• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Kajian Kewirausahaan

1. Pengertian Kewirausahaan

Menurut Peter F. Drucker dalam Kasmir (2011: 20) mengatakan bahwa, kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Sedangkan Zimmerer dalam Kasmir (2011: 20) mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi

21

dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda, kreatif dan inovatif dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. Kewirausahaan merupakan suatu kemapuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan mencipkatakan memerlukan adanya krativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut akhirnya mempu memberikan kontribusi bagi masyarakat.

2. Pengertian Wirausahawan

Menurut Kasmir (2011: 19) wirausahawan atau enterpreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.

Sementara itu, menurut Rhenald Kasali, dkk (2010: 12)

enterpreneur adalah seorang yang berusaha dengan berani dan kegigihan

sehingga usahanya mengalami pertumbuhan. Dari kedua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa wirausahawan adalah orang yang berani dan gigih mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan sehingga usahanya mengalami pertumbuhan. Seorang wirausahawan selalu berusaha mencari, memanfaatkan, dan menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Wirausahawan harus

22

memiliki kemampuan yang kreatif dan inovatif dalam menemukan dan meciptakan ide.

Seorang wirausahawan perlu memiliki karakter-karakter dasar. Menurut McGraith & Mac Millan dalam Rhenald Kasali, dkk ( 2010: 18-19), karakter tersebut adalah action oriented atau bukan tipe menunda, berpikir simpel, selalu mecari peluang baru, mengejar peluang dengan disiplin tinggi, hanya mengambil peluang yang tebaik, fokus pada eksekusi, dan memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti.

Resiko adalah bagian dari kehidupan seorang wirausaha sehari-hari. Resiko itu berujung pada aspek finansial yang dapat mematikan usaha, yang tidak bisa diatasi, bahkan dapata merusak reputasi dan kepercayaan diri. Hanya manusia kreatif yang dapat lolos dari bencana dan kerugian. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami kerugian dan akhirnya bangkrut. Namun banyak juga wirausahawan yang berhasil lolos dari keterpurukan dan sukses karena ketekunannya. Keberhasilan atas usaha yang dijalankan memang merupakan harapan pengusaha.

Seorang wirausahawan adalah orang yang kreatif dan mampu melihat peluang-peluang bisnis yang menguntungkan dan mampu menyediakan kebutuhan yang tepat untuk para konsumen. Wirausaha dapat dikatakan berhasil dijelaskan oleh Kasmir (2011: 30-31) bahwa wirausaha,

”Memiliki visi dan tujuan yang jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi, berani mengambil resiko, kerja keras, bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang, komitmen pada berbagai

23

pihak, mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak”.

Seorang wirausaha harus memiliki visi dan tujuan yang jelas dalam menjalankan usahanya. Dengan menetapkan visi dan tujuan maka wirausaha dapat menentukan langkah yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Dalam rangka mewujudkan tujuan dan visi seorang wirausaha mampu berinisiatif dan selalu proaktif. Tidak hanya menunggu suatu yang telah terjadi tetapi wirausaha lebih dulu menciptakan ide-ide dalam memecahkan sebuah masalah dan mampu mencari peluang dalam meningkatkan usaha dan menjadi pelopor dalam rangka meningkatkan pendapatan usaha.

Seorang wirausaha berorientasi pada prestasi yang membuat mereka berpikir selalu ingin sukses dan selalu menginginkan yang terbaik dari yang kemarin. Peningkatan kinerja dan pelayannan kepada pelanggan mejadi hal yang utama dalam menjalankan usaha. Aktivitas usahanya selalu diperhatikan dan bertekat untuk melayani pelanggan lebih baik dari sebelumnya.

Wirausaha hendaknya berani mengambil resiko seberat apapun resiko tersebut baik dari segi uang maupun waktu. Banyak resiko-resiko yang akan dihadapi oleh para wirausaha salah satunya adalah kebangkrutan. Seorang wirausaha selalu tidak pantang menyerah lantaran resiko yang akan mereka hadapi. Ketika hal buruk terjadi pada usahanya

24

maka pengusaha bergegas untuk membangkitkan lagi usaha yang mulai terpuruk ataupun bangkrut.

Wirausaha yang sukses adalah seorang pekerja keras. Menjadi pengusaha pekerjaannya tidak terpaut waktu. Seorang pengusaha yang pekerja keras akan menggunakan sebagian besar waktunya untuk mengelola dan mengatur usahanya serta menciptakan ide-ide baru dan merealisasikannya kedalam bentuk usaha. Realisasi ide-ide baru tersebut akan menjadi peluang dalam menjalankan usahanya. Pengusaha yang sukses selalu menyelesaikan masalah dan tidak ada kata pantang menyerah dalam menjalankan usahanya.

Rasa tanggung jawab perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan yang sukses. Pengusaha hendaknya bertanggung jawab atas segala aktivitas yang dijalankan khususnya pada usahanya. Tanggung jawab ini tidak terbatas pada hal yang material saja tetapi juga moral. Sebagai pengusaha banyak bersinggungan dengan pihak lain. Tidak lari dari permasalahan yang menyangkut orang banyak dan pihak yang terkait dalam masalah itu adalah hal yang harus dilaksanakan oleh pengusaha. Pembinaan moral dan manajemen emosi yang baik mendukung terciptanya suasana yang nyaman ketika berhadapan dengan pihak lain yang berkaitan dengan usahanya.

Berhubungan dengan tangguang jawab secara moral maka wirausaha yang sukses dapat menjaga komitmennya pada berbagai pihak. Menepati janji dengan berbagai pihak merupakan kewajiban yang harus

25

dilakukan. Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak baik yang berhubungan langsung dengan bidang usaha maupun tidak. Hal ini akan menguntungkan bagi pengusaha untuk meningkatkan usahanya. Hubungan baik yang dijalankan antara lain hubungan baik dengan pelanggan, distributor, produsen, pemerintah maupun masyarakat luas.

3. Strategi Pemasaran

Strategi adalah langkah-langkah yang harus dijalani untuk mencapai sebuah tujuan. Seorang wirausaha menjalankan strategi pemasaran agar barang/jasa yang mereka tawarkan dapat memuaskan pelanggan. Dalam proses merencanakan strategi pemasaran, seorang wirausaha perlu mempertimbangkan peluang dan ancaman yang akan dihadapi. Menurut Kasmir (2011: 188) menyatakan bahwa, pelaksanaan strategi pemasaran dibagi ke dalam strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan distribusi, serta strategi promosi. Kegiatan pemasaran oleh para wirausahawan tidak terlepas dari strategi-strategi tersebut dan masing-masing strategi saling berhubungan erat satu sama lain.

Memiliki sebuah usaha pastilah ada produk berupa barang/ jasa yang mnjadi ciri khas sebuah perusahaan baik dari tampilan bentuk, isi dan nama produk. Strategi produk dilakukan dalam rangka mengembangkan produknya. Menurut Kasmir (2011: 189-190) yang perlu dilakukan dalam strategi produk adalah menemtukan logo dan motto, menciptakan merek, menciptakan kemasan dan keputusan label. Mendisain logo, motto, merek,

26

kemasan dan label perlu adanya kreativitas. Disain yang dibuat harus memilki arti, mudah diingat, menarik dan orisinil. Hal ini akan menarik perhatian konsumen untuk mencoba barang/ jasa yang ditawarkan dan juga konsumen mudah mengingat produk yang ditawarkan. Selain itu, kualitas produk harus selalu dijaga kualitasnya sehingga pelanggan tidak merasa dirugikan.

Setelah memiliki produk yang menarik bagi pelanggan maka langkah selanjutnya adalah menentukan harga. Adapun tujuan menentukan harga untuk sebuah produk menurut Kasmir (2011: 191-192) adalah untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba, memperbesar market share, pertimbangan mutu produk, dan karena persaingan. Tujuan bertahan hidup diartikan sebagai penentuan harga semurah mungkin sehigga produk yang ditawarkan laku di pasaran tetapi harga yang ditetapkan masih dapat menguntungkan bagi perusahaan. Dengan harga murah dan kualitas barang dapat bersaing, maka penjualan akan meningkat sehingga laba menjadi maksimal. Penentuan harga yang murah diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan dapat memperbesar atau memperluas

market share. Penentuan harga juga dapat dilihat dari mutu produk.

Menentukan harga yang tinggi mengesankan bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang lebih bagus dari pesainya. Harga yang ditetapkan diharapkan bisa lebih kompetitif dibandingkan dengan harga yang ditawarkan pesaing.

27

Distribusi produk berfungsi sebagai penyaluran produk dari produsen ke konsumen atau pelanggan. Strategi distribusi penting dilakukan dalam upaya perusahaan melayani pelanggan lebih cepat dan tepat sasaran. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi menurut Kasmir (2011: 197) yaitu, pertimbangan pembeli atau faktor pasar, karakteristik produk, serta faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan. Perusahaan harus mempertimbangkan masalah jumlah pembeli dan lokasi geografis pendistribusian produknya. Dalam pendistribusian produknya, perusahaan harus mempertimbangkan bentuk dan kondisi dari produknya. Misalnya produk yang tidak tahan lama memerlukan pendistribusian yang cepat. Produk yang mudah rusak didistibusikan secara hati-hati. Produk yang dibuat khusus didistribusikan secara cepat. Menilik dari faktor keuangan produsen atau perusahaan maka perusahaan besar lebih banyak memilih distribusi dengan cara langsung. Sedangkan perusahaan kecil lebih cenderung memal=kai jasa perantara untuk mendistribusikan produknya.

Sarana promosi produk yang dihasilkan oleh perusahaan bertujuan untuk menginformasikan produk mereka kepada konsumen dan menarik perhatian calon komsumen terhadap barang atau jasa yang perusahaan tawarkan. Macam-macam sarana untuk media promosi menurut Kasmir (2011: 198) antara lain, periklanan (advertising), promosi penjualan (sales

promotion), publisitas (publicity), penjualan pribadi (personal selling).

28

billboard di jalan dan tempat strategis; menyebarkan brosur; pemasangan

spanduk; pemasangan iklan melalui media cetak seperti koran, majalah, buku dan lainya; dan pemasangan iklan melalui media elektronik seperti internet, televisi, radio atau lainnya. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik pembeli dengan memberikan harga khusus, undian, hadiah dan promosi lainnya. Publisitas dilakukan perusahaan dengan cara mengikuti bazaar, pameran dan kegiatan lainnya untuk meningkatkan pamor perusahaan supaya dikenal oleh banyak orang. Sedangkan penjualan pribadi dilakukan oleh selesman atau salesgirl yang melakukan penawaran produk dengan cara memperkenalkan langsung kepada konsumen mengenai produk yang ditawarkan.

D. Kajian Optimasi Bisnis melalui Jaringan Internet

Dokumen terkait