• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

3. Kajian Pemahaman Konsep

Istilah pemahaman berasal dari akar kata paham, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pengetahuan banyak, pendapat, aliran, mengerti benar. Adapun istilah pemahaman ini sendiri diartikan dengan proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Dalam pembelajaran, pemahaman dimaksudkan sebagai kemampuan siswa untuk dapat

mengerti apa yang telah diajarkan oleh guru. Dengan kata lain, pemahaman merupakan hasil dari proses pembelajaran.16

Sedangkan menurut Zaenal Arifin pemahaman berasal dari kata dasar paham yang berarti mengerti. Pemahaman merupakan salah satu indikator ketercapaian pembelajaran yang dilaksanakan. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain.17

Pemahaman adalah tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan. Misalnya, menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri, sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan,

16

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 208

17

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 21

atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep.18

Hal ini sejalan dengan penjelasan Carin dan Sund, sebagaimana dikutip oleh Ahmad Susanto, bahwa pemahaman dapat dikategorikan kepada beberapa aspek, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1) Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan menginterpretasikan sesuatu. Ini berarti bahwa seseorang yang telah memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah ia terima. Selain itu, bagi mereka yang telah memahami tersebut, maka ia mampu memberikan interpretasi atau menafsirkan secara luas sesuai dengan keadaan yang ada di sekitarnya, ia mampu menghubungkan dengan kondisi yang ada saat ini dan yang akan datang.

2) Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya sebatas mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang pernah dipelajari. Bagi orang-orang yang telah paham siswa akan mampu memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai.

18

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 126

3) Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri, seperti menterjemahkan, menginterpretasikan, aplikasi dan evaluasi.

4) Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman melibatkan proses mental yang dinamis, dengan memahami ia akan mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, tidak hanya memberikan gambaran dalam satu contoh saja tetapi mampu memberikan gambaran yang lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi saat ini.19

Menurut Ngalim Purwanto, pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini ia tidak hanya hafal secara verbelitas, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang di tanyakan.20

Dalam pembelajaran, pemahaman sebagai kemampuan siswa untuk dapat mengerti apa yang telah diajarkan oleh guru. Dengan kata lain, pemahaman merupakan hasil dari proses pembelajaran. Pembelajaran yang mengarahkan pada upaya pemberian pemahaman

19

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 7

20

Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1990), hlm.44.

pada siswa adalah pembelajaran yang mengarahkan agar siswa memahami apa yang mereka pelajari, tahu kapan, dimana, dan bagaimana menggunakannya.

Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah.21 Suprijono menyatakan bahwa konsep merupakan satu ide yang mengkombinasikan beberapa unsur sumber-sumber berbeda ke dalam satu gagasan tunggal.22

Konsep pada dasarnya memiliki dua sifat, yaitu nyata atau konkret, serta abstrak. Konsep nyata mengandung aspek kebendaan. Sedangkan usul, gagasan, atau pendapat seseorang terhadap suatu hal dapat dikategorikan sebagai konsep abstrak.23

Jadi pemahaman konsep adalah kemampuan menyerap arti dari suatu gagasan yang mewakili objek dan kejadian khusus yang relevan melalui tahap menginterpretasikan, merangkum, menyimpulkan, mengartikan, memberi contoh, dan menjelaskan.

21

Sapriya, dkk, Konsep Dasar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), hlm. 43

22

Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), hlm. 15

23

Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 85

b. Indikator Pemahaman Konsep

Indikator pemahaman menunjukkan bahwa pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan. Dengan pengetahuan, siswa belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghafal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut.

Ada banyak sumber dan pendapat mengenai indikator pemahaman konsep, dan penulis mengambil kesimpulan dari beberapa pendapat tersebut. Bahwa siswa dapat dikatakan memahami suatu materi jika memenuhi beberapa indikator. Indikator dari pemahaman itu sendiri yaitu:

a. Mengartikan adalah memberikan makna dari suatu konsep.

b. Memberikan contoh adalah kemampuan siswa untuk dapat membedakan contoh dan non contoh dari suatu materi. Contoh memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-contoh memberikan

gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.

c. Menjelaskan24 adalah menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri tentang suatu definisi, maksud, contoh dan sebagainya.

d. Menyimpulkan adalah merangkai, menyusun, mengelompokkan gagasan pokok pembicaraan dari uraian panjang menjadi ringkasan yang runtut dan mudah di pahami.

Dokumen terkait