• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. LANDASAN TEORI 1. Peran Guru Geografi

3. Kajian Geografi Terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup

Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup adalah program pendidikan untuk membina peserta didik agar memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap dan tingkah laku secara rasional dan bertanggung jawab tentang pengarauh timbale balik antara penduduk dengan lingkungan

dalam berbagai aspek kehidupan (Sunarko, 2007:6). Pelaksanaan pembelajaran PLH dilakukan dengan pendekatan monolitik dan integratif. Pendekatan monolitik dimana PLH merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri. Sedangkan pembelajara PLH dengan pendekatan terintegratif adalah PLH terintegrafi dalam bidang studi IPA, IPS, Penjaskes dan Bahasa Indonesia (cuchuz.blogspot.com/1/28/2010).

Definisi geografi menurut para pakar geografi dalam seminar dan lokakarya di Semarang tahun 1988 adalah ilmu yang mempengaruhi persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Geografi memandang lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan biologis dan lingkungan sosial. Dengan adanya geografi, kita akan berusaha memahami dan membahas hubungan-hubungan yang ada serta keadaan saling mempengaruhi antara manusia bagi kehidupan manusia.

Menurut Suharyono (2006: 105) tujuan pembelajaran geografi di sekolah meliputi tiga aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap (afektif). Sasaran pencapaian pembelajaran bidang afektif meliputi:

a. Menumbuhkan pengenalan dan cinta akan tanah air serta menanamkan rasa cinta dan hormat pada sesama manusia

b. Memberikan kemampuan untuk membudayakan alam sekitar, serta menanamkan kesadaran dan keharusan kerja dan berusaha untuk dapat menikmati dan memanfaatkan kekayaan alam sekitar

c. Memupuk kesadaran ekologi (lingkungan)

d. Menanamkan pengertian tentang potensi lingkungan dan kemungkinan usaha yang ada dalam lingkungan serta mengembangkan pandangan luas dan cita-cita yang rasional dalam mengkreasikan lapangan kerja.

Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah untuk mata pelajaran IPS (Geografi) SMP/MTs kelas VIII semester 1, terdapat Standar Kompetensi 1 yaitu Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Pada Kompetensi Dasar 1.3 Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangnnya dalam pembangunan berkelanjutan dengan materi pokok Pelestarian Lingkungan Hidup.

a. Pengertian Lingkungan Hidup

Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu organisme hidup (biotik faktor) atau variabel-variabel yang tidak hidup (abiotik faktor) misalnya suhu, curah hujan, panjangnya siang, angin, serta arus-arus laut (Mulyanto, 2007:1). Menurut UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengolahan Lingkungan Hidup dalam pasal 1 ayat (1), lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Lingkungan menurut Munadjat Danusaputra adalah semua benda dan kondisi termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Sedangkan menurut Soemarwoto, lingkungan adalah jumlah

semua benda kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita (Abdurrahman, 1983: 8).

b. Unsur-unsur Lingkungan Hidup

Menurut Abdurahman (1983: 9-10), pada dasarnya lingkungan digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:

1) Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik adalah segala sesuatu disekitar kita yang berbentuk benda mati yang termasuk dalam unsur alam yang mempengaruhi kehidupan manusia seperti; iklim, air, tanah, dan relief permukaan bumi.

2) Lingkungan Biologi

Lingkungan biologi adalah sesuatu yang berada disekitar manusia yang berupa organisme hidup lainnya dengan segala jenis dan bentuknya selain manusia sendiri seperti; binatang, tumbuh-tumbuhan, jasad renik (plankton), dll.

3) Lingkungan Sosial dan Budaya

Lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial yang akan berperan dalam perubahan lingkungan demi memenuhi keperluan hidup manusia.

c. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup

Soemarwoto (1987) menyebutkan bahwa kerusakan lingkungan atau degradasi lingkungan merupakan tanda-tanda telah dilampauinya daya

dukung lingkungan (Budiyanto, 2003: 22). Bentuk kerusakan lingkungan hidup diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Gunung Meletus

Gunung meletus (erupsi) adalah aktivitas gunung berapi yang mengeluarkan materi berupa bahan padat, cair, dan gas dari dapur magma ke permukaan bumi.

2) Gempa Bumi

Gempa bumi adalah suatu peristiwa pelepasan energi gelombang seismik secara tiba-tiba diakibatkan oleh adanya deformasi lapisan lempeng tektonik yang terjadi pada kerak bumi (http://www.e-dukasi.net/10/10/2009).

3) Badai Siklon

Siklon adalah tekanan udara rendah berupa angin taifun atau badai, terdapat dua jenis siklon yaitu siklon di daerah lintang sedang dan siklon di daerah lintang rendah (tropik) (Sunarko, 2007:53).

4) Kerusakan Hutan

Kerusakan hutan diakibatkan oleh kegiatan manusia seperti pemanfaatan sumber daya hutan secara berlebihan, penyempitan hutan, penebangan hutan dan pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman atau kegiatan pertambangan (Sunarko, 2007:54).

5) Pencemaran

Menurut Sunarko (2007), pencemaran atau polusi adalah berubahnya keadaan alam karena unsur baru atau meningkatnya unsur-unsur tertentu sehingga menimbulkan gangguan terhadap kualitas lingkungan hidup bahkan mengakibatkan kerusakan ekosistem. Ada beberapa macam pencemaran, yaitu.

a) Pencemaran udara

Pencemaran udara adalah terganggunya unsur-unsur udara karena polutan yang bersumber dari asap industri, pesawat terbang, kendaraan bermotor, bau sampah, pembaaran sampah, kebakaran hutan, dll.

b) Pencemaran suara

Pencamaran suara adalah terganggunya ketenangan lingkungan karena bisingnya suara mesin kendaraan bermotor dan aktivitas industri.

c) Pencemaran air

Pencemaran air menurut Fardiaz dalam Sunarko (2007), adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal. Pencemaran lingkungan meliputi kualitas air sumur, air sungai, danau dan air laut

Pencemaran tanah dapat terjadi karena kontaminasi cairan kimia berbahaya, pemakaian detergen, debu-debu radioaktif dan buangan industri lainnya.

6) Banjir

Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan yang biasanya kering oleh air yang berasal dari sumber-sumber air yang ada disekitarnya seperti meluapnya air sungai ke lingkungan sekitarnya akibat curah hujan yang sangat tinggi juga diakibatkan oleh manusia yang membuang sampah sembarangan, adanya bangunan di bantaran sungai, tertutupnya daerah resapan air, dan juga rusaknya hutan bakau (http://www.e-dukasi.net/10/10/2009).

7) Tanah Longsor

Tanah longsor merupakan bagian dari gerakan tanah yang menyebabkan berpindah atau bergesernya massa tanah dari daerah energi potensial tinggi ke daerah dengan potensial rendah. longsoran merupakan hal umum terjadi sejak bumi ada (http://www.e-dukasi.net/10/10/2009).

d. Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu upaya pengelolaan lingkungan yang dapat diartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara dan atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya (Budiyanto, 2003: 35). Untuk mendapat mutu lingkungan yang baik,

usaha kita adalah memperbesar manfaat lingkungan dan atau memperkecil resiko lingkungan.

e. Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup berdasar pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengolahan Lingkungan Hidup yang tercantum dalam pasal 1 ayat (3), pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Menurut Budiyanto (2003, 61), hakekat pembangunan adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan mencakup tiga hal penting, yaitu sebagai berikut:

1) Kemajuan lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan dan lain-lain; 2) Kemajuan batiniah seperti pendidikan, rasa aman, rasa keadilan, rasa

sehat;

3) Kemajuan yang meliputi seluruh rakyat yang tercermin dalam perbaikan hidup berkeadilan sosial.

Menurut penelitian Yuane Firstie K. menunjukan bahwa kontribusi materi ajar geografi tentang lingkungan hidup berpengaruh positif terhadap sikap siswa tentang kepedulian lingkungan hidup. Kontribusi materi ajar geografi terhadap penanaman sikap siswa terhadap kepedulian lingkungan hidup mencapai 39,1%. Dalam penelitian tersebut menunjukan bahwa penguasaan siswa terhadap materi ajar geografi tentang lingkungan hidup

sebanyak 70,8% siswa dan sebagian besar siswa memiliki sikap yang baik dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Dokumen terkait