• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1Grand Theory

2.8 Kajian Penelitian Terdahulu

Teknologi tradisional merupakan teknik yang digunakan oleh pengusaha monel untuk memproduksi kerajinan dengan cara yang tradisional dan menggunakan alat yang tradisional pula, alat tradisionalnya adalah desain yang masih menggunakan gambar para pengusaha dan alat bubut masih tradisional.

2. Teknologi Modern

Teknologi modern merupakan teknik yang digunakan oleh pengusaha monel untuk memproduksi kerajinan dengan cara yang lebih modern yaitu dengan memanfaatkan personal computer yang telah diberi sistem win XP dan telah di instal aplikasi corel draw. Aplikasi ini digunakan untuk membuat sketsa motif dan ukiran. Alat penggergaji (andang dan gerindah) menggunakan listrik serta kumparan medan magnet (dinamo).

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud teknologi pada industri monel pada penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk membuat sketsa atau motif dalam suatu proses produksi monel dengan menggunakan teknologi modern dan tradisional.

2.8 Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini memuat berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain baik dalam bentuk jurnal maupun skripsi. Penelitian yang menjadi bahan rujukan dalam menyusun skripsi ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu :

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Septi Dwi

Sulistiana (2013) Universitas Negeri Surabaya

Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal

Terhadap Hasil Produksi Industri Kecil Sepatu dan Sandal di Desa

Variabel jumlah tenaga kerja dan modal mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap hasil produksi pada industri kecil sepatu dan

24

Sambiroto Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

sandal. Apabila jumlah tenaga kerja dan modal yang tersedia bisa memenuhi seluruh kebutuhan dalam proses produksi, maka proses produksi akan berjalan dengan lancar dan akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil produksi. 2 Mudji Astuti dkk Prosiding Call for Paper 2013 : Bidang Studi Pembangunan Peningkatan Produktivitas Usaha Kecil & Menengah (UKM) Berbasis Technology Content Untuk Mendukung Pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 Tingkat pemanfaatan teknologi berbasis technology content pada proses produksi UKM masih rendah, yang tercermin dari belum termanfaatkannya komputer, jaringan internet, email, struktur organisasi dan SOP pada proses produksi UKM. Menurut UKM, pemanfaatan teknologi berbasis technology content yang berpengaruh (penting) bagi peningkatan produktivitas UKM adalah

tecnoware dan humanwa re. Sedangkan, infowa re dan

orga ware dianggap tidak berpengaruh (tidak penting)

bagi peningkatan

produktivitas UKM 3 Anis Arifia Duri

(2014) Fakultas Ekonomi Unesa Kampus Ketintang Surabaya

Modal dan Tenaga Kerja Pengaruhnya

terhadap Hasil Produksi Sepatu

(Studi Kasus di Koperasi Produsen Sepatu

Margosuryo Kota Mojokerto)

1. Berdasarkan hasil uji F, vaariabel modal dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel produksi sepatu pada pengrajin sepatu

koperasi „‟Margo Suryo‟‟.

2. Berdasarkan hasil uji t untuk variabel modal berpengaruh signifikan terhadap produksi dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,31 maka, jika modal bertambah 1% maka produksi bertambah 0,31%. Jadi besarnya produksi sepatu yang dapat diprediksi oleh

25

modal sebesar 0,33%. Untuk variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi. Dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,64 maka jika tenaga kerja bertambah 1% maka produksi bertambah sebesar 0,64%. Jadi besarnya produksi sepatu yang dapat diprediksi oleh faktor tenaga kerja sebesar 0,64%.

3. R Square ebesar 0,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa 84% hasil produksi dipengaruhi oleh modal dan tenaga kerja. Sedangkan sisanya sebesar 16% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4 Ratna Tunjungsari (2014) Fakultas Pascasarjana Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia Jejak 7 (2) (2014): 100-202.

Analisis produksi tebu di Jawa Tengah

Dari hasil penelitian mengenai analisis produksi tebu di Jawa Tengah, maka dapat disimpulkan bahwa luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi tebu dikarenakan dengan tingkat teknologi yang sama, semakin luas lahan yang ditanami tebu akan semakin besar total tebu yang diproduksi atau dihasilkan. Tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap produksi gula dikarenakan penggunaan tenaga kerja yang berlebihan justru akan mengurangi produksi tebu yang dihasilkan sebesar 0,463331 ton tebu. Selanjutnya, Bibit tidak berpengaruh terhadap produksi tebu, dikarenakan bukan jumlah sedikit atau banyaknya jumlah pupuk

26

meningkatkan jumlah produksi tebu tetapi bibit yang bermutu (bibit varietas unggul) yang memiliki kemampuan teknis yang lebih tinggi untuk dapat mempengaruhi jumlah produksi gula yang dihasilkan. Adapun variabel pupuk berpengaruh positif terhadap produksi gula sampai batas tertentu, dengan pemupukan yang sesuai akan dapat meningkatkan jumlah produksi tebu per satuan luas lahan. 5 Muchamad Joko Budianto satya nugroho. (2014) Universitas Diponegoro, Indonesia Jejak 7 (2) (2014): 100-202.

Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Teknologi Terhadap Hasil Produksi Susu Kabupaten

Boyolali

Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah; hasil uji parsial (Uji t) menunjukan bahwa modal berpengaruh secara positif dan siginifikan karena memiliki nilai probabilitas < 0,05, tenaga berpengaruh secara positif dan signifikas karena memiliki probabilitas < 0,05 terhadap produksi susu di Kecamatan Musuk. Modal, tenaga kerja dan teknologi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap produksi. Besarnya pengaruh ke tiga variabel ditunjukan dengan nilai R2 (R square) = 0,877146. Hal ini berarti bahwa pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Teknologi secara bersama-sama terhadap produksi susu sapi perah adalah sebesar 87%. Sedangkan sisanya sebesar 13% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

27 6 Hadi Ismanto, Efrizal Syofyan, Yulhendri Jurnal Kajian Ekonomi, Juli, Vol III, No. 5 1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Industri Kecil di Kabupaten Kerinci Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa Modal kerja berpengaruh signifikan terhadap produksi industri kecil di Kabupaten Kerinci. Dengan arti kata, peningkatan atau kenaikan modal kerja akan mendorong terjadinya kenaikan produksi industri kecil. Kemudian, nilai bahan baku juga berpengaruh signifikan terhadap produksi industri kecil di Kabupaten Kerinci. Dengan demikian, apabila nilai bahan baku mengalami kenaikan atau peningkatan maka produksi industri kecil di Kabupaten Kerinci juga akan mengalami kenaikan. Disamping itu, tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi industri kecil di Kabupaten Kerinci. Dengan kata lain, kenaikan dan penurunan jumlah tenaga kerja tidak berdampak terhadap kenaikan atau penurunan produksi industri kecil di Kabupaten Kerinci. Selanjutnya, kebijakan pemerintah juga berpengaruh signifikan terhadap produksi industri

kecil di Kabupaten Kerinci. Dengan arti kata, apabila kebijakan pemerintah dalam memberikan kemudahan dan bantuan terhadap industri kecil meningkat maka produksi industri kecil di Kabupaten Kerinci juga akan mengalami peningkatan. 7 Budi Arif

Nugroho1 1Diponegoro

Analysis of Production Functions and Efficiency of Corn at Patean

Hasil analisis fungsi produksi

frontier pada usahatani

28 University, Indonesia Jejak Vol 8 (2) (2015): 160-172. DOI: http://dx.doi.org/ 10.15294/jejak.v8 i2.6168

District Kendal Regency menemukan bahwa variabel yang signifikan adalah luas lahan, pestisida dan tenaga kerja. Variabel tanah dan tenaga kerja signifikan pada a = 1% sedangkan variabel pestisida signifikan pada a = 5%. 8 Yuafni (2012) Universitas Negeri Padang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Batik pada Industri Batik Jambi di Kota Jambi

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel modal terhadap produksi batik, tenaga kerja terhadap produksi batik serta alat dan bahan terhadap produksi batik.. Jadi semakin baik pengelolahan modal, maka akan semakin besar hasil produksi, semakin baik tenaga kerja maka semakin besar hasil produksi dan semakin baik alat dan bahan maka hasil produksi akan semakin besar pula. Dan secara bersamaan modal, tenaga kerja, peralatan dan bahan juga berpengaruh terhadap produksi batik Jambi. Jadi semakin tinggi modal, semakin baik tenaga kerja, peralatan dan bahan, maka akan semakin tinggi hasil produksi dan semakin baik kualitas produk tersebut 9 Endoy Dwi Yuda

Lesmana (2014) Universitas Brawijaya Malang

Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, dan Lama Usaha terhadap Produksi Kerajinan Manik-Manik Kaca (Studi Kasus Sentra Industri Kecil Kerajinan Manik-Manik Kaca Desa Plumbon Gambang Kec. Gudo

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Sentra Industri Kecil Kerajinan Manik-Manik Kaca, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pertama, Secara bersama-sama atau secara simultan variabel modal, tenaga kerja,

29

Kab. Jombang) dan lama usaha berpengaruh signifikan terhadap produksi pada Sentra Industri Kerajinan Manik-manik Kaca.

Kedua, Secara parsial variabel modal dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi pada Sentra Industri Kerajinan Manik-manik Kaca. Hal ini dikarenakan modal yang dimaksud adalah modal kerja dimana modal tersebut digunakan oleh pengrajin untuk membiayai semua kegiatan proses produksi dalam suatu kurun waktu tertentu dan bersifat jangka pendek. Adanya peningkatan tenaga kerja maka peningkatan produksi juga akan meningkat, jadi banyak tenaga kerja banyak pula jumlah produksi yang dihasilkan begitu juga sebaliknya.

Ketiga, Sedangkan secara parsial variabel lama usaha berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap produksi pada Sentra Industri Kerajinan Manik-manik Kaca. Hal ini dikarenakan

lama usaha tidak

mempengaruhi jumlah produksi melainkan kualitas dan keahlian dalam produksinya. Adapun pengrajin yang memiliki umur usaha yang lebih muda akan tetapi produksi mereka lebih banyak dari pada pengrajin yang lebih tua. Keempat, Variabel yang paling dominan berpengaruh

30

terhadap produksi pada Sentra Industri Kerajinan Manik-manik Kaca adalah variabel tenaga kerja dimana nilai koefisien regresi adalah yang paling besar.

10 Ngige Chigbo D. ( Ph.D, MNIM) (2014) Department of Business Administration Faculty of Management Sciences Anambra State University Igbariam Campus, Nigeria Management as a Factor of Production and as an Economic Resource

Manajemen sebagai faktor produksi dan sebagai sumber ekonomi, dan telah ditetapkan beberapa proposisi teoritis untuk menunjukkan bagaimana persyaratan untuk sumber manajerial tingkat tinggi terkait pengembangan industri. Dengan demikian, manajemen merupakan faktor utama yang menentukan produktivitas kerja, jika kita asumsikan input modal dan bahan baku sama.

11 Winarsih, Baedhowi, Bandi. Jurnal Pendidikan Insan Mandiri : Vol.3 No.2 (2014). Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Pengaruh Tenaga Kerja, Teknologi, dan Modal dalam Meningkatkan Produksi di Industri Pengolahan Garam Kabupaten pati

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan secara parsial dalam meningkatkan produksi di industri pengolahan garam Kabupaten Pati; (2)Variabel teknologi berpengaruh signifikan secara parsial dalam meningkatkan produksi di industri pengolahan garam Kabupaten Pati; (3)Variabel modal berpengaruh signifikan secara parsial dalam meningkatkan produksi di industri pengolahan garam Kabupaten Pati; (4)Variabel tenaga kerja, tekonologi, dan modal berpengaruh signifikan secara simultan dalam meningkatkan produksi di industri pengolahan garam Kabupaten Pati.

31

Dokumen terkait