• Tidak ada hasil yang ditemukan

Banyak penelitian terdahulu yang mengkaji terkait diplomasi publik, gastrodiplomasi dan non-state actors sebagai aktor penting dalam diplomasi publik, khususnya gastrodiplomasi serta festival-festival kuliner sebagai bentuk praktek gastrodiplomasi di Indonesia. Beberapa penelitian terdahulu yang akan dijadikan rujukan penulis dalam melakukan penelitian adalah Racharjo dan Affandi (2019) serta Zahidi (2016) yang meneliti terkait diplomasi publik yang berkembang di dunia; Dewi dan Priadarsini (2018) dan Indrahti dkk (2018) yang meneliti terkait festival kuliner yang ada di Indonesia serta Hildayanti dan Alie (2018) yang membahas terkait pengemasan pempek untuk meningkatkan konsumen pada saat pelaksanaan Asian Games 2018. Tetapi, belum ada penelitian yang membahas festival kuliner internasional di Palembang.

Racharjo dan Affandi (2019) dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Diplomasi Publik Baru dalam Penyajian Informasi dan Gambaran Budaya Jepang oleh Saluran Youtube „Only In Japan‟” mengungkapkan bahwa kemunculan media baru memunculkan bentuk-bentuk baru dari diplomasi, salah satunya adalah diplomasi publik baru. Kemunculan diplomasi publik baru memungkinkan masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses diplomasi. Penulis menjelaskan saluran Youtube „Only In Japan‟ sebagai praktik diplomasi publik baru. Dalam penelitian ini, kajian terhadap penyajian budaya Jepang di saluran Youtube tersebut

dijelaskan menggunakan teori atau konsep diplomasi publik baru. Penelitian ini menjelaskan karakteristik dalam diplomasi publik baru yang diungkapkan oleh ilmuan Hubungan Internasinal yang ada dalam saluran Youtube „Only In Japan‟. Metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, studi pustaka, dan penelusuran daring menjadi pilihan penulis dalam melakukan kajian terhadap penelitian ini. Hasil dari riset ini menunjukkan ada delapan karakteristik diplomasi publik baru yang ada dalam saluran Youtube „Only In Japan‟ dan saluran tersebut tidak hanya berguna bagi branding Jepang tetapi juga membangun hubungan interaktif dan komunikasi yang baik dengan masyarakat secara lebih luas.

Zahidi (2016) menjelaskan diplomasi budaya yang dilakukan oleh Korea dalam penelitiannya yang berjudul “Korea Studies and Culture Center (KSCC) dan Diplomasi Budaya Korea”. Penulis mengatakan bahwa Korea merupakan salah satu Negara yang sukses dalam melaksanakan praktek diplomasi publiknya. Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis terhadap penggunaan sumber daya tarik yang dilakukan Korea dalam ekspansi budaya yang dilakukannya seperti pameran-pameran yang diadakan oleh Pusat Kebudayaan Korea di Indonesia. Peneliti membatasi penelitiannya di Kota Malang dimana terbentuk sebuah komunitas bernama Korean Studies and Culture Center (KSCC). Peneliti menggunakan konsep diplomasi budaya untuk menjabarkan kebijakan luar negeri Korea terkait dengan promosi kebudayaannya di Negara lain demi mencapai kepentingan nasionalnya. Selanjutnya, peneliti menggunakan konsep kepentingan nasional untuk melihat strategi Korea dalam melakukan diplomasi budaya untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Terakhir, peneliti menggunakan Influence Concept untuk menganalisis kemampuan budaya Korea mempengaruhi gaya hidup anggota komunitas Korea

KSCC di Malang. Hasil penelitian menyatakan bahwa hal yang membuat kebudayaan Korea semakin populer di Indonesia adalah pada saat Korea dan Indonesia mengadakan kerjasama pertukaran budaya dan Korea membangun pusat kebudayaan Korea di Jakarta. Berdasarkan hasil wawancara para anggota, KSCC menjadi wadah untuk belajar bahasa Korea, belajar budaya Korea, latihan tari modern dan tradisional Korea, lalu mengadakan diskusi ilmiah tentang Korea.

Penelitian berikutnya terkait dengan festival kuliner yang ada di Indonesia dalam rangka pengembangan praktek gastrodiplomasi di Indonesia. Dalam penelitiannya, Dewi dan Priadarsini (2018) menjelaskan bahwa pengembangan gastrodiplomasi juga bisa dilaksanakan melalui festival dalam negeri, seperti Ubud Food Festival (UFF). Pelaksanaan gastrodiplomasi juga tidak hanya melibatkan aktor Negara, tetapi juga aktor non Negara. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa peran non-states actors yang terlibat dalam Ubud Food Festival (UFF). Penulis menghubungkan antara diplomasi publik dengan soft power, dimana gastrodiplomasi merupakan bagian dari diplomasi publik untuk meningkatkan soft power Indonesia yang bertujuan meningkatkan pariwisata Indonesia. Penulis mengatakan bahwa diplomasi publik juga merupakan second track diplomacy karena keterkaitan erat pelaksanaannya dengan aktor-aktor non Negara. Dalam pelaksanaan strategi gastrodiplomasi akan melibatkan banyak aktor. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Selanjutnya Indrahti dkk (2018) dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “The Existence of Culinary at Lomban Festival in Jepara: Comparative Study of The Dutch East Indies and Reformation Period” menjelaskan berbagai jenis kuliner dalam kegiatan budaya, dalam hal ini adalah Festival Lomban di Jepara. Kuliner

yang tersaji menggambarkan kepercayaan, makna simbolis dan spiritual dari pendukung kebudayaan itu. Kegiatan kebudayaan selalu dilakukan secara rutin setiap tahun. Penulis melakukan perbandingan kuliner yang disajikan dalam festival Lomban di Jepara pada masa Hindia-Belanda dan Era Reformasi dalam rangka meningkatkan potensi kuliner daerah. Hasilnya adalah Festival lomban selama periode Hindia Belanda lebih berfokus pada proses lomban kegiatan. Makna simbolis dari kuliner yang disajikan tidak dijelaskan secara rinci. Gambar-gambar kuliner yang mendukung visualisasi kuliner yang disajikan juga tidak terlihat, karena penggunaan dokumentasi budaya asli masih jarang. Sedangkan festival lomban selama masa reformasi lebih kompleks karena kehadirannya di setiap tahapan mulai dari pra, proses, dan festival pasca lomban. Deskripsi kuliner ini dapat dilakukan karena didukung oleh teknologi sehingga berbagai kuliner dapat didokumentasikan.

Penelitian berikutnya membahas secara khusus kuliner yang berpotensi dijadikan sebagai signature dishes dalam pelaksanaan gastrodiplomasi di Kota Palembang. Penelitian yang ditulis oleh Hildayanti dan Alie (2018) menjelaskan terkait peningkatan pemasaran melalui Packaging Innovation Usaha Mikro dan Kecil di Kota Palembang, khususnya pengusaha Pempek sebagai makanan khas kota Palembang. Penelitian ini dilakukan beberapa bulan sebelum pelaksanaan Asian Games 2018, sehingga perkembangan pesat usaha mikro dan kecil di Kota Palembang akan terus dilanjutkan hingga mencapai 6,0 persen. Kedatangan altlit-atlit Asian Games 2018 diperkirakan akan membuat perkembangan pesat beberapa sektor, terutama dalam usaha mikro kecil menengah kuliner Pempek Palembang. Di tengah perkembangan bisnis pempek yang pesat, diperlukan pengemasan produk

yang lebih modern. Berdasarkan hasil observasi, sebagian penjual Pempek di Palembang masih menggunakan produk kemasan konvensional.

Hanya ada satu penelitian yang membahas secara spesifik terkait aktor bukan Negara (non-state actors) dalam pelaksanaan gastrodiplomasi Indonesia melalui festival, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Priadarsini (2018) dalam jurnalnya yang berjudul “Peran Non-State Actors Dalam Gastrodiplomacy Indonesia Melalui Ubud Food Festival”. Melihat kurangnya rujukan penelitian terdahulu yang terkait dengan hal tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian “bagaimana peran Usaha Kecil Menengah (UKM) Bunda Rayya sebagai aktor bukan negara (non-state actors) dalam gastrodiplomasi Indonesia pada Festival Kuliner Palembang Mendunia?”. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menjadi landasan atau rujukan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu

No Penelitian Terdahulu Keterangan

1. Nama Penulis Putri Mentari Racharjo dan R.M.T. Nurhasan Affandi Judul Diplomasi Publik Baru dalam Penyajian Informasi dan

Gambaran Budaya Jepang oleh Saluran Youtube „Only In Japan‟

Nama Jurnal Padjadjaran Journal of International Relations (PJIR) e-ISSN: 2684-8082 Vol. 1 No. 1, Mei 2019 (3-22) doi: 10.24198/padjir.v1i1.21589. Penerbit: Universitas Padjajaran

Tahun 2019

Hasil Penelitian Dalam jurnal ini, peneliti menjelaskan bahwa salah satu praktik diplomasi publik baru dapat dilihat pada Youtube, secara khusus saluran Only in Japan. Riset ini ditujukan untuk melihat penyajian budaya Jepang dalam saluran Youtube “Only in Japan” dengan teori diplomasi publik baru. Riset ini juga berusaha untuk mendeskripsikan beberapa karakteristik diplomasi publik baru dari para penstudi hubungan internasional yang dapat terdapat dalam saluran Youtube “Only in Japan”. Dalam jurnal ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara, studi pustaka, dan penelurusan daring. Kesamaan yang ada dalam penelitian ini adalah bahwa aktor dalam

pelaksanaan diplomasi publik bisa dari berbagai kalangan, dalam hal ini adalah aktor bukan Negara. Perbandingan Dalam jurnal ini, peneliti meneliti saluran Youtube

“Only in Japan” sebagai aktor dalam diplomasi publik, sedangkan penulis melakukan penelitian terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM) Bunda Rayya di Palembang sebagai aktor bukan negara dalam diplomasi publik, dalam hal ini gastrodiplomasi.

2. Nama Penulis M. Syaprin Zahidi

Judul Korean Studies and Culture Center (KSCC) dan Diplomasi Budaya Korea

Nama Jurnal Jurnal INSIGNIA, Vol 3, No 1, April 2016 (44-59). Penerbit: Universitas Muhammadiyah Malang.

Tahun 2016

Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melihat bahwa Republik Korea menggunakan segala sumber dayanya untuk melakukan ekspansi budaya di Indonesia antara lain melalui pameran budaya yang dilakukan oleh Pusat Kebudayaan Korea di Indonesia (KCC). Peneliti menyimpulkan kesuksesan Diplomasi Budaya Repubik Korea tersebut dapat dilihat dari terbentuknya komunitas korea di kota Malang yaitu Korean Studies and Culture Center (KSCC). Dalam pneelitian ini, peneliti menggunakan konsep diplomasi kebudayaan,

kepentingan nasional dan influence concept. Kesamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis terletak dari pandangan peneliti terkait adanya pergeseran konsep dari hard power ke soft power dalam pelaksanaan diplomasi.

Perbandingan Dalam penelitian ini menggunakan konsep diplomasi kebudayaan, sedangkan penulis secara spesifik menggunakan konsep gastrodiplomasi.

3. Nama Penulis P.R.K. Dewi dan N.W.R. Priadarsini S.

Judul Peran Non-State Actors Dalam Gastrodiplomacy Indonesia Melalui Ubud Food Festival

Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Hospitality Management Vol. 9 No. 1, Desember 2018 (1-16)

PISSN 2087 – 5576; EISSN 2579 – 3454. Penerbit: Universitas Udayana

Tahun 2018

Hasil Penelitian Peneliti menjelaskan bahwa pengembangan gastrodiplomasi juga bisa melalui festival dalam negeri, seperti Ubud Food Festival (UFF). Pelaksanaan gastrodiplomasi juga tidak hanya melibatkan aktor Negara, tetapi aktor non Negara juga terlibat dalam pelaksanaanya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa peran non-states actors yang terlibat dalam Ubud Food Festival (UFF). Penulis menghubungkan

antara diplomasi publik dengan soft power, dimana gastrodiplomasi merupakan bagian dari diplomasi publik untuk meningkatkan soft power Indonesia yang bertujuan meningkatkan pariwisata Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah pandangan terkait pentingnya peran non-state actor dalam pelaksanaan gastrodiplomasi di Indonesia.

Perbandingan Dalam penelitian ini non-state actor yang dijelaskan peneliti adalah beberapa aktor yang terlibat dalam Ubud

Food Festival (UFF), sedangkan penulis fokus

melakukan penelitian terhadap satu non-state actor yang terlibat dalam Festival Kuliner Palembang Mendunia, yaitu Usaha Kecil Menengah (UKM) Bunda Rayya.

4. Nama Penulis Sri Indrahti, Yanuar Yoga Prasetyawan, Alamsyah dan Siti Maziyah

Judul The Existence of Culinary at Lomban Festival in Jepara: Comparative Study of The Dutch East Indies and Reformation Period.

Nama Jurnal International Journal of Indonesian Society and Culture 10 January 2018 (25-33). p-ISSN 2086 - 5465 | e-ISSN 2460-7320.

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas. Penerbit: Universitas Diponegoro Semarang. Tahun 2018

Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan berbagai jenis kuliner dalam kegiatan budaya, dalam hal ini adalah Festival Lomban di Jepara. Kuliner yang tersaji menggambarkan kepercayaan, makna simbolis dan spiritual dari pendukung kebudayaan itu. Kegiatan kebudayaan selalu dilakukan secara rutin setiap tahun. Penulis melakukan penelitian ini dengan metode analisis deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer berupa data hasil observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder berasal dari studi pustaka terhadap sumber yang relevan dengan penelitian ini. Kesamaan yang ada pada penelitian ini dan penelitian yang dilakukan penulis adalah cara mendapatkan data primer yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara, serta pandangan penulis terkait kuliner lokal yang perlu dilestarikan sebagai warisan budaya daerah yang harus diakui secara nasional maupun internasional.

Perbandingan Peneliti melakukan perbandingan pelaksanaan festival pada masa Hindia-Belanda dan saat ini, sedangkan penulis melakukan penelitian terhadap Festival Kuliner

Palembang Mendunia yang berlangsung pada 2019. 5 Nama Penulis Anastasia Claudia Sinaga dan Rudi Sukandar

Judul Gastrodiplomacy Turki oleh Zahra Turkish Ice Cream di Indonesia

Nama Jurnal Indonesian Perspective, Vol. 4 No. 1 (Januari-Juni 2019): 83-96. Penerbit: STIKOM London School of Public Relations.

Tahun 2019

Hasil Penelitian Dalam penelitian ini menjelaskan salah satu aktor non-negara yang melakukan gastrodiplomacy adalah Zahra Turkish Ice Cream, merupakan perusahaan yang beroperasi di beberapa kota besar di Indonesia, seperti di Jakarta, Bekasi, Bandung, dan Yogyakarta dengan jumlah toko sebanyak sembilan buah, untuk memperkenalkan budaya dan identitas Turki. Penelitian ini mendeskripsikan peran Zahra Turkish Ice Cream sebagai aktor non-negara dalam melakukan gastrodiplomacy dan mengungkap apakah dengan upaya-upaya Zahra Turkish Ice Cream mampu menarik konsumen terhadap budaya Turki. Penelitian ini menggunakan dua konsep yaitu konsep new public diplomacy dan konsep gastrodiplomacy. Penelitian ini berpendapat bahwa Zahra Turkish Ice Cream berhasil dalam memperkenalkan budaya Turki kepada

konsumennya.

Perbandingan Perbedaan jurnal ini dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah aktor non negara yang melakukan gastrodiplomasi, dimana dalam jurnal ini penulis melihat bagaimana gastrodiplomasi negara Turki di Indonesia melalui Zahra Turkish Ice cream sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti adalah bagaimana upaya gastrodiplomasi yang dilakukan oleh aktor non-negara dalam negeri yaitu UKM Dapur Bunda Rayya melalui Festival Kuliner Palembang mendunia.

6 Nama Penulis Adirini Pujayanti

Judul Gastrodiplomasi – Upaya Memperkuat Diplomasi Indonesia

Nama Jurnal Politica Vol. 8 No. 1 Mei 2017. Hal. 38-56. Penerbit: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR

Tahun 2017

Hasil Penelitian Dalam jurnal ini menjelasakan bahwa potensi budaya kuliner Indonesia dapat dikembangkan sebagai instrumen untuk memperkuat diplomasi Indonesia. Tulisan ini merupakan hasil penelitian lapangan di Yogyakarta, Solo dan Semarang menunjukkan bahwa gastrodiplomasi Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.

oleh peneliti adalah jurnal ini meneliti bagaimana upaya gastrodiplomasi dari segala sektor, tetapi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana upaya gastrodiplomasi yang dilakukan oleh aktor bukan negara melalui festival.

7 Nama Penulis Siti Komariah Hildayanti dan Juhaini Alie

Judul Peningkatan Pemasaran Melalui Packaging Innovation Usaha Mikro Dan Kecil Di Kota Palembang

Nama Jurnal Jurnal Abdimas Mandiri Volume 2 No. 1 Juni 2018 (54-58). Issn Print : 2598-4241 Issn Online: 2598-425x. Penerbit: Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Tahun 2018

Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan beberapa bulan sebelum pelaksanaan Asian Games 2018, sehingga perkembangan pesat usaha mikro dan kecil di Kota Palembang akan terus dilanjutkan hingga mencapai 6,0 persen. Kedatangan altlit-atlit Asian Games 2018 diperkirakan akan membuat perkembangan pesat beberapa sektor, terutama dalam usaha mikro kecil menengah kuliner Pempek Palembang. Di tengah perkembangan bisnis pempek yang pesat, diperlukan pengemasan produk yang lebih modern. Berdasarkan hasil observasi, sebagian penjual Pempek di Palembang masih menggunakan produk kemasan konvensional.

Kesamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian ini adalah penelitian dilakukan terhadap pengusaha kuliner di Palembang, serta pandangan terkait kuliner sebagai upaya memperkenalkan budaya daerah.

Perbandingan Perbedaan yang ada adalah peneliti melakukan penelitian sebelum pelaksanaan Asian Games 2018 dengan maksud melihat perbandingan penjualan yang terjadi pada produksi pempek sebelum dan sesudah Asian Games 2018. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan penulis akan melihat potensi perkembangan kuliner di Palembang, khususnya pempek sebagai strategi gastrodiplomasi melalui Festival Kuliner Palembang Mendunia.

Sumber : Hasil Konstruksi Penulis Berdasarkan 5 Jurnal Penelitian

1.6 Landasan Konseptual

Dokumen terkait