BAB V PENUTUP
B. Saran
1. Untuk Mahasiswa, tari Rentak Bulian merupakan sebuah tari kreasi yang dapat dipelajari. Banyak nilai sosial yang terkandung di dalamnya sehingga dapat memotovasi kehidupan. Selain itu tari Rentak Bulian menggambarkan sebuah cara hidup masyarakat pada zaman dahulu. Sehingga dapat menemukan perbedaan pada kehidupan sekarang.
2. Tingkatkan keingintahuan tinggi pada tari tradisional daerah setempat dan menjadi budayawan yang terlibat dalam perkembangan kesenian.
3. Untuk Dispora ( Dinas Kebudayaan dan Pemuda Olahraga), jadikan tari Rentak Bulian ini sebagai tari milik daerah Kabupaten Indragiri Hulu sehingga daerah memiliki kesenian yang asli dan dikenal masyarakat banyak. Jadikanlah tari Rentak Bulian ini sebagai identitas daerah Kabupaten Indragiri Hulu.
4. Untuk pembaca, pelajari tari Rentak Bulian secara mendalam dan ikuti segala perkembangannya.
59
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Purba, Mauly dan Ben M. Pasaribu. 2004. Musik Populer. Jakarta: Seni Nusantara Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nawawi, Hardadi. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press
Irawan, Soehartono. 2004. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Peneitian Bidang Kesejahteraan Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sedyawati, Edi. 1987. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan
Soedarsono, 1983. Tari Tarian Indonesia I. Jakarta: Proyek pengembangan Kebudayaan
Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Rahimah, Dkk. 2007. Langkah Lenggang Tarian Melayu Riau. Pekanbaru: Unri press
Hadi, Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka
Kusnadi. 2009. Penunjang Pembelajaran Seni Tari. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
M.Jazuli. 2014. Sosiologi Seni Edisi 2. Semarang: Graha Ilmu
http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-nilai-sosial-materi-lengkap.html (diunduh pada tanggal 27 april 2015)
Moleong, Lesy J. 2010. Metodologi penelitian kualiatif edisi revisi. Bandung. PT Remaja Rosda Karya
Kadir, Daud. 1985. Upacara Tradisional (Upacara Kematian) Daerah Riau. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
61
62
dalam upacara Bulean
Alim Ulama : Orang yang kuat ilmu agamanya Ayam ciap-ciap : menebus pengobata
Ayam pasambah : Ayam untuk dipersembahkan kepada makhluk halus Balai Panjang : Salah satu kebudayaan yang ada pada suku Talang
Mamak
Balai Terbang : Salah satu kebudayaan yang ada pada suku Talang Mamak
Batin : Salah seorang dukun yang dihormati setelah Kumantan
Bedukun : Mempercayai duku
Bertih : Padi yang digongseng, digoreng tetapi tidak menggunakan minyak
Betimbang salah : Melanggar adat Bijak Lestari : Bijaksana selalu
Bintara : Pendamping Kumantan dalam pengobatan Bulean Bujang : Sebutan anak laki-laki pada suku Talang Mamak Bulean : Upacara pengobatan pada suku Talang Mamak Bulean : Upacara pengobatan penyakit pada suku Talang
Mamak
63
Datuk Pepatih Nan Sabatang : Julukan untuk ninik mamak pada Suku Talang Mamak
Dukun : Orang yang mengobati penyakit pada suku Talang Mamak
Encah : Salah satu peralatan yang digunakan dalam upacara Bulean
Gading-gading : Pembantu dukun, pendamping dukun Gambus : Alat musik gambus
Gelang kangsa : Perlengkapan pakaian pengobatan yang digunakan oleh Kumantan
Gendang : Alat musik pukul dalam iringan tari Rentak Bulian Gendang Pelalu : Alat musik yang digunakan dalam tari Rentak Bulian Gong : Alat musik dalam iringan tari Rentak Bulian
Guci : Tempat yang terbuat dari kaca, untuk meletakkan sesaji
Gulang-gulang : Rumah kecil yang dibuat dalam pelaksanaan upacara Bulean
Ihwal : pelaksanaan
Jimat : pelindung
Kelulusan : Terbuat dari daun kelapa muda , daun enau muda atau daun salak muda. Bentuknya seperti tanda (+) yang ditempelkan dikepala, bahu, dada, dan lengan Kumantan
64
Ketaya : salah satu sesaji yang digunakan dalam upacara Bulean
Ketobung : Alat musik dalam iringan tari Rentak Bulian Ketumbuhan : salah satu penyakit yang melanda desa
Ketunjung : salah satu alat musik yang digunakan dalam upacara Bulean
Kumantan : Sebutan penari laki-laki pada tari Rentak Bulian Lilin lebah : Alat penerang dari sarang lebah
Limau : Buah sejenis jeruk
Mahligai : Sebutan untuk dukun pada kesenian Balai Panjang Membangkah : Mengoleskan bahan yang terbuat dari kapur sirih Mengayun lambai : Mengayunkan dengan perlahan
Menghadap bambu : Pandangan mengarah kepada bambu
Menghadap pucuk : Perumpamaan gerak sedang mengambul pucuk enau
Meralin : Pengobatan
Obor : Penerang yang terbuat dari bambu Ogung : Alat musik seperti gong
Orang bunian : orang halus
Orang halus : Makhluk yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang, kecuali oleh orang orang tertentu saja. Orang Pandai : Biasa disebut sebagai seorang dukun
65
Pakaian malaikat : Pakaian Kumantan yang terbuat dari daun kelapa muda, daun enau muda atau daun salah muda. Pantang : Suatu hal yang dilarang untuk dilakukan Pemangku : Yang terhormat
Peningkah : Sebagai penanda atau sebuah tanda Pergi ke padang : Pergi kelapangan luas
Persirihan : Berbagai macam alat-alat yang digunakan dalam makan sirih
Pucuk enau : Bagian daun paling muda dari pohon enau Putri Bertumpur Emas : Julukan untuk anak perempuan
Rentak : Gerak hentakan kaki Secubit Pinang : Sedikit buah pin pinang Sepelit kapur : Sedikit kapur
Sesajen : Benda-benda yang dipersembahkan untuk orang bunian
Sialang : kayu besar tempat bersarangnya lebah Sumbang : alat penyapu sarang lebah
Talang Mamak : Suku pedalaman Kabupaten Indragiri Hulu Tekalang : tempat sesajian
Tongkat si demang : Tongkat yang digunakan Kumantan pada upacara Bulean
Tuah berampat : Julukam nama untuk salah satu dukun dalam upacara Bulean
67 Lampiran 2
PEDOMAN OBSERVASI
A. Tujuan
Instrumen ini digunakan untuk menjaring data tentang Sebuah kajian sosiologi tari Rentak Bulian Di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.
B. Pembatasan
Peneliti melakukan observasi dengan memutar video-video tari Rentak Bulian dengan mendapatkan informasi secara langsung dari narasumber.
C. Kisi-kisi Observasi
Kisi-kisi Observasi
No Aspek Hasil
1 Sebuah kajian sosiologi tari Rentak Bulian Di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.
68 A. Tujuan
Untuk menjaring data tentang Sebuah kajian sosiologi tari Rentak Bulian Di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.
B. Pembatasan
Di dalam melaksanakan observasi peneliti membatasi pada Sebuah kajian sosiologi tari Rentak Bulian Di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.
C. Kisi-kisi Wawancara
Kisi-kisi Wawancara
No Aspek wawancara Hasil
1 Sebuah kajian sosiologi tari Rentak Bulian Di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.
69 Lampiran 4
PEDOMAN DOKUMENTASI
A. Tujuan
Dokumentasi ini dilakukan untuk menambah kelengkapan data yang berkaitan dengan Kajian sosiologi tari Rentak Bulian Di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.
B. Pembatasan
Dalam melakukan dokumentasi ini peneliti membatasi dokumen sebagai sumber data berupa:
1.Rekaman video 2.Foto-foto C. Kisi-kisi Dokumentasi Kisi-kisi Dokumentasi No Dokumentasi Hasil 1 Rekaman
Rekaman video (Pertunjukan tari Rentak Bulian)
Rekaman wawancara 2 Foto-foto
Foto tari Rentak Bulian
70 Nara Sumber : Kardinal
TTL : Rengat, 31 Mei 1968 Pekerjaan : Swasta
Umur : 47 Tahun
Alamat : Jl. Azki Aris No. 26 A Waktu : 23 Maret 2015
Deskripsi :
Tari Rentak Bulian menggunakan enam macam alat musik diantaranya yaitu Gong, sebagai alat musik yang didalam tari Rentak Bulian ini sangat berperan penting karena Gong merupakan penanda pergantian ragam gerak. Kemudian ketuk-ketuk, merupakan alat musik yang terbuat dari batang nangka yang selalu digunakan dalam tari Rentak Bulian. Suling, alat musik yang dibunyikan pada awal masuknya penari dan keluarnya para penari. Tambur, Alat musik pengiring yang melengkapi bunyi musik lainnya sehingga menjadi sebuah iringan tari yang menarik pada tari Rentak Bulian. Ketawak, alat musik pelengkap juga dalam tari Rentak Bulian.Ketobung, Alat musik yang harus ada baik dalam Upacara Bulean maupun dalam pertunjukan tari Rentak Bulian. Ketobung merupakan alat musik utama karena memiliki nilai mistik yang tinggi bagi mayarakat suku Talang Mamak.
Kostum kumantan dan penari menggunakan pakaian yang sederhana. Kumantan menggunakan jubah berwarna putih dan celana hitam. Kemudian menggunakan Detar yaitu kain yang berbentuk segi empat seperti sapu tangan sebagai ikat kepala kumantan. Kemudian dilipat dalam bentuk segitiga dan diikatkan di kepala. Selain itu kumantan juga menggunakan kalung sebagai aksesoris pada bagian leher. Dalam tari Rentak Bulian kalung tersebut dinamakan Dukoh. Sebagai tari yang lebih menonjol pada gerak rentaknya maka dalam penampilan dalam tari
71
Rentak Bulian ini menggunakan Giring-giring atau biasa kita kenal dengan Gelang Kaki. Penggunaan gelang kaki agar ketika melakukan gerak rentak lebih terdengar hentakannya. Kostum Penari menggunakan baju berwarna merah dan rok berwarna hitam. Baju dan rok nya terbuat dari bahan bludru yang di hiasi dengan hiasan jurai berwarna kuning. Baju penari masih menggambarkan ciri khas dari masyarakat suku Talang Mamak. Masih menggunakan pakaian terbuka dan sederhana. Selain itu penari menggunakan aksesoris yang dinamakan Dukoh yang biasa kita sebut dengan kalung. Dukoh dipakai oleh penari dan Kumantan. Untuk tata rias wajah dan rambut penari, tari Rentak Bulian menggunakan rias cantik. Sedangkan pada Kumantan menggunakan rias karakter yang menggambarkan rias dukun, yaitu cendengrung pada kegagahan dan kekuatan. dengan kelopak mata diberikan warna hitam agar terlihat lebih garang dan gagah. Penari Rentak Bulian menggunakan sanggul dan kemudian dihiasi dengan hiasan juntai. sedangkan Kumantan menggunakan ikat Detar, yaitu kain yang diikatkan pada kepala.
Gerak-gerak pada tari Rentak Bulian berasal dari gerak yang ada didalam Upacara Bulean yang sudah dirombak dan diperhalus. Tari ini menggambarkan sebuah kegiatan sakral yang dilakukan oleh dukun guna mengobati orang sakit. Karena didalam rangkaian Upacara Bulean terdapat gerak-gerak merentak. Nilai yang terkandung dalam tema tari Rentak Bulian ini adalah nilai budaya masyarakat yang masih sangat kental. Karena mereka masih menggunakan cara pengobatan tradisional sampai saat ini. Tari Rentak Bulian ini memiliki berbagai empat pertunjukan hal ini disesuaikan dengan tempat pelaksanaan acara. Apabila pelaksanaan diatas panggung pertunjukan maka acara yang dilaksanakan adalah lomba tari antar kabupaten atau lainnya dan pelaksanaan dilakukan di lapangan terbuka apabila pada sebuah acara masal dan besar-besaran yang diadakan di desa.
72 Pekerjaan : Guru SMP
Umur : 58 Tahun
Alamat : Jl. Kerajinan No. 11 Waktu : 23 Maret 2015 Deskripsi :
Dalam tari Rentak Bulian geraknya monoton dengan motif rentak atau disebut dengan merentak, yaitu menghentak-hentakkan kaki. Kemantan menari diikuti penari-penari yang ada dibelakangnya. Gerak menyembah guru Di Padang merupakan gerak yang menggambarkan bahwa mayarakat masih mempercayai hal-hal mistis. Mereka masih menyembah makhluk gaib yang telah mereka undang kehadirannya dengan ritual-ritual tertentu walaupun masyarakat Talang Mamak sudah banyak yang memeluk agama islam. Gerak yang dipimpin oleh kumantan yang berada pada barisan paling depan dengan didampingi Bujang Bayu pada sisi kanan dan sisi kiri Kumantan. Bujang bayu membawa pedupaan atau bara dan mayang pinang. Bujang Bayu adalah penari yang ada di sisi kanan dan kiri kumantan. Kedua yaitu Gerak meghentakkan kaki secara bergantian kanan dan kiri. penari saling memegang pinggang penari yang berada di depannya. Sedangkan Bujang bayu yang berada pada sisi kanan dan kiri Kumantan, mengoleskan arang dan kapur sirih pada bagian lengan kanan dan kiri Kumantan. Yang ketiga yaitu goyang pucuk-pucuk, menggerakkan tangan keatas yang menggambarkan bahwa penari sedang mengambil mayang pinang guna mempersiapkan sesajian untuk mengadakan upacara bulian. Sedangkan Bujang bayu yang berada pada sisi kanan dan kiri Kumantan, masih dalam posisi mengoleskan arang dan kapur sirih pada bagian lengan kanan dan kiri Kumantan. Berikutnya gerak menyembah yang menggambarkan bahwa sedang menyembah makhluk halus yang akan membantu jalannya acara upacara Buluan. Makhluk halus ini akan merasuki tubuh Kumantan.
73
menggerakkan kedua tangan yang disatukan seperti menyembah dan digerakkan kesegala arah. Dan meracik limau, adalah gerak yang menggambarkan bahwa penari sedang meracik limau atau jeruk purut. Geraknya mengayunkan tangan seperti orang meracik limau dengan posisi badan duduk. Kumantan bergerak mengelilingi penari lainnya secara merata keseluruhan untuk melihat kondisi yang sedang dialami bahwa penari akan baik-baik saja. Dan selanjutnya Merenjis Limau (memercik limau). Merenjis limau adalah gerak yang menggambarkan penari memercikkan limau kepada orang yang sakit di dalam upacara Bulian.air limau yang sudah diracik dipercikkan kepada orang yang akan diobati. Geraknya pun seperti orang memercikkan limau, tangan kesamping kanan kiri dengan jari dikembangkan. Kumantan memecahkan mayang pinang yang diguakan untuk mengusir roh-roh jahat yang mengganggu penari. Dan yang terakhir adalah empat Penjuru, gerak empat penjuru ini menggambarkan bahwa telah selesainya pengobatan pada upacara bulian. geraknya menggambarkan pengusiran penyakit yang telah diangkat dari orang yang sakit. Dilakukan keempat penjuru. Kumantan mengelilingi kembali para penari dengan mengipaskan mayang pinang kerah masing-masing penari untuk mengusir roh-roh jahat yang mencoba mengganggu.
74 Pekerjaan : Staf BPCB Batu Sangkar Umur : 49 tahun
Alamat : Kota Lama, Rengat Waktu : 23-03-2015
Deskripsi :
Menurut pendapat pak Saharan Tari Rentak Bulian itu tidak ada pada suku talang mamak, yang ada hanya pengobatan tradisional Bulean. Tetapi di dalam pengobatan itu ada gerak monopersial dan bipersial sehingga dapat dikategorikan kedalam tari karena terdapat unsur gerak. Menurut pak Saharan tari merupakan daur hidup karena yang mati dapat bergerak. Contohnya gerak monopersial yang diberi gerak variasi misalnya tari kreasi seperti tari Rentak Bulian ini termasuk dalam tari kreasi nilai tradisional Rentak Bulian. Dalam upacara bulean terdapat 33 macam gerak, sementara yang dikemas didalam karya tari Rentak Bulian itu sendiri hanya 7 gerak termasuk pada gerak dasarnya. Upacara Bulean biasanya dilakukan setahun sekali. banyak macam upacara Bulean, ada Bulean Betimbang Salak, Bulean Memalas Bumi, Bulean Bagi Makan Harimau, Bulean Obat Kampung. Upacara Bulean ini dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu. jika tidak pada waktunya gerak Bulean itu tidak ada dan Ketobung pun tidak berbunyi. Ketobung merupakan alat musik yang dipercayai sebagai alat musik terpenting yang harus ada didalam Upacara Bulean. Beliau menjelaskan urutan upacara Bulian yang biasanya dilakukan oleh Suku Talang Mamak. Beliau mengatakan bahwa Ketika ada penyakit menular yang mengancam masyarakat suku Talang Mamak maka perangkat adat bersama masyarakat melaksanakan musyawarah di balai desa. Musyawarah tersebut dilaksanakan untuk merencanakan waktu pelaksanaan diadakan Upacara Bulean. Menentukan hari dan tanggal pelaksanaan Upacara Bulean yang telah direstui batin. Batin menginformasikan kepada Kumantan hari dan tanggal pelaksanaan agar dia
75
dapat menyiapkan perangkatnya dan menentukan desa dan rumah tempat pelaksanaan Bulean. Sebelum pelaksanaan Upacara Bulean, masyarakat mencari dan mempersiapkan segala sesuatu bahan keperluan untuk Upacara Bulean. Penduduk diberi kewajiban membawa beras, kelapa, ayam untuk bekal orang banyak. Rumah tempat Upacara Bulean betul-betul dipersiapkan dengan matang. Sementara perangkat Kumantan mempersiapkan alat- alat pengobatan, mempersiapkan ketabung, gong dan ketunjung. ,memeriksa lengkap tidaknya pakaian Kumantan, menyediakan dan menggantung pucuk enau, membuat lancang, ancak, gulang-gulang, guci dan perasapannya, ayam persembahan, bertih, lilin lebah, ketaya, bubur, warna makanan, air pekasih, sirih.
76
Gambar 1 : Foto Dokumentasi Tari Rentak Bulian Pada Tahun 90-an (Foto. Annisa, 2015)
77
Gambar 3 : Foto Dokumentasi Tari Rentak Bulian Pada Tahun 1995 (Foto. Annisa, 2015)
78
Gambar 5 : Foto Wawancara Mengenai Tari Rentak Bulian di Kantor Dinas Budaya dan Olahraga Kabupaten Indragiri Hulu (Foto. Annisa, 2015)
Gambar 6 : Foto Wawancara di Rumah Pak Kardinal Selaku Kumantan Dalam Tari Rentak Bulian (Foto. Annisa, 2015)
79
Gambar 7 : Foto Wawancara Kepala Desa Talang jerinjing di Kecamatan Rengat Barat (Foto. Annisa, 2015)
Gambar 8 : Foto Wawancara Bersama Ibu Ira, Sebagai Guru Tari Pada Salah Satu Lembaga Pendidikan di Kecamatan Rengat Barat (Foto. Annisa, 2015)
80
Gambar 9 : Memperlihatkan Salah Satu Ragam Gerak Tari Rentak Bulian (Foto. Annisa, 2015)
Gambar 10 : Penari dan Kumantan Mempraktekkan Ragam Gerak Tari Rentak Bulian (Foto. Annisa, 2015)
81
Gambar 11 : Penari Tari Rentak Bulian Mempraktekkan Ragam Gerak Menyembah (Foto. Annisa, 2015)
82
Gambar 13 : Penari Tari Rentak Bulian (Foto. Annisa, 2015)
83
Gambar 15 : Narasumber Mengisi Surat Pernyataan Wawancara (Foto. Annisa, 2015)
84
85
Gambar 19 : Wawancara Kepada Kepala Desa Talang Jerinjing Sebagai Salah Satu Tokoh Masyarakat Yang Mengapresiasi Tari Rentak Bulian (Foto. Annisa, 2015)
Gambar 20 : Foto Bersama Bapak Saharan Di Depan Kantor Desa Talang Jerinjing (Foto. Annisa, 2015)
86
Gambar 22 : Bapak Dhani, Salah Satu Budayawan Kecamatan Rengat Barat (Foto. Annisa, 2015)
87 Lampiran 7