• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. KONSEP PEMIKIRAN DESAIN

D. Pemilihan Media

1. Media Cetak

2. Media Luar Ruang

a. Baliho

b. Vertical Banner

c. Spanduk 3. Media Online

a. Jejaring sosial (Facebook dan Twitter)

b. Website c. Web banner 4. Media Percetakan a. Poster b. Stiker c. X-Banner d. Bag

commit to user e. Flyer f. Notes g. Backdrop 5. Merchandise a. T-shirt b. Mug c. Pin d. Gantungan Kunci e. Gantungan Flashdisk f. Garskin g. Jam h. Mouse Pad i. Voucher

E. Target Market

Target market adalah sasaran yang dituju. Dalam konsep pemasaran, pasar sasaran adalah sasaran yang ditentukan dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep segmentasi pasar. Dalam hal ini yang menjadi target market adalah:

1. Geografis : Surakarta

2. Demografis

a. Jenis kelamin : Pria dan Wanita b. Usia : 21 - 28 tahun

c. Pekerjaan : Mahasiswa, pengusaha muda, karyawan swasta d. Status ekonomi : Menengah dan menengah ke atas

commit to user

commit to user

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Desain

1. Pengertian Desain

Desain merupakan sebuah kata dengan banyak makna. Dalam konteks komunikasi visual, desain sudah menjadi bagaian dari tim dalam industri komunikasi. Dunia advertising, publikasi majalah dan surat kabar, pemasaran, dan public

relations, dan yang pasti design juga sudah menjadi salah satu aspek yang

berpengaruh dalam membentuk perilaku suatu masyarakat dan perkembangan ekonominya.

Desainer grafis menggunakan kata (huruf), gambar serta elemen-elemen grafis lain untuk berkomunikasi. Seni mereka merupakan ekspresi verbal-visual. Desainer grafis menjembatani antara klien dengan sebuah pesan yang dikirim ke target sasaran secara visual. Atas nama klien, desainer memberikan informasi, membujuk, mengingatkan, atau menjual dalam bentuk iklan informatif, iklan persuasif, dan iklan pengingat.

Tanpa memerhatikan tugas yang spesifik, desainer grafis mempunyai dua tujuan yang saling berhubungan. Pertama, menyampaikan sebuah pesan ke khalayak. Kedua, menciptakan desain yang menarik dan menyenangkan yang akan menyempurnakan pesan.

Seperti komunikator yang lain, desainer grafis bekerja membuat pesan yang jelas. Seperti seniman yang lain, desainer grafis berkonsentrasi pada estetika. Tercapainya tujuan-tujuan ini bergantung pada seberapa baik desainer mengerti media desain dan masalah desain yang telah dibuat.

commit to user

Desainer grafis mengambil bagian kata, gambar, dan elemen-elemen grafis lain dan mengaturnya ke dalam komunikasi yang menyatu dalam format.

(M. Suyanto, 2004:27)

2. Struktur Desain

Struktur desain (kerangka desain) biasanya memenuhi syarat sebagai berikut: Memenuhi maksud/fungsi dan kaidah estetika

a. Sederhana

b. Memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya c. Sesuai dengan material yang digunakan

1. Elemen-elemen Desain

Desain atau rancangan pada dasarnya mempunyai arti sebagai sebuah elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklan atau pengemasan. Dapat juga diartikan sebagai usaha deskripsi gagasan bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu benda.

Tata letak atau proses pembuatan layout, adalah merangkai unsur-unsur penunjang menjadi susunan yang menyenangkan dan mencapai suatu tujuan. Layout

juga dapat disebut sebagai bagian seni atau teknik untuk memperindah.

Kaitan layout dengan proses pembuatan iklan sangat erat, karena di dalam

layout terdapat elemen-elemen penting yang harus ada sebagai faktor pendukung bagi

iklan yang akan dibuat. Elemen-elemen penting tersebut adalah sebagai berikut:Judul Judul merupakan suatu kata atau gambaran yang dicetak tebal dan besar. Kemudian diletakkan di atas teks (naskah) atau bagian lain dalam sebuah iklan.

commit to user a. Ilustrasi

Ilustrasi berarti gambar yang dipergunakan untuk memberi penjelasan atas suatu maksut atau tujuan secara visual. Dalam perkembanganya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi juga dapat menghiasi ruang kosong.

b. Keterangan gambar

Pada bagian ini biasanya menggunakan huruf yang kecil, dan ditempatkan di atas atau di bawah tulisan ataupun ilustrasi yang semuanya berfungsi untuk menerangkan gambar dengan jelas.

c. Naskah (teks)

Materi ini berupa pesan utama yang disampaikan kepada penikmat iklan untuk dapat menarik perhatian masyarakat, yang nantinya diharapkan ingin membeli produk yang ditawarkan tersebut.

d. Logo

Pada hal ini logo mempunyai fungsi yang cukup penting karena mewakili dan sebagai simbol perusahaan yang harus ditonjolkan dalam penyampaian pesan. Karena bila logo tersebut sudah sangat dikenal masyarakat, mereka akan dengan sendirinya memakai produk itu tanpa ada penawaran lebih lanjut.

2. Aspek-aspek dalam Desain

Dalam sebuah proses desain yang kita lihat saat ini, perkembangan desain kian lama kian pesat, baik dari segi estetika maupun teknik layout-nya. Apalagi didukung dengan fasilitas yang semakin maju sehingga memudahkan kita untuk bisa bereksperimen lewat karya yang dibuat. Kedua hal di atas tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Untuk dapat menghasilkan desain yang baik perlu adanya

commit to user

penghayatan seni yang kreatif dan inovatif. Agar dapat memenuhi semua hal tersebut, seorang desainer membutuhkan pengalaman dan juga masukan dari berbagai pihak. Karena tiap orang mempunyai pendapat yang berbeda, sehingga kita harus bisa menerima dengan rendah hati bila desain yang kita buat tidak diterima oleh suatu kelompok tertentu.

Dalam proses desain terdapat beberapa dasar pokok yang perlu diperhatikan, sebagai pendukung baik tidaknya yang akan dibuat, antara lain:

a. Proporsi

Proporsi merupakan bagian atau ukuran, yang mana pada bagian atau ukuran tersebut mampu mewakili unsur-unsur garis, warna, pola, bentuk, dan sebagainya. Pembentukan proporsi pada desain yaitu menyelaraskan hubungan yang harmonis antara elemen-elemen penyusun tata letak desain, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menarik untuk dapat meningkatkan nilai jual.

b. Keseimbangan

Dalam desain, keseimbangan berarti penataan elemen desain dengan pertimbangan keserasian dan juga padanan. Keseimbangan ini dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, kecerahan, atau kegelapan warna.

c. Kontras

Kontras adalah perlawanan. Kekontrasan merupakan pertimbangan untuk menyatakan sesuatu yang ingin disampaikan sebagai unsur yang lebih menonjol. Unsur yang lebih menonjol tersebut diharapkan dapat menarik perhatian secara khusus, untuk mengutamakan unsur terpenting dari apa yang ingin disampaikan.

commit to user d. Kesatuan

Unsur yang digunakan dalam desain harus memiliki hubungan satu sama lain dalam suatu rancangan, sehingga memberi kesan kesatuan. Kesan tersebut diperoleh dengan pengelompokan unsur-unsur yang memiliki hubungan.

e. Harmoni

Harmoni dalam pembuatan desain dibentuk dengan adanya pembuatan layout

yang memiliki kesatuan, dan secara keseluruhan harus memerhatikan efek kesatuan.

5. Komposisi dalam Desain a. Garis

Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati permukaan. Alatnya antara lain pensil, ballpoint, pointed brush, keyboard,

mouse, dan sebagainya. Garis dapat juga merupakan potongan di permukaan

yang keras, yang biasa disebut grafir. Garis juga didefinisikan sebagai titik-titik yang bergerak. Selain itu, garis juga disebut sebagai jalur terbuka.

b. Bentuk

Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau sesuatu (jalur) yang tertutup. Banyak cara melukiskan bentuk pada permukaan dua dimensi. Salah satu caranya adalah dengan garis. Garis dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk yang datar, seperti lingkaran (bola), elips, silinder, piramid, atau kubus. Bentuk dapat menggambarkan sesuatu yang ingin disampaikan. Misalnya bentuk lingkaran yang menunjukkan kesatuan, segi empat yang menggambarkan kestabilan, piramid terbalik menunjukkan hal yang labil, dll.

commit to user

Bentuk dapat diisi dengan warna, nada, atau tekstur. Bagaimana bentuk tersebut digambarkan akan menampilkan kualitasnya.

c. Warna

Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif. Empat warna bukan hitam putih: CMYK (cyan, magenta, yellow, black) akan meningkatkan efektivitas dan biaya iklan. Dengan demikian, desain yang dirancang sesuai dengan warna yang disukai pasar akan memberikan keunggulan bersaing dalam periklanan. Warna sulit dikendalikan ketika menampilkan pada layar multimedia, baik di televisi maupun di web.

d. Kontras nilai

Nilai digunakan untuk menggambarkan rentang kecerahan dan kegelapan sebuah elemen visual. Hubungan antar satu elemen dengan elemen lain yang berkaitan dengan kecerahan dan kegelapan disebut kontras nilai. Kontras nilai memberikan citra dan persepsi secara rinci. Kita membutuhkan kontras nilai untuk membaca kata atau tulisan pada suatu layar multimedia. Tulisan pada layar yang mempunyai nilai hampir sama membuat kita kesulitan bahkan tidak bisa membacanya. Gunakan nilai kontras. Misalnya, jika tipe tulisan putih, maka layar berwarna hitam. Perbedaan kontras nilai akan memberikan efek yang berbeda baik visual maupun emosional. Jika rentang kontras sempit maka disebut kontras rendah, jika nilai tinggi disebut kontras tinggi.

e. Tekstur

Tekstur merupakan kualitas permukaan atau papan atau kertas atau halaman elektronik. Di dalam seni, tekstur dikategorikan menjadi dua, yaitu tekstur

commit to user

permukaannya dengan jari kita. Sedangkan tekstur visual adalah ilusi. Tekstur tersebut memberikan impresi yang sederhana dari tekstur yang nyata.

f. Sinar

Sinar merupakan unsur yang lebih banyak digunakan untuk mengolah foto. Untuk foto yang kurang jelas sinarnya, perlu adanya penambahan komposisi sinar agar sesuai dengan foto yang diharapkan. Penerapan komposisi sinar sangat beraneka ragam, tergantung dari kebutuhan desainer.

g. Tata letak

Komposisi tata letak merupakan pengaturan elemen desain dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedikit penataan ulang atas elemen-elemen mekanis dalam multimedia dapat meningkatkan kemampuannya menarik perhatian. Misalnya dalam membuat desain brosur, foto-foto akan lebih tepat bila diletakkan di sebelah kiri.

6. Unsur-unsur Pembentuk Desain a. Huruf (tipografi)

Tipografi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia desain grafis, khususnya di bidang desain cetak. Frank Jefkins dalam buku “Periklanan” berpendapat: “Tipografi adalah seni memilih huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia; menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai naskah untuk typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.”

commit to user

Ada yang berpendapat bahwa: “Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif”.

Ada juga pendapat bahwa: “Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan citra tanpa kesan secara verbal. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik”.

Huruf diberi nama dengan nama penemunya. Gromendel membagi huruf-huruf menjadi 5 kelompok:

1) Roman

Sifatnya serius, kaitnya melengkung. Contoh: Times New Roman.

2) Bodoni

Sifatnya semi serius, agak kaku. Kaitnya tegak lurus. Contoh: Bookman Old Style.

3) Egyptyan

Kesannya misterius, keras, tegas. Kaitnya tebal. Contoh: Pirates

4) Sans Serif

Kesannya ringan, santai. Tanpa kait. Contoh: Arial

5) Dekoratif

commit to user Contoh: Rage italic.

b. Ilustrasi

Pengertian ilustrasi adalah gambaran atau wujud lain yang menyertai teks. Ilustrasi dan teks merupakan satu kesatuan dengan tujuan untuk menjelaskan teks. Ilustrasi bisa merupakan hal utama atau tambahan di dalam desain. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penerang, penjelas, serta penghias dalam buku sehingga menimbulkan rangsangan dan daya tarik bagi pembaca.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilustrasi dapat mendukung sebuah makna desain, karena iliustrasi dapat menyampaikan kalimat yang panjang sebagai suatu gambar nyata dan punya daya tarik. Sehingga, besar kemungkinan masyarakat akan tertarik untuk memperhatikan iklan, dan akan dapat mengevaluasi iklan tersebut sesuai dengan pengamatannya sendiri.

Ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, ilustrasi hubungan tanda, dan ilustrasi simbol. Ilustrasi hubungan tanda adalah ilustrasi yang menggunakan tanda lebih spesifik daripada ilustrasi gambar bermakna. Suatu obyek merupakan tanda dari sesuatu. Penggunaan ilustrasi harus sesuai dan letak yang proporsional dengan elemen desain lainnya.

c. Warna

Warna sebagai pelengkap bagi suatu bentuk sebagai penambah kekuatan daya tarik visual. Kekontrasan warna yang khusus adalah panas dan dingin, cemerlang dan suram, cerah dan redup, saling melengkapi dan saling bertentangan. Setiap pribadi bereaksi secara individual terhadap warna, efek dari suatu warna atau kombinasi yang selalu berlainan.

Warna harus dipakai dalam jumlah yang benar. Satu atau dua warna sudah cukup menonjolkan sesuatu. Pemakaian warna yang terlalu banyak atau

commit to user

terlalu banyak cetakan dalam warna, dapat merusak wajah barang cetakan tersebut.

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari perkataan bahasa Latin communicatio yang berarti „pemberitahuan‟ atau „pertukaran pikiran‟. Jadi secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran/pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). (Rosady Ruslan, 2001:77)

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik secara langsung/lisan maupun tidak langsung/melalui media. (Onong Uchjana Effendi, 1986:6)

Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna. (Phil Astrid S. Susanto, 1985:1)

Beberapa teori lain yang perlu kita perhatikan adalah teori dari William Al Big

(Public Opinion), yaitu: “Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang

yang berarti di antara individu”. Sedangkan menurut Noel Gist (Fundamental and

Sociologist), Komunikasi adalah: “Interaksi sosial yang meliputi pengoperan arti-arti

dengan jalan menggunakan lambang.

2. Elemen Komunikasi

Ada sembilan elemen penting dalam komunikasi. Dua elemen menggambarkan pihak-pihak utama dalam komunikasi yaitu pengirim dan penerima.

commit to user

Dua elemen lainnya menunjukkan alat-alat komunikasi utama, yaitu pesan dan media. Empat elemen yang lain lagi menunjukkan fungsi utama komunikasi, yaitu penulisan dalam bentuk sandi, membaca tulisan sandi, tanggapan, dan umpan balik. Sedangkan satu elemen terakhir menunjukkan adanya gangguan dalam sistem. Elemen-elemen tersebut adalah:

a. Pengirim (sender)

Pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain. b. Penulisan dalam bentuk sandi (enconding)

Proses mengungkapkan pendapat ke dalam bentuk-bentuk simbolik. c. Pesan (message)

Serangkaian simbol yang dikirim oleh pengirim. d. Media

Saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan-pesan dari pengirim kepada penerima.

e. Pembaca sandi (decoding)

Proses ketika penerima mengartikan simbol-simbol yang dikirim oleh pengirim. f. Penerima (receiver)

Pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim (disebut juga pendengar atau tujuan)

g. Tanggapan (response)

Serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau mendengar pesan-pesan yang dikirimkan oleh pihak pengirim.

h. Umpan balik (feedback)

Bagian dari tanggapan penerima bahwa penerima itu mengkomunikasikan kembali kepada pengirim.

commit to user i. Gangguan (noise)

Distorsi yang tak terduga selama proses komunikasi, mengakibatkan penerima memeroleh pesan berbeda dari yang dikirimkan pengirim.

(Philip Kotler,1988:238)

Model-model di atas menekankan faktor-faktor penting dalam komunikasi yang efektif. Pengirim harus tahu mana yang ingin mereka jangkau dan tanggapan apa yang mereka inginkan. Mereka harus pandai menyandikan pesan mereka serta memperhitungkan kecenderungan khalayak sasaran dalam membaca simbol pesan mereka. Mereka harus menyediakan saluran-saluran umpan balik, sehingga mereka bisa mengetahui tanggapan khalayak terhadap pesan mereka.

Agar pesan efektif, maka proses penyandian pesan dari pengirim harus bertautan dengan proses pembacaan sandi dari penerimanya. Menurut Wilbur Schramm, pesan harus merupakan simbol-simbol penting yang dikenal dengan baik oleh penerima. Apabila pengalaman pengirim makin mirip dengan penerima, pesan pengirim akan lebih efektif. Suatu sumber dapat menyandikan pesan-pesannya dan pihak penerima dapat membaca pesan itu hanya berdasarkan pengalaman masing-masing. Inilah beban yang diterima oleh komunikator dari tingkat sosial, seperti mereka yang berkecimpung dalam bidang periklanan yang hendak berkomunikasi secara efektif dengan tingkat sosial yang lain, misalnya pekerja pabrik.

Kewajiban pengirim adalah mengusahakan supaya pesan-pesannya dapat sampai pada penerima. Ada gangguan-gangguan yang tak bisa diabaikan, misalnya masyarakat penerima dihadapkan lebih dari 1500 pesan komersial dalam sehari, selain persoalan-persoalan yang harus mereka ikuti. Para anggota masyarakat mungkin tidak menerima pesan yang diharapkan karena tiga hal. Pertama, perhatian yang selektif. Dalam hal ini mereka tidak akan memerhatikan segala sesuatu di sekeliling mereka.

commit to user

Yang kedua adalah penyimpangan selektif, mereka akan menyalahtafsirkan pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar. Yang ketiga adalah ingatan selektif. Mereka hanya menyerap sebagian kecil pesan yang sampai pada mereka. (Philip Kotler, 1988:240)

3. Langkah Pengembangan Komunikasi

Langkah-lagkah pokok dalam mengembangkan komunikasi yang efektif dan menyeluruh bagi seorang komunikator, yaitu:

a. Mengidentifikasi khalayak sasaran (target audience) b. Menentukan tujuan komunikasi

c. Merancang pesan

d. Menyeleksi saluran-saluran komunikasi e. Menentukan anggaran promosi

f. Menentukan bauran promosi g. Mengukur hasil promosi

h. Mengelola dan mengoordinasi proses komunikasi

C. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi berasal dari kata promvere (Latin) atau promotion (Inggris), adalah salah satu dari bauran pemasaran (marketing mix) yang berfungsi merangsang penjualan, berbentuk komunikasi yang informatif dan persuasif sekaligus.

Promosi adalah komponen dari bauran komunikasi pemasaran (marketing

comunicationmix), yaitu suatu perpaduan antara periklanan, penjualan, dan publisitas.

commit to user

Robinson, pimpinan perusahaan promosi penjualan mengatakan, “Iklan menciptakan lingkungan yang mendukung dan kami mendorong produk hingga ke ujung saluran. Saya tahu kelihatannya berlebihan, namun promosi orang mengitari tempat pembayaran (cash register). (Rapp, Stan & Tom Collins, 1995:113)”

2. Tujuan Promosi

Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran, dijabarkan secara rinci bahwa tujuan promosi adalah sebagai berikut:

a. Menginformasikan

1) Menginformasikan pasar mengenai produk baru 2) Memperkenalkan cara pemakaian baru suatu produk 3) Menyampaiakan perubahan harga kepada pasar 4) Menjelaskan cara kerja produk

5) Menjelaskan jasa-jasa yang disediakan 6) Memutuskan kesan yang salah

7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli 8) Membangun citra perusahaan

b. Membujuk pelanggan sasaran 1) Membentuk pilihan merek

2) Mengalihkan pilihan ke merek lain

3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk 4) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman c. Mengingatkan

1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan mungkin akan dibutuhkan dalam waktu dekat

commit to user

2) Mengingatkan pembeli mengenai tempat-tempat yang menjual produk perusahaan

3) Membuat pembeli tetap ingat walau tidak ada kampanye iklan 4) Menjaga agar ingatan pembeli jatuh pada produk perusahaan

Promosi diharapkan mampu membangkitkan minat konsumen untuk melakukan tindakan pembelian yang pada akhirnya meningkatkan penjualan. (Fandy Tjiptono, 1995:200)

Sementara itu, Rossiter dan Percy mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

a Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (Category need) b Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada

konsumen (Brand awareness)

c Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (Brand attitude)

d Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (Brand purchase intention) e Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilition) f Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning)

Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya orang untuk dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli, dan selalu ingat akan produk tersebut.

3. Bauran Promosi (Promotion Mix) a. Periklanan (Advertising)

Adalah semua bentuk penyajian non-personal, ide-ide, promosi barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

commit to user

Adalah insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

c. Publisitas (Publicity)

Berbagai macam program untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau merek sebuah produk.

d. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Adalah interaksi langsung dengan satu atau lebih calon pembeli untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan dengan tujuan untuk melakukan penjualan.

e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Penggunaan surat, telepon faksimili, e-mail, dan alat komunikasi non personal lainnya untuk melakukan komunikasi dan mendapatkan tanggapan secara langsung dari pelanggan dan calon pelanggan.

(Philip Kotler, 1988:237).

D. Brand Activation

1. Pengertian Brand Activation

Untuk dapat mengkomunikasikan brand kepada konsumen, perusahaan menggunakan komunikasi internal dan eksternal yaitu antara lain dengan sales

promotion, events, public relations, direct maerketing, (pengiriman katalog, surat,

telp, fax, atau email), corporate sponsorship yaitu penawaran produk/jasa dengan bekerja sama dengan periusahaan lain sebagai sponsor, dan advertising yaitu cara untuk memperkenalkan produk/jasa melalui segala macam iklan (Schlutz dan Barnes, 1999:45).

commit to user

Saat ini sedang marak sebuah cara baru dalam rangka mengkomunikasikan

brand yaitu Brand Activation. Brand activation adalah salah satu bentuk promosi

merek yang mendekatkan dan interaksi merek dengan penggunanya melalui aktivitas pertandingan olahraga, hiburan kebudayaan, sosial, atau aktivitas publik yang menarik perhatian lainya. Dalam konsep Connected Marketing seperti yang dikemukakan penulisnya, Justin Kirby dan Paul Marsden, event atau Brand Activation merupakan salah satu hubungan dalam menciptakan buzz marketing atau pembicaraan (word of

mouth) yang positif tentang perusahaan, produk atau jasa oleh media dan publik.

Para pemasar menggunakan brand activation atau event marketing untuk membina hubungan dengan para konsumen, meningkatkan ekuisitas merek, dan memperkuat ikatan dengan dunia perdagangan. Dengan kata lain, keberhasilan event sangat tergantung pada kesesuaian antara merek, event, dan pasar sasaran. Karena itu, sebagaimana halnya dengan setiap keputusan komunikasi pemasaran lainnya, titik awal brand activation yang efektif adalah menentukan pasar sasaran dan menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh suatu event. Event pemasaran tidak akan bernilai

Dokumen terkait