• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian penulis antara lain: hasil penelitian Erni Suryani tahun 2010 dengan judul: “Hubungan Komunikasi Interpersonal Dan Keaktifan Beribadah Dengan Kesembuhan Pecandu Narkoba Di Panti rehabilitasi Narkoba Al-Kamal Di Kecamatan Sibolangit Kabupaten

Deli Serdang.”60

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal berkorelasi signifikan dan positif dengan keaktifan beribadah pecandu narkoba di Panti rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit dalam mendukung kesembuhan pecandu di sana. Komunikasi interpersonal dan keaktifan beribadah dapat dijadikan alat prediksi dalam menentukan kesembuhan pecandu narkoba. Secara teoretis dapat dinyatakan bahwa teori komunikasi interpersonal dan keaktifan beribadah dapat digunakan atau diaplikasikan dalam panti rehabilitasi narkoba lainnya.

Kaitannya dengan penelitian penulis adalah sama-sama mengangkat masalah metode pemulihan pecandu narkoba di panti rehabilitasi Sibolangit Centre. Dalam penelitian tersebut jelaslah bahwa panti rehabilitasi Sibolangit Centre melakukan pemulihan bagi pecandu narkoba dengan menggunakan metode keaktifan beribadah (shalat, membaca Alquran, zikir dan doa, puasa dan mengikuti pengajian) dan metode komunikasi interpersonal antara pecandu narkoba dengan pembimbing (ustad dan psikolog), pengurus, konselor dan sesama pecandu narkoba. Tetapi dalam hal ini penulis lebih memfokuskan penelitian mengenai metode pemulihan dengan memanfaatkan komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok yang dilakukan konselor (pecandu narkoba senior) dengan sesama pecandu narkoba.

60

Erni Suryani, Hubungan Komunikasi Interpersonal Dan Keaktifan Beribadah Dengan Kesembuhan Pecandu Narkoba Di Panti rehabilitasi Narkoba Al-Kamal Di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang (Medan: Pasca Sarjana IAINSU, 2010).

Penelitian Nora Ertika Harahap tahun 2007 dengan judul “Peran Teman

Sebaya Pada Pengguna Narkoba di Sibolangit Centre.”61

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pecandu narkoba di Sibolangit Centre yang dijadikan informan, mengenal dan menggunakan narkoba khususnya ganja akibat pengaruh teman sebaya yang juga sebagai pecandu narkoba. Selain itu kurangnya kepedulian orangtua terhadap perkembangan anak, tidak mengetahui dengan siapa anak berteman serta kurangnya komunikasi yang baik antara orangtua dan anaknya, sehingga menyebabkan anak terjerumus dalam narkoba akibat hal tersebut, khususnya pergaulan dengan teman sebaya yang salah (pecandu narkoba).

Kaitannya dengan penelitian penulis adalah sama-sama melihat bagaimana pengaruh dari teman sebaya terhadap pecandu narkoba di Sibolangit Centre. Jika penelitian terdahulu melihat pengaruh teman sebaya terhadap kecenderungan penyebab penyalahgunaan narkoba, maka penelitian yang akan dilakukan penulis, lebih memfokuskan mengenai peran komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok teman sebaya dalam upaya pemulihan pecandu narkoba.

Penelitian yang dilakukan oleh Ela Nisriyana tahun 2007 dengan judul

“Hubungan Interaksi Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya dengan Motivasi

Belajar Siswa Kelas IX di SLTP Negeri I Pegandon Tahun Pelajaran 2006/2007.”62 Hasil penelitian menjelaskan bahwa interaksi sosial dalam kelompok sebaya dapat memotivasi siswa dalam belajar. Interaksi sosial yang terjadi diantara teman sebaya mempunyai pengaruh yang besar dalam perkembangan pemikiran siswa. Dengan interaksi yang terjadi siswa dapat membandingkan pemikiran dan pengetahuannya tentang orang lain. Siswa semakin tertantang untuk mengembangkan pemikiran dan pengetahuan sendiri. Tantangan kelompok sebaya akan membantu anak melakukan asimilasi dan akomodasi terhadap skema pengetahuan yang telah dimilikinya.

61

Nora Ertika Harahap, Peran Teman Sebaya Pada Pengguna Narkoba di Sibolangit Centre (Medan: USU, 2007).

62

Ela Nisriyana, Hubungan Interaksi Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX di SLTP Negeri I Pegandon Tahun Pelajaran 2006/2007

Kaitannya dengan penelitian penulis yaitu sama-sama meneliti mengenai peran teman sebaya dalam hal yang positif. Penelitian Ela melihat pengaruh hubungan interaksi teman sebaya dalam membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar, sedangkan penelitian yang akan dilakukan penulis melihat peran teman sebaya dalam membantu pemulihan pecandu narkoba. Sehingga penelitian ini akan menambah wacana tentang pengaruh teman sebaya yang positif dalam kehidupan sosial di masyarakat.

Hasil penelitian Rismayanti tahun 2010 dengan judul “Pola Komunikasi Antarpribadi Anak Jalanan Muslim di Sanggar Kreativitas Anak Pusat Kajian Perlindungan Anak (SKA-PKPA) Medan.”63 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi antarpribadi anak jalanan Muslim di SKA PKPA adalah hubungan pertemanan antar sesama anak jalanan Muslim efektif untuk terjalinnya sebuah komunikasi yang baik. Hal ini dibuktikan dengan penanaman nilai-nilai agama yang diterapkan oleh Sanggar Kreativitas Anak dan dengan adanya komunikasi tersebut, banyak terjalin komunikasi yang harmonis dengan orangtua mereka. Komunikasi antarpribadi dijadikan sebagai media pendekatan secara cepat dan tepat untuk menghasilkan sebuah perubahan sikap terhadap anak-anak jalanan. Melalui komunikasi antarpribadi, kebanyakan anak jalan Muslim lebih terbuka kepada sesama anak jalanan dan pengasuh SKA.

Penelitian di atas secara umum membahas komunikasi antarpribadi antara sesama anak jalanan untuk perubahan sikap dalam komunikasi yang efektif diantara mereka dan orangtuanya. Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah pada penelitian ini, komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) antar teman sebaya digunakan untuk membantu pemulihan pecandu narkoba.

Selanjutnya penelitian Rini Retno Setio tahun 2007 dengan judul “Hubungan Komunikasi Interpersonal Orangtua-Remaja Dengan Kecenderungan

63

Rismayanti, Pola Komunikasi Antarpribadi Anak Jalanan Muslim di Sanggar Kreativitas Anak Pusat Kajian Perlindungan Anak (SKA-PKPA) Medan (Medan: Pascasarjana IAIN-SU, 2010).

Penyalahgunaan Narkoba,”64

menyimpulkan komunikasi dapat menentukan terbangunnya hubungan harmonis dalam suatu keluarga, dan remaja yang menikmati rasa aman dari suatu hubungan yang harmonis dengan orangtuanya dapat memiliki fondasi dasar yang kuat dalam membuat komitmen diri untuk membuat pilihan serta arah kehidupannya. Hasil penelitian mengarahkan pada orangtua untuk melakukan komunikasi interpersonal dalam keluarga untuk menghindari anak remajanya dari penyalahgunaan narkoba.

Penelitian yang dilakukan Rini ini berkaitan dengan yang penelitian yang akan lakukan peneliti yaitu sama-sama membahas peran komunikasi interpersonal untuk membebaskan seseorang dari penyalahgunaan narkoba. Adapun yang membedakannya adalah subjek penelitiannya, bila yang terdahulu subjeknya orangtua dan remaja, sedangkan pada penelitian ini subjeknya pecandu narkoba, konselor dan pembina di Sibolangit Centre. Kemudian Objek penelitian pertama adalah komunikasi interpersonal dilakukan orangtua untuk menghindari remaja dari narkoba, penelitian ini membahas komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok teman sebaya untuk pemulihan pecandu narkoba.

64

Rini Retno Setio, Hubungan Komunikasi Interpersonal Orangtua-Remaja Dengan Kecenderungan Penyalahgunaan Narkoba (Jakarta: Unika Atmajaya, 2007).

BAB III