Tabel 4.11 Perbandingan jumlah gerai penerima video lagu Topologi Siklus distribusi I II I 1 1 II 3 3 III 7 7 IV 14 15 V 19 21 VI 21 21
Perhitungan waktu total: ttotal I = 6 * 3 jam
= 18 jam
ttotal II = 5 * 3 jam = 15 jam
Jadi waktu yang dibutuhkan seluruh jaringan usulan I untuk menyebarkan file video lagu ke setiap titik adalah 17 jam 12 menit dan 14 jam 20 menit untuk usulan II.
Sehingga dapat disimpulkan untuk masa mendatang, penerapan usulan topologi II akan lebih mengefisiensi waktu.
b. Pengembangan jaringan
Pada usulan topologi pertama, posisi gerai baru di masa yang akan datang dapat dengan mudah ditentukan dikarenakan penempatan titik yang berdasarkan regional. Dengan demikian, tanggung jawab gerai tersebut dalam distribusi video lagu secara mudah dapat didefinisikan. Tetapi pada topologi kedua, hal tersebut akan membuat perubahan besar pada jaringan dan menambah kerumitan topologi.
Dengan pertimbangan di atas, PT NAV Bima Pratama memilih untuk menggunakan topologi pertama untuk jaringan komputer perusahaan mereka. Alasan pemilihan tersebut karena mereka lebih mengutamakan strukturisasi yang jelas untuk
pengontrolan dan pengendalian perusahaan yang lebih baik. Dan perbedaan efisiensi waktu antara kedua usulan topologi dianggap tidak terlalu signifikan sehingga dapat diabaikan.
LAN di setiap gerai tetap digunakan tetapi dilengkapi dengan
router dan modem yang menghubungkan jaringan LAN dengan
layanan Frame Relay. Modem tersebut dipinjamkan oleh pihak penyedia layanan Frame Relay. Di bawah ini adalah gambar usulan topologi jaringan komputer pada setiap gerai yang dilengkapi dengan router dan modem. Jumlah PC client bervariasi tergantung pada masing-masing outlet.
Gambar usulan topologi jaringan komputer dengan sistem baru pada setiap gerai dapat dilihat pada halaman berikut.
4.2 Simulasi
Untuk memperkuat hasil analisis, telah dilakukan simulasi dengan menggunakan software OPNET 9.1. Software ini dipilih karena telah banyak digunakan oleh beberapa universitas terkemuka di seluruh dunia untuk menganalisis hasil rancangan sebuah jaringan komputer. Kelebihan OPNET dibandingkan dengan
software simulasi jaringan komputer lainnya adalah lebih mudah digunakan dan
dapat berjalan pada operating system Windows. OPNET yang digunakan untuk mensimulasikan rancangan jaringan komputer ini adalah OPNET 9.1.A yang diluncurkan pada tahun 1995.
OPNET memungkinkan pemodelan topologi jaringan dengan pendekatan
nested sub-networking (terdapat sub-network di dalam suatu network). Dengan
menggunakan OPNET, pengguna dapat memodifikasi parameter jaringan dan melihat secara langsung efek yang terjadi dari perubahan ini.
Simulasi adalah model dari realitas, tujuan dibuatnya simulasi ini adalah untuk mengetahui apakah jaringan yang dirancang dapat berjalan dengan baik. Berikut akan dijelaskan mengenai simulasi usulan perancangan jaringan Frame Relay dari PT. NAV Bima Pratama dengan menggunakan software OPNET versi 9.1.A.
Gambar 4.4 Gambaran umum usulan perancangan jaringan
Gambar 4.6 Usulan perancangan jaringan komputer di Surabaya dan Jogjakarta
Gambar 4.8 Usulan perancangan jaringan komputer di Ujung Pandang dan Makassar
Konfigurasi aplikasi adalah konfigurasi yang berisi aplikasi yang digunakan dalam jaringan yang disimulasikan. Aplikasi ini dapat didefinisikan dalam bentuk tugas-tugas, fase, permintaan, dan respon. Dalam konfigurasi aplikasi dibuat beberapa jenis traffic yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh tiap-tiap workstation menggunakan jaringan. Beberapa jenis traffic tersebut antara lain: Transfer File Video Lagu (High Load), Data Kasir (Low Load).
Konfigurasi profil adalah konfigurasi yang berisi profil-profil yang diterapkan pada tiap-tiap workstation, server, atau LAN. Setiap profil mendefinisikan pola aplikasi yang digunakan oleh sekumpulan user tertentu dalam suatu rentang waktu. Dalam konfigurasi profil dibuat beberapa macam profil yang sesuai dengan kegunaan dari masing-masing workstation.
Simulasi dibuat dalam beberapa kondisi sebagai berikut :
1. Pusat yang terletak di Surabaya terhubung secara logikal kepada child dibawahnya yakni Kelapa Gading 1, Surabaya 1, dan Ujung Pandang dengan PVC. Sedangkan secara fisik keempat node tersebut terhubung kepada frame
relay cloud dengan menggunakan kabel T1.
2. Setiap router child terhubung secara logikal kepada router node diatasnya dengan kecepatan akses 64 Kbps dan CIR 32 Kbps menggunakan PVC.
3. Setiap LAN yang terdapat pada setiap gerai dan server yang terdapat di pusat terhubung ke router menggunakan kabel UTP 100 base T.
Setelah disimulasikan selama 172 menit waktu simulasi, dapat terlihat jumlah transaksi data yang sudah terjadi melalui grafik dibawah ini :
Gambar 4.9 Jumlah data pada periode transfer file video lagu pada siklus I
Setelah disimulasikan selama 3 jam waktu simulasi, dapat terlihat transaksi data yang sudah terjadi dengan melihat grafik dibawah ini.
Gambar 4.10 Jumlah data pada periode transfer file video lagu pada siklus II
4.3 Evaluasi
Setelah mengimplementasikan usulan rancangan jaringan komputer dengan OPNET 9.1.A, didapat hasil evaluasi seperti pada gambar 4.9 dan 4.10. Dapat terlihat bahwa hasil perhitungan pada subbab 4.1.2.3 tidak jauh berbeda dengan hasil simulasinya. Hal ini menunjukkan bahwa usulan jaringan komputer sudah sesuai dengan yang diharapkan.
4.4 Rekomendasi
4.4.1 Strategi Penerapan Sistem Baru
Penerapan sistem yang baru dibagi menjadi dua tahap besar yaitu tahap uji coba dan migrasi. Uji coba akan dilakukan pada kantor pusat dan gerai Kelapa Gading 1. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi. Dibawah ini dapat dilihat usulan tahapan dan jadwal uji coba.
Gambar 4.11 Penjadwalan tahap uji coba
Pada gambar di atas, diasumsikan uji coba dan error checking dilakukan sebanyak empat kali. Setelah uji coba selesai dilakukan, perusahaan akan memutuskan apakah akan dilakukan migrasi dari sistem lama ke baru.
Berikut adalah tiga teknik migrasi sistem lama ke sistem baru: a. Paralel
Teknik ini menjalankan sistem yang baru tanpa menghentikan sistem yang lama. Jadi pada saat yang bersamaan, terdapat dua sistem berbeda yang berjalan secara pararel.
Keunggulan :
• Bisa dibandingkan secara langsung kinerja antara kedua sistem pada perusahaan secara keseluruhan.
• Mengurangi resiko waktu karena bila sistem yang baru tidak berjalan dengan baik, sistem yang lama masih ada untuk menopang kegiatan bisnis.
Kelemahan:
• Dibutuhkan biaya lebih untuk menjalankan dua sistem secara bersamaan.
Untuk teknik ini, disarankan evaluasi yang mendalam terhadap pertimbangan penerapan sistem yang baru karena harus dikeluarkan biaya untuk instalasi dan pemakaian Frame Relay serta pembelian peralatan jaringan, seperti router, untuk setiap gerai. Untuk waktu uji coba sistem yang baru disarankan satu bulan karena waktu tersebut dianggap cukup untuk membuat perbandingan secara langsung antar kinerja sistem lama dan baru.
b. Cut-over
Teknik ini menghentikan operasi sistem yang lama secara total dan menggunakan sistem yang baru sebagai penggantinya.
Keunggulan:
• Biaya operasi perusahaan hanya untuk sistem yang baru
• Apabila sistem baru berjalan dengan baik, maka semua gerai akan merasakan keuntungan.
Kelemahan:
• Apabila sistem yang baru tidak berjalan dengan baik maka kinerja perusahaan akan sangat terganggu.
Untuk teknik ini, disarankan evaluasi yang mendalam terhadap pertimbangan penerapan sistem yang baru karena harus dikeluarkan biaya untuk instalasi dan pemakaian Frame Relay serta pembelian peralatan jaringan, seperti router, untuk setiap gerai.
c. Pilot Project
Teknik ini pada awalnya menerapkan sistem baru hanya pada salah satu gerai sebelum diimplementasikan ke semua gerai.
Keunggulan:
• Biaya yang dikeluarkan hanya untuk implementasi sistem yang baru untuk cabang yang terpilih
• Mengurangi resiko waktu karena bila sistem yang baru tidak berjalan dengan baik, tidak mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Kelemahan
• Apabila sistem yang baru tidak berjalan dengan baik maka kinerja gerai yang memakai sistem tersebut akan sangat terganggu.
Untuk teknik ini, disarankan satu bulan masa uji coba penerapan sistem baru. Waktu tersebut dianggap cukup untuk membuat perbandingan secara langsung antar kinerja sistem lama dan baru. Migrasi pilot project diaplikasikan kepada kedua gerai yang telah diuji coba.
4.4.2 Peralatan Jaringan Sistem Baru
Untuk pengembangan jaringan komputer PT NAV Bima Pratama menggunakan Frame Relay, pihak provider akan meminjamkan modem Frame Relay kepada setiap gerai. Sedangkan persiapan perusahaan adalah sebagai berikut:
Persiapan PT NAV Bima Pratama: a. Local Area Network (LAN). b. Satu router untuk setiap gerai.
c. Uninterruptible Power Supply (UPS).
4.4.3 Biaya Instalasi Frame Relay
Tabel 4.12 Rincian biaya penggunaan Frame Relay dari salah satu provider Biaya bulanan Lokasi Biaya Pasang (Rp) Akses (Kbps) Rp CIR (Kbps) Rp Surabaya (pusat) 4.500.000 128 5.000.000 - -Surabaya 4.500.000 64 4.075.000 32 800.000 Jakarta 4.500.000 64 4.075.000 32 800.000 Jogjakarta 4.500.000 64 4.075.000 32 800.000 Ujung Pandang 4.500.000 64 4.075.000 32 1.000.000 Makassar 4.500.000 64 4.075.000 32 1.000.000 Total 27.000.000 16.300.000 4.400.000
Tabel 4.13 Perhitungan biaya pasang semua gerai
Lokasi Jumlah titik Biaya pasang (Rp) Total (Rp) Surabaya (pusat) 1 4.500.000 4.500.000 Surabaya 4 4.500.000 18.000.000 Jakarta 8 4.500.000 36.000.000 Jogjakarta 1 4.500.000 4.500.000 Ujung Pandang 1 4.500.000 4.500.000 Makassar 1 4.500.000 4.500.000 Total 16 27.000.000 72.000.000
Berdasarkan tabel di atas, jumlah biaya pasang Frame Relay untuk semua gerai adalah Rp72.000.000.
Tabel 4.14 Perhitungan jumlah biaya bulanan semua gerai Lokasi Jumlah titik Biaya bulanan (Rp) CIR (Rp) Total (Rp) Surabaya (pusat) 1 5.000.000 - 5.000.000 Surabaya 4 4.075.000 800.000 19.500.000 Jakarta 8 4.075.000 800.000 39.000.000 Jogjakarta 1 4.075.000 800.000 4.875.000 Ujung Pandang 1 4.075.000 1.000.000 5.075.000 Makassar 1 4.075.000 1.000.000 5.075.000 Total 16 78.525.000
Berdasarkan tabel di atas, jumlah biaya bulanan Frame Relay untuk semua gerai adalah Rp78.525.000.
Perhitungan biaya di atas tidak termasuk biaya untuk hardware, software, dan brainware untuk mendukung implementasi jaringan komputer yang baru.