• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai pasar modal khususnya yang terkait dengan return

saham telah banyak dilakukan. Adapun penelitian-penelitian yang telah

dilakukan dan relevan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ansori (2015) dengan judul “Pengaruh

Economic Value Added dan Market Value Added terhadap Return Saham

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh Economic Value Added

dan Market Value Added terhadap Return Saham pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam menentukan

sampel, penelitian tersebut menggunakan metode purposive sampling.

Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Penelitian tersebut menunjukkan hasil sebagai berikut:

a. Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan koefisien regresi

35

probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,045 lebih kecil dibandingkan

tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu sebesar 0,05. Hal ini sesuai

dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa Economic Value

Added berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham;

b. Market Value Added (MVA) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan koefisien regresi

yang diperoleh yaitu sebesar 6,878 dan thitung sebesar 5,687 dengan

probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan

tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu sebesar 0,05. Hal ini sesuai

dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa Market Value

Added berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham;

c. Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. Hal

tersebut ditunjukkan oleh hasil Uji Simultan yang diperoleh, yaitu nilai

Fhitung sebesar 37,210 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Berdasarkan nilai siginifikansi yang jauh lebih kecil dari 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market

Value Added (MVA) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Return Saham.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ansori (2015), antara lain:

36

b. Variabel independen diantaranya terdiri dari Market Value Added

(MVA);

c. Menggunakan metode purposive sampling dalam pengambilan

sampel dan metode analisis regresi linier berganda untuk

menganalisis data.

Adapun perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Ansori (2015)

dengan penelitian ini, diantaranya:

a. Menggunakan Economic Value Added (EVA) sebagai variabel

independen;

b. Menggunakan sampel pada perusahaan manufaktur periode 2011-2013.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ikmal dan Nurlasera (2016) dengan judul

“Pengaruh Return On Investment (ROI), Economic Value Added (EVA), dan Current Rasio (CR) terhadap Return Saham pada perusahaan

perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014”

bertujuan untuk mengetahui:

c. Pengaruh Return On Investment (ROI) terhadap Return Saham pada

perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2010-2014.

d. Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Return Saham pada

perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2010-2014.

e. Pengaruh Current Rasio (CR) terhadap Return Saham pada perusahaan

37

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan

mempelajari catatan dan dokumen-dokumen perusahaan baik dalam bentuk

dokumen maupun petunjuk-petunjuk guna mendapatkan data yang

diperlukan. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder, berupa

laporan keuangan yang di peroleh dari webside Indonesian Stock Exchange

(IDX), Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan literatur terkait

lainnya. Teknik pemilihan sampel penelitian ini dengan purposive

sampling. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis

regresi data panel, dibuat dengan menggunakan multiple regression yang

didalam pengujiannya akan dilakukan dengan bantuan program EViews

versi 6.0.

Penelitian tersebut menunjukkan hasil sebagai berikut:

a. Return On Investment (ROI) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Return Saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

thitung 2,1061 > ttabel 2,028 dan nilai signifikansi 0,0440 < 0,05.

b. Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Return Saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

thitung 3,0937 > ttabel 2,028 dan nilai signifikansi 0,0043 < 0,05.

c. Current Rasio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

38

Indonesia tahun 2010-2014. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung

-1,1636 > ttabel -2,028 dan nilai signifikansi 0,2541 > 0,05.

Ada beberapa kesamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Ikmal dan

Nurlasera (2016) dengan penelitian ini, diantaranya:

a. Variabel dependen berupa return saham;

b. Menggunakan Return On Investment (ROI) sebagai variabel

independen;

c. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling.

Adapun perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Ikmal dan

Nurlasera (2016) dengan penelitian ini, diantaranya:

a. Menggunakan Economic Value Added (EVA) dan Current Ratio (CR)

sebagai variabel independen;

b. Menggunakan metode analisis regresi data panel.

c. Menggunakan sampel pada perusahaan perkebunan periode 2010-2014.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Salimatul Musyarofah dkk (2015) dengan judul “Pengaruh Beta Pasar dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2013” bertujuan untuk mengetahui:

a. Pengaruh Beta Pasar terhadap Return Saham pada Perusahaan

Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

b. Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham pada

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

39

c. Pengaruh Beta Pasar dan Dividend Payout Ratio secara simultan

terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksplanatori, yang

menjelaskan hubungan pengaruh antara variabel. Teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu dokumentasi karena data-data yang digunakan

diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keuangan dari website BEI.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling.

Sedangkan metode analisis yang digunakan yaitu uji asumsi klasik dan

analisis regresi linier berganda.

Penelitian tersebut menunjukkan hasil sebagai berikut:

a. Beta Pasar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham

pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi

sebesar 0.006 dengan thitung sebesar -2.949. Hal ini menunjukan nilai

signifikansi variabel beta pasar 0,006 < 0,05 (taraf signifikan);

b. Dividend payout ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return

Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2013. Hal ini ditunjukkan dengan signifikansi

sebesar 0.551 dengan thitung sebesar 0.604. Hal ini menunjukan nilai

signifikansi variabel dividend payout ratio 0.551 > 0,05 (taraf

40

c. Beta pasar dan Dividend payout ratio secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap Return Saham. Hal ini ditunjukkan nilai signifikan

secara simultan sebesar 0.020. Nilai ini kurang dari significance level

0.05 (5%), yaitu 0.020 < 0.05.

Ada beberapa kesamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Salimatul

Musyarofah dkk (2015) dengan penelitian ini, diantaranya:

a. Variabel dependen berupa return saham;

b. Menggunakan Beta Pasar sebagai variabel independen;

c. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling;

d. Metode analisis yang digunakan yaitu uji asumsi klasik dan analisis

regresi linier berganda.

Adapun perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Salimatul

Musyarofah dkk (2015) dengan penelitian ini, diantaranya:

a. Menggunakan Dividend payout ratio sebagai variabel independen.

b. Menggunakan sampel pada perusahaan perbankan periode 2010-2013.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Catur Septiana Wulandari (2016) dengan

judul “Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Economic Value Added (EVA), dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan

Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2014” bertujuan untuk mengetahui:

a. Pengaruh Earnings Per Share (EPS) terhadap Return Saham yang

diperoleh pemegang saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang

41

b. Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Return Saham yang

diperoleh pemegang saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014;

c. Pengaruh Market Value Addded (MVA) terhadap Return Saham yang

diperoleh pemegang saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014;

d. Pengaruh EPS, EVA, dan MVA terhadap Return Saham yang diperoleh

pemegang saham pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi

yang terdaftar di BEI periode 2011-2014.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tersebut

adalah studi dokumentasi dan penelitian kepustakaan. Sedangkan teknik

analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik,

analisis regresi linier sederhana, dan analisis regresi linier berganda.

Penelitian tersebut menunjukkan hasil sebagai berikut:

a. Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Return Saham pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif yaitu

0,178 dan thitung sebesar 1,712 jika dibandingkan dengan ttabel pada

tingkat signifikansi 0,05 dengan df = 88 yaitu sebesar 1,662, maka thitung

lebih besar dari ttabel (1,712 < 1,662);

b. Economi Value Added (EVA) tidak berpengaruh terhadap Return Saham

42

Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai koefisien regresi yang bernilai positif yaitu 0,039 dan thitung sebesar

0,374 jika dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05

dengan df = 88 yaitu sebesar 1,662 maka thitung lebih kecil dari ttabel

(0,374 < 1,662);

c. Market Value Added (MVA) tidak berpengaruh terhadap Return Saham

pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai koefisiensi regresi yang bernilai positif yaitu 0,060 dan thitung

sebesar 0,573 jika dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikansi

0,05 dengan df = 88 yaitu sebesar 1,662 maka thitung lebih kecil dari ttabel

(0,573 < 1,662);

d. Earning Per Share (EPS), Economic Value Added (EVA), dan Market

Value Added (MVA) tidak berpengaruh terhadap Return Saham pada

perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Fhitung sebesar 0,987 dan Ftabel

sebesar 2,71, maka nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel (0,987 < 2,71). Nilai

signifikansi sebesar 0,403 menunjukkan bahwa pengaruh EPS, EVA,

dan MVA terhadap Return Saham adalah tidak signifikan. Hal ini

disebabkan oleh nilai sig 0,403 lebih besar dari nilai α = 5%.

Ada beberapa kesamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Catur

Septiana Wulandari (2016) dengan penelitian ini, diantaranya:

43

b. Menggunakan Earning Per Share (EPS) dan Market Value Added

(MVA) sebagai variabel independen;

c. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier.

Adapun perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Catur Septiana

Wulandari (2016) dengan penelitian ini, diantaranya:

a. Menggunakan Economic Value Added (EVA) sebagai variabel

independen;

b. Menggunakan sampel pada perusahaan sektor industri barang konsumsi

periode 2011-2014.

Dokumen terkait