• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Kajian Pustaka

Berdasarkan hasil eksplorasi awal tentang penelitian yang sejenis dengan kajian ini menunjukkan bahwa penelitian ini bukanlah studi pertama seputar bimbingan dan konseling Islam terhadap pasien di rumah sakit. Meskipun demikian, penelitian terdahulu menunjukkan adanya ketidaksamaan tema dan fokus kajian dengan penelitian ini. Untuk memberikan gambaran tentang perbedaan antara penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya, maka akan dipaparkan secara singkat beberapa hasil penelitian terdahulu.

Disertasi Nina Siti Salmaniah Siregar (2016) dengan judul: “Komunikasi Terapeutik Dokter dan Paramedis Bagi Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Bernuansa Islami Di Kota Medan‖. Hasil penelitian diketahui bahwa bentuk-bentuk komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh dokter dan paramedis atau perawat terhadap pasien pada fase orientasi, fase kerja (working) dan fase penyelesaian (termination) adalah melalui komunikasi interpersonal dengan penyampaian pesan melalui bentuk komunikasi verbal, komunikasi tertulis, dan komunikasi nonverbal. Bentuk komunikasi verbal dilakukan melalui dimensi jelas dan ringkas, perbendaharaan kata, jeda dan kesempatan berbicara, arti denotatif dan konotatif, waktu dan relevansi serta pemberian humor. Bentuk komunikasi tertulis dilakukan melalui surat, memo, resep obat dengan memperhatikan kejelasan dan ketepatan pesan, serta bentuk komunikasi nonverbal dilakukan melalui penampilan diri, nada suara, ekspresi wajah dan sentuhan. Keseluruhan bentuk dan dimensi komunikasi interpersonal tersebut belum optimal dilakukan dan diberikan oleh dokter dan paramedis atau perawat, begitu juga dengan prinsip-prinsip Komunikasi Islam yang belum diterapkan secara optimal dan belum menjadi

pedoman dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien pada rumah sakit bernuansa Islami di Kota Medan.29

Perbedaan penelitian Nina Siti Salmaniah Siregar di atas dengan penelitian peneliti yaitu penelitian Salmaniah Siregar bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi terapeutik yang dilakukan dokter dan paramedis pada fase orientasi, fase kerja (working) dan fase penyelesaian (termination) terhadap kepuasan pasien rawat inap pada rumah sakit bernuansa Islami di Kota Medan (Rumah Sakit Haji Medan, Rumah Sakit Islam Malahayati dan Rumah Sakit Muhammadiyah Sumatera Utara), sedangkan penelitian peneliti saat ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengapa bimbingan konseling Islam dibutuhkan pasien, bagaimana pelaksanaan bimbingan konseling Islam bagi pasien di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, serta apa saja kelebihan dan kekurangan pelaksanaan layanan bimbingan konseling Islam bagi pasien di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.

Penelitian yang dilakukan oleh Karina Dinda Kinasih dan Aries Wahyuningsih dengan judul: Peran Pendamping Spiritual Terhadap Motivasi Kesembuhan Pada Pasien Lanjut Usia. Penelitian ini didasari bahwa lanjut usia mengalami

29 Nina Siti Salmaniah Siregar, Komunikasi Terapeutik Dokter dan

Paramedis Terhadap Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Bernuansa Islami Di Kota Medan, Disertasi Program

proses penurunan fungsi tubuh termasuk fungsi biologis, psikologis dan sosial. Selanjutnya, kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah seperti fungsi tubuh menurun. Pasien lanjut usia perlu memenuhi kebutuhan bukan hanya aspek biologis tetapi juga aspek yang lain untuk mengoptimalkan kualitas hidup mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan motivasi penyembuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara peran pendampingan spiritual dan motivasi penyembuhan pasien usia lanjut di bangsal Rumah Sakit Baptis Kediri.

Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi seluruh pegawai bagian spiritual dan pasien lanjut usia di rawat inap Rumah Sakit Baptis Kediri. Menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh 80 responden sebagai sampel. Variabel independen adalah peran pendampingan spiritual sedangkan variabel dependen adalah motivasi penyembuhan. Data didapat dengan menggunakan observasi dan kuisioner. Data-data tersebut dianalisa menggunakan uji Spearman Rho dengan tingkat signifikansi α ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pendampingan spiritual pada pasien lanjut usia di Instalasi Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Baptis Kediri mayoritas baik yaitu 69 responden (90%). Motivasi kesembuhan pada pasien lanjut usia di Instalasi Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Baptis Kediri mayoritas kuat yaitu 72 responden (90%). Peran pendampingan spiritual

berhubungan dengan motivasi kesembuhan pada pasien lanjut usia di Instalasi Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Baptis Kediri. Motivasi pasien lansia yang kuat untuk sembuh akan mendukung asuhan keperawatan yang diberikan, sehingga upaya penyembuhan atau peningkatan kesehatan pasien akan lebih mudah dicapai.30

Perbedaan penelitian Karina Dinda Kinasih dan Aries Wahyuningsih di atas dengan penelitian saat ini sebagai berikut: penelitian Kinasih dan Wahyuningsih didasari dengan asumsi bahwa lanjut usia mengalami proses penurunan fungsi tubuh termasuk fungsi biologis, psikologis dan sosial. Tujuan penelitian Kinasih dan Wahyuningsih adalah untuk menganalisa hubungan antara peran pendampingan spiritual dan motivasi penyembuhan pasien usia lanjut di bangsal Rumah Sakit Baptis Kediri, sedangkan penelitian saat ini meneliti pelaksanaan bimbingan konseling Islam bagi pasien di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.

Penelitian yang dilakukan oleh Akhmat Robbi Tricahyono, dkk, dengan judul: Nurses Motivation to Patients Spiritual Needs Fulfillment at Balung Hospital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas motivasi perawat dipengaruhi motivasi ekstrinsik, 72,7% dengan motivasi tinggi

30

Karina Dinda Kinasih, Aries Wahyuningsih, Peran Pendampingan Spiritual terhadap Motivasi Kesembuhan pada Pasien Lanjut Usia, Jurnal

dan pemenuhan kebutuhan spiritual baik, 38,5% dengan motivasi rendah dan pemenuhan spiritual baik, 61,5% dengan motivasi rendah dan pemenuhan spiritual kurang, dan 27,3% dengan motivasi tinggi dan pemenuhan kebutuhan spiritual kurang. Hasil analisa statistik menunjukkan p-value 0,037 (α=0,05) mengindikasikan terdapat hubungan motivasi perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien di Rumah Sakit Balung. Pemenuhan kebutuhan spiritual menjadi aspek penting dalam proses perawatan klien dan tugas perawat untuk memenuhi dengan melihat kebutuhan spiritual yang tepat bagi klien serta tidak mengenyampingkan untuk berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya dalam diskusi pertemuan rumah sakit. Perawat di rumah sakit khususnya di Rumah Sakit Balung diharapkan mampu memenuhi kebutuhan spiritual klien demi tercapainya perawatan yang holistik.31

Perbedaan penelitian Akhmat Robbi Tricahyono, dkk dengan penelitian peneliti sebagai berikut: penelitian Tricahyono, dkk di atas bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi perawat dan pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Balung. Desain penelitian menggunakan observasional analitik melalui metode cross sectional, sedangkan penelitian peneliti

31

Akhmat Robbi Tricahyono, dkk, Nurses Motivation to Patients Spiritual Needs Fulfillment at Balung Hospital, e-Jurnal Pustaka Kesehatan,

menggunakan observasi partisipan dengan pendekatan psikologis dan dakwah, serta meneliti proses pelaksanaan, kelebihan dan kekurangan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling Islam di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.

Dari hasil penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa pelayanan bimbingan dan konseling sangat diperlukan dalam upaya memotivasi kesembuhan pada pasien, juga dalam memberi kepuasan pada pasien khususnya dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Adapun perbedaan posisi penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian-penelitian peneliti adalah terletak pada locus dan focus. Posisi locus pada disertasi ini adalah di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis menganalisis mengapa bimbingan konseling Islam dibutuhkan pasien, bagaimana pelaksanaan bimbingan konseling Islam bagi pasien di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang, serta apa saja kelebihan dan kekurangan pelaksanaan layanan bimbingan konseling Islam bagi pasien di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.

Dokumen terkait