• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Dukun Bayi

2.3.4 Kajian tentang Tumbuhan Obat oleh Dukun Bayi

Gezelle memaparkan (2006:1) bahwa di Belize, di Negara Karibia kecil yang terletak di Amerika Tengah, berbatasan dengan Meksiko ke utara dan Guatemala di selatan dan barat, terdapat suatu pengobatan tradisional, yang diaman masih erat kaitannya dengan kepercayaan yang dianut oleh penduduknya. The Q'eqchi 'adalah salah satu dari tiga kelompok etnis Maya yang berada di Belize, bersama dengan Mopan Maya dan Yucatec Maya. Awalnya istilah "Q'eqchi '" disebut bahasa Maya, tidak kelompok etnis, dan setiap orang yang berbicara bahasa ini lancar bisa disebut "aj Q'eqchi '" termasuk Maya individu berasal dari tempat-tempat lain.

Pengobatan tradisional di Belieze meliputi :

a. Beliezian “Bush Medicine” dimana hampir setiap orang dewasa Belize yang dibesarkan yaitu dalam bentuk pengobatan rumah oleh orang tua mereka atau kakek-nenek. Banyak Belizeans tinggal di daerah pedesaan dan hutan dan bergantung pada keanekaragaman hayati mengerahkan untuk berkontribusi banyak kebutuhan termasuk obat-obatan, makanan, dan bahan bangunan. Pengetahuan obat rumah adalah luas di kalangan Belizeans, bahkan mereka yang tinggal di daerah perkotaan sedikit. Belize, kebanyakan orang mengobati penyakit ringan diri dengan "obat semak," tanaman mereka atau teman atau kerabat sudah tumbuh di sekitar rumah mereka.

b. Penyembuhan tradisional di Komunitas Belize Q'eqchi. Hanya beberapa generasi lalu kekayaan pengetahuan tanaman obat di Masyarakat Q'eqchi 'jauh lebih luas di seluruh anggota masyarakat. Hari ini pengetahuan yang mendalam sebagian besar dipegang oleh sejumlah kecil penyembuh tradisional laki-laki, dan perempuan bahkan lebih sedikit, kebanyakan lebih tua, yang sering tidak dikenali untuk kedalaman pengetahuan mereka, di tingkat masyarakat. Orang Q'eqchi 'di Belize hari ini adalah untuk sebagian besar tidak menggunakan jasa dukun untuk memenuhi semua mereka kebutuhan medis. Beberapa Q'eqchi pertama akan pergi ke dukun untuk pengobatan, dan jika pengobatan tidak berhasil, mereka kemudian akan mencoba rumah sakit. Orang lain atau yang bukan masyarakat Q’eqchi akan mencoba perawatan rumah sakit dahulu, dan jika hal ini tidak berhasil, mereka akan pergi mengunjungi dukun untuk pengobatan. Q'eqchi lain mengatakan mereka akan mencoba satu atau pertama lainnya tergantung pada apa penyakitnya.

c. Belize Adat Lembaga Pelatihan. Di Belize terdapat balai Belize Adat Lembaga Pelatihan (BITI), sebuah organisasi nirlaba Belize, didirikan pada tahun 1998. Di bawah BITI beroperasi kelompok hanya secara formal diselenggarakan dari dukun di Toledo. Saat ini, enam penyembuh mempertahankan taman hutan

tanaman obat, berbagi pengetahuan medis tradisional dengan satu sama lain, dan merevitalisasi praktek-praktek tradisional Maya dalam komunitas mereka. Penyembuh laki-laki ini menegaskan bahwa pengetahuan medis tradisional perempuan utamanya dalam masyarakat dan yang hampir tidak ada di masyarakat yang Q'eqchi 'dari Belize.

d. Diagnosa Masyarakat Maya. Diagnosis terutama melibatkan mendengarkan gejala pasien dan merasakan denyut pasien. Sebuah dukun akan merasakan denyut semua pasiennya. Kadang-kadang dukun tersebut juga akan menanyakan apakah pasien telah bermimpi baru dan kemudian akan menafsirkan mimpi untuk membantu dalam diagnosis. Penyembuh yang paling mahir Q'eqchi 'bisa mengatakan bahwa pasien memiliki penyakit tertentu hanya dengan melihat mereka. Salah satu penyembuh menjelaskan bahwa beberapa orang hanya ingin datang dan membeli tanaman obat dari dia, tapi dia tidak ingin menjual kepada mereka karena ia belum melakukan diagnosis sendiri.

e. Modal Pengobatan Tradisional Q'eqchi. Penyembuh menjelaskan bahwa tumbuhan obat diambil secara internal saja tidak bisa benar-benar menyembuhkan pasien. Tanaman harus diberi doa, pijat, dan mandi dengan tanaman Medici-nal. Perawatan Q'eqchi 'untuk kesehatan reproduksi meliputi: (1) teh yang terbuat dari tanaman obat, (2) mandi uap vagina yang mengandung herbal, (3) mandi eksternal dengan air yang mengandung herbal, (4) perut dan pijat seluruh tubuh, (5) doa dan ritual, serta (6) rekomendasi untuk perubahan pola makan dan gaya hidup, disarankan modifikasi diet dan gaya hidup termasuk rekomendasi seperti tidak ada angkat berat, bandeng perut dengan kain, dan tidak ada mandi dingin atau mengkonsumsi makanan dingin.

f. Tumbuhan Obat yang Dipanen dan Penggunaan. Tanaman obat adalah pusat untuk perawatan medis tradisional Q'eqchi '. Untuk kesehatan reproduksi, tanaman yang digunakan dalam teh herbal dan vagina mandi uap herbal terutama.

Selain itu, di Indonesia pun juga terdapat studi kasus mengenai etnobotani mengenai dukun bayi atau paraji, yaitu Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Adat Kampung Dukuh, Garut, Jawa Barat oleh Santhyami dan Endah Sulistyawati (2009) dimana studi kasus tersebut menyatakan bahwa masyarakat Kampung Dukuh, Garut, Jawa Barat mempercayai tokoh yang dianggap memiliki pengetahuan yang paling baik tentang tumbuhan obat di kampung Dukuh adalah paraji. Peran paraji di kampung Dukuh bukan hanya menolong kelahiran bayi tetapi juga melayani pengobatan penyakit-penyakit yang biasa diderita oleh penduduk. Dalam pengobatannnya, paraji memberikan resep berupa komposisi ramuan tumbuhan untuk mengobati penyakit. Paraji juga sengaja menanami pekarangan rumahnya dengan tumbuhan obat untuk dimanfaatkan oleh penduduk. Penyakit karena pengaruh magis diobati penduduk dengan bantuan kuncen. Dalam melakukan penyembuhan, kuncen berdoa dan membacakan jampi-jampi. Khusus untuk kampung Dukuh, kuncen tidak menggunakan tumbuhan obat yang spesifik dalam penyembuhan penyakit. Kuncen hanya mengunakan media cai (air) dan biji beras yang telah didoakan.

Selain didaerah Garut, Jawa Barat ada pula studi kasus dari masyarakat Taman Nasional Gunung Halimun Kabupaten Sukabumi, Bogor, Jawa Barat oleh Rusman (2009), menyatakan bahwa Masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) sejak turun temurun telah mengenal pemanfaatan tumbuhan untuk kehidupan sehari-hari. Tumbuhan-tumbuhan di sekitar TNGH dijadikan sebagai obat, makanan, dan barang-barang konsumsi lainnya. Misalnya soal obat-obatan. Cara pengobatan tradisional masih melekat dimasyarakat sekitar Gunung Halimun. Terutama bagi masyarakat sunda kasepuhan di Halimun Selatan. Walaupun tenaga-tenaga medis telah masuk ke desa melalui program kesehatan dan posyandu. Namun, penggunaan obat tradisional masih tetap berjalan. Obat-obatan yang mereka hasilkan dari tumbuhan kebanyakan berupa jamu-jamuan. Biasanya jamu-jamuan itu disediakan oleh dukun bersalin, yang bahasa sundanya disebut

paraji bagi ibu-ibu bersalin.

Dari studi kasus tersebutlah, bahwa tidak hanya di Indonesia yang menggunakan pengobatan secara traadsional, diluar negeri pun juga menggunakan pengobatan tradisional bahkan menggunakan dukun/paraji sebagai penyembuh penyakit dan tanaman yang digunakan pun adalah tumbuhan herbal yang hidup disekitar mereka.

Dokumen terkait