• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada sebuah penelitian dibutuhkan hasil penelitian yang relevan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat dasar penelitian ini. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yakni:

1. Penelitian dari Lutfi Riyadh Rahman (2014) yang berjudul Evaluasi Pelaksanaan Food Court Center Dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Di SMK N 1 Sewon. Pada penelitian ini menggunakan metode CIPP. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner, wawancara,

47

observasi, dan studi dokumenter. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni 1) Food Court Center memberikan gambaran dan mengajarkan kepada siswa bagaimana melakukan wirausaha dalam bidang makanan, 2) sumber dana diperoleh dari dewan sekolah dan WaKa sarana prasarana, 3) kesiapan sarana prasarana dalam pelaksanaan Food Court Center di SMK N 1 Sewon terpenuhi, 4) jadwal rencana kerja berjalan sesuai dengan tugasnya masing-masing, 5) produk makanan yang dijual di Food Court Center yaitu bakso, lotek, mie ayam, empek-empek, siomay, nasi ayam, aneka camilan, soto ayam. Sedangkan minuman dari nestle, coca cola, the bandulan wonosobo, 6) pelaksanaan pembelajaran di Food Cout Center untuk kelas XI/XII menjual produk makanan sedangkan untuk kelas X menjual minuman, 7) factor pendukung Food Court Center yakni SDM yang memadai, sarana prasarana yang memadai, 8) proses kegiatan Food Center dilakukan dari segi empat tahapan yakni perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan, 9) semua aspek jiwa wirausaha (disiplin 17,93%, percaya diri 11,14%, berinisiatif 13,04%, efektif waktu 15,77%, sifat kepemimpinan 15,77% dan berani mengambil resiko 16,30%) pada interval tinggi kecuali pada aspek tanggung jawab pada interval rendah dengan presentase 10,05%.

2. Penelitian dari Wulan Yuliana (2013) yang berjudul Evaluasi Implementasi Kurikulum Mata Pelajaran Al-Qur’an Kelas XI di SMA Muhammadiyah 7. Pada penelitian ini menggunakan metode CIPP. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini yakni 1) Sarana dan prasarana yang telah memenuhi standar minimal yang ditetapkan pemerintah, kondisi lingkungan sekolah yang kondusif dan siswa yang telah memenuhi KKM adalah 221 siswa dari

48

jumlah total 242 siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, sedangkan yang tidak memenuhi KKM adalah 21 siswa. Jika diprosentase 221 siswa dari 242 tersebut sama dengan 91,32 %. Itu berarti telah melebihi kriteria yang ditetapkan oleh peneliti sebesar 75%, sehingga dapat disimpulkan implementasi kurikulum mata pelajaran Al-Qur’an kelas XI di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dari segi produk/hasilnyaefektif. 2) Faktor pendukung dalam implementasi kurikulum mata pelajaran al-Qur’an adalah: (a) sarana dan prasana sekolah yang memadai yaitu telah memenuhi standar minimal yang telah ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini tercantum dalam Permen No 24/2007 tentang sarana dan prasarana, (b) lingkungan belajar yang kondusif yakni kondisi lingkungan sekolah khususnya kondisi dalam ruang kelas terhindar dari kebisingan, pencemaran air, dan pencemaran udara, (c) perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP yang digunakan oleh guru mata pelajaran Al-Qur’an sesuai dengan ketentuan penyusunan yang berlaku di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Faktor penghambat dalam implementasi kurikulum mata pelajaran Al-Qur’an adalah: (a) input siswa yang berbeda dalam hal kemampuan membaca Al-Qur’an, (b) jumlah siswa per kelas yang terlalu banyak, dan (c) keterbatasan bahan ajar dan media yang digunakan.

3. Penelitian dari Siti Aminatun Sholikhah yang berjudul evaluasi program keaksaraan fungsional bidang boga di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) ngudi rukun triharjo sleman Yogyakarta. Pada penelitian ini menggunakan metode CIPP. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Hasil dari penelitian ini yakni 1) materi program keaksaraan fungsional bodang boga sudah sesuai dengan

49

kebutuhan warga belajar berdasarkan keinginan warga belajar. 2) latar belakang pendidikan penyelenggaran yaitu Sarjana (S1), tutor lulusan Sarjana (S1), dan SLTA, warga belajar 60% lulusan SLTA/SMK, sisanya SLTP dan SD masing-masing 20%. Pekerjaan warga belajar 45% ibu rumah tangga, 5% petani dan sisanya buruh serta pedang masing-masing 25%. Pendapatan warga belajar 80% kurang dari Rp. 500.000 dan 20% antara Rp. 500.000-Rp. 1.000.000. 3) minat warga belajar mengikuti keaksaraan fungsional bidang boga masuk kategori baik dan tingkat ketercapaian 80,98%. 4) sarana dan prasarana yang disediakan cukup memenuhi kebutuhan warga belajar sekiranya 50%. 5) pengadaan dana dari APBN dan APBD. 6) aktivitas tutor dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi persiapan mengajar kurang baik, pelaksanaan inti pembelajaran terdiri dari membuka pelajaran cukup baik, sedangkan penguasaan materi masuk kategori baik, interaksi tutor dengan warga belajar dan penggunaan waktu masuk kategori kurang baik, evaluasi pembelajaran masuk kategori cukup baik, mengakhiri pelajaran masuk kategori baik, dan menutup pelajaran masuk kategori cukup baik. 7) aktivitas belajar warga belajar yaitu keaktifan untuk bertanyan masuk dalam kategori baik, sedangka menjawab pertanyaan masuk kategori kurang baik. 8) pencapaian hasil evaluasi akhir program keaksaraan fungsional bidang boga berada dalam kategori baik dengan rerata 85.

E. Pertanyaan Penelitian 1. Evaluasi Context

Apa tujuan pelaksanaan pembelajaran Tata Boga di SMA-LB Kepanjen? 2. Evaluasi Input

a. Bagaimana memperoleh sumber dana untuk pelaksanaan pembelajaran keterampilan Tata Boga di SMA-LB Kepanjen?

50

b. Bagaimana kesiapan sarana prasarana prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan Tata Boga di SMA-LB Kepanjen?

c. Bagaimana kompetensi guru keterampilan Tata Boga untuk siswa SMA-LB Kepanjen ?

d. Apa saja materi pembelajaran Tata Boga di SMA-LB Kepanjen ? e. Bagaimana karakteristik siswa SMA-LB Kepanjen ?

3. Evaluasi Process

a. Bagaimana proses pembelajaran guru Keterampilan Tata Boga ?

b. Bagaimana partisipasi Siswa dalam kegiatan pembelajaran keterampilan Tata Boga ?

c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dialami selama pelaksanaan pembelajaran keterampilan Tata Boga ?

d. Bagaimana nilai siswa selama mengikuti pembelajaran keterampilan Tata Boga di SMA-LB Kepanjen ?

4. Evaluasi Product

Bagaimana pencapaian hasil program dilihat dari pelaksanaan pembelajaran keterampilan Tata Boga di SMA-LB Kepanejen ?

51 F. KERANGKA BERFIKIR Input 1. Sumber dana yang diperoleh. 2. Kesiapan sarana prasarana 3. Kompetensi guru keterampilan Tata Boga 4. Materi pembelajaran keterampilan Tata Boga. 5. Karakteristik siswa SMA-LB Kepanjen

Pelaksanaan Keterampilan Tata Boga Di SMA-LB BC Kepanjen

Evaluasi Pelaksanaan Keterampilan Tata Boga Di SMA-LB BC Kepanjen Context Tujuan penyelenggaraan pembelajaran keterampilan Tata Boga di SMA-LB Kepanjen Product Pencapaian hasil program dari pembelajaran keterampilan Tata Boga Process 1. Proses pembelajaran

3. Faktor pendukung dan penghambat selama pelaksanaan pembelajaran keterampilan Tata Boga.

4. Hasil nilai siswa selama mengikuti pembelajaran keterampilan Tata Boga. 2. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran keterampilan Tata Boga.

= Bagian yang tidak diteliti = Bagian yang diteliti

Keterangan:

52 BAB III

METODE PENELITIAN