• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan.

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Laila Nurlillah tahun 2010 dengan judul “Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA tentang Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 64.03, siklus II nilai rata-rata siswa adalah 70.77 dan siklus III nilai rata-rata mencapai 76.35. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SDN Sindur 2 kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2. Skripsi yang dibuat Nuning Suprapti yang dibimbing oleh Dra. Maslicah As\’Dri, M.Pd denJDn judul PeninJkDtDn PePbelDjDrDn IPA siswD kelDs IV SDK Tegalmulyo pada materi Gaya dalam Pencapaian hasil belajar melalui metode eksperimen. Hasil dan penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen cukup baik dalam pembelajaran di kelas.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar. Atas dasar itu peneliti akan menggunakannya di SD.

B. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar, masing-masing memiliki arti tersendiri.

1. Pengertian Belajar

Kata belajar identik dengan kegiatan membaca buku, menghafalkan catatan dan mengingat-ingat materi pelajaran atau pengetahuan, sehingga sesuatu yang dipelajari mudah hilang setelah digunakan. Pemahaman belajar tersebut hanyalah dalam makna sempit saja.

Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2008: 23) menyatakan bahwa belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,serta berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan menurut Howard L.Kingsley (dalam Laila Nurlilah,2010) mendefinisikan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat dirumuskan bahwa belajar adalah suatu proses kognitif yang terjadi secara aktif untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman baru sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang positif.

2. Prestasi

Purnomo dkk ( 2008; 10 ) menyatakan bahwa prestsi belajar adalah Pengertian hasil yang diperoleh melalui kesan-kesanlam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:10) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan.Sedangkan Muhibbin Syah(2001:132), mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.

Dari beberapa pengertian prestasi belajar diatas dapat diartikan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar akademik yang dicapai siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes atau non tes.

Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah prestasi yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar mata pelajaran IPA pada pokok bahasan perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Prestasi belajar diukur dengan tes dan hasilnya berupa nilai yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka.

C. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan pelajaran dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari(Djamarah, 2006: 84).Jusuf Djajadisastra (1981:10) menambahkan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada murid untuk menemukan sendiri sesuatu fakta yang diperlukannya atau ingin diketahuinya.dan suatu alat untuk membukakan prinsipyang telah diajarkandan melihat apa yang terjadi kemudian membandingkanengan teori yang telah diajarkankepada siswa.

Sudirman(1987;93) menyatakan bahwa metode eksperimen merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses pembuktian dengan benda tertentu. Dalam hal ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada murid untuk menemukan sendiri sesuatu fakta yang diperlukannya atau ingin diketahuinya. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau suatu proses sesuatu. Siswa tidak hanya

mengandalkan keterangan atau penjelasan dari guru dan hanya menghafalkan di luar kepala dari buku-buku atau catatan yang diperoleh dari gurunya. Metode eksperimen membantu siswa untuk lebih aktif melakukan percobaan sebagai pembuktian temuan-temuan yang sudah ada.

2. Pelaksanaan Metode Eksperimen

Pembelajaran dengan metode eksperimen ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,pelaksanaan percobaan, menjelaskan alat-alat yang dipergunakan kemudian memberikan contoh cara menggunakan alat-alat dalam percobaan. Pembelajaran tersebut Sependapat dengan Palendeng, Ramyulis (2005:250) juga mengemukakan tentang langkah-langkah pembelajaran yang meliputi :

1. Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen

2. Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa dalam eksperimen

3. Sebelum eksperimen dilaksanakan, terlebih dahulu guru harus menetapkan :

a. Alat-alat apa yang diperlukan b. Langkah apa yang harus ditempuh c. Hal apa yang harus dicatat

4. Setelah eksperimen guru harus menentukan apakah follow-up (tindak lanjut) eksperimen contohnya :

a. Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut b. Mengadakan tanya jawab tentang proses

c. Melaksanakan tes untuk menguji pengertian peserta didik

Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan .

a. Prosedur

Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Mempersiapkan alat bantu eksperimen.

2) Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen.

3) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/ pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis sehingga siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dan dalam membuat laporan.

4) Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab dan tugas.

b. Kelebihan metode eksperimen

Jusuf Djajadisastra (1981:16-17) menyatakan kebaikan atau keuntungan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

1) Meniadakan kemungkinan timbulnya verbalisme.

Melalui kegiatan eksperimen yang dilakukan siswa untuk pembuktian suatu hal, siswa secara langsung berhadapan dengan obyek yang diamati, sehigga konsep yang diterima anak bukan sekedar hafalan namun berdasarkan hasil eksperimen.

2) Mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian. Metode eksperimen memberikan kesempatan pada siswa untuk melihat secara langsung obyek yang diteliti, dan siswa mengalami sendiri peristiwa yang terjadi pada saat melaksanakan eksperimen. 3) Karena mengamati sendiri suatu proses atau kejadian, maka

menjadi benar-benar yakin akan hasil atau sesuatu proses.

Siswa melihat dan mengamati peristiwa yang terjadi secara langsung, hal ini menjadikan bukti bagi siswa tentang peristiwa yang terjadi sehingga siswa menjadi percaya dan yakin sebab siswa melihat sendiri dan ada buktinya.

4) Menjadi lebih bersikap hati-hati, teliti, mampu berpikir analitis, dDn tidDk beJitu sDjD SercD\D SDdD “kDtD orDnJ”.

Eksperimen yang dilakukan siswa menjadi bekal bagi siswa untuk tidak cepat percaya sebelum ada buktinya, sehingga siswa lebih teliti dan kritis akan suatu hal.

5) Sesuai dengan perkembangan siswa yang selalu tertarik pada realitas atau obyek-obyek yang nyata dari alam sekitarnya.

6) Sesuai dengan jiwa anak yang selalu mengadakan eksplorasi (penjelajahan) untuk menemukan hal-hal yang baru baginya. 7) Sesuai dengan prinsip didaktik modern, yaitu mengembangkan

sikap inovatif (mencari sesuatu yang baru, hasrat menemukan sesuatu yang baru).

8) Memupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah, yaitu suatu sikap hidup untuk memahami sesuatu melalui data yang dapat dikumpulkan, melakukan percobaan, dan menarik kesimpulan. 9) Membangkitkan hasrat ingin tahu pada anak.

10)Memperkaya pengalaman dan meningkatkan keterampilan

D. Hakekat IPA 1. Pengertian IPA

Pengetahuan yang dimiliki seseorang pada dasarnya berupa konsep. Konsep-konsep tersebut diperoleh seseorang sebagai hasil berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Makna hakiki dari belajar dan pembelajaran IPA adalah pendidikan IPA lebih diartikan sebagai pembentukan kompetensi anak didik melalui peningkatan motivasi dan aktivitas diri siswa daripada pembekalan ilmu pengetahuan melalui transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

IPA pada hakekatnya merupakan ilmu dan pengetahuan tentang fenomena alam yang meliputi produk dan proses dimana pengetahuan didapat dari proses belajar.Srini (2001:1) menambahkan bahwa Ilmu Penegtahuan Alam adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu pengetahuan Alam menawarkan cara-cara untuk dapat memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam dan supaya dapat hidup di dalam alam.

2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

IPA sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa, serta rasa mencintai akan kebesaran Tuhan YME.

Srini (2001:1) menyatakan bahwa Tujuan utama pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupannya sehari-hari, memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitarnya, mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dan agar siswa mengenal dan dapat memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan YME.

3. Kompetensi Dasar

Materi perubahan kenampakan dan cara penggunaannya merupakan salah satu bagian dalam pembelajaran IPA. Diharapkan siswa mengerti pentignya mempelajari materi tersebut dan dapat menerapkan pengetahuannya di dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan mereka.Faktor penyebab perubahan lingkungan :angin, gelombang laut, hujan, cahaya matahari (Rosytawati dan Aris Muharam, 2008:150).

a. Perubahan Lingkungan di Bumi Karena Angin

Angin merupakan udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Beberapa perubahan lingkungan akibat angin, antara lain :

1) Tanah mnjadi tandus

Angin dapat mengikis tanah dan bebatuan yang disebut deflasi. 2) Pembentukan bukit pasir

Hembusan angin kencang secara terus menerus di daerah tandus. 3) Angin bisa merusak tanaman tembakau

Angin brubu d Makasar, Bahorok di Sumatra Utara, Gendhang di Pasuruan, Kumbang d Tegal dan Cirebon.

4) Angin yang bisa menguntungkan manusia : a) Angin bisa menggerakkan kincir

b) Angin membantu penyerbukan tanaman c) Angin untuk bermain layang-layang

b. Gelombang Laut

1) Gelombang laut setiap hari mengikuti daratan sehingga dapat merubah bentuk garis pantai atau batu karang yang ada di tepi pantai.

2) Gelombang laut dapat menyebabkan ekosistem pantai menjadi usak.

3) Gelombang laut juga bermanfaat bagi manusia untuk mencari kan, pembuatan garam, olahraga selancar, dan lain-lain.

c. Pengaruh Lingkungan di Bumi karena Hujan

Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang turun di suatu tempat dalam waktu tertentu. Curah hujan di Indonesia sepanjang tahun tidak merata. Air hujan yang turun dari langit dapat menyebabkan perubahan lingkungan di sekitar kita.

Turunnya hujan membawa manfaat maupun kerugian atau bencana bagi kehidupan manusia. Curah hujan yang turun merupakan salah satu faktor penting yang di butuhkan untuk mendukung kegiatan pertanian, kehutanan, dan perkebunan.

Manfaat hujan antara lain :

1) Memberikan keuntungan bagi petani, karena persawahan mendapat perairan yang cukup untuk mengolah tanaman menjadi subur.

2) Hujan dapat membuat udara menjadi segar dan bersih, karena hujan dapat melarutkan kotoran dan debu di udara.

3) Hujan membuat kanungan air dalam tanah menjadi bertambah banyak.

Yang diakibatkan karena kerugian hujan, antara lain sebagai berkut : 1) Terjadinya bencana banjir.

2) Terjadinya tanah longsor. 3) Terjadinya erosi.

d. Perubahan Lingkungan di Bumi karena Cahaya Matahari

Matahari merupakan sumber energi terbesar di bumi. Sinar matahari membuat suhu permukaan bumi menjadi sesuai untuk tetap hidup. Jika tidak ada energi panas matahari, bumi kta akan membeku seperti es. Tidak ada tumbuhan yang yang dapat hidup di es, demikian dengan manusia dan hewan. Panas matahari dan hujan dapat mengubah bentuk permukaan bumi.

Selain itu, petani memanfaatkan matahari untuk menjemur gabah hasil panen mereka. Nelayan memanfaatkan sinar matahari untuk menjemur ikan yang akan diasinkan.

Dari uraian di atas, sudah jelas bahwa matahari memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.

Manfaat atau kegunaan sinar matahari : 1) Sebagai sumber cahaya.

2) Sebagai sumber energi alternatif yaitu untuk pembangkit listrik tenaga surya.

3) Sebagai sumber panas sehingga dapat menyebabkan air menguap dan hujan turun.

4) Sebagai faktr penting terjadinya proses fofsintesis pada tumbuhan hijau.

5) Dalam bidang industri dapat digunakan untuk penggerak mobil tenaga surya serta kompor matahari.

6) Mengubah provitamin D menjadi vitamin D 7) Mengeringkan jemuran.

8) Penguapan air tambak.

Kerugian yang disebabkan sinar matahari, antara lain sebagai berikut : 1) Dapat menimbulkan kemarau panjang sehinga mata-mata air di

waduk serta sungai-sungai mengering. Sehinga makhluk hidup menjadi kekurangan air dan sumber makanan.

2) Dapat menimbulkan kanker kulit. 3) Dapat menyebabkan kebakaran hutan. 4) Melapukkan batuan ( pelapukan fisika) .

E. Kerangka Berpikir

Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan dan lingkungan tersebut mengalami perubahan. Lingkungan yang mendukung proses belajar mengajar adalah lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksploraasi, penemuan-penemuan baru berdasarkan pengalaman yang telah dimilikinya.

Selain itu proses belajar mengajar juga memerlukan pertisipasi aktif dari siswa. Jadi siswa tidak hanya menerima dan menghafalkan begitu saja materi yang diperolehnya dari guru, tetapi siswa dituntut untuk menemukan konsep dan mengembangkannya dengan keadaan lain sehingga belajarnya menjadi lebih dimengerti.

Namun saat ini maasih banyak guru yang menerapkan pembelajaran konvensional, dimana guru memegang peranan utama sebagai pemberi informasi. Definisi diberikan oleh guru sedangkan siswa hanya menirukan apa yang dikerjakan guru. Pembelajaran seperti ini terkesan kurang bermakna dan membatasi pemikiran siswa. Siswa tidak bisa mengeksplorasi ide-idenya karena telah terpaku pada pola pengerjaan jawaban guru dan menganggapnya sebagai satu-satunya jawaban yang benar. Pada akhirnya, siswa akan sangat tergantung pada guru, lebih-lebih dalam menjawab pertanyaan.

Pada pembelajaran degan metode eksperimen siswa diajak untuk menemukan dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Metode ini juga dapat merangsang siswa untuk menemukan ide-ide baru yang menambah pengetahuan siswa.

Pada pokok bahasan perubahan lingkungan fisik terhadap daratan adalah bagian dari materi IPA SD kelas IV semester genap yang menuntut siswa untuk dapat menemukan konsep dan meggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode eksperimen diharapkan dapat menggunakan serta mengembangkan pengetahuan tersebut untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan variabel penelitian, penelitian sebelumnya, kajian pustaka, dan kerangka berpikir di atas peneliti mengemukakan hipotesis bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Permitan I Bondowoso, Mertoyudan, Magelang, mata pelajaran IPA pada pokok bahasan perubahan kenampakan dan cara penggunaannya tahun pelajaran 2011/ 2012.

22

Dokumen terkait