• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak lahir sampai akhir hayat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memilih arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Defenisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.3

Menurut pengertian secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.4

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat berupa pengetahuan (kongnitif), tingkah laku atau sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Dapat pula dikaitakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil belajar merupakan kecakapan nyata yang dicapai peserta didik dalam waktu tertentu. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat yang diperoleh setiap pesertadidik setelah proses belajar. Di dalam proses belajar peserta didik mengerjakan hal-hal yang akan dipelajari sesuai dengan tujuan dan maksud belajar.

Hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai peserta didik dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, dan psikomotoris.5

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal, bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan

4Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta : Rineka Cipta, 2015) h. 2

5Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2006),h. 3

informasi untuk membuat pertimbangan sebarapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan peserta didik. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasan peserta didik.

1. Macam-macam hasil belajar a. Pemahaman konsep

Pemahaman menurut Bloom adalah seberapa besar peserta didik mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik atau sejauh mana peserta didik dapat memahami serta ia mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil atau penelitian observasi langsung yang ia lakukan.

b. Keterampilan proses

Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagi penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu peserta didik. Keterampilan berarti kemampuan meggunakan fikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreatifitasnya.

c. Sikap

Sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencangkup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang belum ditunjukkannya. Selanjutnya, Aswar

mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Faktor-faktor yang mempegaruhi hasil belajar a. faktor internal

faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempegaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar ketekunan sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor eksternal

faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempegaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Kedalam keluarga berpegaruh terhadap hasil belajar peserta didik.6

3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar a. Pengertian IPA

Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam hal ini para guru, khususnya yang mengajar sains di sekolah dasar, diharapkan mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA sehingga dalam pembelajaran IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran.

6Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta : Prenada Media, 2015) H. 5-12

Peserta didik yang melakukan pembelajaran juga tidak mendapat kesulitan dalam memahami konsep sains.7

b. Tujuan IPA

Adapun tujuan pembelajaran sain atau IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP 2006) dimaksudkan untuk:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran tuhan yang maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3) Mengembangkan dasar ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mengetahui antara IPA, lingkungan, teknologi, dan bermasyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagi salah satu ciptaan tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.8

7 Ibid, h. 167

c. Kedudukan IPA sebagai proses, produk dan sikap ilmiah 1) IPA sebagai proses

IPA sebagai proses mengandung pengertian cara berfikir dan bertindak untuk menghadapi atau merespon masalah-masalah yang ada di lingkungan. Jadi, IPA sebagai proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk) inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah.

2) IPA sebagai produk

Produk IPA adalah sekumpulan hasil kegiatan mpirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad.

3) IPA sebagai sikap ilmiah

Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan kembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan.9

Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

4. Media audio visual

1. Pengertian media audio visual

Istilah media audio visual terdiri dari tiga kata yaitu media,audio dan visual, adapun arti dari ketiga kata tersebut adalah; kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur

9 Hisbullah & Nurhayati Selvi, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar (Makassar : Aksara Timur , 2018) h.5-12

informasi belajar atau penyalur pesan.10 Media secara harfia berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.11

Association for Education Technologi (AECT) seperti dikutip Yusuf Hadi Miarso mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi.12 Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud–maksud pengajaran, maka media itu tersebut media pembelajaran.13

Dari beberapa definisi di atas dapat dirumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri peserta didik.

Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali. Disamping itu, tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio tape recorder juga dapat di bawa ke mana-mana dan karena tape recorder dapat menggunakan

10 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Starategi Belajar Mengajar, (Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2006), h. 136

11

Arif S, Sadiman dkk, Media Pendidikan, (Depok :Rajawali Pres, 2012), h. 6

12Yusufhadi Miarso, Menyamai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), h.457

13

baterai, maka ia dapat digunakan di lapangan atau di tempat-tempat yang tak terjangkau listrik.

Di samping menarik dan memotivasi peserta didik untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk :

1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang didengar

2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat parah ahli yang berubah jauh dari lokasi.

3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh peserta didik.

4. Menyiapakan variasi yang menarik dan perubahn-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasa atau sesuatu masalah.14

2. Jenis-jenis media audio visual a. Laptop dan LCD

Laptop merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat, baik untuk pendidikan maupun untuk aktivitas bisnis. Namun, memilih laptop atau notebook yang tepat sesuai kebutuhan konsumen, spesifikasi laptop dan harga yang tepat bukanlah hal yang mudah.15

LCD proyektor merupakan salah satu media elektronik yang dapat digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. LCD proyektor juga dapat membantu guru untuk lebih mudah dalam mengajar dan pelajar lebih mudah dalam menerima pembelajaran. Menggunakan LCD proyektor juga dapat

14

Ibid, h. 141

15Suhendra Sunarsa, Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Untuk Karyawan

membantu guru agar dapat mengembangkan teknik pengajaran sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal.16

b. Manfaat laptop dan LCD 1. Alat Presentasi

Proyektor bisa membuat sebuah presentasi menjadi lebih hidup, karena dengan tampilan gambar atau tulisan itu kita bisa memberikan presentasi yang lebih dinamis dan atraktif.

2. Media Informasi

Bisa menampilkan tampilan dengan layar besar, maka proyector sangatlah efektif untuk dijadikan sebagai media informasi.

3. Pemutar Video

Bisa menikmati bioskop di dalam rumah. Hal ini dikarenakan proses tampilan yang terjadi di bioskop dapat kita tampilkan di rumah, yaitu dengan proyeksi.17

3. Fungsi media audio visual

Media merupakan salah satu ide yang sangat tepat dalam menyiasati kejenuhan peserta didik karena pembelajaran dengan menggunakan media dirasa cukup efektif dan dapat menggairahkan semangat mereka dalam mengikuti jalannya proses belajar mengajar. Media audio visual mempunyai berbagai macam fungsi seperti yang disebutkan Yusuf Hadi Miarso sebagai berikut:

16

Joko sarminto, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran LCD Proyektor Terhadap

Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi ( Skripsi. Jurusun. Pendidikan Ekonomi. FKIP

UNTAN) h.2

17Yulia Utami,Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Proyektor LCD Menggunakan Program Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Menentukan Volume Kubus Dan Balok Pada Bangun Ruang, Vol : 1, h. 54.

a. Media mampu memberi rangsangan yang bervariasi kepada otak, sehingga otak mampu dapat berfungsi secara optimal.

b. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.

c. Media mampu melampaui batas ruang kelas.

d. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dan lingkungannya

e. Media menghasilkan keseragaman pengamatan f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru

g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar

h. Media memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkret maupun abstrak

i. Media memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri

j. Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun peserta didik.18

4. Langkah-langkah Penggunaan Media Audio Visual

Media audio visual digunakan dalam upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar, agar dapat mengoptimalkan peranan media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaanya antara lain:

18

a. Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran.

b. Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam pemecahan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

c. Guru harus benar-benar menguasai teknik dari media pembelajaran yang digunakan.

d. Guru harus memperhitungkan untung ruginya penggunaan media pembelajaran.

e. Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang menggunakannya.

f. Jika suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu macam media maka guru dapat memanfaatkan multi media yang memperlancar proses belajar mengajar.19

5. Kelebihan dan kelemahan media audio visual Kelebihan yaitu:

a. Dapat digunakan untuk klasikal atau individual b. Dapat digunakan secara berulang

c. Dapat menyajikan materi secara fisik tidak dapat bicara kedalam kelas d. Dapat menyajikan objek secara detail

e. Tidak memerlukan ruang gelap f. Dapat diperlambat dan dipercepat

19

Asnawir. M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pres ,2002), h. 19

g. Menyajikan gambar dan suara Kelemahan yaitu:

a. Sukar untuk dapat direvisi b. Relatif mahal

c. Memerlukan keahlian khusus20

Pada tahun 1965-1970, pendekatan sistem (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan penddikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan system ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembeljaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada peserta didik. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peserta idik serta diarahkan kepada perubahan tingkah aku peserta didik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.21

a. Kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya: 1) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan ralita, gambar, film, atau

model

2) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai,film atau gambar

20Nur Hadi Waryanto,Penggunaan Media Audio Visual dalam Menujangan Pembelejaran “(Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematikan,FMIPA UNY)”

21

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed Photography

4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal 5) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan

dengan model, diagram, dan lain-lain

6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.

c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk

1) Menimbulkan kegairahan belajar

2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan

3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:

2) Mempersamakan pengalaman 3) Menimbulkan persepsi yang sama.22

Dokumen terkait