• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

3. Kajian tentang Karang Taruna

a. Pengertian Karang Taruna

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai Pengurus adalah

berusia mulai 17 - 35 tahun (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).

Karang taruna pada hakekatnya adalah wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda demi terwujudnya kesejahteraan generasi muda. Berarti Karang Taruna mengemban misi tulus, ikhlas dan penuh rasa manusiawi dalam upaya mengatasi segala bentuk permasalahan generasi muda. Sehingga peranan karang taruna senantiasa dibutuhkan kapanpun, di manapun demi terwujudnya masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda, bangsa dan negara dan seluruh masyarakat Indonesia.

Uraian di atas relevan dengan pengertian yang telah digariskan dalam keputusan Kanwil Depsos Provinsi Sumatera Utara (1984: 9) yaitu: Karang Taruna adalah Wadah pembinaan dan Pengembangan Generasi muda, yang tumbuh atas kesadaran dan rasa tanggungjawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa atau kelurahan, bergerak terutama dalam bidang kesejahteraan sosial, yang secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.

Berpedoman pada pengertian di atas maka sudah jelas apa itu Karang taruna, yaitu:

1) Wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda.

Keberadan suatu wadah bagi pembinaan dan pengembangan generasi muda dapat menimbulkan masalah besar bagi

generasi muda, bangsa dan negara. Sebab salah satu masalah yang cukup memprihatinkan bagi generasi muda adalah masalah tentang penyaluran potensi generasi muda dalam suatu.

Wadah dan banyaknya waktu yang terbuang secara sia-sia tanpa ada manfaatnya. Melihat kenyataan yang demikianlah sehingga muncullah Karang Taruna yang bertekad akan memikul sebagian tanggungjawab dan tugas membina dan mengembangkan generasi muda. Salah satu yang melatar belakangi lahirnya karang taruna adalah mengatasi masalah sosial yang dihadapi generasi muda.

2) Tumbuh atas kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial.

Karang Taruna bukanlah pengemis dan tidak bermental lemah karena generasi muda yang membentuknya bukanlah orang-orang yang berprofil seperti itu. Dengan demikian motif untuk tumbuh bagi Karang Taruna haruslah diprakarsai dari bawah, seiring dengan itulah Pemerintah harus ikut andil untuk membina dan mengembangkannya. Idealnya memang demikian jika mengharapkan Karang Taruna yang mandiri, penuh tanggungjawab, ulet dan tangguh serta handal.

3) Bergerak terutama dalam bidaig kesejahteraan sosial.

Karang taruna terutama bergerak dalam bidang kesejahteraan sosial, berarti Karang Taruna berstatus non politik, walaupun pada dasanya pendidikan politik dibenkan dalam upaya pembinaan generasi muda, tetapi bikan untuk mengajak generasi muda berpolitik,

melainkan agar generasi muda tahu, paham dan mengerti akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan sehari-hari.

4) Secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.

Karang taruna adalah wadah yang bergerak dalam bidang kesejahteraan sosial secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial namun bukan berarti departemen lain tidak ikut ambil bagian. Hubungan instansi terkait senantiasa dibutuhkan. Peranan pemerintah dan departemen sosial hanya pada batas-batas yang tidak memungkinkan untuk ditempuh oleh karang taruna karena alat dan kemampuan tidak dimiliki oleh karang taruna. Seperti karang taruna memberikan pengarahan dan penyuluhan mengenai bahaya pemakaian narkoba dan pengarahan mengenai kegiatan-kegiatan keolahragan dan ketrampilan.

Karang taruna berkedudukan di desa/kelurahan yang anggotanya berusia 17-40 tahun dengan sistem keanggotaan menganut stelsel pasif, dalam arti seluruh generasi muda dalam lingkungan desa atau kelurahan adalah anggota karang taruna yang selanjutnya disebut warga Karang taruna, namun ada yang aktif dan ada yang pasif.

Semua anggota karang taruna memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal keturunan, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial dan Agama.

b. Sejarah Singkat Karang Taruna

Karang Taruna untuk pertama kalinya lahir pada tanggal 26 September 1960 di Kampung Melayu, Jakarta. Dalam perjalanan sejarahnya, Karang Taruna telah melakukan berbagai kegiatan, sebagai upaya untuk turut menanggulangi masalah–masalah Kesejahteraan Sosial terutama yang dihadapi generasi muda dilingkungannya, sesuai dengan kondisi daerah dan tingkat kemampuan masing-masing.

Pada mulanya, kegiatan Karang Taruna hanya sebatas pengisian waktu luang yang positif seperti rekreasi, olah raga, kesenian, kepanduan (pramuka), pendidikan keagamaan (pengajian) dan lain-lain bagi anak yatim, putus sekolah, tidak sekolah, yang berkeliaran dan main kartu serta anak-anak yang terjerumus dalam minuman keras dan narkoba. Dalam perjalanan sejarahnya, dari waktu ke waktu kegiatan Karang Taruna telah mengalami perkembangan sampai pada sektor Usaha Ekonomis Produktif (UEP) yang membantu membuka lapangan kerja/usaha bagi pengangguran dan remaja putus sekolah.

Pada masa Pemerintahan Orde Baru, nama Karang Taruna hanya diperuntukkan bagi kepengurusan tingkat desa atau kelurahan serta Unit/Sub Unit saja (tingkat RT/RW). Sedangkan kepengurusan tingkat Kecamatan sampai Nasional menggunakan sebutan Forum Komunikasi Karang Taruna (FKKT), hal tersebut diatur dalam

Kepmensos No. 11/HUK/1988. Krisis Moneter yang melanda bangsa ini tahun 1997 turut memberikan dampak bagi menurunnya dan bahkan terhentinya aktivitas sebagian besar Karang Taruna. Saat dilaksanakan Temu Karya Nasional (TKN) IV tahun 2001 di Medan, disepakatilah perubahan nama menjadi Karang Taruna Indonesia (KTI). Oleh karena masih banyaknya perbedaan persepsi tentang Karang Taruna maka pada TKN V 2005 yang diselenggarakan di Banten tanggal 10-12 April 2005, Namanya dikembalikan menjadi Karang Taruna. Ketetapan ini kemudian diatur dalam Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Dengan dikeluarkannya Permensos ini diharapkan tidak lagi terjadi perbedaan penafsiran tentang Karang Taruna, dalam arti bahwa pemahaman tentang Karang Taruna mengacu kepada Peraturan Menteri Sosial tersebut.

Keberadaan Karang Taruna dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama ini, bertumpu pada landasan hukum yang dimiliki, yang terus diperbaharui sesuai dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masalah kesejahteraan sosial serta sistem pemerintahan yang terjadi. Sampai saat ini, landasan hukum yang dimiliki Karang Tarunaadalah Keputusan Menteri Sosial RI No. 13/HUK/KEP/l/1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Karang Taruna, Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN yang menempatkan Karang Taruna sebagai wadah Pembinaan

Generasi Muda, serta Keputusan Menteri Sosial RI No. 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna.

Pendirian dan pengorganisasian Karang Taruna sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor: 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Peningkatan peranan karang taruna sejak pertumbuhannya dari tahun 1960 telah semakin nampak, dimulai dengan kegiatan rekreatif dan pelatihan sampai saat ini telah mengarah kekegiatan produktif serta kegiatan usaha kesejahteraan sosial lainnya Anggota Karang Taruna adalah pemuda berusia 17 sampai dengan 45 tahun. Karang Taruna merupakan pilar partisipasi masyarakat sebagai wadah pembinaan pembangunan dan pengembangan generasi muda dibidang kesejahteraan sosial.

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah desa atau kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada.

Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari desa atau kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, advokasi, keagamaan dan kesenian.

Organisasi karang taruna adalah organisasi yang berada di lingkungan penduduk dalam lingkup satu Rukun Tetangga atau Rukun Warga, pengurusnya terdiri dari para pemuda pemudi yang berada di lingkungan itu. Dahulu, organisasi karang taruna sangat berpengaruh dan terasa guyub dalam menghidupkan kegiatan dan aktivitas warga, misalnya gotong royong dalam hal kebersihan setiap hari minggu pagi, arisan warga, Menanam pohon pohon dirumah masing masing, kegiatan memperingati acara acara hari besar juga pengadaan

pengajian serta olahraga bersama dalam satu lingkup Rukun Tetangga atau Rukun Warga tersebut.

c. Tujuan dan Fungsi Karang Taruna

Organisasi yang ideal pada hakikatnya memiliki tujuan dan fungsi yang telah digariskan dalam anggaran dasarnya. Tujuan dan fungsi berguna sebagai pemandu dan pengendali segala aktifitas yang hendak dilaksanakan.

Karang taruna sebagai organisasi sosial yang bermisikan kesejahteraan sosial sudah barang tentu memiliki tujuan dan fungsi yang harus dicapai dandiembannya. Dengan demikian segala aktifitas karang taruna harus berdasarkan dan harus relevan dengan tujuan dan fungsi yang telah digariskan dalam anggaran dasarnya.

Dalam pedoman dasar karang taruna tujuan karang taruna (1984: 10) adalah: Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda di desa atau kelurahan yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia, manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah-masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya melalui usaha-usaha pengembangan sosial.

Misi utama karang taruna adalah dalam bidang kesejahteraan sosial dengan fokus pertama memperhatikan kesejahteraan generasi muda. Dimana dengan terwujudnya kesejahteraan generasi muda akan membawa dampak positif, generasi muda akan semakin termotivasi

untuk memacu semangat, partisipasi, dedikasi dan tanggungjawabnya dalam memajukan lingkungannya. Kesejahteraan generasi muda yang dimaksudkan dalam hal ini adalah seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang No. 6/1974 mengenai kesejahteraan sosial yaitu: Kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi olah rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan bathin yang memungkinkan bagi setiap warganegara, keutuhan jasmaniah bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.

Sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda dibidang kesejahteraan sosial karang taruna mempunyai tugas pokok bersama-sama pemerintah menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan sosial baik secara preventif, rehabilitatif maupun pengembangan serta mengarahkan pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda dilingkungannya. Setiap karang taruna melaksanakan fungsi antara lain :

1) Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.

2) Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.

3) Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda dilingkunggannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.

4) Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya.

5) Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.

6) Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7) Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat

mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.

8) Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi social bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

9) Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya. (http://karangtarunajakamuara.blogspot.com/).

Dokumen terkait