BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Tentang Perencanaan
Perencanaan pembelajaran adalah suatu cara yang memuaskan yang disertai langkah-langkah antisipatif sebagai upaya penjabaran kurikulum (yang diberlakukan) sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas melalui proses berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan pembelajaran dengan memeanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada, guna menghasilkan dokumen tertulis, silabus, dan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), yang dapat diajukan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
b) Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran berdasarkan komponen-komponen dalam system pembelajaran, dapat ditentukan langkah-langkah dan penyusunan perencanaan pembelajaran yaitu:
1. Menurut tujuan khusus
Dalam merancang pembelajaran, tugas pertama guru adalah merumuskan tujauan pembelajaran khusus beserta materi
pembelajarannya. Sebab tujuan yang bersifat umum dirumuskan oleh para pengembang kurikulum. Tugas guru adalah menerjemahkan tujuan umum pembelajaran menjadi tujuan yang spesifik. Tujuan yang spesifik itu dirumuskan sebagai indicator hasil belajar. Fungsi rumusan pembelajaran khusus adalah sebagai Teknik untuk mencapai tujuan pembelajaran umum. Dengan demikian, maka pencapaian tujuan-tujuan khusus dalam proses pembelajaran, merupakan indikator pencapaian tujuan umum.
Rumusan tujuan pembelajaran, harus mencapai tiga aspek penting yang diistilahkan oleh Bloom (1956) merupakan domain kognitif, afektif, dan doman psikomotorik. 4
2. Pengalaman Belajar
Langkah yang kedua dalam merencanakan pembelajaran adalah memilih pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman. Oleh sebab itu, siswa harus mendorong secara aktif melakukan kegiatan tertentu.5
3. Kegiatan Belajar Mengajar
Langkah ketiga dalam menyusun perencanaan pembelajaran dengan pendekata system adalah menentukan kegiatan belajar
4 H. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2008), hal 40
mengajar. Menentukan kegiatan mengajar yang sesuai, pada dasarnya dapat dirancang melalu pendekatan kelompok adalah pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan pendekatan klasikal, yakni pembelajaran dimana setiap siswa belajar secara kelompok baik dalam kelompok besar ataupun kelompok kecil. Sedangkan pembelajaran individual adalah pembelajaran dimana siswa belajar secara mandiri melalui bahan ajar yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat belajar menurut kecepatan dan kemampuan masing-masing.6
4. Orang-orang Yang Terlibat
Perencanaan pembelajaran dengan system juga bertanggung jawab dalam menentukan orang yang akan membantu dalam proses pembelajaran. Orang-orang yang akan terlibat dalam proses pembelajaran khususnya yang berperan sebagai sumber belajar meliputi instruktur atau guru, dan juga tenaga professional.
c) Kriteria Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dibuat bukan hanya sebagai pelengkapan administrasi, namun disusun sebagai bagian integral dari proses pekerjaan professional, sehingga berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian penyusunan perencanaan pembelajaran merupakan suatu keharusan karena
didorong oleh kebutuhan agar pelaksanaan pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
Dibawah ini dijelaskan beberapa nilai perencanaan yang dapat dijadikan sebagai kriteria penyusunan perencanaan.7
1. Signifikan
Signifikan dapat diartikan sebagai kebermaknaan. Nilai signifikan artinya, adalah bahwa perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itulah, perencanaan pembelajaran disusun sebagai bagian dari proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Perencanaan pembelajaran tidak ditempatkan sebagai pelengkap saja. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran hendaknya guru berpedoman pada perencanaan yang telah disusunya.
2. Relevan
Relevan artinya sesuai. Nilai relevan dalam perencanaan adalah bahwa perencanaan yang kita susun memiliki nilai kesesuaian baik internal maupun eksternal. Kesesuaian internal adalah perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku oleh karena sumber utama perencanaan pembelajaran adalah kurikulum. Kesesuaian eksternal mengandung makna perencanaan pembelajaran yang disusun harus dengan kebutuhan siswa.
Sehingga perencanaan pembelajaran pada hakikatnya, disusun untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. 3. Kepastian
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, mungkin guru merasa banyak alternative yang dapat digunakan. Namun dari sekian banyak alternative guru hendaknya menentukan alternative mana yang sesuai dan dapat diimplementasikan. Nilai kepastian itu bermakna bahwa perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, tidak lagi menurut alternative-alternatif yang bisa dipilih akan tetapi berisi langkah-langkah pasti yang dilakukan secara sistematis.
4. Adaptabilitas
Perencanaan pembelajaran yang disusun hendaknya bersifat lentur atau tidak kaku. Misalnya, rencana pembelajaran ini dapat diimplementasikan manakala memiliki syarat-syarat tertentu, manakala syrat tersebut tidak dipenuhi, maka perencanaan pembelajaran tidak dapat digunakan. Perencanaan pembelajaran yang demikian adalah perencanaan yang kaku karena memerlukan persyaratan yang khussus. Sebaiknya perencanaan pembelajaran disusun untuk dapat diimplementasikan dalam berbagai keadaan dan kondisi. Dengan demikian perencanaan itu dapat digunakan oleh setiap orang yang akan menggunakannya.
5. Kesederhanaan
Perencanaan pembelajaran harus bersifat sederhana artinya mudah diterjemahkan dan mudah diimplementasikan. Perencanaan yang rumit dan sulit untuk diimplementasikan tidak akan berfungsi sebagai pedoman untuk guru dalam pengelolaan pembelajaran. 6. Prediktif
Perencanaan pembelajaran yang baik harus memiliki daya ramal yang kuat, artinya perencanaan dapat menggambarkan apa yang akan terjadi, seandainya. Daya ramal ini sangat penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, dengan demikian akan mudah bagi guru untuk mengantisipasinya.
d) Manfaat Perencanaan Pembelajaran
1. Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Seorang perencana yang baik akan dapat memprediksi kesulitan apa yang akan dihadapi oleh siswa dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Dengan perencanaan yang matang guru akan mudah mengtisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul. Kita mesti menyadari bahwa proses pembelajaran adalah proses yang komplek dan sangat situasional. Berbagai kemungkinan bisa terjadi. Melalui perencanaan yang matang kita akan dengan mudah mengantisipasinya sebab berbagai kemungkinan sudah diantisipasi sebelumnya.8
2. untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa ini banyak sekali sumber-sumber belajar yang mengandung berbagai informasi. Dengan demikian siswa akan dihadapkan pada kesulitan memilih sumber velajar yang dianggap cocok dengan tujuan pembelajaran. Dalam rangka inilah perencanaan yang matang diperlukan. Melalui perencanaan guru dapat menentukan sumber-sumber mana saja yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran.
3. perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis, artinya proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisir. Dengan demikian guru dapat menggunakan waktu seefektif mungkin untuk keberhasilan proses pembelajaran. Mengapa demikian, sebab melalui perencanaan yang matang, guru akan bekerja setahap demi setahap untuk menuju perubahan yang diinginkan sesuai dengan tujuan.
e) Fungsi Perencanaan
perencanaan pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:9
1. Fungsi Kreatif 2. Fungsi Inovatif
3. Fungsi Selektif 4. Fungsi Komunikatif 5. Fungsi Prediktif 6. Fungsi Akurasi 7. Fungsi Pencapaian 8. Fungsi Kontrol
2. Kajian Tentang Strategi Pelaksanaan