• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORI

A. Efektifitas Media Pembelajaran VCD

1. Efektifitas Media Pembelajaran VCD

a. Pengertian Efektifitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektifitas berasal dari kata, efektif yang berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesamaannya, manfaatnya, dapat membawa hasil, berhasil guna, mulai berlaku.9 Dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektifitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan intruksional khusus yang telah di canangkan. Metode pembelajaran dikatakan

9

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: 1996), h. 250

efektif jika tujuan intruksional khusus yang di canangkan lebih banyak tercapai.10

Menurut Steers yang dikutip oleh Ahmad Habibullah, efektifitas adalah konsistensi kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Adapaun Stoner yang dikutip pula oleh Ahmad Habibullah dkk, memberikan definisi efektifitas sebagai kemampuan menentukan tercapainya tujuan.11

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa: “efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.12

Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar, yaitu segala daya upanya guru untuk membentuk para siswa agar bisa belajar dengan baik.13

Dapat juga dikatakan efektif belajar menurut Makmun yang dikutip oleh Saipul Sagala adalah membawa pengaruh atau makna tertentu bagi pelajar itu (setidak-tidaknya sampai batas tertentu) relaitif tetap dan setiap saat diperlukan dapat diproduksi dan dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah (Problem Solving) baik ujian ulangan dan sebagainya maupun penyesuain diri bagi kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Efektif belajar dapat ditunjukan:

10

http//agungprudent.WordPress.com/2009/06/18 efektifitas-pembelajaran

11

Ahmad Habibullah dkk, Efektifitas Pokjawas dan Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT pena Citasatria: 2008), cet: 1, h. 6

12

http://dansite. Wordpress.com/2009/03/28/pengerian efektifitas. 13

Trianto, Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan dan Implementasinya pada KTSP, (Jakartaa: Kencana: 2009), cet: 1, h. 20

1. Tepat waktu atau efisien waktu,

2. Pertanyaan sederhana dapat informasi lengkap,

3. Cepat menguasai konsep,

4. Metode tepat sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi dan indikator dan

5. Irit biaya.14

Dalam proses pembelajaran yang dapat dikatakan efektif apabila seorang guru memiliki kemampuan dalam mengelola materi ajar sehingga siswa dengan mudah menerima materi yang diajarkan dan dapat merangsang siswa untuk mengungkapkan gagasannya, adapun perbedaan siswa menjadi lebih kreatif dan saling menghargai pendapatnya masing-masing.

Secara fundamental Dollar and Miller (1970) menegaskan bahwa belajar efektif dipengaruhi oleh: adanya motivasi (drivers) yaitu peserta didik harus menghendaki sesuatu, adanya perhatian dan mengetahui sasaran (Cue) yaitu peserta didik harus memperhatikan sesuatu, adanya usaha (response) yaitu peserta didik harus melakukan sesuatu dan adanya evaluasi dan pemanfaatan hasil (reinforcement) peserta didik harus memperoleh sesuatu yang penuh arti dalam belajar. Agar belajar efektif, pelajaran dimulai dari apa yang diketahui peserta didik sedangkan kegiatan belajar berbuat dengan menggunakan bahasa dan istilah yang dapat dipahami peseta didik.15

Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pembelajaran, yaitu:

14

Dr. H. Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alpabeta: 2009), h. 174

15

Dr. H. Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alpabeta: 2009), h. 175

1. Presentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

2. Rata-rata prilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa.

3. Ketepatan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan.

4. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung.

Guru yang efektif adalah guru menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentase waktu belajar akademik yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa, negatif atau hukuman. Selain itu guru yang efektif adalah orang-orang yang dapat menjalin hubungan yang simpatik dengan para siswa, menciptakan lingkungan kelas yang mengasuh, penuh perhatian, memiliki suatu rasa cinta belajar, mengusasi sepenuhnya bidang studi mereka dan dapat memotivasi siswa untuk bekerja tidak sekedar mencapai suatu prestasi namun juga menjadi anggota masyarakat yang pengasih.16

Dengan begitu, upaya untuk melakukan pengajaran, membiasakan, bimbingan, pengasuhan dan pengembangan potensi anak didik akan biasa dilakukan dengan sebaik-baiknya pula dan anak didik tidak hanya memperoleh pengetahuan kognitif, tetapi juga meresapi nilai-nilai materi yang didapat dengan hati dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

16

b. Ciri-Ciri Efektifitas

Menurut Harry Firman (1987), keefektifan program pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan.

2. Memberikan pengalaman belajar yang efektif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan intruksional.

3. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar-mengajar.

Berdasarkan ciri program pembelajaran aktif seperti yang digambarkan di atas. Keefektifan program pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi tingkat prestasi belajar saja, melainkan harus pula ditinjau dari segi proses dan sarana penunjang.

Aspek hasil meliputi tinjauan terhadap hasil belajar siswa setelah mengikuti program pembelajaran yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek proses meliputi pengamatan terhadap keterampilan siswa, motivasi, respon, kerjasama, partisipasi, aktif, tingkat kesulitan pada penggunaan media, waktu serta teknik pemecahan masalah yang ditempuh siswa dalam menghadapi kesulitan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Aspek sarana penunjang meliputi tinjauan-tinjauan terhadap fasilitas fisik dan bahan serta sumber yang diperlukan siswa dalam proses belajar mengajar seperti ruang kelas, labolatorium, media pembelajaran dan buku-buku teks.17

17

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara

atau pengantar” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan

penerima pesan (a receiver).18 Media berasal dari bahasa Latin yaitu “medius” yang secara harfiah berarti “tengah”, “Pengantar”, atau “perantara”. Dalam bahasa Arab, media disebut “wasail” bentuk jama dari “wasilah” yakni sinonim al-wasth yang artinya sama yakni „tengah‟. Kata tengah itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai “perantara” (wasilah) atau yang mengantari kedua sisi tersebut. karena posisinya berada di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang mengantarkan, menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi kesisi lainnya.19

Pembelajaran adalah proses interaksi pererta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.20 Menurut Asep Henry, mengatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan prilaku secara komprehensif.21

Berdasarkan urain di atas media pembelajaran dapat dipahami “segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar

18

Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group), h. 204

19

Yudhi Munadhi, Media pembelajaran „sebuah pendekatan baru‟” (Ciputat: Gaung Persada (GP)Press: 2008), h. 6

20

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, bab 1 ketentuan umum pasal 1.

21

Drs. Asep Herry Hermawan, M.Pd. dkk, Belajar dan Pembelajaran SD, (Bandung: UPI Press: 2007), h. 3

yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.22

Pada hakikatnya peranan media dalam proses pembelajaran, merupakan proses komunikasi. dalam proses komunikasi, biasanya guru berperan sebagai komunikator (communication) yang bertugas menyampaikan pesan/bahan ajar (messager) kepada siswa. Siswa dalam hal ini bertindak sebagai penerima pesan (communicant). Agar pesan atau bahan ajar yang disampaikan guru dapat di terima oleh siswa maka diperlukan wahana penyalur pesan yaitu media pembelajaran. Apabila proses tersebut divisualisasikan akan Nampak pada gambar:23

Gambar 1: Proses Komunikasi dalam Pembelajaran

Dalam konteks komunikasi seperti di atas, fungsi media adalah sebagai alat bantu untuk guru dalam mengkomunikasikan pesan, agar proses komunikasi berjalan dengan baik dan sempurna sehingga tidak mungkin lagi ada kesalahan.

Penggunaan media merupakan bagian integral dalam pembelajaran yang harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan pada kebutuhan dan karakteristik siswa. sehingga dapat

22

Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran „Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada (GP)Press: 2008), h. 7-8

23

Drs. Asep Herry Hermawan, M.Pd dkk, Media Pembelajaran Sekolah Dasar, (Bandung: UPI Press: 2007), h. 4

Communicator (Guru) Messager (Pesan/bahan ajar) Communican (Siswa) Media

disimpulkan bahwa media merupakan perantara yang membawa pesan dari sumber ke penerima pesan sehingga mampu merangsang penerima untuk belajar. Setiap media baik untuk pembelajaran hanya bergantung pada isi pesan yang akan di sampaikan dan bagaimana pesan tersebut didesain/dikemas dalam penggunaannya.

Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsure peralatan atau perangkat keras (Hadware) dan unsure pesan yang dibawanya (Massage/software). Dengan demikian perlu sekali dicamkan, media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut.

Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar tersebut.24 Dengan demikian, media pembelajaran merupakan alat penyalur pesan yang digunakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah guna mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional).

24

Drs. Asep Herry Hermawan, M.Pd dkk, Media Pembelajaran Sekolah Dasar, (Bandung: UPI Press: 2007), h. 5

SOFTWARE Perangkat Lunak (Pesan) HADWARE Perangkat Keras Peralatan MEDIA PEMBELAJARAN

b. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar. karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna. Di samping itu pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.25

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya.

oleh sebab itu beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:

Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

1. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media.

2. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.

3. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendisain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.

25

Arif S. Sadiman, dkk, Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada: 2006), h. 85

4. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. 26

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran harus selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, aspek materi menjadi pertimbangan, dengan kondisi siswa menjadi perhatian serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak, sarana dan prasarana disekolah memungkinkan guru mendisain sendiri media yang akan digunakan.

Pemilihan media perlu memperbaiki kritertia berikut:

1. Tujuan, media hendaknya menunjang tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.

2. Keterpaduan (validitas), tepat dan berguna bagi pemahaman yang dipelajari.

3. Keadaan peserta didik, kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik dan besar kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan.

4. Ketersediaan, pemilihan perlu memperhatikan ada atau tidak media tersedia di perpustakaan atau di sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.

5. Mutu teknis, media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.

6. Biaya, hal ini merupakan pertimbangan bahwa media yang dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak.

Pemilihan media harus mempertimbangkan pada hal-hal di atas, sehingga pada saat pemakaian media pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, dan dalam proses pembelajaran dapat berjalan

26

Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers: 2002), cet: 1, h. 15-16

efektif. Hal yang menjadi pertimbangan dalam hal ini adalah biaya, dimana guru dalam memanfaatkan media harus benar-benar menyesuikan dengan meteri ajar.

c. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunaka dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya.

1. Ciri fiksatif (fixative property), ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekontruksikan suatu peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, vedio tape, audio tipe, disket komputer, dan film. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek yang terjadi pada suatu waktu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2. Ciri manipulatif (manipulative property), transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manifulati. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil rekaman video.

3. Ciri distributif (distributive property), ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi direkam dalam

format media apa saja, dapat diproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan diberbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang disuatu tempat.27

Dengan adanya ciri media pembelajaran diatas membuktikan dapat mengkondisikan pembelajaran lebih praktis dan dengan mudah guru meyampaikan informasi pelajaran tanpa harus mebuang waktu yang lebih banyak.

d. Nilai atau Manfaat Media Pembelajaran

Media pendidikan yang disebut audiovisual aids menurut

Encylopedia of Educational Research memiliki nilai atau manfaat

sebagai berikut:

1. Meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme (tahu istilah tidak tahu arti, tahu nama tetapi tidak tahu bendanya).

2. Memperbesar perhatian siswa.

3. Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan 4. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri dikalangan para siswa. 5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.

6. Membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan berbahasa.28

Kesimpulannya mengenai nilai dan mafaat media pembelajaran sangat membantu proses pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dalam belajar, mendorong atau memotivasi siswa bertanya ketika sudah melihat suatu gambar, benda atau alat yang lain.

27

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada: 2004), cet: ke-5, h. 12

28

Drs. Moh. Uzer Usman, Menjadi guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya: 2009) , cet: 3, h. 32

Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudia peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.

2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu. Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkrit sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan bahan tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film.

3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terdapat materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh sebelum menjelaskan materi pembelajaran polusi, untuk dapat menartik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir, atau tentang kotoran limbah indusrti, dan lain sebagainya.

4. Media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut:

a. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.

b. Media dapat mengatasi batasan ruang, kelas, hal ini terutama untuk menyajikan bahan pelajaran yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta.

c. Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan.

d. Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan

e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat.

f. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik.

g. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru,

h. Media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.

i. Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang ril sampai hal-hal yang abstrak.29

Sebagaimana keterangan di atas media pembelajaran memiliki nilai peraktis dimana guru dalam mempersiapkan materi ajar dengan mudah memberikan pengalaman belajar yang menarik, sehingga dapat memotivasi belajar dan efektifnya proses pembelajaran.

3. Media Video/Video Compact Disc (VCD)

a. Pengertian Media Video/Video Compact Disc (VCD)

Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam menyampaikan pesan kepada penerima pesan karena pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif bisa bersifat informatif, edukatif, maupun intruksional. Video (VCD) dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan

29

Dr. Wina Sanjaya, M.Pd, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group), h. 209-210

suara ilmiah atau suara yang sesuai kemapuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Umumnya media video digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, demonstrasi dan pendidikan. Media video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan menyingkat, atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

Video Compact Disc adalah sistem penyimpanan dan rekaman

video dimana signal audio-visual direkam pada disket plastik, bukan pada pita magnetik.30 Video Compact Disc adalah video digital yang disimpan dalam piringan disk. Produk ini muncul pada tahun 1992, dengan philips sebagai salah satu promotor utamanya. Format ini memanfaatkan media CD yang sebelumnya sudah dikenal luar dalam pormat audio CD.31 VCD adalah peralatan sederhana yang memungkinkan menerima dan menyimpan informasi dalam 12 atau 18 inch piringan. Kemudian informasi dapat diputar dan dilihat kembali melalui televisi sebagai penerima. VCD mengkombinasikan kelebihan dari televisi dengan kefleksibelan dari computer.32

Video disc selain menyimpan informasi gambar dan suara pada pita magnetik, ada satu sistem lagi yaitu menyimpan informasi gambar dan suara pada piringan (disc). Ada dua sistem yang dikembangkan dalam video disc ini, yaitu sistem optikal dan sistem capacitance.

Sistem optikal adalah menggunakan sinar laser (laser beam) untuk menjajaki informasi encode electric yang direkam dipermukaan piringan. Sistem itu, ada system capacitance penjejakan informasi

30

Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada: 2004), cet ke-5, h. 36

31

Arif S. Sadiman, dkk, Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada: 2003), cet ke-6, h. 17

32

Richard Schwire, Interactive Video, (New Jersey: Educational Technology Publications: 1987), h. 15

gambar dan suara dengan menggunakan tracking arm dan stylu, sebagaimana layaknya pada turn table audio. Waktu putar dari video disc ini adalah satu jam masing-masing muka (sisi). Sebagaimana VTR, video disc ini juga memiliki kemapuan, antara lain:33

1. Reverse dan fast forward

2. Gerak cepat atau gerak lambat, baik maju ataupun mundur

3. Single frame, baik gerak maju ataupun mundur

4. Pencari gambar secara cepat.

5. Stereo sound.

Video disc memiliki kelebihan dan kemampuan dalam meyimpan data-data atau video sehingga dalam penerapannya dihasilkan tampilan yang dapat selalu di ingat dan dengan mudah siswa memahami suatu apa yang ditampilkan oleh video disc.

b. Karakteristik dan Langkah-Langkah Media Video/Video Compact Disc (VCD)

1. Karakteistik Medai Video/ Video Compact Disc (VCD)

Karakteristik Video/VCD bayak kemiripan dengan media film, di antaranya adalah:

a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu

b. Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan

c. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat

d. Mengembangkan pemikiran dan pendapat para siswa

33

Arif S. Sadiman, dkk, Media Pembelajaran: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada: 2003), cet ke-5, h. 294

e. Mengembangkan imajinasi peserta didik

f. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistis.

g. Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang

h. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan; mampu menunjukan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari siswa

i. Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang kurang pandai

j. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar dan

k. Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi. 34

Sebagaimana keterangan di atas bahwa karakteristik media video/VCD dapat membantu siswa dalam proses belajar mengajar, khususnya mengenai materi yang membutuhkan keahlian dan penjelasan yang jelas, contohnya materi pengurusan jenazah, materi ini bukan hanya menjelasakan, akan tetapi bagaimana pelaksanaan

Dokumen terkait