Setelah melakukan penelusuran terhadap berbagai literatur dan karya ilmiah, khususnya menyangkut hasil penelitian yang terkait dengan rencana penelitian di atas, penulis menemukan karya ilmiah yang membahas tentang metodologi kitab tafsir ‘Ali> al-S{a>bu>ni>, akan tetapi tidak membahas tentang tafsir a>ya>t ah}ka>mnya, melainkan s}afwah al-tafa>si>r, terdapat juga karya ilmiah yang membahas sepintas tentang ‘Ali> al-S{a>bu>ni> dan kitab tafsir a>ya>t al-ah}ka>mnya, namun karya ini lebih menitikberatkan pembahasan pada salah satu tema yang terdapat dalam tafsir a>ya>t al-ah}ka>m tersebut.
Untuk membantu mengetahui bagaimana metodologi yang digunakan oleh ‘Ali> al-S{a>bu>ni dalam tafsirnya, maka ada beberapa literatur yang penulis gunakan, di antaranya:
1. Al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n fi> al-‘As}r al-H{adi>s\ karya ‘Abd al-Qa>dir Muh}ammad al-S{a>lih}. Kitab ini merupakan kajian terhadap kitab tafsir kontemporer. Dalam kitab ini, penyusun membahas dua kitab tafsir karya ‘Ali> al-S{a>bu>ni>, yaitu S{afwah al-Tafa>si>r dan Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ah}ka>m min al-Qur’a>n. Namun, dalam pembahasan tentang Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t Ah}ka>m min Qur’a>n, penyusun hanya membahas tentang ‘Ali> al-S{a>bu>ni secara singkat, begitupula pembahasan terhadap kitab Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ah}ka>m min al-Qur’a>n tidak sedetail pembahasan terhadap S{afwah al-Tafa>si>r, ia hanya memberikan gambaran umum tentang kitab Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ah}ka>m min al-Qur’a>n dengan contoh isi penafsiran dalam kitab tersebut, berbeda dengan pembahasan S{afwah al-Tafa>sir yang dijelaskan dari alasan penyusunan kitab, pendapat ulama tentang kitab tersebut hingga penjelasan tentang metodologi yang digunakan ‘Ali> al-S{a>bu>ni dalam S{afwah al-Tafa>sir.
Hal inilah yang membedakan tesis yang penulis susun dengan al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n fi al-‘As}r al-H{adi>s\ karya ‘Abd al-Qa>dir Muh}ammad al-S{a>lih}. Jika dalam kitab al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n fi al-‘As}r al-H{adi>s\ penyusun tidak membahas secara detail tentang Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ah}ka>m min al-Qur’a>n, maka dalam penelitian tesis ini, penulis mencoba membahasnya secara detail tentang metodologi yang digunakan oleh ‘Ali> al-S{a>bu>ni.
2. Bir al Wa>lidain Menurut Muh}ammad ‘Ali> al S{a>bu>ni> (Studi Terhadap Kitab Tafsir Rawa>i’ al Baya>n ). Karya ilmiah ini berupa skripsi yang disusun oleh Sobiroh pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadis Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2009. Skripsi ini membahas tentang ‘Ali> al-S{a>bu>ni> dan kitab tafsirnya Rawa>i’ al-Baya>n, akan tetapi skripsi ini lebih menitik beratkan pembahasannya tentang pendapat dan penafsiran ‘Ali> al-S{a>bu>ni> dalam kitabnya tentang Bir al Wa>lidain.
Jika pada penelitian terdahulu tersebut menitikberatkan
pembahasannya pada penafsiran ‘Ali> al S{a>bu>ni> tentang Bir al Wa>lidain, maka pembahasan selanjutnya melalui tesis ini akan menitikberatkan pembahasannya pada ‘Ali> al S{a>bu>ni dan kitab tafsirnya Rawa>i’ al Baya>n. Pembahasan tersebut berupa penelitian terhadap metodologi, pendekatan serta corak yang digunakan ‘Ali> al-S{a>bu>ni dalam kitab tafsirnya tersebut. Tanpa membahas sedikitpun tentang penafsirannya terhadap suatu tema tertentu. 3. Al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n karya Muh}ammad H{usain al-Z|ahabi>, membahas
biografi dan metodologi para mufassir yang digunakan dalam menyusun kitab tafsir mereka, mulai dari masa klasik hingga modern, baik itu yang terpuji (mah}mu>d) maupun tercela (maz\mu>m), dari kalangan ahl sunnah wa al-jama>'ah, syi>'ah, mu'tazilah, qadariyyah, dan jabariyyah.
Kitab ini terdiri dari dua jilid cetakan Maktabah Mus}'ab Ibn 'Umair al-Isla>miyyah tahun 1424 H/2004 M. Kitab ini pertama kali dicetak pada tahun 1381 H.34 Pada jilid pertama, al-Z|ahabi> mengawali kitabnya dengan
34Fahd Ibn 'Abd al-Rah}ma>n al-Ru>mi>, Buh}u>s\ fi> 'Us}u>l al-Tafsi>r wa Mana>hijuh (t.t: Maktabah al-Tawbah, t.th.),h. 171.
muqaddimah yang berisi tentang makna tafsir, takwil, dan terjemah baik secara bahasa maupun istilah. Kemudian pada bab pertama dibahas periode pertama dalam dunia tafsir, periode nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya r.a. (27-73 H). Bab ini mencakup pemahaman nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya r.a., perbedaan tingkatan antara pemahaman para sahabat r.a., sumber penafsiran pada periode ini, alat bantu yang digunakan para sahabat r.a. dalam memahami al-Qur’an, dan biografi para mufassir dari kalangan sahabat r.a. Pada bab kedua membahas periode kedua dalam dunia tafsir, periode para tabiin (75-102 H). Pada bab ini mengandung awal munculnya periode ini, sumber penafsiran pada periode ini dan madrasah al-tafsi>r di tiga wilayah, yaitu Mekah, Madinah, dan Irak.
Bab ketiga dibahas periode ketiga di dunia tafsir, periode pembukuan (103-335 H). Bab ini mengandung awal mulanya periode ini, corak penafsiran, tafsi>r bi al-ma's\u>r (makna dan keterbatasannya), biografi tokoh yang menyusun kitab tafsi>r bi al-ma's\u>r beserta metodologinya. Kemudian dilanjutkan pembahasan tentang tafsi>r bi al-ra’yi, biografi tokoh yang menyusun kitab tafsi>r bi al-ra’yi al-mah}mu>d beserta metodologinya.
Pada jilid kedua, al-Z|ahabi> melanjutkan pembahasan tentang kitab tafsir dari kalangan syi>'ah, dan khawa>rij. al-Z|ahabi> kemudian membahas tentang tafsir yang bercorak sufi, filsafat, fikih, dan 'ilmi>.
Sekalipun dalam kitab al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n tidak ditemukan pembahasan tentang Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ah}ka>m min al-Qur’a>n karya Muh}ammad ‘Ali> al-S{a>bu>ni> namun kitab al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n ini dapat membantu memberikan gambaran tentang metodologi yang digunakan
mufassir pada kitab tafsirnya, yang pada akhirnya diharapkan dapat membantu menentukan metodologi yang digunakan ‘Ali> al-S{a>bu>ni> pada kitab tafsirnya.
Secara sistematis, penelitian ini dibandingkan dengan kitab al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n, bagaikan sebuah pembahasan dengan mukaddimahnya. Kitab al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n sebagai muqaddimah dan penelitian ini sebagai pembahasannya.
4. Mengkaji Metode Para Mufassir Mana>hij al-Mufassiri>n karya M. Rusydi Khalid. Buku ini membahas sejumlah kitab tafsir dan latar belakang biografi penyusunnya baik dari generasi salaf atau klasik maupun dari generasi khalaf atau modern.
Dalam buku ini dikemukakan biografi para penulis tafsir, nama kitab tafsirnya yang termasyhur, baik ittija>h (orientasi, tujuan), manhaj (metode) dan uslu>b, t}ari>qah (langkah-langkah, gaya) tafsirnya.
Buku ini mengawali pembahasannya dengan mengemukakan “Bapak Tafsir”, Ima>m T{abari> (w. 310 H.) dengan tafsirnya Ja>mi’ al-Baya>n fi> al Tafsi>r al-Qur’a>n sebagai bentuk tafsir yang menggunakan metode tafsir tahli>li>. Tafsir ini adalah salah satu kitab yang mewakili masa klasik yang dibahas dalam buku ini. Sedangkan dari kalangan khalaf atau kontemporer, salah satu penafsir yang dibahas adalah Ima>m Muh}ammad ‘Abduh (w. 1905) dengan tafsirnya al-Mana>r.
Namun, dalam buku ini tidak terdapat pembahasan tentang tafsir Rawa>i’ al-Baya>n Tafsi>r A<ya>t al-Ah}ka>m min al-Qur’a>n karya Muh}ammad ‘Ali> al S{a>bu>ni> yang akan penulis teliti dalam tesis ini. Sekalipun demikian, buku ini sangat membantu dalam pembahasan penulis selanjutnya sebagai contoh
bentuk penelitian terhadap penafsir dan kitab tafsirnya baik pada masa klasik maupun kontemporer.