• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Terhadap Dampak Kegiatan

Dalam dokumen KA ANDAL Bandara Teluk Dalam (Halaman 33-37)

III. ISU-ISU UTAMA

3.2 Kajian Terhadap Dampak Kegiatan

Kajian isu-isu lingkungan baik tahap prakontruksi, kontruksi dan pascakontruksi dapat dikelompokkan berupa:

3.2.1. Isu Lingkungan

1. Kaji dan evaluasi dampak kebisingan terhadap manusia pada tahap kontruksi dan operasi bandara udara.

2. Kaji dan evaluasi dampak perubahan pola drainase khususnya limpasan permukaan akibat pembangunan bandara udara yang berpotensi menyebabkan genangan.

3. Kaji kestabilan lereng dan potensi erosi serta longsoran pada bandara udara ketika tahap konstruksi dan operasi akibat kegiatan gali dan timbun (cut and fill). Sarankan cara-cara penanganan untuk menjaga kestabilan lereng tersebut. Kaji potensi sedimentasi akibat longsoran dan erosi yang mungkin dari kegiatan tersebut terhadap sungai dan laut.

4. Kaji dan evaluasi perubahan bentang alam akibat pembangunan bandara udara.

5. Kaji dampak perubahan kualitas udara pada tahap konstruksi dan operasi.

6. Lakukan studi tentang keragaman flora dan fauna disepanjang lokasi Bandara Udara, sungai dan perairan laut, apakah memiliki flora dan fauna endemik, demikian juga jalur jelajah satwa. Jika ada yang endemik dan atau jalur jelajah satwa terganggu, antisipasi masalah tersebut dan sarankan langkah-langkah pengelolaan terhadap flora dan fauna endemik tersebut.

7. Kaji dampak lingkungan dari pembangunan Bandara terhadap daerah aliran sungai (DAS) Sungai Silabo: kualitas air sungai, debit air sungai, daerah resapan air, dan erosi.

3.2.2. Penggunaan Material Konstruksi Jalan

Kajian estimasi volume bahan dan material galian untuk kebutuhan pembangunan yang diambil untuk seluruh rencana kegiatan. 1. Kaji alternatif sumber penyediaan bahan baku untuk pembangunan

bandara udara dan bahan material lainnya yang akan digunakan selama pelaksanaan pembangunan. Sarankan agar penggunaan material konstruksi tidak diambil dari sungai dekat lokasi bandara udara (sungai Silabo), tidak diambil secara terkonsentrasi di satu lokasi/titik, tetapi pada beberapa beberapa tempat/sungai sehingga kerusakan dapat diminimalkan. Sarankan pula langkah-langkah rehabilitasi setelah material diambil dari lokasi tersebut.

2. Kaji jalur transportasi dan pengaruh mobilisasi alat berat dan pengangkutan material terhadap kondisi jalan eksisting sehingga dapat disarankan langkah-langkah pengelolaan terhadap jalan yang ada.

3. Sarankan berbagai alternatif pengelolaan lahan bekas Bahan galian C (lubang-lubang bekas galian) yang tepat guna dan dapat memberikan nilai tambah dalam rangka rehabilitasi dan perbaikan bentang lahan. Sejalan dengan hal ini, pemrakarsa diarahkan dalam pengelolaannya untuk menggunakan suplier Bahan Galian C yang telah memenuhi syarat izin dan memiliki UKL dan UPL.

3.2.3. Tata ruang, fungsi lahan, dan pengembangan wilayah

1. Kaji dan uraikan keterkaitan antara pembangunan bandara udara dengan kegiatan ekonomi, seperti: pengembangan parawisata, prikanan, perkebunan, peternakan, pertambangan, dan lain-lain.

2. Kaji dan analisa keterkaitan antara kegiatan pembangunan Bandara Udara dengan rencana pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi sesuai dengan RT RW Kabupaten Nias Selatan.

3. Kaji potensi-potensi desa yang akan terkena dampak (antara lain tanaman dari kebun masyarakat dan perladangan akibat pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Udara). Lakukan valuasi ekonomi

sehingga dapat memprediksi kerugian dan keuntungan masyarakat akibat kegiatan pembebasan lahan tersebut.

4. Kaji dan konfirmasi (dengan instansi terkait) status kepemilikan lahan proyek yang direncanakan dari sisi kepemilikan masyarakat ataupun dari sisi kepemilikan tanah adat terkait dengan tata guna lahan yang berlaku.

5. Kaji pengaturan pemukiman sepanjang jalan baru menuju bandara udara dengan menerapkan pentaatan DMJ dan sempadan bangunan agar tidak ada potensi kecelakaan dan masalah klaim dimasa mendatang .

3.2.4. Sosial Ekonomi Budaya

1. Kaji persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan pembangunan Bandara Udara mencakup keinginan masyarakat terhadap bandara udara, partisipasi masyarakat terhadap pengadaan lahan, dan potensi masalah yang mungkin timbul.

2. Kaji aspek sosial budaya dan adat istiadat lokal dalam menyelesaikan permasalahan–permasalahan yang mungkin timbul akibat rencana kegiatan dan konsekuensi pembebasan rumah dan lahan.

3. Kaji potensi perubahan tingkah laku masyarakat dan adat istiadat akibat kehadiran bandara udara, sehingga dapat menimbulkan gangguan kamtibmas dan penurunan nilai-nilai budaya. Sarankan upaya-upaya penanganannya.

4. Kaji dan evaluasi dampak pembangunan Bandara Udara terhadap kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi penduduk disekitar proyek baik pada tahap konstruksi maupun pada tahap operasi.

5. Lakukan inventarisasi potensi penggunaan tenaga kerja dan sarankan agar mengutamakan tenaga lokal untuk kegiatan pembangunan bandara udara sesuai dengan keahlian yang tersedia dan diperlukan sehingga tidak ada kesenjangan antara pendatang dan penduduk lokal.

6. Kaji dan uraikan peluang dan penggunaan tenaga kerja lokal yang mungkin terpakai sesuai dengan keahlian yang diperlukan selama pekerjaan pembangunan Bandara Udara untuk mengurangi gejolak/ kecemburuan sosial, dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi setempat.

7. Kaji potensi kesenjangan sosial ekonomi dan budaya dari pekerja pendatang dan pekerja setempat serta penduduk lokal. Rencanakan upaya penanganan dampaknya.

3.2.5 Lain-lain

1. Mengkaji kemungkinan peningkatan dampak lain dari pembangunan bandara udara disekitar bandara udara seperti pembangunan jalan baru, pemukiman baru, peningkatan arus lalu lintas dan lainnya. 2. Mengkaji potensi kecelakaan akibat pembangunan dan pengoperasian

Bandara Udara.

3. Pengkajian arah angin dengan perencanaan lokasi dan desain bandara udara.

4. Uraikan upaya-upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja.

3.2.6. Konsultasi Masyarakat

1. Lakukan konsultasi dengan pihak terkait seperti pemda/dinas-dinas di lingkungan Kabupaten Nias selatan terutama instansi yang menangani lingkungan (Bapedalda/Dinas Lingkungan), Bappeda (untuk perencanaan pengembangan wilayah), BPN (untuk pengaturan alokasi lahan dan potensi klaim lahan dari masyarakat), PU (untuk rencana jaringan jalan dan penataan pemukiman), dan Dinas Perhubungan (untuk pengendalian lalu lintas), Polri dan TNI, lembaga adat dan lembaga agama (untuk masalah sosial) dan instansi lainnya.

2. Mengumumkan dan mensosialisasikan kegiatan pembangunan bandara udara kepada masyarakat setempat khususnya penduduk disekitar lokasi pembangunan melalui tatap muka, pengumuman di

kantor desa/kecamatan, di media masa lokal maupun radio lokal. Tampung berbagai usulan masyarakat, kaji implikasi dan pemecahannya.

3.3. Kajian terhadap Alternatif Rencana Kegiatan

Dalam dokumen KA ANDAL Bandara Teluk Dalam (Halaman 33-37)

Dokumen terkait