• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.11 Kajian Riset Terdahulu

2.11 Kajian Riset Terdahulu

Pada penelitian ini, digunakan beberapa riset terdahulu yang juga digunakan sebagai acuan dalam memetakan dasar pemikiran. Riset-riset tersebut antara lain :

Tabel 2.3 Riset-Riset Terdahulu

Peneliti Judul Metode Hasil

Zena dan Hadisumarto (2012) The Study of Relationship among Experiential Marketing,Service Quality, Customer satisfaction, and Customer loyalty at Strawberry Café Structural Equation Modelling (SEM). - Experiential marketing

berpengaruh siginifikan terhadap customer satisfaction.

- Experiential marketing

berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty.

- Service quality berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty..

- Customer satisfaction

berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty..

- Customer satisfaction tidak terlalu berpengaruh terhadap customer loyalty.

28

Peneliti Judul Metode Hasil

Lee et al (2010)

The Study Of The Relationship Among Experiential Marketing, Service Quality, Customer satisfaction And Customer loyalty. Multiple Regression Analysis - Experiential marketing

berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction .

- Service quality berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction .

- Customer satisfaction

berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty.

- Experiential marketing

berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty.

- Service quality berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty. Liu et al (2012) Starbucks Experience Explored in Taipei. Kano two-dimension quality model.

Pendekatan emosional Starbucks lebih berpengaruh kepada wanita karier dengan pendapatan

menengah keatas. Sedangkan untuk pekerja pria, mereka lebih memperhatikan kualitas kopi dan layanan. Andreani (2007) Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran)

- Experiential marketing lebih dari sekedar memberikan pengalaman. - Experiential marketing juga

meningkatkan brand awareness, brand equity dan brand loyalty. - Aspek emosional seringkali

memberikan dampak sangat efektif.

29

Peneliti Judul Metode Hasil

- Experiential marketing membantu perusahaan untuk melakukan product differentiation. Yang (2009) The Study Of Repurchase Intentions In Experiential Marketing - An Empirical Study Of The Franchise Restaurant. Regression Analysis.

- Service location memberikan dampak positif signifikan terhadap customer satisfaction dan repurchase intention dari MOS Burger.

- Produk memberikan dampak yang positif signifikan terhadap customer satisfaction dan repurchase intention.

Berikut penjelasan mengenai riset-riset yang digunakan sebagai acuan : 1. The Study of Relationship among Experiential Marketing,Service Quality, Customer satisfaction, and Customer loyalty at Strawberry Café.

Melalui pendekatan experiential marketing, penulis pada penelitian tersebut mencoba melakukan analisa terhadap dampak yang mampu diberikan oleh experiential marketing terhadap customer satisfaction dan customer loyalty pada café Strawberry. Café Strawberry sendiri merupakan salah satu café terkenal yang menyajikan permainan-permainan ringan untuk menghibur pelanggannya (free-board game). Penelitian ini ingin melihat apakah fasilitas tersebut dapat memberikan kesan khusus terhadap pelanggannya. Penelitian ini menggunakan metode SEM dan software Lisrel

30

sebagai pengolahnya. Penelitian ini menemukan bahwa memang kegiatan experiential marketing yang dilakukan Strawberry Cafe dapat mempengaruhi customer loyalty. 2. The Study of The Relationship among Experiential Marketing, Service Quality, Customer satisfaction and Customer loyalty.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara experiential marketing, service quality, customer satisfaction dan customer loyalty pada bermacam pusat perbelanjaan modern yang terletak di kota Taiwan seperti Carrefour, RT-mart, Geant dan pusat perbelanjaan lainnya. Metode yang digunakan antara lain convenient sampling, demographic variabels, faktor analysis, reliability analysis, T-tests dan multiple regression analysis. Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan analisa terhadap starbucks experience yang diterapkan pada gerai-gerai Starbucks di Taipei. 3. Starbucks Experience Explored in Taipei.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa lebih dalam mengenai starbucks experience dengan pendekatan experiential marketing pada gerai-gerai Starbucks yang berada di Taipei. Pada penelitian ini, cukup dijabarkan dengan rinci pengaplikasian starbucks experience pada kinerja karyawan didalam gerai, dan aspek-aspek yang berhubungan dengan experiential marketing. Peneliti juga melihat bagaimana strategi marketing yang diterapkan mampu mendukung misi Starbucks untuk menjadi tempat ketiga setelah rumah dan kantor, yang mampu menginspirasi dan menenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ikatan emosional yang terjadi antara Starbucks dan pelanggannya, khususnya pekerja kantoran dengan tingkat pendapatan yang stabil, tingkat pendidikan yang cukup tinggi.

4. Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran)

Experiential marketing merupakan sebuah pendekatan dalam pemasaran yang sebenarnya telah dilakukan sejak jaman dulu hingga sekarang oleh para pemasar. Pendekatan ini dinilai sangat efektif karena sejalan dengan perkembangan jaman dan teknologi, para pemasar lebih menekankan diferensiasi produk untuk membedakan produknya dengan produk kompetitor. Dengan adanya experiential marketing, pelanggan akan mampu membedakan produk dan jasa yang satu dengan lainnya karena

31

mereka dapat merasakan dan memperoleh pengalaman secara langsung melalui lima pendekatan (sense, feel, think, act, relate), baik sebelum maupun ketika mereka mengkonsumsi sebuah produk atau jasa. Experiential marketing sangat efektif bagi pemasar untuk membangun brand awareness, brand perception, brand equity, maupun brand loyalty hingga purchasing decision dari pelanggan. Oleh karena itu pemasar juga harus berhati-hati dalam memilih sarana yang benar dan media yang tepat agar tujuan pemasaran dapat tercapai seperti yang diharapkan.

5. The Study of Repurchase Intentions in Experiential Marketing - an Empirical Study of The Franchise Restaurant.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa lebih jauh mengenai aspek-aspek pada sense dalam experiential marketing dan menganalisa hubungan antara customer satisfaction dengan repurchase intention. Penelitian dilakukan pada MOS Burger di Kota Kaohsiung dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana sense dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan repurchase intention sebagai dampak lebih jauhnya. Metode yang digunakan adalah metode regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sense dalam experiential marketing adalah faktor penting, serta terdapat hasil positif signifikan antara customer satisfaction dengan repurchase intention.

Berdasarkan peninjauan yang telah dilakukan pada penelitian terdahulu, terdapat beberapa kesamaan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Kesamaan tersebut antara lain penelitian ini berawal dari experiential marketing sebagai dasar, dan sebagai awal dalam melihat bagaimana experiential marketing mampu memberikan pengaruh terhadap customer loyalty. Selain itu, metode yang digunakan adalah SEM, sebagai metode dalam pembuktian hipotesis yang ada. Sedangkan, perbedaan yang ada dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah objek yang digunakan. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Starbucks dan membandingkan dua tipe gerai yang dikeluarkan oleh Starbucks, yaitu tipe gerai heritage yang membutuhkan investasi lebih besar, dan tipe konvensional yang telah banyak ditemukan di kota-kota di Indonesia. Perbandingan tersebut memiliki tujuan

32

untuk melihat apakah perbedaan tipe gerai tersebut mampu memberikan kontribusi pembentukan loyalitas pelanggan yang berbeda pula.

33

Dokumen terkait