperti Helvetica, Garamond, Calibri, dan Palatino.

Penggunaan jumlah typeface dalam satu buku paling optimal adalah dua jenis; satu jenis untuk digunakan pada teks penjudulan (headlines) dan satu jenis lainnya untuk teks isi naskah (body copy). Penggunaan typeface harus sesuai dengan

jdih.kemdikbud.go.id desain typeface yang sama.

Penggunaan ukuran huruf (fon) disesuaikan dengan pembaca sasaran. Panjang susunan teks harus memperhatikan jarak antarbaris (leading) yang mempermudah keterbacaan. Panjang susunan teks harus memperhatikan jumlah karakter setiap baris dengan acuan antara 40―70 karakter (huruf, tanda baca, spasi antarkata) per baris agar mendukung keterbacaan.

Dalam tipografi dikenal istilah fon (font) yang diterapkan ke kumpulan angka, simbol, dan karakter yang digunakan untuk mencetak teks pada berbagai perangkat keluaran dan menampilkan teks di layar yang diwadahi dalam sebuah perangkat lunak (software) yang merupakan produk kekayaan intelektual.

Semua fon yang digunakan dalam buku harus diperoleh secara legal, baik menggunakan fon bebas royalti maupun fon berbayar.

Semua fon yang digunakan harus dicantumkan pada halaman hak cipta/keterangan penerbitan sebagai bentuk apresiasi atas hak kekayaan intelektual.

3. Struktur

Kaidah struktur merupakan pendesainan struktur sebuah buku disesuaikan dengan konsep alur perwujudan naskah dalam anatomi penghalamanan/paginasi yang meliputi bagian awal buku (front matter/preliminaries); bagian isi buku (text matter); dan bagian akhir buku (back matter/postliminaries).

a. Kaidah pendesainan struktur bagian awal buku merupakan penerapan prinsip dan elemen desain pada bagian awal buku sesuai dengan jenis buku, genre buku, pembaca sasaran, konvensi internasional, dan gaya selingkung.

b. Kaidah pendesainan struktur bagian isi merupakan penerapan prinsip dan elemen desain pada bagian awal buku sesuai dengan jenis buku, genre buku, pembaca sasaran, konvensi internasional, dan gaya selingkung.

c. Kaidah pendesainan struktur bagian akhir merupakan penerapan prinsip dan elemen desain pada bagian akhir buku sesuai dengan jenis buku, genre buku, pembaca sasaran, konvensi internasional, dan gaya selingkung.

4. Keterbacaan dan Kejelahan

Kaidah keterbacaan dan kejelahan merupakan bahwa pendesainan konten dan perwujudan konten berdasarkan pema-haman tentang tingkat penerimaannya oleh pembaca sasaran.

jdih.kemdikbud.go.id buku antar-anggota tim terkait hal berikut:

1) penegasan tujuan dan lingkup buku;

2) penetapan pihak-pihak lain yang dapat mendukung penyempurnaan desain seperti fotografer dan pengembang buku elektronik;

3) penjabaran masalah dan gagasan-gagasan sebagai solusi;

4) pelaksanaan simulasi konten; dan 5) penyempurnaan konten.

b. Perwujudan konten buku merupakan penetapan desain buku melalui proses berikut ini:

1) pengidentifikasian alternatif potensi wujud, format, teknis, material, dan aspek pendesainan buku lainnya yang dapat menarik perhatian dan sesuai dengan pembaca sasaran;

2) percobaan pembentukan dumi buku untuk menilai kesesuaian proses pemahaman isi dengan perwujudan buku;

3) pemeriksaan dan penetapan dokumen akhir yang siap direproduksi dan/atau ditayangkan.

c. Pemahaman tentang tingkat penerimaan dan kebutuhan merupakan penggambaran pembaca sasaran secara konkret sehingga dapat menghasilkan desain yang sesuai dengan pembaca sasaran. Kaidah ini dapat dilakukan melalui proses berikut:

1) pendeskripsian pembaca sasaran; dan

2) pemahaman psikologi pembaca sasaran dan kebutuhan pembaca sasaran yang berkaitan dengan strategi pendesainan konten dan wujud buku.

jdih.kemdikbud.go.id pembaca sasaran berupa: (1) pemenuhan kebutuhan fungsional; (2) pemenuhan kebutuhan estetis; dan (3) pemenuhan kebutuhan pendidikan (kognitif, psikomotorik, dan afektif).

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

NADIEM ANWAR MAKARIM Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Biro Hukum

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, ttd.

Dian Wahyuni

NIP 196210221988032001

Dokumen terkait