• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Pustaka

Penelitian relevan dicantumkan dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti ini merupakan pembanding antara penelitian yang telah dilakukan terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Selain itu juga sebagai bukti keaslian penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dan sebagai pengembang penelitian yang terdahulu. Berbagai penelitian tentang kompetensi guru dalam pembelajaran sejarah adalah sebagai berikut:

Putri Anggarani (2013) dengan penelitian yang berjudul “Kompetensi Pedagogik Guru Sejarah Di SMA Negei 1 Dukuhwaru Kabupaten Tegal” penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menunjukkan hasil bahwa kompetensi pedagogik yang meliputi perencanan, pembelajaran dan evaluasi sudah dimiliki oleh semua guru sejarah di SMA Negeri 1 Dukuhwaru. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembuatan silabus dan RPP sebelum mengajar, dalam pembelajaran guru selalu memberikan salam, motivasi dan pengunana media yang bervariasi yang membuat siswa menjadi bersemangat. Sedangkan dalam evaluasi guru menilai dari aspek kognitif dan aspek afektif. Relevasnsi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah, sama sama menggunakan metode kualitatif tetapi yang

membedakan adalah objek penelitiannya dimana penelitian terdahulu hanya meneliti pada kompetensi pedagogiknya saja sedangkan peneliti mengkaji 4 kompetensi yang ada berdasarkan Permendiknas No.16 Tahun 2007.

Sarwiningsih (2010) tesis yang berjudul “Keprofesionalan Guru Sejarah Sekolah Menengah Atas Negeri Di Surakarta” penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan Pengembangan profesionalisme Guru meliputi kompetensi inti, yakni: (1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; menguasai standar kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu, mengembangkan (2) Keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. (3) Pengembangan profesionalisme guru dikembangkan oleh guru melalui berbagai cara diantaranya dengan cara perorangan maupun sebagai utusan sekolah mengikuti kegiatan diklat dan semacamnya tentang teknologi pendidikan atau teknologi informasi yang diselenggarakan oleh instansi lain, Dinas Pendidikan Kota, Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi. (4) Pengembangan profesi guru melalui bidang pendidikan dan pelatihan diselenggarakan oleh berbagai pihak. sehubungan dengan pengembangan melalui karya ilmiah dan forum ilmiah ternyata belum semua guru dapat mengikuti pengembangan tersebut. Relevansi penelitian ini dengan

penelitian yang diteliti adalah sama sama mengkaji guru SMA, dengan metode kualitatif juga, bedanya penelitian terdahulu meneliti seluruuh SMA negeri di kota Surakarta juga hanya mengkaji tentang keprofesionalan gurunya sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya mengkaji di satu SMA saja dan mengkaji 4 kompetensi guru.

Fina Rizqiyana (2013) dengan penelitian yang berjudul “Kompetensi Profesional Dan Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Sejarah (Studi Korelasional Guru Sejarah SMA Di Kabupaten Tegal” penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan hasil, kompetensi profesional berhubungan baik dengan kreativitas guru dalam pembelajaran sejarah dan semakin tinggi kompetensi profesional guru maka kreativitas guru pun semakin meningkat. Saran yang diajukkan adalah sebaiknya pihak sekolah melaksanakan kegiatan yang berpotensi meningakatkan kemampuan profesional guru sejarah melalui pelatihan ataupun pembinaan bagi para guru mengingat kemampuan profesional guru berhubungan terhadap kreativitas guru. Penelitian terdahulu ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengkaji korelasi antara profesionalitas guru dengan kreativitas guru dalam pembelajaran, sedangkan dalam penelitian ini peneliti akan mengkaji kompetensi guru dengan menggunakan metode kualitatif.

Adibatul Khusna (2011) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Sejarah Terhadap Minat Belajar

Sejarah Siswa Kelas X SMA Se Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal Tahun 2010/2011” penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan hasil, persepsi siswa tentang kompetensi guru sejarah mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat belajar sejarah. Semakin tinggi kompetensi guru sejarah, maka semakin tinggi pula minat belajar siswa. Penelitian terdahulu ini mengkaji tentang pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru yang dikaitkan dengan minat belajar siswa, metode yang digunakan adalah kuantitatif penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti memiliki kesamaan yaitu mrlibatkan siswa tetapi bedanya penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan keterangan dari siswa untuk mengkroscek keabsahan informasi yang disampaikan oleh guru yang membedakan adalah penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan metode kualitatif dan hanya mengkaji 4 kompetensi guru.

Sholahuddin Mawan (2013) yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar IPS Sejarah Siswa SMP Negeri 3 Tegowanu Kabupaten Grobogan” penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan hasil, Kompetensi pedagogik guru IPS Sejarah di SMP Negeri 3 Tegowanu Kabupaten Grobogan semester ganjil 2012/2013. Hal ini dapat dilihat dari persentase secara klasikal kompetensi pedagogik guru sebesar 73.33%. Hasil belajar, diilihat dari hasil belajar peserta didik sebanyak 81,33% siswa telah mencapai ketuntasan. Ada

pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar IPS Sejarah siswa SMP Negeri 3 Tegowanu Kabupaten Grobogan semester ganjil 2012/2013. Penelitian terdahulu ini menggunakan metode kuantitatif dimana mengkaji persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan dikaitkan dengan hasil belajar siswa, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode kualitatif dan mengkaji kompetensi gurunya saja tanpa mengaitkan dengan hasil belajar.

M. Kaviza (2018) yang berjudul “Hubungan Antara Kompetensi Guru Sejarah Dalam Penggunaan Sumber Sejarah Dan Penerapan Kemahiran Pemikiran Sejarah” jurnal ini menggunakan metode kuantitatif dengan hasil, Kesimpulannya, guru-guru sejarah tidak dapat mengabaikan lagi penggunaan sumber sejarah dan penerapan kemahiran pemikiran sejarah dalam proses pengajaran dan pembelajaran sejarah bagi memastikan murid-murid perlu dilengkapi dengan kemahiran berfikir kritis yang membolehkan mereka dapat bersaing pada peringkat global seperti disarankan dalam Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025 (KPM, 2013). Justru, guru-guru sejarah memainkan peranan penting dengan merancang strategi, kaedah, teknik dan aktiviti pengajaran dan pembelajaran sejarah dengan mengingtegrasikan elemen sumber sejarah dan kemahiran pemikiran sejarah yang telah dibuktikan dalam kajian ini yang saling mempengaruhi antara satu sama lain. Oleh itu, adalah diharapkan agar dapatan kajian ini dapat dijadikan sumber

rujukan kepada pihak guru, PPK, sekolah dan sebagainya dalam menggalakkan penggunaan sumber sejarah dan penerapan kemahiran pemikiran sejarah secara lebih meluas pada semua peringkat persekolahan sama ada pada peringkat sekolah rendah mahupun pada peringkat sekolah menengah. Walau bagaimanapun, kajian lanjutan perlu dijalankan bagi mengenal pasti faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi penerapan kemahiran pemikiran sejarah dalam proses pengajaran dan pembelajaran sejarah yang dapat memberikan suatu gambaran yang lebih tepat tentang penerapannya dalam konteks pendidikan sejarah pada peringkat nasional dan global selaras dengan keperluan penginovasian dalam kaedah pengajaran sejarah sedia ada melalui proses transformasi kurikulum. Penelitian terdahulu ini mengkaji tentang hubungan antara kompetensi guru sejarah dalam penggunaan sumber sejarah dan penerapan kemahiran pemikiran sejarah dengan menggunakan metode tinjauan kuantitatif) dimana lokasi pengambilan datanya adalah di Malaysia, sedangkan penelitian yamg dilakukan oleh peneliti mengkaji tentang kompetensi guru secara keseluruhan di SMA Teuku Umar Semarang dengan menggunakan metode kualitatif.

Dokumen terkait